NovelToon NovelToon
Infected Without Knowing

Infected Without Knowing

Status: sedang berlangsung
Genre:Zombie
Popularitas:249
Nilai: 5
Nama Author: Ryn Aru

Sebuah keluarga sederhana yang penuh tawa dan kebahagiaan… hingga suatu hari, semuanya berubah.

Sebuah gigitan dari anjing liar seharusnya bukan hal besar, tapi tanpa mereka sadari, gigitan itu adalah awal dari mimpi buruk yang tak terbayangkan.

Selama enam bulan, semuanya tampak biasa saja sampai sifat sang anak mulai berubah dan menjadi sangat agresif

Apa yang sebenarnya terjadi pada sang anak? Dan penyebab sebenarnya dari perubahan sang anak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryn Aru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Saat berada di pemakaman, Mahen melihat ibu yang menangis dengan kencang dan tak ingin meninggalkan tempat persinggahan terakhir ayah. "Mbak Gendhis, ini sudah hampir malam lebih baik kita kembali kerumah, kasihan putramu." Ucap tante kepada ibu.

Ibu mendongak menatapku dengan amarah, dan menyeka air matanya dengan kasar. "Kamu pembunuh!! Kamu membunuh suamiku!! Kamu bahkan tidak menangis saat kepergiannya, dasar kamu iblis!!" Mahen yang tak mengerti apapun hanya diam dan menatap ibunya, ia hanyalah anak kecil yang bahkan tak dapat merasakan apa yang ia rasakan sekarang.

Tante yang mendengar hal itu berusaha menahan dan menenangkan ibu, ia berkali-kali berteriak bahwa ini adalah kesalahan Mahen, apa yang ia lakukan? Apa yang harus dia perbuat? Mahen tak mengetahui apapun, ia hanya menatap ibu dengan wajah datar.

Nenek yang mendengar teriakan ibu dengan segera meraih Mahen dan membawanya pergi. "Mahen mau temenin mama." Ucap Mahen yang mengikuti neneknya.

"Jangan ya, Mahen di sini saja sama nenek." Mahen yang mendengar itu hanya diam dan ikut memasuki mobil nenek.

____

"Maafin mama ya Hen." Ibu menggenggam erat tangan Mahen, ia menunduk menahan tangisannya.

"Mahen bahkan gak bisa ngerasain sakit ma, jadi mama gak perlu minta maaf sama Mahen." Mahen melepaskan tangannya dari genggaman sang ibu dan bersandar pada pundak ibunya. "Mama kenal Gilang kan?" Ibu hanya diam dan mengangguk lemah. "Mahen belajar banyak dari dia yang cengeng. Kalo dia ngerasain apapun pasti nangis, jadi mama jangan tahan tangisan mama." Mendengar apa yang di ucapkan oleh Mahen, ibu pun menangis kencang, ia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

Mahen mengangkat tubuh sang ibu dan menidurkannya di atas ranjang, setelah memindahkannya, ia pun keluar dari ruang itu dan melihat beberapa peneliti yang berlarian. "Ada apa?" Tanya Mahen kepada salah satu peneliti.

"Terlihat salah satu monster memasuki pertahanan kita." Ucap nya dengan panik dan segera berlari setelah memberi hormat pada Mahen.

Mendengar hal itu, Mahen dengan salah satu penjaga pun melihat keluar gedung. Benar aaja terlihat satu bloodgrin yang memasuki ruangan, Mahen melihat itu pun segera kembali ke kamar sang ibu. Saat berjalan ia menemui Daniel yang baru saja keluar dari ruangan penelitian.

"Ada apa Mahen?" Tanya Daniel saat melihat Mahen yang bergegas tak seperti biasanya.

"Bloodgrin berhasil masuk." Setelah mengatakan nya, Mahen dengan segera berjalan kearah kamar sang Ibu.

Saat ia memasuki kamar, terlihat ibunya berdiri di depan jendela untuk melihat keadaan di luar. Terlihat bahwa di bawah sana telah banyak zombie yang berhasil masuk dengan memanjat tembok, Mahen yang melihat itu dengan segera menarik sang ibu untuk keluar dari ruangan.

Ibu yang di tarik pun hanya mengikuti Mahen hingga berada di atas atap gedung, terlihat satu buah helikopter yang telah di siapkan oleh nya. "Mama masuk." Ucap Mahen dengan menunjuk helikopter yang sudah menunggu ibunya.

Ibu pun mengangguk dengan menarik tangan Mahen. Saat menariknya Mahen hanya terdiam dengan menatap ibunya. "Ayo, Mahen pulang sama mama nak." Ucap ibu menarik Mahen beberapa kali, tetapi Mahen tetap terdiam.

"Hen cepet Hen!!" Teriak Daniel yang sudah berada di dalam helikopter dengan membawa kotak yang berisikan ramuan obatnya.

Mendengar teriakan Daniel, Mahen pun mengangkat tubuh sang ibu mendekat ke arah helikopter, ia di bantu oleh beberapa peneliti terpilih untk membantu mengangkat sang ibu keatas. "Nanti Mahen ke tempat mama." Ucapnya dengan senyuman.

Semua orang berlarian ke atas untuk mencari bantuan. Mahen dengan tenang berjalan kearah ruangan para monster satu persatu untuk mendapatkan dokumen para monster untuk di pelajari olehnya lebih lanjut. Setelah ia berhasil mendapatkan, dengan segera dia berjalan ke ruangan Daniel dan membawa vaksin virus itu dengan tasnya. "Satu, dua, tiga... 28? Cukup kali." Ia pun berjalan keluar gedung lab nya dan memasuki mobilnya.

Ia mengendarai mobil sport itu dengan kencang dan membaca beberapa dokumen yang telah ia dapatkan.

"Efek virus pada benda dan hewan? Menarik." Mahen menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan menyuntikkan vaksin ke tubuhnya.

- Isi dokumen

EFEK VIRUS PADA HEWAN MAMALIA :

• Membuat hewan tersebut kehilangan kendali, dengan cara menyerang otak dan menggerogoti perlahan tubuh inangnya.

• Menumbuhkan kan kristal, sebuah kristal akan keluar dengan cepat dan membuat sang inang tak menyadarinya.

• Memaksa tubuh inang yang telah hancur untuk tetap hidup. Virus ini benar-benar menjaga otak inang agar tetap bekerja secara maksimal.

Jika di temukan sebuah parasit, seperti cacing pita dan sebagainya pada tubuh hewan tersebut, maka parasit itu akan terkena virus yang membuatnya menjadi :

• Parasit berukuran lebih besar

• Berkembang biak dengan cepat

• Memiliki ciri yang tak wajar pada parasit.

Tak hanya menyerang makhluk hidup, parasit ini juga dapat merusak barang-barang yang memiliki zat besi di dalamnya. Seperti kendaraan dan pisau yang akan berkarat jika terkena cairan dari zombie ataupun monster.

Mahen membaca dokumen itu dengan seksama, ia baru saja ingat bahwa saat keluar dari laboratorium, ia menabrak salah satu zombie. Dengan segera ia turun dari mobilnya dan memutari apakah ada yang rusak pada mobilnya.

Saat Mahen sedang melihat keadaan mobilnya, tiba-tiba sebuah pisau meluncur dari arah belakang yang membuatnya terdiam sejenak.

Sekelompok pemuda mendekatinya dengan menodongkan senjata dan meminta kunci mobil Mahen dengan paksa. "Menjarah y. Bentar gw ambilin." Dengan tenang Mahen berjalan ke dalam mobil, ia meraih tas nya dan melempar kunci mobilnya.

Dengan segera anak-anak itu berlari masuk kedalam mobil tanpa mengetahui keadaan mobil tersebut. Saat mereka membawa mobil itu melaju, terlihat tetesan bensin yang mengikuti mobil itu, dengan tenang Mahen merogoh rokok di sakunya dan menghisapnya beberapa kali.

Melihat mobil yang semakin menjauh, Mahen pun menjatuhkan rokok nya pada tetesan bensin, yang membuatnya terbakar, dan api itu seakan mengejar mobil yang di bawa oleh para pemuda tadi. "Waduh jatuh."

Tak lama terdengar ledakan dan teriakan dari para pemuda yang menjarah mobilnya tersebut. Mahen yang mendengar itu pun tersenyum kecil dan melihat dari kejauhan para pemuda yang berlarian, Ia dengan santai berjalan kearah ledakan mobil yang tak begitu jauh.

Beberapa menit ia berjalan hingga sudah berada di depan mobil yang terbakar, terlihat salah satu pemuda dengan tubuh yang sudah hitam yang terpental jauh dari mobil. "Haha, gimana? Asik kan?" Ucap Mahen menendang mayat yang telah hitam itu.

Tak lama air mulai menetes dari langit, dengan segera Mahen meraih rokoknya lagi untuk membakarnya dari api yang berasal dari mobilnya. Saat ia menikmati rokoknya, terdengar suara erangan dari balik semak-semak yang membuatnya menoleh.

Bersambung....

1
Alucard
Keren banget, semoga ceritanya terus berkualitas author!
Ryn Aru: makasih ya,,/Smirk/
total 1 replies
Gourry Gabriev
Bikin syantik baca terus, ga sabar nunggu update selanjutnya!
Agnes
Romantis banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!