NovelToon NovelToon
Penjahat As A Sister

Penjahat As A Sister

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Reinkarnasi / Cerai / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Penyesalan Suami
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Blesssel

Pantas saja dia sudah merasa curiga pada sampul buku itu yang tidak biasa. Alih-alih sekedar buku cerita biasa, ternyata itu adalah buku kehidupan terbuka dari masa depan beberapa orang, termasuk Victoria Hain. Sebuah tokoh dengan nama yang sama dengannya.
Sebuah tokoh yang kini dihidupi oleh jiwanya.

“Astaga, jadi aku adalah kakaknya antagonis?”
Adalah informasi paling dasar dalam cerita ini.

Alih-alih sebagai pemeran utama, Victoria Feyar berakhir menjadi kakak dari antagonis perempuan bernama Victoria Hain, yang akan mati depresi karena sikap dingin suaminya.

“Baiklah, mari kita ceraikan Kakak protagonis pria sebelum terlambat.” Adalah rencana Victoria, demi melindungi dirinya dan adik pemilik tubuh dari dua Kakak beradik pencabut nyawa.

Untungnya ini berhasil, meski bertahun kemudian Victoria dibuat kesal, karena mereka tidak sengaja kembali terlibat dalam situasi utama pada konflik cerita itu dimulai.

“Kakak Ipar, mohon bantu kami....”
-
“Dalam mimpimu.” -- Victoria.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Blesssel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25

Mata Elena memicing tajam dengan tangannya yang terkepal di bawah meja. Tapi begitu dia masih diam, belum mengatakan apapun.

Dia tidak menjadi sekretaris hanya karena penampilan, tapi juga klasifikasinya. Meski dalam beberapa hal dia tidak terlalu baik, tapi administrasi bisnis masihlah keahliannya. Jika wanita di depannya meminta informasi dari dokumen-dokumen tertentu, Elena tahu benar itu bisa saja menjadi bahaya besar jika disalahgunakan. Tidak peduli bahkan jika wanita di depannya ini adalah Bibi sang Bos.

“Maaf Nyonya Yvone, saya tidak bisa melakukan apa yang anda minta.”

Tapi entah bagaimana, situasi tidak terlihat seperti pada tempatnya. Karena meski tidak mendapatkan apa yang diinginkannya, Yvone masih tersenyum selembut mungkin.

“Kamu sepertinya memiliki banyak prasangka, tapi tidak mengapa. Justru itu tanda kamu melakukan tugas dengan baik dan sangat setia kepada keponakanku, sesuatu yang andai saja bisa dilakukan istri Raphael. Tapi, … ah sudahlah.”

Elena dengan cepat berdiri, ketika melihat Yvone berdiri tanpa menyelesaikan ucapannya. Pembicaraan mengenai Istri sang Bos, jelas menarik seluruh minatnya.

“Maaf Nyonya, tapi apa maksud anda dengan istri Pak Raphael?”

Yvone menatap Elena dengan sedikit keterkejutan dan peringatan di matanya. “Nona Elena, walaupun aku datang untuk hal ini, tapi kenapa kamu sangat ingin tahu? Ini adalah urusan dalam keluarga kami.”

Elena semakin tidak nyaman karena rasa ingin tahunya yang besar. Jadi ketika Yvone sudah beranjak, dia menggigit bibirnya kuat-kuat sebelum berujar, “Bukannya saya sangat ingin tahu, tapi anda berbicara mengenai sesuatu yang tampak sangat penting. Jika memang itu semua sangat penting, saya mungkin bisa mempertimbangkan kembali.”

Gotcha!

Yvone bersorak dalam hati, ketika Elena menangkap umpannya. Sementara Elena sendiri, dia tahu dia telah membuat keputusan yang melanggar kode etik pekerjaannya. Tapi dia benar-benar tidak bisa menahan diri, apalagi membahas tentang istri sang Bos.

Yvone berbalik mempertahankan wajah tenangnya. Elena yang sudah terlanjur tercebur, kembali menawarkan, yang menjadi penawaran Yvone sendiri.

Dengan belum mengatakan apapun Yvone dengan tenang kembali ke tempat duduknya, bersiap untuk menipu hati serakah dari wanita yang tergila-gila cinta di depannya ini.

Tanpa rasa takut, Yvone mengarang pada Elena bahwa Victoria telah berkhianat pada Raphael, yang artinya sua orang itu akan segera bercerai. Tapi karena tidak memiliki bukti kuat, Yvone takut bahwa Victoria akan mendapatkan banyak manfaat dari perceraian mereka. Jadi Yvone datang, untuk mengamankan beberapa hal dari Victoria, yang disebut Yvone sebagai rubah betina.

Perasaan Elena campur aduk mendengar hal ini, tapi yang terbesar diantaranya jelas adalah kebahagiaan. Siapa yang tidak bahagia, ketika pria yang diincar sejak dulu, kini akan berpisah dengan pasangannya. Apalagi kesalahan ada pada pasangannya, membuat keuntungan lebih terbuka bagi Elena.

Mata Elena dengan cepat memicing, dadanya membusung ke depan dengan punggung yang tegak. “Saya tidak menyangka Istri Pak Raphael adalah seseorang yang tercela seperti itu. Wanita itu benar-benar tidak pantas untuk Pak Raphael.”

Yvone mengangguk mantap.

“Itu benar. Seorang wanita seperti itu, tidak pantas menjadi menantu keluarga kami. Harusnya menantu keluarga kami adalah seorang yang sepadan, atau setidaknya berpendidikan seperti dirimu.”

BOOM.

Kilatan keserakahan melintasi mata Elena. Dia memang menyukai Raphael secara pribadi, tapi bonus dari pria itu adalah kekayaannya. Jadi mendengar Bibi pria itu menggunakannya sebagai kriteria, Elena benar-benar besar kepala.

Kini dia sepenuhnya mengalami kelumpuhan mengenali sesuatu.

Dengan berani dan percaya diri, dia menjanjikan Yvone akan segera memberikan apa yang diinginkan wanita itu. Berharap akan mendapatkan penilaian tambahan tentunya.

“Saya akan mengusahakan semuanya hari ini Nyonya.”

“Kapanpun Elena, semakin cepat semakin baik tentunya.”

Elena membungkuk beberapa kali untuk mengantar kepergian Yvone. Dia benar-benar ingin melompat saking senangnya. Menatap gedung tempatnya bekerja dari restoran di depan, hati Elena terbakar kesenangan sekarang.

Di tempat lain, seseorang sedikit tidak berdaya. Adrian mendatangkan Victoria kesini sebagai kekasih pura-puranya, berharap Victoria akan menjadi dekat dengan Bibinya, sehingga bisa membuat upaya perjodohan Bibinya terhenti meski untuk sementara waktu.

Tampaknya itu berhasil, karena kedua wanita itu terlihat tidak bisa berhenti berbincang sejak tadi. Bahkan setelah selesai makan di dekat pantai Villa, berdua mereka melanjutkan perbincangan, tapi dengan Adrian yang segera diusir dari situ.

Kini dia hanya bisa memandangi kedua mereka dari jarak yang lumayan, benar-benar penasaran apa yang mereka bicarakan.

Sementara Victoria dan Ursula, mana mungkin mereka akan berhenti berbicara setelah mengetahui tentang masing-masing.

Khususnya Victoria, dia masih sedikit syok saat ini mendapati bahwa Ursula telah hidup selama lebih dari lima belas dekade. Belum lagi fakta bahwa mereka pernah terhubung dengan dirinya di masa lalu sebagai seorang pemborong senjata di masa kudeta militer, maka dengan alasan inilah dia bisa mengenali jiwa asing Victoria, yang memang juga dibarengi kemampuan khususnya.

“Jadi ada banyak orang seperti ku?”

Ursula menggeleng, dan melepas cerutunya. “Tidak banyak, biasanya dalam beberapa dekade aku baru melihatnya.”

Victoria mengangguk lagi. Dia adalah orang tanpa kepercayaan, jadi mendengar kisah seperti ini dia takut membayangkan dunia spiritual. Hanya bisa mengajukan beberapa pertanyaan yang masih realistis, seperti bagaimana Ursula bisa hidup seperti seorang vampir?

“Aku terkena kutukan.”

“Oh wow!” Victoria menjauhkan punggungnya, manakala mendengar kata kutukan.

“Ya, dan kau akan jijik jika mengetahui alasannya.”

Ursula dengan rasa jijiknya sendiri, menceritakan apa yang membuatnya seperti sekarang ini.

Suatu tindakan tidak tidak terpuji, akibat kecemburuan. Dia yang adalah anak angkat, telah jatuh hati pada putra keluarga yang mengangkatnya. Tapi dia menjadi cemburu dengan perempuan yang dijodohkan dengan Kakak angkatnya itu. Sebuah rumor mengenai perempuan itu menggunakan sihir memikat Kakaknya, membuat Ursula mengambil langkah menghabisi wanita itu.

Tapi ternyata memang benar, Nenek wanita itu adalah penyihir. Tapi sialnya, dia berakhir dikutuk untuk hidup kesepian dan tidak bisa mati, kecuali reinkarnasi Kakaknya akan menyukai dia dalam suatu kehidupan, maka dia baru akan terlepas.

Victoria yang mendengar kisah dramatis ini, tidak bisa menahan tawanya. Dia tertawa sampai bertepuk tangan, saking berbahayanya kisah cinta zaman dahulu.

“Kau menertawakanku?”

Victoria mengangkat tangan melambai, menolak mengakui dia tertawa. “Tidak, bukan seperti itu. Hanya saja terdengar seperti cerita buku yang bagus, antara kau, aku, dan sihir. Hahahaa….”

Wajah Ursula berubah merah padam. Sudah lama sekali, semenjak dia merasa tersinggung seperti ini. Tapi Victoria benar-benar mengabaikannya.

Setelah cukup puas tertawa, Victoria kembali serius pada rasa penasarannya.

“Jadi bagaimana dengan pria itu? Maksudku Kakak angkatmu atau reinkarnasinya? Ah tapi, … biar aku tebak. Sepertinya itu tidak berjalan baik karena kau tampak kesepian meski terus tertawa, hahaa….”

Ursula yang telah hidup cukup lama, mendapati Victoria benar-benar menjengkelkan. Pantas saja dia mendapati cukup banyak rumor tentang Victoria di masa lalu.

“Itu benar. Ini adalah reinkarnasi keempatnya, dan tidak ada yang berjalan baik. Aku selalu mendekatinya, tapi tidak pernah berhasil. Dia tidak pernah menyukaiku dan itu membuatku muak.”

“Tunggu, apa itu artinya dia menikah dengan orang lain dalam tiga reinkarnasi sebelumnya?”

Ursula tiba-tiba terkekeh, menyungging senyum jahatnya. “Tentu saja tidak.”

Alis Victoria membentuk lengkungan, tanda tidak mengerti.

“Aku menyingkirkan siapapun yang dia cintai, membuatnya hidup sendirian sampai mati.”

Victoria menjatuhkan rahangnya mendengar penuturan ringan Ursula. Membuatnya bertanya-tanya, apakah Ursula gila atau semacamnya?

“Aku memang mencintainya, tapi setelah reinkarnasi keduanya aku dibuat muak. Apapun yang aku lakukan tidak berhasil, tidak peduli seberapa baik aku padanya. Tapi aku bisa apa selain mencoba? Aku juga tidak mau hidup terus, disaat orang orang yang aku kenal pergi,” keluh Ursula yang bisa dibayangkan Victoria.

Dia yang bahkan masuk dalam tubuh ini saja bisa merasakan kesepian luar biasa, apalagi Ursula yang telah hidup sekian lama. Ini membuatnya berpikir, bahwa mungkin kematian tidak seburuk itu.

“Seperti saat ini salah satunya. Aku mengejarnya tapi dia menolak, jadi aku beralih mencoba menjodohkan Adrian dengan keponakannya, berharap lebih dekat lagi,” tambah Ursula.

Semua informasi ini benar-benar kejutan untuk Victoria. Benar-benar sesuatu diluar nalarnya tapi cukup seru di dengar. Jadi dengan ini, Victoria tanpa sadar mengambil cangklong rokok milik Ursula, bergabung memberi asap sambil terus bercerita.

Hal ini diperhatikan Adrian dan Sean dari jauh, benar-benar terkejut bahwa seorang wanita modern sepertinya, tahu cara menggunakan pipa rokok jaman dulu.

“Tapi rasanya sulit karena Adrian kini sudah menjadi kekasihmu,” keluh Ursula.

Victoria yang mendengar itu menahan kedutan di sudut bibirnya. Dia menatap Adrian sebentar, sebelum memutuskan apa yang hendak dia katakan pada Ursula.

“Bagaimana kalau tidak? Bagaimana kalau aku katakan, dia memintaku untuk berpura-pura menjadi kekasihnya agar kau tidak memaksa perjodohan lagi.”

Wajah cantik Ursula yang tadi tampak kecewa, dengan cepat berubah menjengkelkan bagi Victoria. Dia tertawa, tertawa keras sambil menunjuk Victoria.

“Dasar bodoh! Aku sudah tahu, aku hanya menggoda.”

Mendengar ini Victoria menggertakan giginya. Suasana hatinya yang hanyut untuk kesedihan Ursula, dibalas wanita itu dengan mempermainkan seperti barang. Sementara Ursula yang melihat kemarahan diwajah Victoria, semakin tidak bisa menahan tawanya.

“Baiklah baiklah, soal Adrian lupakan saja, aku tidak akan memaksa lagi. Mungkin jika tidak di kehidupan ini, aku akan mencoba lagi kehidupan berikutnya. Walaupun jiwaku kesepian tapi tidak sesepi itu berkat Adrian, karena aku telah mengasuhnya sejak kecil, jadi mengharapkan yang terbaik.”

Victoria kaget. “Jadi kau menyerah terhadapnya di reinkarnasi ini?”

“Katakan saja begitu. Lagipula dia sudah menolakku sebelumnya, jadi lebih baik mundur meminimalisir rasa malu.”

Victoria yang tidak pernah mengenal cinta dalam hidup, sedikit hanyut dengan cerita Ursula sejak tadi. Sayangnya itu hanyut ke tempat yang tidak baik.

“Ursula?”

“Mm?”

Victoria tiba-tiba tersenyum. “Kau sudah tidak mencintainya lagi, kan? Kau hanya ingin dia bersamanya supaya kutukan itu patah, iyakan?”

Ursula mengedipkan matanya beberapa kali, mengingatkan diri bahwa wanita di depannya adalah penjahat.

“Tidak harus bersama, selama dia bisa mencintaiku maka kutukannya bisa patah.”

Victoria mengangguk mantap dengan seluruh gigi putihnya. “Bagus, mari lakukan itu di reinkarnasinya yang berikut. Kali ini, mari lakukan sesuatu untuk membalas kekesalan mu selama ini?”

“Kau gila?”

“Kenapa tidak?” Victoria yang sedang dalam mode picik gemas, tidak tahan untuk menghasut Ursula, agar mengmabil kesempatan membalas pria yang telah menolaknya berkali-kali itu.

Siapa sangka, Ursula yang awalnya berpikir tidak mau, berakhir setuju dengan ide yang diberikan oleh Victoria. Sesuatu yang bahkan tidak berani dia bayangkan sejak dulu, tapi dengan perkataan Victoria dia merasa perlu melakukannya.

Ini membuat senang Ursula, yang saking senangnya dia sampai ingin memberikan Victoria sebuah hadiah. Dia pun mengambil ponselnya, dan memperlihatkan sebuah gambar disana.

“Kau ingin memberiku senjata?”

“Tentu, bukankah kau menyukai senjata sejak dulu?” jawab Ursula.

Pikiran Victoria dengan cepat merespon. Entah bagaimana dia bisa lupa tentang siapa Ursula. Wanita ini adalah kolektor senjata yang tidak pernah mati. Artinya, dia tahu beberapa tempat yang bisa menghubungkan dirinya dengan apa yang dia butuhkan.

“Ursula?”

“Kenapa?”

“Maukah kau membantuku?”

1
Widiaaaa
cuma 1 bab aja thor/Doubt/
Blesssel: satu untuk hari minggu kak 😅
total 1 replies
Blesssel
Walaupun nggak komen, jangan lupa di like, di vote di hadiah ayo apa kek terserah! biar penulis tahu ada yang nunggu update
D'nindya Idsyalona
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!