NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Kontrak Dengan Pewaris Tunggal

Terpaksa Menikah Kontrak Dengan Pewaris Tunggal

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: eilha rahmah

Sebuah cerita tentang perjuangan hidup Erina, yang terpaksa menandatangani kontrak pernikahan 1 tahun dengan seorang Presdir kaya raya. Demi membebaskan sang ayah dari penjara. Bagaikan mimpi paling buruk dalam hidup Erina. Dia memasuki dunia pernikahan tanpa membawa cinta ataupun berharap akan dicintai.

Akankah dia bisa menguasai hatinya untuk tidak terjatuh dalam jurang cinta? ataukah dia akan terperosok lebih dalam setelah mengetahui bahwa suaminya ternyata ada orang paling baik yang pernah ada di hidupnya?

Jika batas waktu pernikahan telah datang, mampukan Erina melepaskan suaminya dan kembali pada kehidupan lamanya? Atau malah cinta yang lama dia pendam malah berbuah manis dengan terbukanya hati sang suami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eilha rahmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nikah Kontrak! (part 1)

May mengernyitkan dahinya. Saking tercengangnya dia sampai tidak mampu beranjak dari tempat dia berdiri. Bukan karena apa, namun permintaan Tuannya kali ini benar-benar sangat tidak masuk akal. Surat perjanjian kontrak nikah? Untuk apa? Siapa yang mau menikah kontrak? Pertanyaan-pertanyaan itu satu persatu muncul di kepala May. Namun sayangnya mulutnya hanya bisa bungkam, dia tak memiliki cukup keberanian untuk menanyakan hal itu langsung pada Arga.

Arga yang menangkap raut kebingungan di wajah May, langsung menyuruhnya duduk. "Aku tahu ini tidak masuk akal, tapi ini cukup rumit untuk dijelaskan" Arga meraih satu botol air mineral lalu menenggaknya hingga separuh botol. "Tolong bantu aku membuatnya, jangan banyak bertanya"

"B-baik Tuan" May menganggukkan kepalanya, kemudian melangkahkan kakinya menuju meja kerjanya. Arga mendikte semua isi perjanjian secara jelas dan terperinci. May hanya fokus mengetiknya, tanpa berani bertanya sepatah katapun.

***

3 hari, setelah surat perjanjian kontrak nikah itu di buat. Arga sudah membaca hampir lebih dari 10 kali untuk meyakinkan kembali hatinya.

"May"

"Iya, Tuan"

"Panggil Noah kemari"

"Baik"

May meraih gagang telfon, menyuruh Noah untuk segera menuju ruangan Tuan Arga. Noah diseberang sana hanya terdengar menggerutu sebentar, agaknya dia masih sebal dengan surat perintah yang ditujukan untuknya kemarin. Arga benar-benar menyuruhnya pergi selama 1 tahun. Ide gila yang tercipta hanya karena Noah mengganggunya kemarin.

Kurang dari 5 menit Noah sudah berdiri di hadapan Arga.

"What's up man?"

May yang melihat kelakuan ajaib Noah hanya mampu menggelengkan kepalanya.

Nyalinya benar-benar besar. Pikir Sekretaris May

"Kau belum berangkat?"

"Ayolah Kak, untuk apa kau menyuruhku pergi kesana? Bukannya kau sudah mengutus orang untuk menyelesaikan tugas yang ada disana?" Kini Noah berusaha merayu Arga lagi, memanggilnya dengan sebutan 'Kakak' berharap Arga mau memberinya kesempatan.

Lagi pula dia tidak melakukan kesalahan apapun. Meskipun menggoda Atasan yang sedang marah juga tidak bisa dibenarkan. Tapi niatnya kan hanya bercanda. Hehe...

"Akan ku batalkan perintahku, tapi dengan satu syarat" Noah yang mendengar ucapan Arga seketika meringis kegirangan. Melirik May yang duduk di mejanya dengan tatapan jenaka. May melengos, kesal. Karena musuh bebuyutannya ternyata tidak jadi dipindah tugaskan.

"Baca, dan aku minta pendapatmu tentang itu" Arga melemparkan sebuah dokumen berisi perjanjian kontrak nikah. Noah mengernyitkan dahinya, ekspresinya hampir sama seperti May saat pertama kali mendengar perintah Arga.

Noah terdiam, menutup lembaran terakhir dokumen yang ada dalam genggamannya, setelah tamat membaca dengan teliti satu persatu isi yang ada di dalamnya.

"Apa kau harus bertindak sejauh ini?"

Kali ini wajah Noah terlihat lebih serius dibanding biasanya.

"Heemm"

"Setahuku, kau tak pernah sekalipun mempermainkan wanita!"

"Aku tidak mempermainkannya!"

"Lalu ini apa!" Noah melempar dokumen itu dengan cukup kasar. "Jangan gila Ga!" Kali ini bahkan Noah berani memanggil Arga hanya dengan namanya.

"Apa kau punya ide yang lebih baik?"

Noah terdiam, dia tahu seperti apa Arga. Dan juga kehidupan asmaranya. Arga tipe laki-laki yang tidak mudah menaruh hati pada wanita manapun. Cinta pertamanya, Clarissa Clara seorang selebriti terkenal yang memiliki wajah nyaris sempurna. Tak ada wanita yang bisa di bandingkan dengannya saat itu. Noah adalah saksi tulusnya cinta yang diberikan Arga pada Clara. Tapi sayangnya kisah percintaan mereka harus kandas begitu saja, karena Clara lebih memilih mengejar karirnya keluar negeri. Bahkan saat dia tahu mengenai kabar kematian kedua orang tua Arga, dia tetap pada tujuannya. Pergi meninggalkan Arga, yang terpuruk sendirian.

Noah menghela nafas. Buntu, dia pun tidak memiliki ide yang lebih baik dari kegilaan yang sedang direncanakan Arga. "Terserah kau sajalah!"

"Rahasiakan ini pada siapapun, termasuk nyonya besar yang tinggal dirumahmu" Nyonya besar yang dimaksud Arga disini adalah ibunya Noah sendiri.

"Siapa?" Noah kembali bertanya. "Siapa gadis yang tidak beruntung itu?"

"Kau akan tahu nanti"

Arga melempar selembar kertas dan dokumen-dokumen yang sempat di serahkan Noah padanya beberapa hari yang lalu.

"Apa lagi ini?"

"Berkemaslah, kembali ke Korea dan perbaiki dokumen-dokumen itu dalam waktu satu minggu"

May hampir tergelak melihat wajah pias Noah. Namun buru-buru di tahan karena dia sadar di ruangan ini masih ada Arga yang sedang kesal. Kalau dia tertawa bisa-bisa dia juga akan ikut dikirim ke luar negeri.

"Hey, ayolah"

"Aku bilang akan membatalkan surat tugas ke Singapura, bukan ke Korea!"

Cih! Dasar Bos sialan! Seenaknya menindas bawahan sepertiku. Kenapa bukan dia saja yang pergi! Awas kau ya!

***

Brak!

Aw! Erina meringis kesakitan, sambil memegangi kakinya yang tergencet motor skuter yang dia kendarai. Berat, dan ngilu. Helm yang dia pakai terlempar cukup jauh, beberapa paket berisi baju yang dia bawa turut berserakan ke tengah jalan.

Orang-orang yang kebetulan sedang lewat berlarian untuk membantu. Beberapa orang berusaha memindahkan skuter matic yang masih menindih kaki Erina, dan beberapa orang lainnya berusaha menyelamatkan bungkusan paket dari roda-roda kendaraan yang masih berlalu lalang.

Suara klakson menggema dari berbagai arah, membuat kegaduhan yang cukup berarti disana.

"Apakah anda baik-baik saja Nona?" Seorang laki-laki jangkung membantu Erina bangun.

Dia menggoyang-goyangkan kakinya, dan seketika bisa bernafas lega saat melihat kakinya masih lengkap sepasang.

Syukurlah, masih bisa bergerak.

Orang-orang yang tadinya berkerumun mulai membubarkan dirinya masing-masing, setelah melihat keadaan Erina baik-baik saja. Hanya tinggal beberapa orang yang masih berusaha mengumpulkan bungkusan paket dan menaruhnya kembali di goodie bag yang masih bertahan di atas jok motor miliknya.

Erina duduk di samping trotoar, agaknya dia masih syok dengan kejadian yang baru saja dia alami.

"Nona, apakah anda baik-baik saja?" Erina mendongakkan kepalanya, laki-laki itu masih memegangi lengan Erina. Takut jika tiba-tiba Erina oleng tak sadarkan diri.

Erina mengangguk, "Saya baik-baik saja tuan" Dia mencoba bangun, laki-laki itu sigap hendak memapahnya namun Erina menolak. Dia berjalan mondar mandir sambil sesekali berjinjit, memastikan jika kakinya memang tidak bermasalah.

Laki-laki itu hanya mengawasinya keheranan, terlihat dia sedang mengulas senyuman di bibirnya.

Sedang apa dia? Kenapa tingkahnya lucu sekali.

"Mari saya antar ke rumah sakit"

"Tidak perlu Tuan, saya baik-baik saja"

"Kau yakin?"

Erina mengangguk mantap, sambil memperlihatkan kakinya yang sedang dia goyang-goyangkan. Senyum ceria Erina hampir menghipnotis lelaki tampan yang sedang berdiri dihadapannya.

Wah.. dia manis sekali saat tersenyum begitu.

"Saya baik-baik saja Tuan, tapi...." Erina mengalihkan pandangannya pada mobil mewah berwarna maroon yang terparkir dibelakangnya. Lampu depannya pecah dan ada beberapa goresan di kap mobilnya. Erina memasang muka memelas, raut mukanya langsung berubah.

Mati aku, apa aku harus mengganti itu juga.

Ya Tuhan, kenapa aku ceroboh sekali, apa aku akan di penjara sama seperti ayahku.

Erina merutuki kecerobohannya dalam hati.

"Aaaaa... Itu. Biarkan saja, mobilku tidak penting sama sekali jika dibandingkan dengan kakimu" Laki-laki itu mengeluarkan dompetnya, mengeluarkan beberapa lembar kertas berwarna merah, menyodorkannya pada Erina.

"Tidak perlu Tuan, tidak usah repot" Erina buru-buru menolak. Dia sudah sangat bersyukur tidak dimintai ganti rugi atas kerusakan mobil milik laki-laki itu. Jelas-jelas itu adalah kesalahannya yang tidak memperhatikan rambu-rambu lalulintas karena dia berkendara sambil melihat maps yang ada di handphonenya.

"Tidak apa-apa Nona, anggap saja sebagai ganti rugi paket-paket Nona yang terlindas mobil"

"Tidak perlu Tuan, saya bisa mengemasnya lagi" Erina menganggukkan kepalanya, berniat pamit dan berbalik badan.

"Tunggu! Beri aku nomor handphone mu, aku janji akan ganti rugi setelah aku kembali ke sini"

"Maaf Tuan, tapi..." Erina mengeluarkan handphone dari saku jaketnya, rusak! Layarnya hancur karena ikutan terjatuh tadi.

"Astaga, Handphone mu rusak. Bagaimana ini" Laki-laki itu terlihat berfikir sebentar. Kemudian merogoh saku jasnya "Bawalah ini, ada 2 tempat simcard di dalamnya. Aku hanya mengisinya satu, kau bisa memasukkan simcardmu disini" dia meraih tangan Erina dan menyodorkan Handphone miliknya.

"Sementara pakailah ini dulu, nanti aku ganti HP mu dengan yang baru, aku janji" Laki-laki itu melirik jam tangannya "Aku harus pergi sekarang, pesawatku sebentar lagi berangkat"

"Tapi Tuan!"

Erina belum sempat menolak, laki-laki itu sudah berlari ke arah mobilnya. Dia membunyikan klakson dua kali dan terlihat melambaikan tangannya pada Erina.

Bagaimana ini, kenapa dia meminjamkan handphone miliknya padaku. Bagaimana aku akan mengembalikannya.

.

.

(BERSAMBUNG)

1
Aini~
di BAB ini Arga keterlaluan banget loh, kasihan banget Erina... nyeseknya sampai sini loh thor... 😢😢
Aini~
heh, kasian loh... dia udah effort banget.
egoisnya kebangetan si arga nih...
Aini~
wadduh, kok jadi posesif kebangetan gini???
Aini~
ngomong aja kalau cemburu, jangan malah bilang jelek. semua orang jadi salah paham kan!!!
Aini~
biarin aja sih Bi, biar kepala Arga di geplak sama tongkat si kakek
Reni Anjarwani
lama2 males sama arga
Aini~
makanya, jangan cuma bisa bilang jelek. istri kalau lebih di perhatikan lagi bakalan lebih cantik dari perempuan2 di luar sana...
Reni Anjarwani
kalau suatu saat ditinggal erins bakal menyesal arga , pas ditinggal paa arga udah cinta , tenang erina cuma 1 th kontrak pernikahanmu
Aini~
Jadi Erina cuma dipakai buat alat balas dendam, benar2 keterlaluan si Arga😡
Aini~
Kenapa dia masih mengingat mantan yang jelas2 sudah ninggalin dia,
Aini~
tenang Erina, si Arga udah kelihatan bucin tuh, gak usah takut kecintaan sendiri 🤭🤭
Ablay Chablak
cm 1bab aja thor...
Aini~
wkwkwkw... kalau tahu bakalan diapain ya Erina 🤭🤭🤭
Aini~
wkwkwkwk... saking posisifnya, kalau seperti itu kenapa dia tidak memanggil dokter wanita tadi??
Aini~
Arga kan bukan manusia normal 😅😅
Aini~
wkwkwkwkw... hayo di tagih cucu, awas ada drama2 masik RS lagi 🤣🤣
Aini~
matanya sudah keracunan cinta kali 🤭🤭
Aini~
molai kang modus beraksi 🤭🤭
Aini~
wkwkwk.. kelakuan presdir bisa di luar nurul begitu yak 🤣
Aini~
🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!