NovelToon NovelToon
Berpindah Zaman

Berpindah Zaman

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Pusaka Ajaib
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Citra Khalifah

Bagaimana jika kamu sedang mengendarai kendaraan tiba-tiba saja pandangan mu menggelap dan membuka mata kembali sudah di zaman yang jauh berbeda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Citra Khalifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

Karena rasa bersalah nya kepada Lily akhirnya boksun pun menceritakan dari mana ia berasal tak lupa ia pun meminta maaf kepada Lily bukan bermaksud menutupi tetapi boksun memang lupa akan hal itu.

"Maafkan aku Lily bukan bermaksud untuk menyembunyikan hal ini dari mu tapi aku benar benar lupa. Sebenarnya aku bukan berasal dari dunia ini tepat nya jiwa ku, jiwa ku berpindah ke tempat atau tepat nya jiwa ku menempati tubuh ini" ucap boksun, memang terasa mustahil untuk di dengar tetapi itu lah kenyataan yang ada.

"Mungkin kau menganggap aku berbohong atau menghayal tetapi memang itu lah yang terjadi pada diriku" sambung boksun lagi, ia berharap Lily akan percaya tentang penjelasan yang ia berikan.

Lily yang mendengar penjelasan boksun pun kini terdiam, ia mencoba mencerna dengan baik apa yang baru saja boksun sampaikan.

"Sekarang aku mengerti, boksun. Sepertinya kita senasib. Kamu ingat waktu awal kita bertemu, hanya kamu yang dapat berkomunikasi dengan ku itu yang membuat aku kaget, dan entah mengapa aku merasa aku telah mengenali kamu jauh sebelum kita bertemu waktu itu".

Boksun pun mengingat ketika dimana ia pertama kali mendapatkan dan bertemu dengan Lily.

"Ya aku mengingat nya, apa kau tahu sesuatu Lily?" tanya boksun.

"Tidak.... Tetapi secara garis besar, aku hanya benda mati yang seharus nya tak mempunyai jiwa, aku merasa aku sama seperti mu tapi beda nya kau berada di dalam tubuh seseorang sedangkan aku menempati benda mati".

Boksun yang penasaran tentang kisah Lily pun meminta nya untuk bercerita.

"sekarang aku ingin tahu tentang kisah mu Lily".

Lily pun menceritakan kisah nya dari awal mula ia menyadari sebagai belati di dunia ini.

"Waktu itu pertama kali aku membuka mata aku sudah berada di dalam sebuah altar dan di sana banyak sekali manusia yang sudah tak bernyawa, aku juga tak tahu tempat nya dimana".

"Aku berada di altar tersebut kurang lebih hampir sembilan tahun lama nya sampai suatu hari ada seorang pemburu yang menemukanku dan dia lah menjadi pemilik pertamaku".

"Pada saat itu dia lah pemburu yang sangat kuat nama nya loksan, dia berasal dari suku barbar yang negara nya jauh dari sini".

"Dan dia juga yang memberikan nama Lily pada ku, dia selalu memperlakukan ku dengan baik setelah dia menggunakan ku dia selalu membersihkan aku dari kotoran yang menempel, dia selalu memperlakukan aku sebagai belati milik nya yang berharga".

"Setelah dia menua dan meninggal aku di wariskan kepada anak nya yang bernama gosu, gosu adalah anak yang selalu ingin pergi melihat aneka ragam dunia ini. Sedangkan ayah nya hanya memiliki keinginan untuk menjaga suku nya saja tanpa ada niat untuk berpetualang".

"Di saat itu lah aku mempunyai banyak informasi, bertemu dengan banyak orang serta banyak suku yang berbeda dari berbagai benua".

"Namun sayang sebelum ia dapat menjelajahi seluruh benua, ia harus tewas di atas gunung yang bersalju seorang diri tanpa ada seorang pun yang tahu".

"Berpuluhan tahun aku dan tubuh gosu pun tertimpun dengan tumpukan salju yang tebal hingga suatu waktu salju itu mencair dengan sendiri nya dan membawa aku dan tubuh gosu terhanyut terbawa arus sungai yang ada di kaki gunung tersebut".

"Dan selama puluhan tahun juga aku terbawa arus sungai hingga suatu hari aku di temukan oleh dirimu".

"Jadi kesimpulan dari semua nya adalah mungkin dulu aku juga sama seperti dirimu, sebagai manusia tetapi saat ini aku sedang terperangkap sebagai belati" ucap Lily akhirnya memecahkan misteri dalam hidup nya sendiri karena memang ia tak memiliki ingatan apapun semenjak ia membuka mata dan mengetahui ia berada dalam sebuah belati ini.

Boksun yang mendengar cerita Lily pun tak dapat menutupi keterkejutannya.

"Apa kau tak penasaran Lily tentang siapa dirimu di masa lalu? Ya itu juga kalau memang kau dulu nya sebagai manusia".

Lily yang mendengar pertanyaan boksun itu pun menghela nafas panjang.

"Itukan baru asumsi aku saja boksun, mungkin dengan berjalannya waktu aku akan mendapatkan jawabannya tentang siapa aku, dan bagaimana aku bisa berada di belati ini".

Namun saat ini pikiran boksun tertuju pada kalimat Lily yang menyebutkan ia berada di altar dan terdapat manusia yang sudah tak bernyawa di sana.

"Apa mungkin Lily berada di belati ini karena sebuah ritual yang di lakukan oleh manusia manusia itu?" gumam boksun.

"Tetapi aku tak bisa mengungkapkannya kepada lily, aku harus mencari bukti yang memang menjawab atas semua pertanyaan ini".

Tak terasa ternyata selama obrolan boksun bersama Lily tadi kini air garam yang boksun panaskan pun sudah mulai mengering.

Boksun pun melihat ke dalam panci tersebut untuk melihat hasil akhir yang ia dapatkan.

"Akhirnya airnya menguap dan habis juga" ucap boksun melihat kedalam panci.

Akan tetapi di dalam panci tersebut ternyata hanya terdapat sedikit sekali buliran putih yang tertinggal di sana dan itu pun menempel di dinding panci nya saja.

Boksun pun mencoba dengan mengambil sedikit bulir bulir putih itu dengan tangannya lalu ia mencoba untuk ia rasakan.

Betapa terkejutnya boksun dengan mata yang melotot hampir keluar ternyata hasil eksperimen nya berhasil.

"Ha....h aku berhasil" teriak boksun seketika setelah ia merasakan bulir bulir tersebut.

Lily yang mendengar hal itu pun tak terlalu meresponnya karena menurut lily hal tersebut tak akan berpengaruh pada dirinya yang hanya sebatang belati.

Namun ini cukup menambah pengetahuan nya di dunia ini karena insting nya mengatakan kalau dia harus selalu menambah pengetahuannya dalam hal apapun yang ada di hadapannya.

Kini kembali kepada boksun yang sedang bahagia karena bisa membuat garam yang selama ini ia inginkan.

Boksun pun mengumpulkan bulir putih itu yang terdapat di dalam panci setelah selesai mengumpulkan betapa kecewa nya boksun karena bulir yang ia harapkan banyak ternyata hanya seuprit alias sedikit dari sebotol air yang ia bawa dari dalam goa itu.

"Kenapa boksun? Kok wajah kamu sedih kaya gitu?" tanya lily sebab tadi wajah boksun sangat lah bahagia akan tetapi berubah dengan cepat nya menjadi raut sendu.

Sebelum menjawab pertanyaan Lily, boksun menghela nafas nya dengan berat.

"Hasil nya tak seberapa Lily, setelah kita menunggu beberapa lama tetapi hasil yang aku dapatkan hanya sedikit"Jawab boksun dengan suara nya yang kecewa karena melihat hasil nya.

Lily yang mendengar jawaban boksun pun merasa gemas dan ingin sekali menjitak kepala nya.

"Jika aku mempunyai tangan, kepala kamu itu akan aku pukul boksun" jawab Lily merasa gemas sendiri.

1
jonda wanda
Kamu cewek ya? Kalimatmu sangat rumit dan susah dimengerti. Coba perbaiki tanda baca.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!