Suci,seorang gadis yang hidup didesa,dia tipe anak yang ceria dan pintar. parasnya cantik dan matanya indah. dia bercita -cita ingin menjadi seorang dokter,namun dia terlahir dikeluarga yang kurang mampu,namun itu semua tidak mengikiskan semangatnya untuk meraih cita-citanya.
kehidupan nyata ternyata tidak semulus harapan dan fikirannya,semua terasa berat,berbagai rintangan dan cobaan silih berganti datang,
hingga suatu ketikan ia dipertemukan oleh seorang pemuda yang baik dan kaya. akan kan awal pertemuan itu bisa membuat impiannya nyata??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci devi Miftakhul janah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25.Dua hati yang terluka
hari sudah semakin malam, karyawan membersihkan setiap sudut ruangan restoran. Setelah semua selesai mereka berkumpul untuk melakukan evaluasi. Adrian tidak banyak memberikan pendapatnya, semua karyawan lalu pulang. Mbak irma mengajak Suci untuk pulang bersama, namun Suci menolaknya dengan alasan dia ingin pergi kesuatu tempat dulu, mbak irma lalu pergi meninggalkan Suci.
"sayang acara lusa kita pending dulu ya,aku ada janji dengan klien. Kalo semua udah selesai aku atur lagi pertemuan kita dengan Ayah dan ibu" ucap Adrian sembari memegang tangan Suci.
"gak papa mas, kamu selesaikan pekerjaanmu dulu" jawab Suci sambil tersenyum.
Adrian lalu menggandeng tangan Suci menuju parkiran mobil. Adrian dan Suci sama-sama menahan kesedihan dalam hatinya. Mobil melaju dengan perlahan, sepanjang perjalanan keduanya terdiam. Satu sama lain sedang berdebat dengan hati masing-masing. Suci merasakan sesak dihatinya sampai ia tidak sadar jika air matanya keluar, ia lalu menoleh kearah jendela mobil kemudian mengusap air matanya tanpa sepengetahuan Adrian.
Adrian pun diam membisu, ia tidak bisa berkata-kata seperti biasanya. suasana mobil sangatlah hening, dan Suci merasakan itu. Ia lalu memulai pembicaraan, berusaha membuat Adrian tersenyum dengan rayuan dan gurauannya. dalam batinnya mungkin malam ini terakhir ia melihat senyuman lelaki yang sangat ia cintai.
beberapa saat kemudian mereka sampai di depan kos Suci. Suci mencium pipi dan tangan Adrian, ia lalu berpesan agar Adrian harus selalu tersenyum dan bahagia. Ia lalu keluar dari mobil dan masuk kedalam kos. Adrian merasa aneh dengan prilaku Suci namun ia tidak terlalu ambil pusing karna ia pikir Suci tidak tau apa yang sebenarnya terjadi, Adrian lalu melajukan mobilnya.
Sesampainya dikamar Suci menangis sejadi-jadinya ia tidak bisa menahan kesedihan hatinya. Kemarin ia melambung tinggi ke awan namun seketika ia dijatuhkan ke dalam jurang. mungkin ia memang tidak ditakdirkan menjadi istri Adrian, dan perkataan Ayah Usman memanglah betul, wanita itu memang pantas menjadi pendamping hidup Adrian.
Ia seorang dokter spesialis kandungan sedangkan dirinya baru bisa bermimpi ingin menjadi dokter. Suci lalu membersihkan tubuhnya lalu mengambil wudhu, kemudian melaksanakan shalat isya'.
selesai shalat ia berdo'a agar diberi ketenangan dalam hatinya, meminta diberikan rasa ikhlas untuk melepaskan lelaki yang ia cintai. setelah selesai Suci mengambil tas baju miliknya, ia mengemasi semua pakaian dan barang-barangnya. besok ia akan pergi dari jakarta, ia tidak akan menemui Adrian lagi. Ia ingin Adrian bahagia bersama kedua orang tuanya dan calon istrinya.
Suci tidak mau menjadi penyebab Adrian membangkang orang tuanya, ia lalu menulis sepucuk Surat untuk Adrian dan mengembalikkan cincin yang diberikan Adrian kedalam sebuah amplop besar. Besok ia akan menitipkan amplop itu ke mbak irma, sekalian ia akan berpamitan kepada mbak irma dan mengucapkan terimakasih kepadanya karna sudah mau menemaninya selama ia bekerja dijakarta.
Suci lalu membaringkan tubuhnya diatas kasur, malam ini hujan turun sangat deras disertai petir yang sangat kencang. Seolah-olah alam pun merasakan kesedihannya, Suci lalu berusaha memejamkan matanya. Sesaat kemudian ia terlelap ke alam mimpi.
Adrian duduk dimeja kamarnya,melihat kearah jendela. Ia sangat mencintai Suci dan berniat ingin menikahinya namun mengapa tiba-tiba saja dia akan dijodohkan dengan wanita lain. Adrian berfikir dengan keras bagaimana ia akan menolak permintaan Ayahnya.