Tulisan kesekian ku semoga kalian suka..
Cerita ini adalah fiktif belaka jika ada kesamaan tempat, nama dan cerita itu bukan kesengajaan.
Dalila Sena Garwita menjadi pengantin pengganti saudara angkatnya yang di jodohkan oleh keluarganya dengan seorang Billioniare yang kejam dan pemain wanita yaitu Gilbert Ray Abraham.
Bagaimana kisah mereka, apakah Lila bisa mengubah suaminya yang terkenal kejam dan Cassanova?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Malam kelam
" Permisi mbak Lila .. pesanannya satu jus alpukat, sama roti pisang coklat keju nya.. " ucap seorang pelayan Caffe itu pada Lila
Memang Lila suka kesini, apalagi dengan banyak nya buku bacaan di Caffe ini membuat dia betah berlama-lama di Caffe dengan sekedar membaca novel online.
" Terima kasih Ji.. " ucap Lila ramah
" Sama-sama mbak selamat menikmati " ucap pelayan bernama Wiji.
Lila larut dengan bukunya tak terasa jam menunjukkan waktu jam 11malam dan dengan cepat Lila keluar Caffe karena temat itu akan segera tutup.
Lila berjalan ke sebuah taman dekat dengan Caffe disana masih sangat ramai, karena memang ada di pusat kota.
Tak lama ponselnya bergetar tanda ada pesan masuk
+062xxx
" La maaf ganggu ,tolong Ray... sekarang dia butuh kamu... tolong datang ke Apartement Xx tower 19 ..
Pesan yang baru saja dia terima dia abaikan, dan tak lama ada panggilan masuk dengan nomer yang sama.
" Hallo maaf...
"La ini Mike, aku sahabat Ray.. dia sedang butuh kamu, entah bagaimana hubungan kamu.. ku tau kalian sedang tidak baik-baik saja karena kelihatan dari Ray selama kamu menghindarinya dia sudah berubah.. dia suka marah-marah dan mabuk mabukan dia sekarang dalam masalah.. dan hanya kamu yang bisa menolong dia,datang ke alamat yang aku. kasih.. "
Klik
Tanpa ada kata apapun terlontar dari mulut Lila Mike sudah mematikan sambungan ponselnya.
"Ada apa sih, masa iya dia begitu.. padahal yang aku tau banyak wanita yang ada di kelilingnya." batin Lila
Namun entah perasaan apa yang Lila rasakan, ada rasa ingin tau tentang kondisi suaminya itu.
Dengan cepat dia menuju ke alamat yang Mike kirimkan menggunakan ojol.
Tiga puluh menit dia sampai di apartement yang dimaksud.
.
.
.
Sementara di apartemen Ray tubuhnya di bawa Mike ke kamar dan berbaring di tempat tidur sambil mengumpat seseorang.
" Shittt...!! cari dia Mike.. aaaaahhh!!! " teriak Ray frustasi
" Gw bakal cari siapa dalang dari semua ini" ucap Mike berusaha untuk menghentikan langkah sahabatnya.
" Carikan sekarang gw udah nggak tahan...!! tariak Ray..
" Sebentar, lo nggak bisa sembarangan lo kena pengaruh obat perangsang dosis tinggi Bro.. gw nggak mau kecolongan lo nanem benih di sembarangan cewe.. " ucap Mike..
" Bac*t lo.. Mike..!! Umpat Ray mengerang frustasi dengan keadaannya.
Ting tong..
" Itu dia.. sebentar " ucap Mike melangkah meninggalkan Ray dan melangkah ke pintu depan
Dan benar tebakannya Lila datang juga, Mike merasa lega karena cuma dia yang berhak atas diri suaminya.
" Haiii... La, gw Mike.. Ray nya di dalam kamarnya.. gw mohon lo bantu dia karena lo doang yang bisa ngelakuin ini... dan gw harap lo jangan salah paham sama Ray, dia juga nggak mau kayak sekarang.. " ungkap Mike yang membuat Lila bingung.
" Mikeeee...!!! An*ing ..Lo!!!
Teriakan Ray membuat Lila kaget dan menatap Mike.
" Dia nggak akan lukain lo, kamu mendingan ke kamar dan bisa obatin dia.. gw balik yaa..? Bye!! " pamit Mike cepat melangkah keluar dari apartemen Ray..
" Tapi....
Belum juga Lila bicara namun Mike sudah menghilang, dan dengan langkah ragu..Lila masuk dalam kamar Ray.
Terlihat Ray yang memegangi kepalanya dan terlihat sudah bertelanjang dada dan terlihat sesekali menjambak rambutnya.
" Ray..
Ray mendengar suara yang sangat familiar baginya dan mendongakkan kepalanya dengan rasa pusing dan gejolak dalam dirinya yang amat sangat menggebu melihat kehadiran Lila di dalam kamar itu.
" La.. ngapain kamu kesini, ka.. kamu tolong pergi.. aku nggak mau kamu tambah marah sama aku La.. please?? ucap Ray dengan nada memohon pada Lila
" Kenapa, apa yang kamu ingin sampaikan? aku tau kamu nggak pernah anggap aku, dan aku tau aku hanya wanita pengganti , bagimu aku hanya Ja*ang rendahan yang suka rela menyerahkan dirinya demi harta kan??!! ucap Lila dengan suara yang sedikit meninggi
"Ng ..nggak La...
Lila melihat ada yang nggak beres dengan Ray, matanya yang sayu dan keringat yang sudah membasahi tubuhnya
" Kamu kenapa? tanya Lila dengan cepat mendekat ke arah Ray.
" La.. jangan La please.. !! ucap Ray dengan nada yang lemah.
Lila dengan cepat menyentuh tubuh Ray, namun dengan tindaan Lila membuat Ray menggila dengan cepat dia menarik tangan Lila dan membenamkan bibirnya ke bibir Lila dengan paksa.
Mendapatkan serangan mendadak dari Ray membuat Lila membeku, Ray mencium nya dengan brutal Ray mengeksplor bibir Lila dengan rakus.
Lila tersadar kala Ray mengigit kecil bibirnya, dan berusaha melepaskan diri dari sang suami.
"Eeemm le.. pa... pas...!! Berontak Lila dengan ya memukul dada bidang Ray namun tenaga Lila tak seberapa
Ray yang masih dalam pengaruh obat perangsang, mendapat perlawanan dari Lila membuat dia makin menjadi libidonya makin naik dan membuat Lila hanya bisa menangis pilu.
Apalagi Lila masih ingat dengan penolakan Ray menerima kenyataan jika dia sudah memiliki istri dan menuduhnya dengan sangat kejam.
Lila hanya bisa meneteskan air matanya pasrah dengan apa yang Ray lakukan ,karena dia tahu ada yang tak beres dengan Ray.
Ray mengeksplor bibir manis milik Lila dan berlih ke leher jenjang milik Lila mencumb* nya dengan epik tak ada yang luput dari sentuhannya.
" Apa ini nasib jadi istri pengganti, tak diakui dan di sentuhpun saat kamu nggak sadar.. benar kata Ray...saat ini aku seperti jal*ng yang dia butuhkan untuk menuntaskan hasr*tnya karena obat perangs*ng ,kemungkinan besok pun kamu nggak akan ingat kamu sudah melakukannya dengan ku" batin Lila mengis saat dengan pasrahnya dia menerima perlakuan sang suami
" Aaaahhh.... " Lenguhan Lila membuat Ray senang
Dengan cepat dia, melepas kain penutup yang melekat pada tubuh Lila, memandang tubuh polos Lila yang ada dalam ku ngkungannya.
" Kamu ja..ja.. hat..!! ucap Lila disela -sela kegiatan mereka
" Nggak..nggak.. jangan bilang begit.. tu baby..,jangan benci aku.. "ucap Ray dengan memandang wajah Lila yang sudah berlinang air mata.
Walaupun dia sedang terpengaruh obat, sedikit banyak masih agak sadar atau bilang oleng lah... dia yang notabenenya sang Cassanova dan sial nya dia tak bisa membendung hasratnya
" Jangan.. jangan seperti.. ini.. aku.. mo.. hon..!! ucap Lila berusaha melepaskan diri dari kungkungan Ray.
" Maaf.. aku.. ng.. nggak bisa La, aku.. nggak mau kehilangan ka.. mu... " racau Ray..
" Aku bu kan ja*ang...!! teriak Lila dalam kepasrahan
" Iya.. kau bukan ja*ang ..sayang.. " ucap Ray mandang wajah cantik Lila dan menci*mi nya
Ray memberikan sent*han-sent*han yang mbuat Lila dengan mudah mende*ah di bawah sana tangan Ray bergerilya menagkup dua aset indah milik Lila dan dengan gai*ah yang menggebu dia menyesapnya dengan bergan tian memberikan sensasi yang membuat Lila hanya mengeluarkan umpatan demi umpatan dilayangkan untuk Ray.., namun Ray tak peduli yang ada dia ingin segera menuntaskan hasr*tnya
Dengan peluh membasahi kedua tubuh yang sekarang masih bergu*ul Ray mengarahkan Phitonnya ke dalam sarangnya
" Jangan Ray ..aku bisa menghilang kan efek itu, bukan dengan cara ini... please. .." Lila memohon untuk Ray tak merenggut kesuciannya secara kejam namun bagai orang yang tuli Ray tak mengindahkan permohonan Lila.
" Aku benci kamu Ray... benci...aaaaaa sakiiitttt !! pekik Lila saat merasakan Phiton Ray berukuran panjang kali besar itu menelasak masuk dala gua milik Lila
Sakit di sana tak sebanding dengan sakit di hati Lila, karena merasa seperti ja*ang suaminya sendiri.
Lila menagis saat Phiton itu bersemayam di inti Lila yang begitu sesak ,Ray menc*umi wajah Lila dan Ray juga masih mendiamkan Phitonnya di dalam sana, setelah Lila agak tenang Ray mulai menggerakkan Phitonnya dengan perlahan, Lila hanya bisa meringis kesakitan namun dia hanya pasrah karena dia sadar sudah tak ada gunanya lagi dia melawan toh pertahanan nya sudah rusak dan Lila masih berusaha berpikir jika dia bersyukur kalau dia menyerahkan nya dalam ikatan halal.
Ray mulai memainkan perannya,efek obat itu membuat Ray menggila tak cukup untuk masuk kesarang nya Phitonnya sudah terlalu nyaman bercocok tanam di sana, memuntahkan bibit Premium milik Ray..
Lila sudah seperti mayat hidup, hanya diam dan hanya bisa menerima perilaku Ray yang sangat menyesakkan dadanya.
Jam tiga pagi Ray baru menghentikan kegiatanya, dia ambruk di samping Lila..sedang Lila sudah sangat memprihatinkan apalagi tanpa sadar Lila sudah pinsan.
Dan hari yang membuat mereka saling berbagi keringat itu, akan mengubah hidup mereka..dan membuat Ray sangat menyesal dengan dirinya sendiri dan Lila sudah jauh pergi meninggalkan semua masa lalunya.
Bersambung
Lanjut???
sebelum lanjut bisa minta Like nya juga Vote nya..?
mampir juga yuk ke novel aku☺❤
kasihan Lila dapat yg bekas