NovelToon NovelToon
Legenda Pendekar Dao Pedang

Legenda Pendekar Dao Pedang

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi Timur / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Epik Petualangan
Popularitas:328.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Soccer@

Di Benua Tian Yuan, semua orang berlatih Dao Sihir hingga ke puncak, menjadi dewa abadi sejati. Itu telah di lakukan dari generasi ke generasi, tradisi yang orang semua percaya bahwa Dao Sihir adalah satu-satunya jalan menuju puncak keabadian.

Namun Jian Xin, pemuda sampah yang di anggap sebagai pemborosan oleh semua orang tiba-tiba muncul dengan Jalan Dao yang berbeda. Jalan Dao yang menantang langit, jalan Dao yang telah di tinggalkan semua orang. Yaitu Dao Pedang .....

Dengan hati Dao Pedang yang kuat, dia menempuh jalan yang lebih sulit dan menyakitkan dari orang lain. Semua untuk membuktikan bahwa Dao yang dia miliki bisa membawannya ke puncak!

Dalam perjalanan yang menyakitkan itu, dia tiba-tiba menemukan rahasia besar yang telah lama menghilang. Rahasia yang di tinggalkan oleh Dewa Dao pertama!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soccer@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 : Niat Baik Jiang Lin

"Hanya tersisa beberapa hari lagi sebelum pertarungan, apa kamu akan benar-benar bertarung?" tanya Jiang Lin.

"Ya. " Jiang Xin mengangguk. "Aku akan tetap bertarung, ini adalah apakah yang sudah aku janjikan dan juga di sepakati!"

"Apa kamu tidak ingin memikirkannya lagi? Lagipula, pertarungan itu tidak lebih penting dari nyawamu!" ujar Jiang Lin.

"Tidak!" Jiang Xin menggeleng. "Ini sangat penting bagiku, kehormatan ayahku dan juga posisinya sebagai patriak di pertaruhkan di sini!"

Jiang Lin menatap Jiang Xin lekat-letak, itu cukup lama sebelum dia pada akhirnya berkata. "Seberapa yakin kamu bisa mengalahkannya?"

"Tidak ada kepastian. " Jiang Xin menggeleng. "Tapi meski harapan itu mungkin sangat kecil, aku akan tetap berusaha untuk merebutnya. Semuanya akan di tentukan di arena nanti!"

Jiang Lin mengangguk. "Aku berharap kamu bisa menang dan menghapus semua rasa malu yang klan berikan kepadamu!" ucapnya.

Setelah mengatakan itu, dia mengulurkan tangannya ke arah Jiang Xin. Telapak tangannya terbuka dan sebuah Pil bulat berwarna biru muda muncul di hadapan Jiang Xin.

"Apa ini?" Jiang Xin menatap Jiang Xin dengan heran.

"Pil Pencerahan." kata Jiang Lin. "Ambil!" titahnya.

 "Pil Pencerahan!" Jiang Xin menatap pil obat di telapak tangan Jiang Lin dengan ekspresi terkejut di wajahnya.

Pil Pencerahan? Itu adalah Pil Obat Tingkat Tiga, itu memiliki manfaat pencerahan yang sangat baik untuk membangkitkan Lautan Dao. Selama orang mengkomsumsi Pil Pencerahan, mereka akan mendapatkan sedikit berkat dari langit dan bumi yang memungkinkan keberhasilan dalam membangkitkan Lautan Dao.

Tapi Pil jenis ini sangat sulit di dapatkan, bahkan ayahnya ;Jiang Ruyin tidak memiliki kualifikasi untuk membeli Pil obat Pencerahan. Itu karena Pil Obat Pencerahan tidak di jual secara umum dan hanya beredar di kalangan orang-orang kelas atas, lalu. Bagaimana itu bisa ada di tangan Jiang Lin?.

Jiang Lin tidak langsung mengambil Pil Obat tetapi menatap mata cantik Jiang Lin dengan penasaran. "Darimana kamu mendapatkan Pil ini?" tanyanya.

Jiang Lin menggeleng. "Jangan bertanya dan jangan katakan kepada siapapun, ambil dan rahasiakan ini!" tegasnya.

Jiang Xin mengerutkan kening, kemudian tatapannya jatuh pada Pil obat di telapak tangan Jiang Lin. Setelah berpikir cukup lama, dia akhirnya mengulurkan tangannya dan mengambil Pil Obat di tangan Jiang Lin.

"Mengapa kamu membantuku? Bukankah ayahmu memiliki pendapat terhadap ayahmu, selain itu. Aku juga melihat bahwa hubunganmu dengan Jiang Wusang sangat baik, apa kamu tidak takut bahwa mereka mungkin akan berbalik melawanmu?" tanya Jiang Xin.

"Cih. " Jiang Lin mendengus. "Siapa yang perduli dengan pemikiran mereka, selain itu. Aku membantumu bukan karena aku setuju denganmu, tapi itu hanya karena aku kasihan padamu!"

Setelah mengatakan itu, Jiang Lin berbalik dan berjalan menuruni gunung sebelum akhirnya menghilang dari balik pintu belakang klan.

Jiang Xin menatap pintu tempat wanita itu menghilang, setelah itu menghela nafas. Kasihan? Ya, wanita itu hanya kasihan padanya. Karena semua orang menatapnya sebagai orang malang, maka dia akan membuktikan kepada orang-orang bahwa orang malang juga bisa menjadi jenius.

Dengan pemikiran ini, dia melangkahkan kakinya menuruni gunung dan masuk ke halaman klan. Begitu dia masuk, dia melihat Ling Xue sedang berjalan bersama Jiang Wusang. Kedua pasangan itu menarik banyak perhatian murid-murid klan, membuat mereka berbisik dan memuji keserasian keduanya.

"Nona Ling Xue bersama Tuan Muda Wusang sekarang, ini terlihat lebih tepat!"

"Benar, Nona Ling Xue jenius dan cantik sementara Tuan Muda Jiang Wusang jenius dan tampan. Mereka adalah pasangan serasi."

"Iya, aku setuju. Nona Ling Xue lebih pantas bersama Tuan Muda Jiang Wusang, tidak seperti sampah yang bermimpi untuk mendapatkan dewi!"

"Heheh, dia hanya berhalusinasi. Nona Ling Xue juga bukannya buta dan tidak bisa membedakan yang mana emas dan kotoran, hahaha!"

Mendengar ini, Jiang Xin yang berdiri di kejauhan mengepalkan tangannya. Namun dia berusaha dengan sekuat tenaga untuk menjaga wajahnya tetap tenang.

Beberapa saat kemudian, Jiang Wusang dan Ling Xue berpapasan dengan Jiang Xin.

Tidak ada ekspresi apapun di wajah Jiang Xin saat dia berjalan melewati keduanya dengan mata menatap lurus ke depan.

Melihat ini, Jiang Wusang mencibir. "Jiang Xin, bagaimana rasanya saat gadis yang kamu sukai meninggalkanmu dan memilih untuk bersama pria lain? Pasti sangat menyakitkan bukan?"

Jiang Xin mengatupkan giginya sambil menatap tajam ke arah Jiang Wusang, namun dia berusaha untuk menahan amarah yang berkecamuk di dalam hatinya.

Menghela nafas, Jiang Xin melirik Ling Xue di samping sambil berkata kepada Jiang Wusang. "Iya, semua orang punya sesuatu yang menyakitkan. Terutama jika gadis yang kamu anggap baik sebenarnya mengkhianatimu, namun itu hanya sesaat. Sebab gadis seperti itu tidak perlu di sesali, karena jika dia bisa mengkhianati pria yang telah baik kepadanya selama bertahun-tahun. Maka dia juga bisa mengkhianati pria yang baru di kenalnya!"

Setelah mengatakan itu, Jiang Xin berbalik dan melanjutkan langkahnya menuju kediamannya.

Melihat punggung Jiang Xin yang menjauh, wajah Jiang Wusang sangat muram. Bahkan Ling Xue juga terlihat sangat kesal.

Setelah memasuki kamarnya, Jiang Xin mengepalkan tangannya dan memukul kursi kayu di depannya. Membuat kursi kayu itu hancur berkeping-keping, kemudian kaki kanannya terangkat dan mendarat pada lemari kayu di sampingnya. Merubah lemari kayu menjadi potongan-potongan kayu yang berserakan di lantai.

"Dasar jalang!" umpatnya kesal.

"Aku hanya meninggalkanmu beberapa menit dan kamu hampir menghancurkan semua benda di ruangan ini!"

Suara tua tiba-tiba terdengar di telinga Jiang Xin yang membuat Jiang Xin terkejut.

"Guru!" serunya.

Perlahan, asap abu-abu keluar dari dalam pisau emas yang terselip di pinggang Jiang Xin sebelum akhirnya berubah menjadi pria tua ilusi yang sebenarnya adalah Shen Jian.

Menyapu ruangan yang berantakan, Shen Jian menggelengkan kepalanya. Dia menatap Jiang Xin sambil berkata. "Hal-hal tidak akan berubah bahkan jika kamu menghancurkan ruangan ini, dia masih dia dan kamu masih kamu. Bahkan dengan melakukan ini, kami mungkin saja akan mengalami penyimpangan Dao yang tidak baik untuk kemajuanmu di masa depan!"

"Tapi guru, Ling Xue. Gadis licik itu, dia benar-benar memamerkan kemesraan di depan semua orang. Membuat orang-orang semakin menghinaku!" kata Jiang Xin dengan kesal.

"Huh. " Menghela nafas, Shen Jian dengan tenang berkata. "Segala bentuk hinaan dan cemoohan, kamu tidak perlu memasukkan ini ke dalam pikiran. Jaga hatimu tetap tenang agar kamu bisa fokus dengan tujuanmu, sebab yang bisa merubah semua itu hanyalah tindakan. Ketika waktu itu tiba, berikan pukulan terbaik kepada mereka yang menghinamu. Itu adalah cara pria sejati bertindak dan juga cara Praktisi Dao Pedang membalas musuhnya!"

Mendengar ini, kemarahan di dalam hati Jiang Xin perlahan meredah. Lalu dengan menyesal, dia berkata. "Guru, maafkan murid yang kehilangan kendali!"

"Tidak apa-apa." Shen Jian melambaikan tangannya, kemudian berkata. "Lagi pula, kamu masih muda dan belum bisa mengendalikan diri dengan baik. Kelak, di masa depan. Kamu harus lebih mengontrol emosi!"

"Murid mengerti!"

1
Nrimo Ing pandum666
Luar biasa
geraldena
next
geraldena
makin seru
Goldstar
mantap Thor lanjut o
Ardi Muhammad
wah ini baru MC
geraldena
next
Ardi Muhammad
habisin saja jangan lupa like dan komen
Ardi Muhammad
apa yang akan terjadi selanjutnya
Rinaldi Sigar
lanjut thor
Derajat
Bayangan Kekejian jelas Klan Shao selalu membayangi Jian Xin
juharto delle
bisa bisanya bikin tambah penasaran aja author ini, lanjut gas keun thor
Eka suci
well done 👍🏻
angin kelana
serrru lanjutkan thor bantai2nya,selalu di tunggu up nya.
y@y@
👍🏻⭐👍⭐👍🏻
Ahmad Haryanto
mantap
Dirman Ha
ix dgn
Dirman Ha
choi
Dirman Ha
huu se
Dirman Ha
bu giih
Dirman Ha
cuus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!