NovelToon NovelToon
Ibu Untuk Ciara

Ibu Untuk Ciara

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Office Romance
Popularitas:3.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ayuni

Dhena Lavani seorang dokter muda, bekerja di salah satu klinik perusahaan, tanpa disangka ia akan menjadi seorang ibu dari cucu pemilik perusahaan dimana ia bekerja.

Bagaimanakah kisahnya ? Ikuti terus kisah nya di novel ini yang berjudul Ibu Untuk Ciara..


Jangan Lupa untuk follow :

Ig : author.ayuni
Tiktok : author.ayuni

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34

Bisma sedang fokus dengan laptopnya, setelah makan malam tadi, ia langsung kembali ke kamar, di salah satu sudut kamar dengan jendela besar mengarah ke halaman belakang rumah, ditempatkan satu meja dan kursi kerja, disitulah tempat Bisma mengerjakan pekerjaannya, walaupun sebenarnya ada ruang kerja khusus yang biasa digunakan Pak Waluyo saat masih aktif bekerja, namun Bisma lebih memilih bekerja di kamarnya.

Ada beberapa pekerjaan yang harus ia selesaikan sedangkan Dhena ia ke kamar Ciara, karena seperti biasa Dhena akan menemani Ciara untuk tidur. Setelah Ciara terlelap tidur, ia kembali ke kamar nya, Bisma menoleh sekilas saat Dhena masuk kedalam kamar.

" Cia sudah tidur ? " tanya Bisma kembali menatap layar laptop.

" Sudah Mas "

" Hmm " Bisma mengangguk.

Dhena membuka jilbab langsung yang ia kenakan, selama ini walaupun di dalam rumah ia tidak pernah melepas jilbabnya, bahkan ia baru berani membuka jilbab di depan Bisma baru beberapa bulan terakhir ini, karena ia selalu merasa kegerahan jika tidur masih mengenakan jilbab, lagipula seorang suami di perbolehkan melihat aurat istri bukan ? Bisma tidak protes dengan sikap Dhena, Bisma seakan membebaskan Dhena melakukan apapun sesuai keinginan hatinya.

Dhena lalu duduk di pinggiran kasur, memandang suaminya yang fokus pada layar laptop.

" Kamu tidur duluan aja ya, aku masih ada kerjaan " ucap Bisma lagi tanpa melihat Dhena.

Dhena teringat jika ia sudah lama tidak berkunjung ke rumah orangtuanya, ia berniat meminta izin kepada Bisma, besok ia ingin mengunjungi orangtuanya.

" Mas " panggil Dhena.

" Hmm " Bisma menghentikan aktifitas nya lalu mengarahkan pandangan ke istrinya.

" Aku sudah lama tidak berkunjung ke rumah Mama " ucap Dhena.

Bisma mengangguk.

" Hmm.. Aku minta izin besok, setelah menjemput Cia, aku mampir ke rumah Mama, Cia aku ajak " ucap Dhena lagi.

" Boleh, tapi maaf aku gak bisa antar, besok kemungkinan dari pagi hingga sore ada meeting " balas Bisma.

" Gak apa-apa Mas, aku pergi sama Cia aja " susul Dhena.

" Diantar Jerry ya, nanti setelah selesai meeting aku jemput kalian "

Dhena mengangguk.

Bisma kembali fokus pada laptop nya. Sedangkan Dhena ia kembali memperhatikan suaminya.

" Tidak usah memperhatikan ku seperti itu " ucap Bisma.

" Aku memperhatikan suami sendiri gak boleh ? " tanya Dhena.

Bisma lalu menghentikan aktifitas nya lagi, ia bangkit dari duduknya, lalu berjalan menghampiri Dhena. Ia pun duduk disamping Dhena.

" Jadi sekarang, kamu sudah menganggap aku ini suami kamu ? " tanya Bisma.

Pertanyaan macam apa ini Tuhan... ??

Dhena terdiam, Bisma mendekatkan wajah nya ke wajah Dhena.

" Mau apa kamu Mas ? " Dhena sedikit mundur.

Bisma hanya tersenyum.

" Aku mau melanjutkan lagi pekerjaanku yang belum selesai, kamu tidur duluan ya " ucap Bisma kembali bangkit dari duduknya mengacak rambut istrinya.

Dhena tertegun cukup lama, ia masih betah duduk dipinggiran kasur, entah mengapa rasa kantuk belum juga datang menghampirinya. Ia perlahan berjalan menghampiri suaminya, ia duduk di sofa tidak jauh dari meja kerja Bisma.

" Kamu mau teh hangat Mas ? " tanya Dhena memulai kembali pembicaraan.

" Hmm " Bisma menoleh ke arah istrinya.

" Boleh " jawab Bisma.

Dhena beranjak dari duduk nya, ia berjalan keluar kamar, saat Dhena membuka pintu kamar Bisma membalikkan badannya.

" Tunggu " ucap Bisma.

" Kenapa Mas ? " Dhena menghentikan langkahnya.

" Pakai jilbab mu " susul Bisma.

Dhena langsung memegang kepalanya, ia lalu berjalan beberapa langkah menyambar jilbab yang tadi ia simpan di kursi meja rias lalu memakainya. Ia kembali berjalan keluar kamar menuju dapur.

Mengambil cangkir, mengisi nya dengan air hangat ditambah teh, setelah selesai Dhena kembali ke kamar dimana Bisma masih fokus dengan pekerjaan nya.

Klek

Pintu kamar terbuka.

Dhena berjalan menghampiri suaminya. Sambil membawa secangkir teh hangat.

" Mas ini " Dhena menyimpan secangkir teh hangat di meja kerja Bisma.

" Makasih " balas Bisma.

Dhena tersenyum mengangguk, ia masih berdiri disamping suaminya.

" Belum ngantuk kamu ? " tanya Bisma.

Dhena hanya menggeleng.

" Kamu mau temenin aku ? " Bisma langsung menarik tangan Dhena hingga ia terhuyung jatuh terduduk di pangkuan Bisma.

Dug

" Mas "

" Kalo mau temenin aku disini " ucap Bisma membuat pipi Dhena merah merona.

" Mas misi aku mau... " ucapan Dhena terpotong.

" Disini aja "

Dhena berusaha melepaskan dirinya.

" Mas aku mau tidur " ucap Dhena.

" Katanya belum ngantuk "

" Nggak, sekarang udah ngantuk " ucap Dhena lagi.

Bisma melepaskan istrinya, lalu Dhena bangun dan berjalan menuju kasur, Bisma memperhatikan istrinya hanya tersenyum kecil. Ia kembali ke layar laptop karena memang pekerjaan nya belum selesai.

Dhena langsung merebahkan tubuhnya ke atas kasur, menarik selimut sampai kepala, ia berusaha untuk memejamkan matanya namun tetap tidak bisa, ia memiringkan tubuhnya ke arah Bisma, membuka sedikit selimutnya hanya terlihat kedua matanya saja, ia kembali memperhatikan punggung suaminya yang kembali fokus pada laptop.

" Kalau belum ngantuk, kenapa masih maksa buat memejamkan mata " ucap Bisma.

Tanpa bersuara Dhena berusaha terus memejamkan matanya, hingga akhirnya ia pun terlelap tidur.

...----------------...

Keesokan harinya seperti biasa sebelum melaksanakan aktivitas masing-masing, Dhena, Bisma, Ciara dan kedua orangtua Bisma, sarapan bersama.

" Oya Bu, hari ini Dhena akan berkunjung ke rumah Mama, kemungkinan pulang sore atau malam " ucap Dhena memulai pembicaraan.

" Oh begitu "

" Iya Bu, Cia Dhena ajak, sepulang menjemput Cia kita langsung kesana " ucap Dhena lagi.

" Hmm.. Iya titip salam buat kedua orangtua kamu ya Dhen " susul Ibu.

" Iya Bu, nanti disampaikan "

Ciara mendengar obrolan Mama dan Omanya.

" Ma.. Nanti memangnya mau kemana ? " tanya Ciara.

" Nanti siang, Mama mau ajak Cia ke rumah Oma "

" Oma Kak Alissa ? " tanya Cia.

" Iya, Oma Kak Alissa kan Oma Cia juga " jawab Dhena.

" Oma Cia jadi ada dua ? " Cia terus bertanya.

" Iya sayang "

" Horee.. Asik asik Cia mau ketemu Kak Alissa, Ma.. Kak Alissa ada kan di rumah Oma ? "

" Nanti Mama hubungi Papa Kak Alissa, agar Kak Alissa ke rumah Oma " balas Dhena.

" Asiikkk .. Asikkkk " Cia berjingkrak di kursinya.

" Cia.. Habiskan dulu makan nya " Ucap Bisma.

" Iya Papa " Cia kembali duduk lalu menyuapkan nasi ke mulutnya.

Oma dan Opa hanya tertawa kecil mendengar celotehan Cia.

Selesai sarapan Bisma, Dhena dan juga Cia pamit kepada Ayah dan Ibu.

" Ayah, Ibu kami berangkat " ucap Bisma.

Dhena menyalami kedua mertuanya begitu pun Bisma.

" Cia, salim dulu ke Oma Opa, pamit ke sekolah " ucap Dhena.

Cia lalu menyalami Oma dan Opa nya.

" Oma Opa Cia pergi sekolah dulu ya.. Assalamu'alaikum "

" Wa'alaikumusalam "

" Hati-hati ya "

Mereka bertiga masuk kedalam mobil, Bisma akan mengantarkan Cia terlebih dahulu ke sekolah nya setelah itu ia dan Dhena akan menuju perusahaan, kembali dengan aktifitas pekerjaan nya masing-masing.

🌷🌷🌷

Jangan lupa selalu dukung author dengan vote like dan komennya ya.. Hatur nuhun ❤️

1
Siti Mutrikah
cari gara" terus ni si elsa
Siti Mutrikah
sebegitu sayangnya dhena ke cia
Siti Mutrikah
love to thor
Siti Mutrikah
jangan kdrt pak bos bisa fatal akibatnya
Siti Mutrikah
dasar keterlaluan si elsa ini
Siti Mutrikah
lanjut
Siti Mutrikah
ulat bulu muncul
Siti Mutrikah
tolong kasih visual pemerannya thor
Siti Mutrikah
jadi meleleh ni aku
Siti Mutrikah
saltingkan sidhena
Siti Mutrikah
jadi penasaran nih
Siti Mutrikah
si elsa ini tantenya cia apa si pelakor thor
Siti Mutrikah
coba pdkt
Siti Mutrikah
lanjut
Siti Mutrikah
cànggung gak sih mereka berdua
Siti Mutrikah
kira" cia ganggu gak ya malam pertama mami
Siti Mutrikah
jangan gentar dhen si bos tu jaminan masa depan kalau si amar belum tentu
Siti Mutrikah
ada" aja si dhena ini
Siti Mutrikah
jadi nggak enaak itucalon ibu negara bila semua terbaik dan termahal
Siti Mutrikah
berul demi kemajuan perusahaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!