Azril Fathurlutfi adalah seorang remaja yang merantau ke Jakarta untuk meraih prestasi nya demi mewujudkan impian kedua orang tua nya
Di tinggalkan banyak harapan dan impian oleh kedua orang tuanya membuat azril menjadi terobsesi akan keberhasilan
Apa jadinya jika di tengah obsesi itu ada kisah percintaan yang cukup rumit antara sahabat nya, dan kedua teman perempuan nya
Apakah Azril mash bisa fokus dengan obsesi itu atau malah goyah karena percintaan yang cukup rumit ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ezama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Linda Kusuma
..." Aku mencintai ibuku, sebagaimana pohon mencintai air dan matahari "...
...-Azril Fathurlutfi-...
***
Hari sudah siang dan bell pulang sekolah sudah berbunyi Azril pulang bersama Lilis dengan berjalan kaki mereka tidak mempunyai sepeda karena mereka bukan dari golongan orang-orang berada
" zril, aku bangga banget sama kamu, karena kamu banyak mengikuti lomba dan memenangkannya bahkan kamu sudah mengharumkan nama sekolah kita " ucap Lilis
" Alhamdulillah, aku bisa sampai sekarang juga berkat doa ibu dan doa bapak di surga, mungkin ini adalah awal aku bisa membanggakan kedua orang tuaku Lis, Bapak banyak menitipkan Mimpi di pundakku, dan aku harus bisa mewujudkan mimpi-mimpi itu "
" Kamu pasti bisa zril, aku yakin nanti saat lulus kamu pasti mendapatkan beasiswa, dan kamu bisa masuk ke sekolah SMP Negeri 6, nggak semua orang loh zril bisa masuk ke SMP itu, aku juga sebenernya pengen sekolah di sana, tapi- " Lilis menundukkan pandangannya melihat jalanan yang sedang dia tapaki bersama Azril
" tapi apa Lis? "
" otakku hanya di bawah rata-rata zril, apalagi kalo di bandingkan dengan otak kamu, pasti kalah jauh lah, nih ya zril, otak kamu dan otak aku itu bagai langit dan bumi, otak kamu jauh tinggi dan otak aku- " Lilis memeragakan tangannya menepuk angin tapi ke bawah dengan bibir mengerucut
" apaansi kamu lis, kita tuh sekolah di sekolah yang sama di kelas yang sama bahkan dimeja yang sam- "
" tapi otak kita yang nggak sama,
mungkin nggak akan pernah bisa sama Azril " potong lilis
" udah ah, jangan bahas ini lagi, aku nggak suka ya kamu ngomong kayak gitu lagi lis, jangan pernah bandingin diri kamu sama diri orang lain, kamu ya kamu, orang lain ya orang lain, jangan pernah kamu paksa diri kamu untuk menyamai orang lain, karena kodratnya kita semua sudah di beri kadar berfikir yang sama rata sama Allah, cuma cara mengasah nya aja yang berbeda. "
Lilis terdiam setelah mendengarkan Azril dia sadar semua orang itu berbeda dan tidak mungkin sama
Kini mereka sudah berhenti tepat di depan rumah Lilis, mereka duduk di teras rumah Lilis yang tak begitu tinggi dengan tanah dengan Lilis yang melepas sepatu dan kaos kakinya dengan azril yang menemani itulah kebiasaan yang mereka jalanin sejak kelas 2 SD ya mereka mulai berteman sejak kelas 2 SD aneh bukan.
Oh tentu tidak!!
" zril mau masuk dulu nggak? Atau mau minum dulu, biar aku ambilin "
" nggak usah lis, aku langsung pulang aja ya, assalamu'alaikum "
" waalaikumsalam "
Lilis melihat punggung belakang Azril entah kenapa hatinya tak tega untuk melihat azril pergi seperti sekarang seharusnya dia tak begini dia pun tak mengerti kenapa dengan dirinya 2 tahun belakangan ini apakah ini cinta?
Tapi mereka kan masih anak-anak yang akan beranjak remaja masa sudah merasakan cinta.
Tau lah pusing. Kalau cinta-cintaan
...***...
Azril kini masih berjalan menuju gubuk kecilnya melewati jalan-jalan yang terkadang bisa becek kalau hujan akan turun tetapi sekarang tidak
" Assalamu'alaikum, ibuu azril sudah pulang niihh, ibu dimana " ucap azril sambil melepas sepatu dan kaos kaki nya dan meletakkannya di dalam dekat pintu gubuk
" ibu di dapur Nak " sahutan yang di dengar oleh Azril dia pun segera meletakkan tas sekolah nya di kursi bambu itu dan segera pergi ke dapur
Dilihatnya ibunya yang tengah menggoreng ikan di atas wajan dengan api yang menyala
" ibuuu, kan azril sudah bilang masaknya nanti aja kalau Azril pulang sekolah, badan ibu kan lagi kurang sehat mendingan ibu istirahat saja dikamar, biar Azril yang lanjutin "
" nggak nak, yang harusnya istirahat itu kamu, kamu pasti capek sekolah tadi kan? mending kamu ganti baju cuci kaki, tangan, sama cuci muka abis itu makan baru deh kamu istirahat "
Azril tetap tak beranjak dari tempatnya dia masih setia di dapur sempit ini saat dirinya hendak mendekati ibunya, ibunya terlebih dahulu menengok ke arahnya
" Sana masuk kamar "
" tap- "
" Azril masuk kamar sana "
" yaudah bu, azril ganti baju dulu ke kamar, ibu jangan kecapekan ya " ucap Azril sambil menyentuh pundak ibunya, Linda hanya tersenyum dan mengangguk sambil tangan kirinya menyentuh tangan anaknya
...***...
Azril sudah berganti pakaian kini dia sedang membantu Linda untuk menaruh masakan ibunya ke lantai yang lebih luas dan memudahkan mereka untuk duduk lesehan di lantai sambil memakan makan siang hari ini
" Buu, gimana badan ibu sekarang, masih nggak enak? " tanya Azril sambil menuangkan air putih ke gelas dan menaruhnya dekat Linda
" udah mendingan nak, tadi ibu beli obat di warung terus ketiduran gara-gara minum obat "
" Allhamdulilah kalo begitu bu, maaf Azril tadi pagi nggak bisa nemenin ibu di rumah padahal ibu lagi nggak enak badan " ucap Azril sambil mengambil nasi dan meletakkannya di piring nya
Linda tersenyum " Ibu nggak papa nak, kamu harus sekolah, wujudkan mimpi bapakmu dan jadilah orang sukses "
Azril tak menjawab ucapan ibunya dia lebih memilih tersenyum dan memakan makanan nya
setelah makan siang Linda kembali meminum obat atas perintah Azril Linda pun berbaring di ranjang bambu miliknya di kamar
Sedangkan Azril mencuci piring, dan membersihkan gubuknya supaya lebih terasa nyaman, Azril mendongak melihat atap gubuk nya ternyata sudah banyak bolong dan menyebabkan cahaya matahari ataupun air hujan masuk ke dalam gubuknya
setelah mengamati atap gubuknya Azril mengambil air wudhu dan menunaikan kewajiban nya yaitu sholat Dzuhur
Setelah selesai Azril masuk ke dalam kamarnya di lihat nya Linda tengah minum di atas Ranjang bambu
" Bu, Azril ngambil hasil gorengan dulu ya di warung pasti gorengan nya udah pada abis "
" Iya nak, jangan lupa kasih sedikit buat yang punya warung ya, jangan diambil semua "
" iya bu, azril berangkat dulu assalamu'alaikum " ucap Azril sambil menyalimi Linda
...***...
" Azril "
Azril membalikkan badannya untuk melihat siapa yang memanggilnya ternyata Lilis, dan sekarang lilis sudah berjalan bersamanya di samping nya
" kenapa lis? "
" kamu mau kemana zril? "
" aku mau ke warung ngambil hasil gorengan yang aku titip tadi pagi, kamu sendiri mau kemana? "
" aku mau ke warung beli sabun colek " Azril hanya mengangguk menanggapi
berjalan bersama dan terus berbincang sesekali bercanda tak terasa warung yang mereka tuju sudah di depan mata
" ibuu, belii " ucap lilis tak lama pemilik warung keluar
" iya neng, beli apa? "
" beli sabun colek bu ada? "
" Oh, ada neng ada, mau berapa? "
" 2 aja bu, berapa? "
" dua 5ribu aja neng "
Lilis menyodorkan uang lima ribu rupiah dan mengambil sabun colek nya yang di berikan ibu pemilik warung tadi
" bu, saya mau ngambil hasil gorengan tadi pagi "
" Oh, iya jang, bentar ya ibu ambilin dulu nampan nya di belakang " Azril hanya mengangguk dan duduk di kursi yang disediakan di sana di temani lilis
Tak lama ibu pemilik warung kembali menghampiri dengan dua nampak yang agak besar dan dengan uang hasil penjualan
" ini jang, gorengan ibu kamu enak banget, kamu tau baru jam 10 pagi aja udah ludes, ini uangnya, besok taruh di sini lagi ya "
" Oh iya bu, ini hasil gorengan semuanya ya? " Ibu pemilik warung langsung mengangguk
" Udah ibu hitung? "
" udah jang, semuanya 250 ribu " Azril mengangguk dan meletakkan uang 20ribu di meja dekat minuman aqua botol tanggung
" Ini buat ibu ya, makasih banyak bu udah bantu jualin gorengan "
" Eh nggak usah jang, ibu ikhlas kok bantu kamu, orang cuma jualin gorengan doang ibu mah duduk aja di sini nggak jalan juga, jadi nggak usah ya buat kamu dan ibu kamu aja "
" jangan bu, buat ibu aja, besok azril nitip di sini lagi ya bu "
" ya sudah taruh aja di situ, iya besok titip sini lagi aja jang " Azril hanya mengangguk
" yasudah bu, azril pamit dulu kalau begitu assalamu'alaikum, sekali lagi terimakasih ya bu "
" Waalaikumsalam, iya sama-sama "
Azril dan lilis berjalan keluar dari warung " Lis, kamu pulang duluan aja aku masih mau ke beberapa warung buat ngambil penjualan kue "
" ya udah zril, aku pulang duluan ya, kamu hati-hati " Azril langsung mengangguk
Azril berjalan ke beberapa warung untuk mengambil hasil penjualan kue dan gorengan yang dia titipkan di warung-warung itu
sekarang dia lagi dalam perjalanan pulang ke gubuknya dengan membawa nampan bekas gorengan dan kue yang suda habis terjual
tak beberapa lama di jalan akhirnya Azril sampai di gubuk nya dia masuk dan meletakkan kantong kresek warna hitam yang isinya uang hasil penjualan gorengan dan kue di atas meja bambu dan dirinya masuk ke dapur guna untuk mencuci nampan bekas
setelah mencuci Azril mengambil uang nya dan masuk ke dalam kamar di lihat nya Linda yang tengah tertidur azril membuka lemarinya dan menyimpan uangnya di sana nanti saat ibunya terbangun saja akan di berikan pikir nya
..._________________________...
...Imajinasi adalah segalanya, ini adalah pratinjau dari atraksi kehidupan yang akan datang, bersiap.....
..._________________________...
...-Azril Fathurlutfi-...
^^^Kuala Kapuas, 24 Februari 2025^^^