Lady Of Queen

Ela memandang Rion dengan mata yang khawatir. "Tapi, saya tidak ingin mendapatkan bantuan karena saya adalah wanita yang lemah. Saya ingin mendapatkan hasil karena usaha saya sendiri."

Rion tersenyum dan mengangguk. "Saya paham, Ela. Saya akan membantu kamu dengan cara yang tidak akan membuat kamu merasa lemah. Saya akan membantu kamu untuk mencapai tujuanmu dengan cara yang adil dan jujur."

Ela memandang Rion dengan mata yang penasaran. "Bagaimana kamu bisa membantu saya dengan cara yang adil dan jujur, Rion?"

Rion tersenyum dan mengangguk. "Saya bisa membantu kamu dengan memberikan kamu saran dan nasihat yang berguna. Saya juga bisa membantu kamu untuk mencari kesempatan bisnis yang lebih baik."

Ela memandang Rion dengan mata yang khawatir. "Tapi, saya tidak ingin membuat kamu repot, Rion."

Rion tersenyum dan mengangguk. "Tidak repot, Ela. Saya ingin membantu kamu karena saya melihat sesuatu yang spesial dalam dirimu. Saya ingin membantu kamu untuk mencapai tujuanmu dan menjadi orang yang lebih baik."

"Lebih tidak usah Rion saya tidak membutuhkannya lebih baik kita jadi teman tanpa perlu kamu membantu saya." terang Seraphina atau Ela tegas.

"Baiklah maaf aku sempat memaksamu tadi, Ela." sahut Robi menyesal. "Oh ya saya juga mau pamit dan tidak bisa lama - lama berada di sini."

"Iya terima kasih telah mampir ke kedai saya, Tuan." kata Seraphina atau Ela tersenyum lembut memandang kepergian teman barunya.

...****************...

Seraphina di berondong berbagai pertanyaan oleh Ana dan Robi dan bertanya siapakah laki - laki tadi. Kenapa akrab sekali dengan Ela padahal kita bertiga orang baru di ibukota.

"Siapa dia Ela apakah kekasihmu atau pria yang kamu suka?" tanya Ana penasaran dengan pria tadi dan Robi mengangguk menyetujui perkataan Ana.

"Oh dia teman baruku namanya Rion nanti kalau dia datang lagi aku berjanji untuk mengenalkan kalian." sahut Seraphina atau Ela selesai menjelaskan siapa Rion segera pergi ke kamar untuk beristirahat meninggalkan kedua temannya yang mulai kepo.

Seraphina mengingat kejadian kemaren malam waktu pertemuan pertama dia dengan Rion di hutan pinggir jurang awalnya dia ingin melakukan sesuatu tetapi malah melihat orang yang berkuda hampir jatuh ke jurang dan membuatnya menolong pria tersebut.

Seraphina atau Ela tersenyum saat mengingat kejadian kemarin malam. Dia tidak menyangka bahwa pria yang dia tolong ternyata adalah seseorang yang sangat baik dan ramah. Dia juga tidak menyangka bahwa pria tersebut akan menjadi teman barunya.

Saat dia sedang beristirahat, dia mendengar suara ketukan di pintu kamarnya. Dia membuka pintu dan melihat Ana dan Robi berdiri di depan pintu dengan wajah yang penasaran.

"Kamu tidak boleh berbohong kepada kami, Ela," kata Ana dengan senyum. "Kami tahu bahwa kamu menyembunyikan sesuatu tentang Rion."

Seraphina atau Ela tersenyum dan mengangguk. "Baiklah, aku akan menceritakan semuanya kepada kalian."

Dia kemudian menceritakan tentang kejadian kemarin malam, tentang bagaimana dia menolong Rion dan tentang bagaimana mereka menjadi teman. Ana dan Robi mendengarkan dengan saksama dan terlihat sangat penasaran.

"Wow, kamu sangat berani," kata Robi dengan kagum. "Aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan jika aku berada di situasi seperti itu."

Ana mengangguk setuju. "Ya, kamu sangat berani dan kuat, Ela."

Seraphina atau Ela tersenyum dan mengangguk. "Terima kasih, aku hanya melakukan apa yang aku rasa benar."

Mereka bertiga kemudian berbicara lebih lanjut tentang Rion dan tentang kejadian kemarin malam. Mereka juga berbicara tentang rencana mereka untuk hari berikutnya.

Keesokan harinya, Seraphina atau Ela membuka kedai seperti biasa. Ana dan Robi membantunya dengan senang hati. Mereka bertiga bekerja sama dengan baik dan kedai menjadi sangat sibuk.

Saat mereka sedang sibuk, Rion tiba-tiba muncul di depan kedai. Dia tersenyum dan mengangguk kepada Seraphina atau Ela.

"Halo, Ela," kata Rion dengan senyum. "Aku datang untuk membeli beberapa barang."

Seraphina atau Ela tersenyum dan mengangguk. "Halo, Rion. Selamat datang di kedai kami."

Ana dan Robi memandang Rion dengan penasaran. Mereka belum pernah bertemu dengan Rion sebelumnya.

"Ela, siapa dia?" tanya Ana dengan bisikan.

Seraphina atau Ela tersenyum dan mengangguk. "Dia adalah Rion, teman baruku."

Robi mengangguk setuju. "Oh, aku ingat. Kamu menceritakan tentang dia kemarin."

Seraphina atau Ela tersenyum dan mengangguk. "Ya, aku menceritakan tentang dia."

Rion kemudian membeli beberapa barang dan berbicara dengan Seraphina atau Ela tentang berbagai hal. Ana dan Robi juga berbicara dengan Rion dan mereka menjadi semakin akrab.

Setelah Rion pergi, Ana dan Robi memandang Seraphina atau Ela dengan penasaran.

"Ela, kamu dan Rion sangat akrab," kata Ana dengan senyum. "Apakah kamu menyukainya?"

Seraphina atau Ela tersenyum dan mengangguk. "Aku tidak tahu, Ana. Aku hanya tahu bahwa aku menyukai kehadirannya."

Robi mengangguk setuju. "Ya, aku juga merasa bahwa kamu dan Rion memiliki hubungan yang spesial."

Seraphina atau Ela tersenyum dan mengangguk. "Mungkin, Robi. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan."

Mereka bertiga kemudian berbicara lebih lanjut tentang Rion dan tentang kehidupan mereka. Mereka juga berbicara tentang rencana mereka untuk hari berikutnya.

Hari-hari berikutnya, Seraphina atau Ela, Ana, dan Robi terus menjalankan kedai mereka dengan sukses. Mereka juga terus berbicara tentang Rion dan tentang kehidupan mereka.

Suatu hari, Rion datang ke kedai mereka lagi. Kali ini, dia membawa hadiah untuk Seraphina atau Ela.

"Aku membawa hadiah untuk kamu, Ela," kata Rion dengan senyum. "Aku harap kamu menyukainya."

Seraphina atau Ela tersenyum dan mengangguk. "Terima kasih, Rion. Aku sangat menyukainya."

Rion kemudian memberikan hadiahnya kepada Seraphina atau Ela. Hadiahnya adalah sebuah kalung yang indah dengan batu permata yang berkilau.

"Aku sangat menyukainya," kata Seraphina atau Ela dengan senyum. "Terima kasih, Rion."

Rion tersenyum dan mengangguk. "Aku senang kamu menyukainya, Ela. Aku ingin kamu tahu bahwa aku sangat menghargai persahabatan kita."

Seraphina atau Ela tersenyum dan mengangguk. "Aku juga sangat menghargai persahabatan kita, Rion."

Mereka berdua kemudian berbicara lebih lanjut tentang persahabatan mereka dan tentang kehidupan mereka. Ana dan Robi juga bergabung dalam percakapan mereka.

Saat mereka sedang berbicara, tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu kedai. Mereka semua memandang ke arah pintu dan melihat seorang pria yang tidak mereka kenal.

"Siapa kamu?" tanya Ana dengan penasaran.

Pria tersebut tersenyum dan mengangguk. "Aku adalah utusan dari istana. Aku memiliki pesan untuk nona Ela."

Seraphina atau Ela memandang pria tersebut dengan penasaran. "Apa pesannya?"

Pria tersebut tersenyum dan mengangguk. "Raja ingin bertemu dengan kamu, nona Ela. Dia memiliki sesuatu yang ingin dibicarakan dengan kamu."

Seraphina atau Ela memandang pria tersebut dengan keheranan. "Apa yang ingin dibicarakan raja dengan aku?"

Pria tersebut tersenyum dan mengangguk. "Aku tidak tahu, nona Ela. Tapi aku yakin bahwa raja akan memberitahu kamu sendiri."

Seraphina atau Ela memandang Ana dan Robi dengan penasaran. "Apa yang harus aku lakukan?"

Ana dan Robi memandang Seraphina atau Ela dengan serius. "Kamu harus pergi ke istana dan bertemu dengan raja," kata Ana.

Robi mengangguk setuju. "Ya, kamu tidak bisa menolak undangan raja."

Seraphina atau Ela memandang pria tersebut dengan penasaran. "Baiklah, aku akan pergi ke istana dan bertemu dengan raja."

Pria tersebut tersenyum dan mengangguk. "Aku akan menunggu kamu di luar. Mari kita pergi."

Seraphina atau Ela memandang Ana dan Robi dengan penasaran. "Aku akan kembali secepatnya."

Ana dan Robi memandang Seraphina atau Ela dengan serius. "Kami akan menunggu kamu."

Seraphina atau Ela kemudian pergi ke istana dengan pria tersebut. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi di istana, tapi dia siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi.

...To Be Continued...

Note:

Terimakasih telah membaca cerita jangan lupa komen, kritik dan saran ya 😊 jangan lupa tinggalkan jejak😊 sayang kalian semua semoga kalian suka🥰🥰Biar saya tambah semangat membuat kelanjutan ceritanya Terimakasih love you