[ BUKAN NOVEL TERJEMAHAN!! ]
Jangan lupa follow sebelum membaca!
•
•
Anatari Renavold, seorang gadis modern di abad 21 yang bekerja sebagai pembunuh bayaran. Harus mati ketika menjalankan misi nya karena menyerahkan diri kepada musuh untuk menjaga rekan nya tetap hidup.
Alih-alih mati takdir justru berkata lain, dia diberi kesempatan hidup dengan terlempar ke zaman kerajaan.
Akankah anatari dapat melanjutkan hidupnya di zaman itu? Kisah apa yang akan terjadi di kehidupan barunya? Ayo saksikan perjalanan Anatari di kisah Permaisuri Kaisar
Jangan lupa like dan komen yaaa^^
See you readers
Pict : pinterest
Edit by me
________________________
⚠️WARNING⚠️
Cerita ini bukanlah cerita yang mengusung secara resmi pada kerajaan Cina atau negara manapun. ini murni karangan author, jadi jika ada sistem, adat dan kebiasaan yang tidak sesuai dengan kerajaan biasanya harap dimengerti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kakama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17 - Pedang Moksha
" Aku Hewan Spiritualmu sekarang"
" Aku akan melepasmu, kau tidak perlu menjadi hewan ku"
Xiao Shi ingin membebaskan nya, tapi pembebasan ikatan darah antara Tuan dan Hewan nya itu sangat berbahaya. Teng She adalah Naga Legendaris yang sudah lama terbiasa bebas. Akan sangat tidak adil baginya jika nanti harus mengikuti Xiao Shi kemanapun ia pergi. Hewan yang memiliki ikatan tidak akan bisa pergi bebas tanpa izin tuan nya, karna itu Xiao Shi membiarkan nya pergi, tapi entah kenapa Teng She justru tidak ingin dilepaskan begitu saja. Bukankah seharusnya itu bagus untuk dirinya?
" Ini sudah ditakdirkan" uca Teng She, lalu ia merafalkan mantra dan muncul lah sebuah gulungan di tangan nya, dia memberikan gulungan itu pada Xiao Shi.
" Itu adalah gulungan dari langit. Disana tertulis bahwa suatu saat nanti aku harus mengabdikan diriku pada seseorang sebagai tuanku untuk menebus kesalahanku. Hanya saja aku tidak menyangka yang mengalahkanku adalah seorang wanita" ucapnya tidak terima.
" Kau meremehkan nya. Padahal kau bisa saja mati ditangannya tadi" ucap Yuan kesal.
Xiao Shi membaca gulungan itu, selama ini dia tidak yakin adanya keputusan seperti ini, selama ini hanya rumor yang ia terima dari mulut ke mulut, tapi sekarang? lihatlah, dia bahkan membaca gulungan dari langit. Disana tertulis bahwa suatu hari nanti Teng She harus mengabdikan dirinya pada seseorang dan berbakti serta melayani nya dengan sepenuh hati, dengan cara itulah jika Teng She berhasil melakukannya maka ia akan di izinkan kembali untuk pergi ke alam para dewa dan hidup disana. Walaupun sudah membacanya keputusan Xiao Shi tetap tidak akan berubah, ia memberikan gulungan nya kembali pada Teng She.
" Apapun itu aku tidak ingin memaksa, aku akan membiarkanmu terikat denganku sekarang. Tapi jika suatu saat kau merasa tidak nyaman denganku kau bisa mengatakan nya, aku akan membebaskanmu"
Teng She menganggukkan kepalanya setuju.
" Apa kalian sudah selesai berbicara? Kita harus segera mencari--" ucapan Long terhenti karna Teng She menyelanya.
" Kau!!! Kembalikan adikku!" Teng She merebut kelinci yang ada pada gendongan Long.
" Adikmu? Bagaimana seekor Naga memiliki adik seekor Kelinci?" tanya Long keheranan.
" Bukan urusanmu" lalu Teng She mengusap kelinci itu, dan kelinci itu hilang.
"Apa yang membuat kalian datang kemari?" tanya Teng She.
" Kami mencari Bunga Christaldeu"
" Christaldeu? Untuk apa?"
" Bukan urusanmu" ketus Long. Dia seolah membalas apa yang dilakukan oleh Teng She tadi.
" Apa kau mengetahuinya?" tebak Xiao Shi.
" Tentu saja, aku yang menjaga bunga itu" semua orang berbinar mendengar yang dikatakan oleh Teng She.
" Baiklah, ayo kesana" ucap Xiao Shi dan diangguki oleh Teng She.
"ikuti aku"
Perjalanan menuju tempat bunga itu tidak terlalu jauh, Teng She mengatakan bunga itu berada didalam gua tempatnya beristirahat.
Kali ini mereka satu rombongan, tidak ada lagi yang memisahkan diri. Termasuk para pangeran, mereka mengikuti Xiao Shi sekarang dan mengabaikan tujuan berburu mereka.
" Jadi, ini tujuanmu memaksa ikut?" tanya Cheng.
Xiao Shi hanya tersenyum, lalu mengangguk.
" Aku tidak tau apa tujuanmu mencari bunga ini, tapi melihat kejadian tadi aku rasa kau terlalu banyak menyimpan rahasia dari semua orang, bahkan keluargamu sendiri"
" Maafkan aku"
" Tapi kak, walaupun Shi'er kita ini memiliki banyak rahasia bukankah tadi dia sangat hebat? Wahhh aku bahkan iri padanya" Yan meloncat dan merangkul Xiao Shi sambil menepuk nepuk bahunya.
" Hemm, kau benar" Cheng membenarkan.
" Tentu saja, bahkan Kakak Xun mengatakan bahwa Naga itu sangat hebat, tapi dia dikalahkan oleh Shi'er kita. Kau harusnya bangga kak, bukan begitu Kak Xun?"
" Benar, sejauh ini aku tidak pernah mendengar ada yang bisa mengalahkan Naga Legendaris" balas Xun
Sedangkan Teng She hanya mendelik mendengarkan obrolan kakak adik itu.
" Kita sudah sampai"
Sebuah Gua yang sangat besar dan gelap tepat berada didepan mereka. Gua itu terlihat sangat menyeramkan, banyak lumut disekitaran dinding luar Gua. Gua itu terlihat menjijikan. Jangan lupakan lintah lintah besar yang menempel pada dinding gua, itu benar benar terlihat seperti tempat monster. Apakah bunga untuk pengobatan ada ditempat seperti ini? Apakah Teng She mempermainkan mereka? Apakah tujuan sebenarnya adalah untuk memberikan mereka pada lintah lintah itu sebagai makanan?
" Kau tinggal disini?" tanya Yan.
Teng She mengangguk. " Kenapa?"
" ini sangat menjijikan"
" Ini hanya ilusi" Teng She mengibaskan tangan nya dan hal-hal menjijikan yang mereka lihat tadi hilang seketika, berganti pemandangan yang sangat indah.
Gua itu kini terlihat indah, bagian luar Gua dikelilingi oleh kristal-kristal yang sangat indah dan mengkilat. Gua yang gelap itu kini berubah jadi terang ulah kristal yang ada di dinding gua itu. Di dalam gua itu terdapat banyak sekali tanaman-tanaman langka, jika dilihat dari luar gua itu terlihat kecil, tapi saat kau memasuki nya ternyata itu sangatlah luas. Semua orang takjub melihatnya, ini seperti surganya tanaman. tidak ada lagi rasa curiga sekarang, ternyata ilusi ini digunakan agar tidak ada yg mencoba melakukan hal jahat pada tanaman yang ada. tanaman-tanaman itu harus dilestarikan dan dijaga agar tidak punah karna ulah dari manusia manusia serakah, upaya Teng She menjaganya berhasil, sejauh ini tidak pernah ada orang yg berhasil masuk jika bukan karna ajakan nya. Mereka yang datang atau bahkan sekedar lewat terlalu takut menghadapi lintah lintah besar tadi, tentu saja mereka yang lewat akan memikirkan hewan menyeramkan apa yg ada didalam jika luarnya saja sudah seperti itu.
Long berjalan sangat cepat, dia terus menerus mencium bunga-bunga yang ada, dia kegirangan melihat ini, banyak sekali tanaman langka yang dia sudah cari sejak lama.
" Bolehkah aku membawa dua dari setiap tumbuhan ini? Aku ingin—"
" Tidak."
Belum sempat Long menyelesaikan kata-katanya, Teng She sudah memotongnya. Hal ini membuat cahaya dari wajah Long meredup.
" Itu Bunga yang kalian cari" tunjuk Teng She ke arah bunga berwarna putih dengan inti bunga yang berwarna merah.
" Apa itu bunganya Long?" tanya Xiao Shi.
" Benar"
" Ambil seperlumu" Teng She meninggalkan rombongan itu dan beralih ke tampat beristirahatnya, diatas batu. Dia merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya.
Disaat yang lain melihat lihat tanaman dan menghirup baunya, Xiao Shi justru merasa ada yang memanggilnya.
'Xiao Shi'
'Xiao Shi, kemarilah'
'Xiao Shi aku disini, mendekatlah padaku'
Xiao Shi mencari kesana kemari, dilihatnya orang-orang yang bersamanya tidak ada yang memanggilnya atau sedang melihat ke arahnya, mereka semua sibuk dengan aktifitas masing-masing. Suara itu menggema ditelinga Xiao Shi, lalu pandangan nya tertuju pada sebuah batu yang berdiri tegak. Dilihatnya batu itu, dan benar saja, suara tadi berasal dari batu itu.
Entah dorongan darimana tapi Xiao Shi berjalan mendekati batu yang memanggilnya, dia tidak bisa mengontrol tubuhnya sendiri, semakin dia mendekat, suara itu semakin keras dan berdengung ditelinganya.
'Benar, mendekatlah padaku'
Teng She yang sempat tertidur mendengar suara itu.
Gawat, itu suaranya.
" Jangan mendekatinya!!!" Teng She bangun dari tempatnya dan berteriak pada Xiao Shi. Teriakan nya mampu menyita perhatian semua orang, Teng She mencoba berlari ke arah Xiao Shi untuk mebgahdang nya, tapi seperti ada dinding yang menghalanginya, dia tidak bisa mendekati Xiao Shi.
Seperti terhipnotis, Xiao Shi berjalan semakin dekat. Melihat itu Teng She mendekati orang-orang dan berdiri tepat didepan bunga-bunga. Dia merafalkan mantra dan menjulurkan tangan nya membuat perisai untuk melindungi mereka semua.
" Bantu aku. Keluarkan perisai kalian atau kita akan meledak disini"
" Apa yang terjadi?!!" tanya Cheng panik.
" Ini bukan waktunya menjelaskan, ayo bantu aku!"
Mendengar itu mereka semua langsung mendekat dan membuat perisai mereka lalu menyatukan nya. Walaupun tidak tau apa yang terjadi tapi mereka tetap mengikuti apa yang dikatakan oleh Teng She.
" Sekarang katakan! Apa yang terjadi?!!" seru Cheng. Dia sangat khawatir dan dia merasa harus tau apa yang terjadi, adiknya berjalan begitu saja ke arah ujung dari Gua itu, dan Teng She justru malah disini bersama mereka.
" Adikmu akan mendekati batu itu, jika dia berhasil, batu itu akan meledak"
" Meledak? Lalu kenapa kita tidak melindunginya juga?" tanya Yan
" Ledakan itu tidak akan berpengaruh untuk adikmu, tapi itu akan berpengaruh untuk sekitarnya"
" Sebenarnya batu apa itu? Kenapa sebuah batu bisa meledakan sesuatu?" tanya Yuan.
" Itu bukan batu. Itu adalah sebuah pedang yang diturunkan dari langit dan berubah menjadi batu" jelas Teng She.
" Pedang Mokhsa" gumam Xun.
" Kau benar, itu adalah Pedang Moksha" ucap Teng She membenarkan.
Xiao Shi sudah sampai tepat didepan batu tadi, dia menyentuh batu itu, menggenggamnya, lalu menariknya. Sedikit demi sedikit batu itu mulai retak, semakin retak, Xiao Shi semakin menariknya dengan sekuat tenaga, lalu batu itu meledak dan hancur. Ledakan itu sangat besar, mengguncang seluruh bumi dan langit, bahkan Long dan yang lainnya hampir kehilangan keseimbangan mereka, guncangan itu terjadi cukup lama. Membuat mereka harus mengeluarkan tenaga lebih untuk mempertahankan perisainya.
Setelah guncangan itu selesai, muncul cahaya yang sangat menyilaukan. Long, Yuan, Teng She dan yang lainnya menghentikan perisai mereka dan menyilangkan kedua tangan didepan wajahnya.
Itu adalah Xiao Shi.
Dia diselimuti cahaya, dengan satu mata berwarna silver dan satunya berwarna emas, juga terdapat tanda bunga dikeningnya. Dia memakai baju berwarna hitam dengan corak yang indah berwarna emas, disertai dengan pedang indah pada genggaman nya. Ditambah dengan rambutnya yang berterbangan tertiup angin. Sangat menawan. Wajahnya tidak tertutupi cadar dan topi nya, membuatnya terlihat sangat sempurna.
Semua orang mengagumi keindahan yang ada didepan mereka, kecantikan yang sempurna. Lalu tak lama cahaya itu mulai meredup, pedang itu juga mulai menghilang dan berubah menjadi cahaya berwarna putih, lalu masuk kedalam tubuh Xiao Shi. Disaat bersamaan, Xiao Shi jatuh ketanah. Pakaian nya kembali seperti sebelumnya, termasuk cadarnya. Mata nya kembali normal, tanda bunga nya juga hilang. Dia benar-benar kembali seperti sebelumnya.
"Xiao Shi!!" seru Cheng, Yan, dan Xun serempak.
Semua orang menghampiri Xiao Shi yang terjatuh ditanah, sedangkan Teng She mematung ditempatnya.
Wajah itu, wajah itu seperti tidak asing. Aku seperti mengenalnya, kenapa ada getaran aneh dalam diriku. Pedang itu, pedang itu tidak bisa dimiliki sembarang orang, hanya satu orang yang bisa memilikinya. Tapi siapa, kenapa aku seakan melupakan semuanya. Apa yang terjadi? Siapa wanita ini sebenarnya? Kenapa pedang itu memanggilnya? Kenapa wajahnya terasa sangat akrab denganku.
|
|
|
|
|
bersambung.....
kagak paham g, emang si Yanran cwok ya, trus mreka guy
isa ae lo thor