"Lo memang adek tiri gw, tapi kita gak sedarah, apa salah nya gw pake Lo buat kepuasaan gw."
________________________________________________
seorang gadis culun yang selalu di bully oleh siswa si penguasa sekolah nya. tak di sangka orang yang setiap hari membully nya, bisa menjadi sodara tiri nya Sekarang.
selain bandel bocah itu juga mesum, dan sedikit kasar jika meminta sesuatu, apakah si gadis culun itu akan bertahan hidup seatap dengan orang yang selalu membully nya? atau ia akan memutuskan untuk berbeda rumah dengan kakak tiri nya? yuk langsung baca aja cuss 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tanzila mutiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 11
Di hari Minggu, pukul 07:00, matahari pagi mulai bersinar, Kania yang sudah rapi rapi menggunakan pakaian muslimah nya pun, berniat ingin pergi ke rumah lama nya.
Sebelum pergi... Kania izin dulu pada sang bunda, agar sang bunda tak khawatir mencari nya. Kania pun pergi menuju kamar bunda dan papa tiri nya.
Sesampainya di kamar.....
"Bunda....papa... assalamualaikum...,"ucap Kania sembari mengetuk pintu kamar bunda dan papanya. Namun tak terdengar ada sahutan dari dalam kamar, Kania pun kembali mengucap salam dan mengetuk pintu nya, berharap ada yang membuka kan nya pintu.
Setelah beberapa detik menunggu, akhirnya ada yang membuka pintu kamar nya.
"Huaa...ada apa Sayang? Pagi pagi begini kamu sudah membangunkan bunda."nguap syakia yang terlihat masih mengantuk dan seperti nya baru bangun tidur.
"Bunda kelihatan nya lelah sekali, bunda memang nya habis olahraga?."Tanya Kania polos, seakan ia tak tau kedua orang tua nya semalam sedang melakukan olahraga malam.
"Hem.... sudahlah lupakan pertanyaan mu, kamu kesini mau apa Hem?." Syakia berusaha mengubah topik pembicaraan, demi menjaga kepolosan sang putri tunggal.
"Ini Bun, aku ingin izin pada bunda, aku mau pulang ke rumah lama, dan menginap selama 2 hari di sana, boleh kah Bun?."ucap Kania meminta izin pada bunda nya.
"Kenapa menginap? Memang nya kamu gak betah tinggal di sini, Kania?." Tanya Syakia khawatir, ia takut putri nya ada sesuatu hingga membuat nya ingin pulang ke rumah lama.
"Hem...be-betah Bun, Kania hanya kangen pada bibi, Kania kangen masakan bibi, hehehe." Jawab Kania sedikit gugup, ia berusaha sebisa mungkin menutupi semua masalah nya, agar sang bunda tak kepikiran terus dengan masalah nya.
"Kamu yakin gak ada masalah?." Tanya Syakia memastikan.
"Yakin Bun,"Jawab Kania berusaha mengondisikan raut wajah nya, agar tak terlihat gugup.
"Ya sudah...kamu jangan lama lama ya pergi nya, nanti bunda juga yang kangen." Ucap syakia memberi izin pada Kania.
"Aaaa....tenang aja kok bun... Kania gak bakal lama lama, kalo Kania kangen bunda, tinggal VC aja, kan zaman sekarang teknologi udah canggih Bun," Jawab Kania sembari memeluk sang bunda, dan syakia pun membalas pelukan hangat sang putri tunggal nya.
"Oh ya, Kania...kamu pergi nya sama siapa?." Tanya Syakia setelah menyudahi pelukan nya.
"Hem...bawa mobil bunda aja, kan bunda libur kerja hari ini." Jawab Kania sangat percaya diri, padahal ia belum pandai membawa mobil.
"Tapi kan nak, kamu kan belum bisa banget bawa mobilnya, bunda takut kamu kenapa kenapa lagi di jalan, sama bodyguard nya papa Raka aja ya." Ucap syakia yang mengkhawatirkan sang anak, jika menyetir mobil sendirian.
"Yah... Bun...Kania kan udah latihan waktu itu, kata pelatih nya Kania udah bisa....sedikit." jawab Kania sedikit kecewa karena tak di izinkan mengendarai mobil sendiri.
Saat mereka mengobrol, Raka pun tiba tiba muncul dari belakang punggung sang istri, ia pun ikut serta dalam obrolan 2 wanita tersebut.
"Sayang...kamu belum memberi ku morning kiss," Ucap raka tanpa malu, sembari memeluk pinggang ramping sang istri, Dengan kondisi mata masih mengantuk.
"Iiii mas...malu tau, ada Kania Loh di sini." Jawab syakia yang sangat malu melihat tingkah bar bar sang suami. Kania yang melihat tingkah kedua orang tua nya pun hanya bisa tertawa kecil, ia menahan senyum agar sang bunda tak terlalu malu di depan nya.
"Gapapa kan, Kania...nama nya juga pengantin baru."ucap Raka yang berharap Kania bisa memaklumi mereka.
"I-iya pa, hehe." Jawab Kania sedikit tertawa karir.
"Oh ya....papa dengar tadi, kamu mau pergi ya? Kemana?." Tanya Raka yang tak Dengar obrolan pertama mereka, Karena ia masih tertidur di atas ranjang king size nya.
continued.....
jangan lupa dukungannya 😉
*pelakor dilaknat dan dibinasakan - adil
*kesalahan suami ditegas itu salah dapat balasan - adil
*intraksi suami dengan pelakor dipandang menjijikan - adil
ini yang masalah sesungguhnya yang membuat novel jadi egois
*pebinor disesuaikan dan dipuja2
*pebinor merayu, kadang mengahsut istri orang untuk cerai dan pergi dengan dibenarkan
*kesalahan istri selalu dibenarkan
*istri dekat, berduaan, curhat berduaan, bahkan ngomong tentang perasaan bahkan sampai kontak fisik dibenarkan
*intraksi istri dengan pebinor dibenarkan
hal2 begini yang membuat novel jadi egois terkesan munafik dan kalian benarkan
miria