NovelToon NovelToon
Hilangnya Kesabaran Seorang Istri

Hilangnya Kesabaran Seorang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹

Retno adalah seorang istri yang baik dan setia, Retno selalu mengalah dalam hal apa pun walaupun tidak bisa di pungkiri sebagai istri ada rasa kesal dan emosi nya.
Retno terus bertahan dengan Rio suami nya hanya karena memikirkan ke dua anak nya dan juga memikirkan kesehatan ibu nya.
Lama kelamaan pertahanan Retno melemah, rasa sabar dalam diri Retno menghilang sehingga Retno memutuskan untuk kembali ke rumah orang tua nya.

Bagaimana kisah Retno selanjutnya, apa yang di lakukan oleh Rio sehingga kesabaran Retno menghilang?
Dan bagaimana kehidupan Retno dan ke dua anak nya setelah Retno memutuskan untuk kembali ke rumah ke dua orang tua nya.
yuk baca cerita nya di Hilangnya Kesabaran Seorang Istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 HKSI

Setelah Norma pulang Retno pun langsung kembali ke rumah nya dengan membawa beras dan juga telur untuk persiapan sahur nanti.

Retno melihat Rio yang masih duduk di depan rumah orang tua nya, Retno sengaja mendekati untuk memastikan dia mau tinggal dimana.

"Mas kamu mau pulang atau mau di sini?"

"Iyah nanti pulang."

Retno tidak banyak bicara lagi dan langsung pergi ke rumah nya, seperti biasa Retno langsung membersihkan tubuh nya dan bersiap-siap untuk melaksanakan sholat Maghrib.

Terdengar suara Rio yang sedang berbincang dengan Ardan dan juga Bela.

"Pulang juga kamu mas, sebenarnya kamu itu kenapa sih mas, akhir-akhir ini kamu selalu berkhayal akan mendapatkan uang banyak, padahal kalau mau banyak uang kita harus nya kerja keras." Retno tidak habis pikir dengan suami nya sekarang.

Retno menatap wajah nya di cermin barangkali ada yang salah sehingga membuat Rio seperti yang tidak menginginkan nya.

Satu sisi Retno sakit hati dengan perlakuan Rio kepada dirinya, tapi di satu sisi lagi Retno juga merindukan belaian seorang suami yang sudah beberapa bulan ini tidak di dapatkan nya.

Rio masuk ke dalam kamar hanya untuk mengganti pakaian nya saja, tapi setelah itu keluar kamar lagi dan menghabiskan waktu nya di depan televisi.

Jam terus berputar sehingga sudah menunjukkan jam delapan malam, Retno memang tidak pernah tidur terlalu malam karena tubuh nya memang butuh istirahat yang cukup.

Retno terus melirik ke arah pintu berharap Rio masuk dan tidur di samping nya, tapi sampai Retno memejamkan ke dua mata nya Rio tidak pernah muncul dan tidur bersama nya.

Waktu sahur tiba dan Retno bangun dari tidur nya, dengan wajah bantal nya Retno langsung pergi ke kamar mandi dan membersihkan wajah nya.

Retno pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan untuk sahur tapi ternyata ikan dan sayur sudah siap di makan.

"Apa ini dari ibu yah?" Gumam Retno lalu pergi menuju ke ruang televisi.

"Mas Rio kemana? Apa mas Rio ngantar ibu ke pasar yah?" Retno terus bertanya-tanya dengan keberadaan Rio.

Retno berpikir kalau Rio pergi ngantar ibu nya pergi ke pasar karena sekarang Bu Yati jualan sayuran di rumah nya.

Semenjak kepergian Rio waktu itu Bu Yati sering sakit-sakitan sehingga rumah makan nya tutup dan di jual untuk modal jualan sayuran di rumah nya.

Setelah menyiapkan makanan nya Retno membangunkan Ardan, Bela sengaja tidak Retno bangunkan karena memang tidak di ajak untuk ikut puasa.

Bela yang harus minum obat tepat waktu tidak bisa ikut menjalankan ibadah puasa karena obat epilepsi harus tepat waktu di minum nya.

Makan sahur pertama hanya dengan Ardan Saja berdua, "Ayah kemana mah? Apa pergi lagi?"

"Ngga tahu nak, mungkin ngantar nenek pergi ke pasar soalnya ketika bangun mamah sudah tidak melihat ayah, tapi ikan dan sayur ini sudah ada di dapur." Ardan hanya mengangguk dan tidak banyak bertanya lagi.

Setelah menyelesaikan makan nya Retno langsung membersihkan rumah sambil menunggu adzan tiba.

Kesibukan Retno di lagi hari sedikit berkurang karena Bela libur sekolah selama satu bulan penuh.

Setelah sholat subuh Ardan memilih untuk tidur lagi sementara Retno memilih beres-beres lalu pergi ke warung.

Retno tahu kalau hari ini hari pertama puasa dan pembeli pun pasti datang nya agak siangan, tapi karena Retno sudah biasa pergi habis sholat subuh serta Retno juga berjualan bensin eceran sehingga Retno tetap buka di pagi hari, pagi hari biasa nya banyak pembeli bensin karena di sekitar jalan yang di lalui lewat warung Retno belum ada yang buka sama sekali membuat Retno selalu semangat.

Begitu Retno mengeluarkan motor nya, Retno melihat Rio yang mau masuk ke dalam rumah.

"Dari mana mas?" Tanya Retno basa basi.

"Habis ngantar ibu ke pasar, kamu mau kemana?"

"Ke warung."

"Oh Iyah." Ucap Rio sambil menatap kepergian Retno, diantara mereka berdua masih canggung seperti orang yang baru saling mengenal.

Entahlah Retno merasa sangat nyaman berada di warung daripada di rumah apalagi semenjak Rio pulang.

Retno seperti biasa nya menghabiskan waktu di warung, walaupun bulan puasa tapi pembeli selalu saja ada.

Jam pulang pun tiba dan Retno sengaja pulang sebelum Maghrib, Retno membeli makanan untuk berbuka nanti.

Bibir Retno sedikit tersenyum di kala melihat makanan untuk buka sudah di siapkan oleh Rio suami nya.

Selain makanan yang sudah di siapkan, rumah sudah bersih dan tidak ada baju kotor satu pun karena sudah di cuci oleh Rio.

Di kala menjelang buka puasa Rio langsung menyiapkan minuman untuk Retno.

Walaupun masih canggung Retno makan bersama dengan Rio dan juga ke dua anak nya.

Entah karena rasa bersalah atau malu kini Rio berperan seperti seorang suami yang perduli dengan istri nya, Rio tahu kalau Retno seharian ini mencari uang sehingga Rio mengerjakan pekerjaan Retno di rumah.

Mereka sangat menikmati makan bersama setelah beberapa bulan tidak mereka lakukan walaupun masih canggung yang di rasakan oleh Retno.

Rio langsung mengambil piring kotor dan mencuci nya, sementara Retno memilih untuk membersihkan tubuh nya dan melaksanakan sholat.

Begitu terus keseharian Retno dan Rio saat ini, rasa canggung sedikit demi sedikit mulai berkurang, dan saat ini Retno merasa dunia sedang terbalik dimana Retno menjadi tulang punggung dan Rio menjadi seorang ibu rumah tangga yang mengurus rumah.

Hingga pada suatu malam Rio memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar dimana Retno yang sudah terlelap.

Retno tidak memaksa Rio untuk tidur bersama nya walaupun Retno sendiri merindukan sentuhan dari seorang suami.

Retno merasa ada orang yang memeluk dan mencium seluruh wajah nya, dengan sedikit membuka ke dua mata nya Retno melihat siapa yang sudah memeluk dan mencium nya.

"Akhirnya kamu luluh juga mas, aku kira kamu sudah tidak normal." Gumam batin Retno sambil menyembunyikan senyuman nya.

Retno bagaikan anak perawan yang baru saja menikah dan akan melakukan malam pertama, ada rasa malu dan ingin segera melakukan nya dalam diri Retno saat ini.

Rio yang terus mencium dan menyentuh inti tubuh Retno membuat tubuh Retno merespon.

Retno sangat menikmati setiap sentuhan dan ciuman dari Rio hingga Rio melepaskan semua kain yang melekat di tubuh nya.

Tanpa membuka ke dua mata nya Retno membalas setiap pergerakan yang di berikan Rio kepada dirinya.

Seketika rasa sakit hati dan rasa canggung menghilang dan berganti dengan kenikmatan yang luar biasa yang sudah lama tidak Retno dapatkan.

Kamar yang beberapa bulan selalu sepi dan dingin malam ini sedikit ramai dengan suara-suara yang lembut serta panas sehingga tubuh Retno penuh dengan keringat.

1
Wifasha Fasha
ini Retno msih di mana lalu,pa dah ninggalin Rio trus plng ke rmh ortu nya
Seri ArSyarief
Ya Allah thor..hanya 1 bab pembuka
Momy: sabar😂
total 1 replies
Vajar Tri
waahhh pembuka yang bikin darah meluap ke permukaan Thor 😤😤😤😤
Momy: makasih dah mampir
total 1 replies
ℋℐᎯτυs
akhirnya momy muncul 🤭
Momy: mencoba di sini lagi say
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!