Seorang gadis Pustakawan yang merupakan seorang kutu buku harus menerima kenyataan bahwa ia tewas saat ia menamatkan novel kesukaannya berjudul "Moonira".
Namun bukannya menuju akhirat, gadis itu justru masuk ke dunia novel kesayangannya dan ditunjuk sebagai calon Helena yang menyalurkan berkat dari dewi Selene kepada kerajaan Welf. Disana ia ditemukan oleh seorang Adipati kerajaan Welf yang merupakan high Elf.
Bagaimana kisah gadis itu di dunia Moonira? Apakah gadis itu berhasil menjadi seorang Helena dan bagaimana kisah cinta gadis itu dengan sosok Adipati yang terkenal sebagai dewa kematian di dalam peperangan? Apakah cinta mereka bersatu atau justru kandas di tengah jalan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arthystrawberry23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IV Kembalinya Ke ibukota kerajaan.
"Roselina awas!" Roselina terkejut ketika seseorang berteriak dan merasakan seseorang menarik tangannya dan ia kini berada dalam pelukan seseorang.
Roselina diam mematung dalam pelukan pria yang bukan lain adalah Ernathan. Dalam pelukan pria yang tingginya 185cm itu Roselina dapat mendengar detak jantung Ernathan.
Tatapan tajam Ernathan menyelusuri keadaan sekitar memastikan tidak ada bahaya yang datang menghampiri. Merasa bahwa keadaan sudah aman, Ernathan menatap kearah Roselina yang masih terkejut di dalam pelukannya.
"Apa kau baik-baik saja? Apa kau terluka?" Tanya Ernathan dengan suara baritonnya terdengar di kesunyian malam.
Roselina menggeleng pelan, ia masih syok sehingga tidak mampu untuk berbicara. Merasa sedikit tenang tiba-tiba tubuh Roselina ambruk membuat Ernathan menahan tubuh Roselina agar tidak jatuh ke tanah. dan Roselina merasakan sakit di pergelangan kaki kanannya. Roselina dapat rasakan tubunya sakit dan nafasnya mulai terengah-engah.
Melihat tingkah Roselina, Ernathan mengerutkan alisnya dan menyentuh dahi Roselina. Ia merasakan suhu tubuh Roselina meningkat, Roselina kehilangan kesadarannya membuat Ernathan sedikit panik. Tubuh Roselina ambruk membuat Ernathan terduduk untuk menahan tubuh Roselina yang kehilangan kesadarannya.
Ernathan menelisik kearah tubuh Roselina mencari penyebab melemahnya tubuh Roselina, Ernathan menemukan bahwa pergelangan kaki kanan Roselina berubah warna menjadi ungu yang menandakan bahwa Roselina terkena racun dari monster ikan siren.
Robert bersama dengan para anggota berburu Ernathan mencari sosok Ernathan dan Roselina yang tiba-tiba menghilang.
Saat menemukan Ernathan dan Roselina, Robert dan yang lainnya segera datang menghampiri mereka berdua dan terkejut melihat Roselina yang kehilangan kesadaran dengan nafasnya yang terengah-engah dan tubuhnya penuh dengan keringat.
Ernathan menggendong Roselina ala bridal dan menatap kearah Robert.
"Perintahkan tabib untuk segera ke tendaku!" Pinta Ernathan mendengar itu Robert mengangguk dan segera menjalankan perintah Ernathan. Ernathan segera membawa Roselina kembali ke tendanya agar Roselina segera diobati oleh tabib.
Tabib segera mengobati Roselina dengan mantra penyembuh dan racikan obat dari tanaman obat. Ernathan terus menatap kearah Roselina tanpa mengalihkan pandangannya. Dalam hatinya ada sedikit rasa bersalah karena tidak menjaga Roselina dengan baik sehingga ia terluka.
Racun ikan Siren memang tidak berbahaya bagi bangsa elf yang memiliki daya tahan tubuh terhadap racun rendah seperti racun ikan Siren. Namun berbeda dengan manusia yang memiliki daya tahan tubuh tidak sekuat milik para elf sehingga hanya dengan racun ikan Siren akan berdampak buruk pada tubuh Roselina.
Tabib menghela nafas panjang, terlihat kekecewaan di raut wajah tabib yang membuat perasaan Ernathan tidak enak.
"Maafkan aku tuan, tapi racunnya bereaksi sangat cepat di tubuh nona Roselina, hal ini langka terjadi pada bangsa elf, aku tidak pernah melihat seorang elf memiliki daya tahan tubuh yang selemah nona Roselina" jelas tabib itu.
"Lalu bagaimana kita bisa menyembuhkan Roselina?" Tanya Ernathan.
"Kita harus membawa nona Roselina kembali ke kerajaan untuk mendapatkan perawatan intensif dari tabib istana, tanaman obat yang saya bawa terbatas sehingga saya hanya bisa menekan agar racunnya tidak semakin menyebar di tubuh nona Roselina" jawab sang tabib.
Mendengar itu Ernathan memanggil Robert dan memerintahkan untuk segera berkemas, mereka akan segera kembali ke kerajaan pagi ini. Mendengar itu Robert mengangguk dan menyampaikan perintah Ernathan pada anggotanya.
Tabib pamit undur diri meninggalkan Ernathan dan Roselina berduaan di dalam tenda. Ernathan menatap kearah Roselina yang masih tak sadarkan diri dengan nafas terengah-engah. Ernathan berjalan menghampiri Roselina dan duduk di pinggir kasur.
Tak lama seorang pria datang membawakan wadah berisi air hangat dan dua lembar kain, pria itu memberikan wadah tadi dan 2 lembar kain itu kepada Ernathan. Ernathan mengangguk setelah menerima wadah berisi air dan kain dari pria itu, setelah menyelesaikan tugasnya, pria itu membungkukkan badannya sejenak lalu beranjak pergi.
Ernathan meletakkan wadah itu di meja kecil yang ada di samping kasurnya, ia memasukkan salah satu kain kedalam air, memeras kain itu, dan meletakkan kain itu diatas dahi Roselina, ia menahan tangannya diatas dahi Roselina berharap agar demamnya segera mereda.
Ernathan mengulangi kegiatannya sebanyak 3 kali, lalu ia mengambil kain satunya dan mengusap kain itu di wajah dan leher Roselina untuk menyeka keringatnya. Ernathan menghela nafas dan menatap dalam kearah Roselina.
Ernathan menggenggam tangan kanan Roselina dan menarik selimut Roselina agar seluruh tubuhnya ditutupi selimut. Tiba-tiba Roselina terbatuk dan dari batuk itu mengeluarkan darah dari mulutnya membuat Ernathan terkejut dan berniat untuk memanggil tabib, namun Roselina menggenggam erat tangan Ernathan membuat langkahnya terhenti.
Ernathan berusaha melepaskan genggaman tangan Roselina namun usahanya tidak berhasil. Tiba-tiba cahaya kecil berwarna putih muncul di dahi Roselina, cahaya itu membentuk sebuah simbol bulan sabit berwarna putih di antara kedua alis Roselina.
Setelah simbol itu tercipta, cahaya itu menyebar di tubuh Roselina membentuk sebuah simbol hitam yang menjalar mengikuti arah cahaya itu, sampai akhirnya cahaya itu tiba di kaki Roselina yang terkena racun dan cahaya itu semakin terang menyelimuti seluruh tubuh Roselina.
Roselina membuka matanya secara perlahan dan terlihat mata Roselina berubah warna menjadi warna biru pucat dengan simbol bulan sabit di kedua pupil mata Roselina, Ernathan tertegun melihat perubahan mata Roselina.
"Ernathan?" Gumam Roselina dengan nada lirih, Ernathan semakin mengeratkan genggaman tangannya.
"Ya, aku ada disini" jawab Ernathan dengan nada lembut, mendengar itu Roselina tersenyum.
"Maafkan aku karena sudah merepotkanmu" lirih Roselina masih lemah dengan raut wajah bersalah. Ernathan menggelengkan kepalanya pelan.
"Tidak, tak perlu merasa bersalah, kau tidak merepotkanku sama sekali" jelas Ernathan dengan nada lembut. Mendengar itu Roselina kembali tersenyum.
Cahaya di tubuh Roselina tidak menghilang, masih bersinar menyelimuti tubuh Roselina. Ernathan merasa heran mengapa cahaya di tubuh Roselina belum menghilang.
Ernathan terpaku pada simbol bulan sabit yang ada di dahi Roselina, tanpa berpikir panjang Ernathan mengecup lembut dahi Roselina dimana simbol itu berada, Roselina menutup matanya dan cahaya di tubuh Roselina semakin bersinar dan tak lama Cahaya itu menghilang bersamaan dengan hilangnya seluruh simbol di tubuh Roselina.
Ernathan menjauhkan wajahnya dan menatap lembut kearah Roselina yang sudah kembali tertidur, tangan Ernathan yang tidak menggenggam tangan Roselina ikut menggenggam tangan Roselina. Jantung Ernathan kembali berdetak kencang membuat Ernathan dilanda kebingungan akan apa yang terjadi pada dirinya.
Ia merasakan banyak perubahan dalam dirinya dalam sejenak sejak ia bertemu dengan Roselina. Ernathan menghela nafas panjang dan memutuskan untuk tidak terlalu memikirkan hal itu. Sepanjang malam Ernathan menemani dan merawat Roselina, membasahi kain kompres yang mengering akibat suhu tubuh Roselina, menyeka keringat Roselina, dan terus menggenggam tangan Roselina.
Robert yang melihat hal itu dari kejauhan merasa terkejut dan tidak menyangka, baru kali ini ia melihat sisi lembut dari tuannya. Sejak kecil ia selalu menemani tuannya bersama dengan putera mahkota kerajaan Welf. Ernathan adalah sepupu dari pangeran Aegis. Sejak kecil Ernathan memiliki sifat yang dingin dan sangat menyukai pertempuran.
Ernathan sangat tidak suka bersosialisasi terkhusus pada lawan jenis kecuali jika seseorang itu memiliki value atau kepentingan untuk Ernathan. Ernathan sangat jarang merasa peduli dengan orang lain. Namun apa yang Robert lihat saat ini membuatnya merasa sedikit senang, Robert berharap bahwa sosok Roselina akan membawa cahaya di kehidupan Ernathan dan percaya bahwa Roselina adalah pasangan hidup Ernathan yang dipilih oleh dewi bulan.
Tak lama pagi pun menyingsing, seluruh tenda dan perlengkapan barang sudah di susun dengan baik. Roselina kini sudah duduk diatas kuda Ernathan, menunggu sosok pria elf itu yang sedang mengawasi barang-barang. Setelah segala persiapan selesai, Ernathan berjalan menghampiri Roselina dan naik di kudanya duduk tepat di belakang Roselina.
"Aku merasa tidak enak karena gara-gara kesalahanku, kau kembali ke kerajaan lebih cepat" ujar Roselina sembari menundukkan kepalanya.
Ernathan meletakkan tangannya di atas kepala Roselina membuat tubuh Roselina terhentak.
"Tak usah pikirkan itu, keselamatanmu jauh lebih penting saat ini, aku bisa kembali berburu nanti, lagipula ada banyak pekerjaan yang menungguku di istana" jawab Ernathan berusaha untuk menenangkan Roselina yang masih di liputi rasa bersalah.
Roselina terdiam dengan ekspresi murung dan kepalanya masih tertunduk. Ernathan mengusap lembut kepala Roselina.
"Daripada kau terus menerus merasa bersalah lebih baik kau persiapkan mental dan fisikmu untuk mengikuti pelatihan Helena di istana" jelas Ernathan membuat ekspresi murung Roselina berubah menjadi ekspresi bingung.
"Pelatihan Helena? Apa itu?" Tanya Roselina.
"Pelatihan untuk mempersiapkan dirimu menjadi Helena, liontin bulan sabitmu adalah liontin milik penerus Helena sebelumnya yaitu ratu Serena, untuk itu kau harus melatih dirimu untuk menerima berkat dari dewi bulan untuk membantu kerajaan dalam insiden Cladis" jelas Ernathan membuat Roselina mengangguk paham.
Tentu Roselina tidak tahu hal itu karena saat dirinya disembuhkan oleh kalung liontinnya, kekuatan liontin miliknya juga menghapus beberapa bagian dalam ingatan Roselina termasuk isi dan cerita dari novel Moonira yang sudah Roselina baca hingga habis.
"Sudahlah, mari kita berangkat kembali ke ibukota kerajaan"
**To be continued**....