Layla seorang putri dari keluarga kaya raya yang sangat di sayangi oleh keluarga besar nya. dia sangat cantik dan populer di sekolah nya dulu. Namun siapa sangka wanita cantik itu punya luka dan trauma yang membekas di masa lalu nya.
Banyak hal yang terjadi pada nya. tragedi penculikan dan juga keracunan. penyelidikan mulai di lakukan untuk menemukan dalang penyebab masalah itu terjadi..
siapakah dalang pembunuh sebenar nya? rahasia kelam apa yang di tutupi Layla pada pria yang mencintai nya? penuh ketegangan dan intrik. ikui misteri yang ada di dalam cerita ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Makoto Ogawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
homesick
Layla terdiam dan berpikir sejenak. Dia sudah berusaha payah ingin mendapatkan pekerjaan ini demi menambah nilai nya.
"Huuuuh, baiklah Joe aku akan melakukan nya bekerja menjadi kitchen hand. Aku akan menunjukkan nya padamu nanti selama satu bulan ini aku akan membuat kemajuan. Dan tolong bantu aku juga mengisi nilai untuk tambahan dosen ku.
Joe tersenyum mendengar jawaban Layla yang penuh semangat.
" Ya. Tunjukkan lah pada ku Layla.
Syuttttt,
Pftttttttt!!!
Layla tidak bisa menahan tawa nya setelah melihat Joe tersenyum lebar.
"Kenapa kamu tertawa? Apa yang lucu?
" Wahaahah, baru kali ini aku melihat mu tersenyum Joe! Aduhhhh, perut ku sakit sekali... Ternyata kamu memang bisa tersenyum Joe. Selama ini ekspresi wajah mu selalu datang dingin cuek dan marah. Wajahmu memang paling bagus saat tersenyum..
Joe hanya terdiam mendengar perkataan Layla karena selama ini dia tidak pernah menyadari ekspresi yang di buat oleh wajah nya sendiri.
" Hemm, maaf aku berteriak pada mu Layla. Bekerja di kitchen memang sangat keras, kamu harus tahan banting Layla. Terlebih kamu wanita..
Deg?!
" Wahahaaha, Joe jangan khawatir. Sebelum aku kabur ke Sydney aku sudah hampir mati berkali kali. Aku sudah terbiasa dengan keras nya hidup. Aku sudah lebih kuat dan tahan banting lebih dari yang kau khawatir kan.
Joe menyadari ada sesuatu yang tidak biasa terjadi pada Layla.
Setelah mendengar cerita saat ini dan pada saat itu. Entah kenapa dia sepertinya memang membutuh kan seseorang yang bisa melindungi nya. Apa yang terjadi padanya sampai dia merasakan hampir mati berkali kali? Apa dia memang hidup di keluarga yang membenci nya atau memang banyak orang yang tidak menyukai nya? Entah kenapa aku merasa ingin melindungi wanita ini selama sisa hidup ku.
Melihat mu mengingat kan ku pada diri ku waktu muda. Tanpa pengalaman tetapi begitu naif dan semangat ingin menjadi chef. Semoga kamu bisa mencapai impian mu Layla. Menjadi pastry chef... Haaaaaaah... Memang nya aku sekaku itu ya?
*
" Aku memang sudah bekerja, walau jadi tukang cuci piring tapi tidak masalah untuk menambah pengalaman saat aku berada disini. Aku harus cepat berlatih bekerja dengan cepat. Selama ini aku hanya membuat ramuan obat dengan teliti tapi sekarang sudah berbeda. Kalau nanti sudah menerima gaji pertama aku akan segera pulang untuk fitting baju bridesmaid Kim. Tunggu aku pulang teman teman..
Layla memutuskan untuk melakukan pekerjaan nya dengan perasaan senang..
Haaaaah, rasa nya tidak ada habis nya. Piring kotor terus berdatangan tanpa henti dan menumpuk seperti gunung. Aku harus lebih cepat melakukan nya .
Syutttt
Praang!! ( piring nya terjatuh karena tangan Layla yang licin )
Deg!!!
Gawat !!
" Haaah, Layla kamu memang harus bekerja dengan cepat tapi jangan pula memecahkan piring nya juga! Kamu tidak boleh lengah Layla!
Atasan Layla berteriak pada Layla..
"Ughhh, baik pak...
Haaaaah, lagi lagi aku ceroboh lagi.
Srakk ..srak...
*
Lelah juga ya, kuliah sambil bekerja. Ini hari pertama aku di dapur tapi sudah memecahkan piring .. hiks.. semangat Layla aku harus menunjukkan kemajuan pada Joe!
Layla berusaha bekerja dengan cepat walau banyak kesalahan yang selalu dia lakukan..
Tidak berasa waktu berlalu sangat cepat, selama melakukan aktivitas keseharian nya berkuliah dan bekerja. Dia belajar dengan sangat giat saat di sekolah agar tidak selalu gagal dalam membuat kue ...
Haaa, setelah hari itu aku tidak mendapat kabar tentang Taejin lagi. Dia tidak akan membuat masalah lagi kan?
Di sela kesibukan Layla tidak ada waktu bagi nya untuk memikir kan Taejin.
*
Aku akan membiarkan dulu dia kali ini, aku tidak akan menggangu dia saat sedang kuliah. Aku harap dia baik baik saja disana. Aku akan menyelesaikan misi kali ini dengan cepat agar lekas segera bertemu dengan nya. Aku bisa gila karena merindukan nya..
Taejin yang tengah di Medan perang pun merasa sangat gelisah karena memikirkan Layla.
*
Setelah pulang bekerja layak memutus kan untuk langsung pulang kerumah. Dia duduk termenung cukup lama di halte bus.
Tap...tap
Layla memasuki bus dan duduk paling belakang menatapi jendala dan diam...
" Apa aku pulang saja ya, aku rindu ayah dan kakak..
Zzzzzzz
Layla tertidur bersandar pada jendela bus karena kelelahan dan memikirkan keluarga nya..
Sret...
Tap....tap..
" Eh, Layla?
Dia ketiduran ya? Apa karena lelah sekali ya hari ini dia bekerja nya?
Set..
Joe yang baru saja pulang kerja duduk di samping Layla karena tidak ada kursi kosong lagi di bus..
Hikss,, a yah.. ( Layla memanggil ayah saat sedang tertidur )
Deg!
" Haaah, lagi lagi air mata nya itu, sama seperti malam itu.. aku jadi ikut kepikiran..
Sruk..
Tanpa sadar Layla menyandarkan kepala nya di pundak Joe.
Uh, ayahh aku rindu ...
Deg??
" Ayah? Apa dia homesick?
Joe hanya diam saja selama di perjalanan pulang..
Tuk..tuk..
" Hei Layla, bangun kita sudah sampai...
"Ehh? Ahh.. chef Joe kenapa kamu ada disini?
" Kamu lupa? Kita tetangga. Tentu saja rute pulang kita juga sama kan?!
Deg!
" Oh iya
Bisa bisa nya aku lupa! Ini karena aku tertidur.
Brmmmm...
Mereka turun dari bus dan suasana sangat canggung.
Tik...tik..tik
Wah hujan.. aku lupa membawa payung. Tidak sempat mengecek ramalan cuaca hari ini. Aku terobos saja, sudah lama sekali tidak mandi hujan..
Tap..tap..
Grep!
" Ayo jalan!
"Eh??? Aah iya terima kasih Joe.
Joe menawar kan untuk pulang bersama dengan payung yang dia bawa. Mereka hanya berdiam tanpa ada pembicaraan sedikit pun.
Layla berjalan menatap ke arah langit.
Angin tidak bernegosiasi pada gaun yang gugur, terik tidak menawar nawar pada keringat. Bahkan hujan tidak menyamar terlalu lama sebagai awan hitam.
Malam ini hujan turun dengan lembut, membasahi tanah yang kering. Derap hujan mengalun menemani malam yang sunyi. Semilir angin malam memperkuat irama hujan yang turun. Hujan malam membuat rindu semakin bergejolak.
Malam ini, hujan membuat ku merindukan hangat nya pelukan. Lebat nya hujan malam, mengingat kan akan kenangan yang berlalu. Membuat ku teringat akan cinta yang pernah hadir. Hujan membuat ku menatap ke dalam diri sendiri
Malam ini, biarlah hujan menyaksikan hati yang terluka....
Layla melirik ke arah Joe yang hanya terdiam sedari tadi..
Kenapa Joe dari tadi tidak bicara sama sekali?
" Hemm, Joe hujan seperti ini jadi mengingat kan ku saat pertama kali kita bertemu ya.. hehe..
" Uhm, iya!.
( Ha? Singkat sekali respon nya.)
" Waktu itu kenapa kamu menangis Layla?
" Oohh, itu saat aku pertama datang kesini, dan aku merasa berat harus pergi dari rumah. Pikiran ku juga kacau karena memikirkan orang itu.
" Apa kamu lagi homesick sekarang?
"Eh? Homesick??
" Iya, tadi waktu di bus kamu ketiduran. Dan kamu memanggil ayah.
"Oooh, begitu ya. Iya aku merindukan ayah ku. Selama ini aku selalu bersama dengan ayah dan kakak. Aku jarang bersama ibu karena dia selalu berada di ruangan seni nya. Aku banyak menghabiskan waktu dengan ayah dan kakak semenjak ibu ku kecelakaan. Rasa nya cukup berat karena meninggalkan ayah setelah pasca kejadian saat itu . Tanpa sadar aku berpikir jika ayah ku pergi duluan,, jika aku terlambat membantu nya sedikit saja...
Tanpa sadar Layla menitik kan air mata nya, jika dia bercerita tentang ayah nya .
Joe hanya menatap Layla dan terdiam..
Deg!!?
Ehh, kenapa raut wajah Joe seperti itu? Aku kan jadi merasa bersalah karena curhat ..
Maaf Joe cerita ku jadi membuat suasana nya canggung.. hehe aku tidak apa apa kok, aku akan pulang nanti untuk bertemu dengan ayah ku.. hehe...
" Terkadang aku juga merindukan nya, almarhum ibu ku..
Deg!!!
" aah, maaf Joe.. aku tidak tau jika ibu mu sudah..
Layak sempat terdiam dan merasa bersalah menceritakan masalah nya, sedangkan Joe tidak punya ibu..
. . . . .
Ternyata Joe tidak sedingin yang aku kira, senang nya.. semoga kita bisa berteman kedepan nya Joe.. aku nyaman saat berada disamping mu...