NovelToon NovelToon
SISA RASA “Kala Mantan Menggoda”

SISA RASA “Kala Mantan Menggoda”

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Balas Dendam / Wanita Karir / Teman lama bertemu kembali / Pihak Ketiga
Popularitas:460.3k
Nilai: 5
Nama Author: Five Vee

Marsha Aulia mengira, ia tidak akan pernah bertemu kembali dengan sang mantan kekasih. Namun, takdir berkata lain. Pria yang mengkhianatinya itu, justru kini menjadi atasan di tempatnya bekerja. Gadis berusia 27 tahun itu ingin kembali lari, menjauh seperti yang ia lakukan lima tahun lalu. Namun apa daya, ia terikat dengan kontrak kerja yang tak boleh di langgarnya. Apa yang harus Marsha lakukan? Berpura-pura tidak mengenal pria itu? Atau justru kembali menjalin hubungan saat pria yang telah beristri itu mengatakan jika masih sangat mencintainya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Aku Hanya Orang Ketiga.

Rafael Haditama mengatakan ia hanya ingin meminta maaf dan menjelaskan apa yang terjadi lima tahun lalu pada Marsha. Tentu saja ada sedikit dusta yang pria itu ucapkan.

Marsha adalah cinta pertamanya. Gadis pertama yang mampu mencuri hatinya. Segala kenakalan remaja ia lakukan bersama Marsha. Kencan, Ciuman bahkan hingga—ah, Rafael sungguh merindukan gadis itu.

Hingga saat ini, hati pria muda itu masih di bawa pergi oleh Marsha. Sandra adalah sahabatnya sejak berusia tujuh tahun, ia tidak akan pernah bisa mencintai gadis itu, seperti mencintai Marsha.

Rafael menyayangi Sandra, namun hanya sebatas sayang pada sahabat. Tinggal satu atap bersama selama lima tahun, nyatanya tidak menumbuhkan rasa cinta di hati Rafael untuk wanita itu.

Jika ada yang mengatakan, bukankah ada Safa di antara mereka? Kehadiran gadis kecil itu tidak dapat mengubah apapun. Hati Rafael tetaplah milik Marsha Aulia seorang.

Pria itu kini tengah berada di ruang kerja, di rumahnya. Setelah tadi sore berbicara dengan Aldo, ia pun memutuskan untuk pulang.

Suara ketukan pada pintu ruangan itu terdengar. Rafael mempersilahkan orang di luar sana untuk masuk. Ia yakin itu bibi Rita yang datang membawakan kopi pesanannya.

“Apa yang kamu lakukan, San?” Mata Rafael membulat sempurna. Bukan bibi Rita yang datang, melainkan Sandra dengan memangku nampan berisi kopi panas di atas pangkuannya.

Dengan cepat Rafael berdiri. Kemudian mengambil nampan di atas pangkuan sang istri.

“Bagaimana jika kopinya jatuh dan mengenai tubuh mu?” Kilat amarah terlihat pada mata pria berusia dua puluh tujuh tahun itu.

“Tidak, Raf. Bibi meletakannya dengan aman.” Bela Sandra.

Rafael membuang nafas kasar. Ia meletakan nampan di atas meja. Sandra pun memutar kursi rodanya menuju pria itu.

“Apa Safa sudah tidur?” Tanya Rafael yang melihat Sandra masuk ke ruangannya.

“Ya.” Jawab Sandra singkat.

Ibu satu anak itu menggigit bibir bagian bawahnya. Pandangan wanita itu tertuju pada tempat sampah di dekat meja kerja sang suami. Benda itu nampak telah kosong. Yang artinya, lilin ulang tahun itu sudah terbuang. Sudah satu bulan berlalu, pasti asisten rumah sudah membersihkan ruangan ini lagi.

Rafael menyadari arah tatapan sang istri. Pria itu menghela nafas pelan. Kemudian kembali duduk di atas kursi di balik meja kerjanya.

“Ada yang ingin kamu katakan, San?” Tanya Rafael kemudian.

Sandra menggeleng pelan. Dan Rafael tahu wanita itu berbohong.

“Kenapa tidak menanyakan langsung padaku? Jika kamu memang penasaran tentang sesuatu.” Rafael kembali berbicara. Sandra pun menatap ke arah pria itu.

Sandra mengerejapkan mata beberapa kali. Rafael seolah tahu isi hatinya.

“Kamu ingin menanyakan soal lilin ulang tahun di kolong laci meja kerjaku?” Tanya Rafael karena sang istri hanya diam.

Masih duduk di atas kursinya. Rafael memindai Sandra dengan tatapan yang sulit di artikan.

“Aku tidak mempermasalahkan hal itu.” Jawab Sandra pelan. Jujur, meski penasaran ia tidak ingin membahasnya. Toh wanita itu juga sudah tahu jawabannya.

Rafael mencebikkan bibirnya. “Maafkan aku, San. Sampai kapanpun aku tidak akan bisa melupakannya.”

\~\~\~

Ucapan Rafael terngiang di benak Sandra. Untuk kesekian kalinya, pria itu meminta maaf karena tidak akan bisa melupakan sang mantan kekasih.

Haruskah Sandra bersedih?

Ia tahu tidak ada cinta dalam rumah tangga mereka. Tetapi, selama lima tahun ini, Sandra sudah mencoba membuka hatinya. Namun Rafael tak ingin masuk ke dalamnya. Pria itu bertahan di masalalu. Dan masih berharap bisa bertemu dengan Marsha suatu hari nanti.

“Apa yang sedang kamu pikirkan?”

Pensil di tangan Sandra seketika jatuh saat mendengar suara ibu mertuanya. Ia mencoba menggapai alat gambar itu, namun apa daya tangannya tak sampai.

“Apa yang menganggu pikiran mu?” Tanya ibu dari Rafael yang bernama Miranda itu. Ia pun memungut pensil yang jatuh, kemudian menyerahkan pada sang menantu.

“Terimakasih, Bu.” Sandra kemudian meletakkan buku gambar dan pensilnya di atas meja.

“Kapan ibu datang? Kenapa tidak memberi kabar?” Tanya Sandra kemudian menatap ibu mertuanya.

“Ibu datang sejak kamu tiba-tiba melamun. Kebetulan, ibu ada urusan di Jakarta akhir pekan ini.” Jawab wanita berusia lima puluh tahun itu.

Ibu Miranda menetap di Yogyakarta. Sementara, Rafael pindah ke Jakarta lima tahun lalu.

Sandra mengangguk. “Aku akan meminta bibi membuatkan ibu teh hangat.” Ia hendak memutar kursi rodanya. Namun, ibu Miranda mencegahnya.

“Nanti saja.” Wanita paruh baya itu menghela nafas pelan. Ia kemudian duduk di atas sofa.

“Katakan pada ibu, apa yang sedang kamu pikirkan?” Ibu Miranda kembali bertanya. Ia menatap sang menantu penuh kasih.

“Tidak ada, Bu.” Sandra tersenyum kaku.

“Jangan membohongi, ibu. Kamu lupa, ibu mengenalmu jauh sembelum kamu menjadi menantu ibu.”

Sandra menundukkan kepalanya. Tangannya bertaut di atas pangkuan.

“Kamu bertengkar dengan Rafael?” Terka wanita paruh baya itu. Dan Sandra dengan cepat menggelengkan kepalanya.

“Kamu tidak pandai berbohong, San.” Ibu Miranda mengusap lengan sang menantu. Seketika Sandra meneteskan air matanya.

“Kalau ada masalah, ceritakan pada ibu. Bukankah kita berteman? Jangan menyimpannya sendirian.” Ibu Miranda meraih pundak sang menantu. Kemudian mendekapnya.

“Aku menyerah, Bu.” Ucap Sandra lirih. Dan ibu Miranda tahu maksud kalimat yang menantunya ucapkan itu.

Sudah sangat sering Sandra mengatakan hal itu. Namun ibu Miranda tidak membiarkan mereka berpisah.

“Kalian bertengkar?” Tanya ibu Miranda lagi.

“Tidak, Bu. Tetapi aku tidak bisa terus seperti ini. Sampai kapanpun Rafa tidak akan bisa melupakan Marsha. Percuma kami bersama, jika saling menyiksa satu sama lain.”

Ibu Miranda mengusap punggung sang menantu yang mulai terisak. Ia sangat menyayangi Sandra. Dan sudah menganggap wanita muda itu seperti putrinya sendiri.

“Ibu yakin, suatu saat Rafa pasti akan membuka hatinya untuk kamu. Gadis itu—

“Tidak, Bu.” Kepala Sandra menggeleng. “Rafa sendiri yang mengatakan padaku. Sampai kapanpun dia tidak akan bisa melupakan Marsha.”

Wanita berusia dua puluh tujuh tahun itu melepaskan diri dari pelukan ibu mertuanya. Ia pun mengusap air mata yang membasahi pipi.

Ia melirik petunjuk waktu yang berdiri di sudut ruangan. Pukul tiga sore. Itu artinya Rafael akan pulang dua jam lagi. Sandra menghela nafas lega. Takut jika tiba-tiba sang suami datang dan melihatnya menangis.

“Jangan memikirkan orang yang tidak jelas keberadaannya, San. Ibu yakin, dia tidak akan kembali.” Ibu Miranda meyakinkan.

Sandra kembali menggelengkan kepalanya. “Bu, aku hanya orang ketiga dalam hubungan mereka. Aku bersalah. Lima tahun lalu, aku tidak hanya kehilangan cintaku, tetapi juga kehilangan sahabatku.”

1
Kania Rahman
Ahir yg bahagia, trimakasih banyak ceritanya thor sukses dan tetap jaga kesehatan 👍👍💪💪
Rose
ku tunggu karya selanjutnya kak..😍
@Al🌈🌈
Bagus
Muhammad Dimas Prasetyo
terima kasih Thor atas cerita nya
Muhammad Dimas Prasetyo
jangan menggerutu sha nanti anakmu meniru ibu mertua mu
Rose
eh..omongannya awas kedengeran lho cha sama bumernya, bisa berabe itu..😁😁
Ita Putri
kenapa ya selalu seperti ini main caracter selalu menolak saat di bawa ke RS saat ada dugaan hamil
Rose
congratulation to rafael and marsha..👍👍
neni onet
finally keponakan onlen aku bakalan nambah neeh 😁
Muhammad Dimas Prasetyo
tokcer juga Rafael...untung dulu ga membuahkan hasil,berarti tuhan Masih sayang kalian harus disyukuri itu.
Yeni Astriani
selamat untuk rafael dn marsha bentar lagi jadi ayah dan ibu, dn bahagia selalu utk keluargamu
Rose
rafael sachet coming soon..😀
Kania Rahman
sehat selalu 💪💪 sukses tuk karya karyanya,👍👍
Kania Rahman
kayanya beneran hamil deh,sehat selalu 💪💪👍👍
Muhammad Dimas Prasetyo
marsha bener hamil ini sih..
Muhammad Dimas Prasetyo
apalagi kalo Marsha nanti hamil akan banyak drama jika Rafael terlalu sering bertemu sandra
lovina
cerita paling konyol..wanita paling bego...kacau cerita ini, jika ada yg blng crita ini bagus sy rasa di dunia nyata bahkan hayalan pun tdk akan ada wnaita bego kek gini..dan alur yg sgt konyol..
lovina
crita kek gini selalu sama...mas aiya g move on..selalu balik sm mantan sklipun si mantan dah nikah, mau mereka bahagia atau tdk ttp sj namanya di khianati..jd tdk ada kata sm2 menderita..
efvi ulyaniek
parfum sama orangnya sama2bikin mual ya sha😀😀
Rose
kayaknya ada yg semakin dkat nih.. cobalah membuka hatimu san, trima aldo pelan² sbgai teman aja dulu kl cocok bs jd pasangan..😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!