NovelToon NovelToon
VERSUS

VERSUS

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Gangster / Enemy to Lovers
Popularitas:868
Nilai: 5
Nama Author: Puspa Indah

Rahasia besar dibalik persaingan dua kedai yang bertolak belakang dalam segala hal.

Saat yang nampak tidak seperti yang sesungguhnya, saat itu pula keteguhan dan ketangguhan diuji.

Akankah persaingan itu hanya sebatas bisnis usaha, atau malah berujung pada konflik yang melibatkan dua sindikat besar kelas dunia?

Bagi yang suka genre action, kriminal, mafia, dengan sentuhan drama, romansa dan komedi ringan, yuk.. langsung di klik tombol "mulai baca"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Indah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 22

Lama tak ada suara apapun yang terdengar di ruang makan kedai itu. Setiap kepala sibuk dengan pikirannya masing-masing. Menganalisa setiap kata dari sang narator dadakan, Alessandro Genovese.

"Selamat pagi", seorang koki baru saja memasuki kedai itu.

Dengan gerak cepat, Mateo segera menghampirinya. Dengan sedikit kata dan dorongan, ia mengembalikan posisi koki yang wajahnya terlihat bingung itu kembali keluar. Tanpa persetujuan siapapun, Mateo telah memutuskan kalau hari ini kedai tidak akan beroperasi.

Setelah itu situasi kembali hening, hanya ada suara-suara maya yang terus berbicara di dalam pikiran mereka. Benarkah? Pertanyaan itulah yang sering mendominasi.

Mateo menghela nafas, ia merasa harus berbuat sesuatu. Bukankah sebelumnya dia sudah berhasil mengatasi masalah ancam mengancam dengan menghubungi Alex? Dan sekarang, ia menjadi lebih percaya diri bisa mengatasi suasana hampa suara ini.

"Eng.. Tuan Fujita, bagaimana kalau kita ke dapur? Ada yang ingin saya bicarakan dengan anda", maksudnya ia ingin membiarkan Akita dan Sofia berdua saja untuk menyelesaikan masalah mereka.

Ryuu yang paham maksudnya segera tanggap.

"Oh, tentu. Tentu saja", mereka pun bergerak menuju dapur, dan Akita merasa lega karena memang itu yang ia harapkan.

"Nanti saja, kau di sini saja dulu. Temani aku, ada yang ingin aku bicarakan dengan Tuan Nakamura", cegah Sofia.

Langkah mereka sontak terhenti. Mateo terpaksa membatalkan niatnya, begitu juga Ryuu yang dengan kikuk terpaksa kembali ke posisi semula.

"Tuan Nakamura, sebelumnya saya minta maaf atas apa yang sudah saya lakukan pada anda. Anda berhak membenci saya, dan saya tak punya pembelaan apapun atas itu. Saya mengerti konsekuensi dari perbuatan itu dan tentu saja harus membayarnya. Dan saya yakinkan pada anda kalau saya bersedia menanggung semua resikonya. Meski itu berarti saya akan mendekam di penjara atau yang lebih parah dari itu"

Akita meringis mendengarnya. Tak akan!

"Dan masalah.. masalah perasaan saya kepada anda, saya hanya ingin mengatakan bahwa itu memang benar"

Wajah Akita langsung berbunga aneka senyuman. Senyum bahagia, senyum haru dan senyum sipu.

"Tapi harus saya tegaskan, perasaan itu tidak akan berkembang kemana-mana, hanya sampai di situ saja. Ada hal penting yang saya tanamkan pada diri sendiri, bahwa saya harus meletakkan cinta pada tempat yang tertinggi. Karena itu, sekali lagi saya minta maaf, pembicaraan tentang ini sebaiknya kita cukupkan saja sampai di sini", Sofia kemudian beranjak dari duduknya dan langsung menuju tangga ke lantai atas.

Ketiga pria yang ada di situ hanya melihatnya dengan tatapan bingung.

"Apa maksudnya?", Ryuu langsung mendekati Akita.

Yang ditanya bahkan terlihat lebih bingung.

Merasa tak mendapat tanggapan, Ryuu mengalihkan perhatiannya pada Mateo.

"Hei bocah! Apa maksud majikanmu tadi hah?!

Mateo dengan tergopoh mendekati Ryuu.

"Itu.. maksudnya.. walaupun ia punya rasa pada Tuan Nakamura, dan mungkin juga sebaliknya...",

"Bukan mungkin, tapi itu memang nyata. Benar-benar nyata", Ryuu menatap sinis pada Akita.

Mateo tersenyum cerah mendengarnya.

"Baiklah, walaupun mereka berdua memiliki perasaan yang sama, tapi itu tak akan membawa hubungan mereka kemana-mana selain seperti yang sebelumnya. Hanya sebatas kenalan, itu saja"

Ryuu mengerutkan dahinya. Tak seperti Akita yang terlihat sedih dan kecewa.

"Kenalan? Tahu kalau saling suka, masing-masing tak punya pasangan, tapi membatasi diri hanya sebagai kenalan? Dapat teori bodoh dari mana dia?!", Ryuu tak tahan untuk tak mengumpat.

Ia sudah mengalah demi Akita, tapi wanita itu malah mengatakan hal tak masuk di akal. Apa orang Italia memang aneh dan menyebalkan seperti itu?

"Bukan begitu Tuan Fujita. Nona Genovese seorang muslim, dan agamanya tak mengijinkan dirinya menjalin hubungan tak jelas apalagi sampai menikah dengan yang berbeda keyakinan", dalam hatinya Mateo juga mengumpat pada Ryuu yang sudah mengatakan hal buruk tentang majikannya. Hanya saja hubungannya dengan Nami bisa terancam kalau kedua orang di hadapannya ini sampai murka.

"Apa?! Bukankah itu berarti agamanya hanya menyusahkan saja. Lalu bagaimana? Apa dia akan mengubur saja perasaan itu? Mengabaikan Akita dan mencari pria lain untuk menjadi suaminya? Begitu?!", Ryuu tak sadar kalau kalimatnya malah menambah kepedihan pada Akita.

Dia akan diabaikan begitu saja? Dan Sofia akan menjadi milik pria lain? Ya ampun.. mengapa jalan ceritanya berubah menjadi tragis begini? Akita tak kan sanggup.

"Kalau.. kalau aku mengikuti agamanya, apa itu bisa mengubah keadaan?", tanya Akita dengan wajah hampir putus asa.

"Entahlah, mungkin saja. Tapi kukira ia takkan menyetujuinya begitu saja. Bukankah itu terdengar seperti... tidak menghormati agamanya? Kau bersedia menerima keyakinan itu demi mendapatkan dirinya, bukan karena meyakini Tuhannya. Hampir bisa kupastikan kalau ia akan keberatan", Mateo bicara seolah dia sudah sangat mengenal majikannya, hingga berani mewakili pendapat Sofia. Bukankah itu sedikit lancang?

Akita menghela nafasnya, mengakui kalau yang dikatakan Mateo memang benar.

"Ya sudah. Kalau begitu, lupakan saja. Dan seperti yang Nona Genovese katakan, pembicaraan ini kita sudahi saja sampai di sini", Ryuu segera berdiri dan memberi isyarat pada Akita untuk mengikutinya.

1
Puspa Indah
Makasih reviewnya. Moga sukses dan sehat selalu 🤓
Puspa Indah
Tahu aja kamu kalau ambil inspirasinya dari beliau. Tapi Antonio gak bisa nyanyi, kayaknya..
deka
keren ceritanya gk bertele-tele. good job.
deka
wow Nami kereenn
deka
jangan bilang Antonio Bocelli saudaraan ama Andrea Bocelli ya thor
deka
hmm ... Ryu tutup mulutmu, orang jatuh cinta emang sulit di nasehati🤭
deka
hati² Akita jangan nyosor aja sama makanan dari sebrang
deka
oohh .. ternyata Sophia tidak sepolos yg kukira.
Akita duh nasibmu terancam
Oe Din
seru "Akita" ( atau Ryuu )
Puspa Indah: Eh, iya. Salah lagi /Facepalm/
Makasih buat koreksinya..
total 1 replies
Oe Din
Penumpang lain panik...
Akita malah bersyukur ada goncangan di pesawat, dapat pelukan tangan...
😘😘😘
Oe Din
Mateo dan Alex ini cocok jadi pujangga ...
👍👍👍
Oe Din
Ryuu sang gembong Yakuza, bisa salah tingkah juga ...
😄😄😄
Oe Din
Satu ruang, dengan berbagai macam rasa dan raut muka ...
😅😅😅
Oe Din
geger otak atau gegar otak...?
Puspa Indah: Yup tul, gegar otak. Kalau Geger, malah kaya tempatnya Aa Gym ya. Geger Kalong 🤭
It's done! Thanks...
total 1 replies
Oe Din
Ha ha ha...
Ryuu sudah sangat bosan dengan genre romansa, saatnya genre HOROR & Baku Hantam ...!!!
Puspa Indah
To Oe Din, author ijin pake istilah "rakus" sama "kiriman beracun" nya ya.. Makasih.. 🤓
Oe Din
المسلم أخ المسلم ...
Setiap muslim adalah saudara bagi muslim lainnya...
Oe Din
Kau rakus, merebut "kiriman beracun" buat Akita....
Jadi kena juga !!!!
Oe Din
Putri Gengster Italia versus Putra Gengster Jepang....
Oe Din
Mantaplah....!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!