Terlihat seorang gadis yg tengah berlari demi menghindari dari orang yg terus mengejarnya. Dengan sisa tenaganya yg ia punya. Dia syeril agatha dewantara
"Agrrrh sial"
"Berhenti kau disana" teriak salah satu orang yg mengejar gadis itu.
"Cik bodoh"
Dorr
Dorr
Dorr
Tetap saran dengan tiga tembak yg langsung mengenai jantung sang lawan. Menang ya itulah yg sekarang gadis itu alami, karena lawan nya sudah tumbang dia pun bergegas untuk kearah mobil dan pulang ke rumahnya.
Setelah sampai didalam mobilnya ia langsung menjalankan mobilnya itu dan pergi dari tempat kejadian.
Dengan kecepatan tinggi membelah jalanan yg sepi nan gelap itu. Dengan pakaian kotor banyak sekali bercak darah di pakaian nya itu, tapi ia tak peduli dengan itu yg terpenting adalah ia sampai di rumahnya dengan selamat.
Dari arah depan ada sebuah truk yg berlawanan arah dan terlihat bahwa truk itu yg mulai menghampiri mobil yg syeril kendarai. Melihat itu syeril pun dengan terp
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
Typo bertebaran><
Disebuah rumah sakit ternama dibandung terlihat beberapa orang didepan sebuah ruanga VVIP.
"Bagaimana, boy? Apakah sudah ada berkembangan kondisi Princess kita?" Tanya seorang paruh baya yg baru saja memasuki sebuah ruangan vvip tersebut dan terlihat pula tiga orang laki-laki dengan satu orang anak laki-laki dengan boneka ditangannya.
"Dad, masih tetap sama, sama sekali tidak ada berkembangan" jawab seorang laki-laki lesuh sambil menatap ke arah seorang gadis yg terbaring lemah.
Pria paruh baya itu pun hanya bisa menghela nafas kala melihat putri satu satunya sedang terbaring lemah bahkan tidak ada aura semangat diwajah pria paruh baya tersebut.
"Huh, kapan kamu akan sadar, sayang? Apa kah se-indah itu mimpi sehingga kau tidak ingan bangun, hm?" Tanya pria paruh baya itu sambil mengelus lembut rambut gadi itu.
"Kau tidak sayang sama kita semua, sayang. Banyak orang yg menunggu kamu bangun, Mommy kamu sampai tidak mau makan bahkan dia sering menangis, cantik. Bangun yuk. Nanti, kalau kamu bangun Daddy akan turuti semua keinginan kamu" ucap pria paruh baya itu.
***
Lonceng istirahat telah berbunyi semua siswa dan siswi berhamburan keluar kelas pergi ke kantin untuk mengisis perut mereka yg sokong serta menjernihkan otak mereka sama hal nya dengan Lily dkk, The Lions tak lupa dengan si murid baru kita, Maudy Ayunda.
Diperjalan menuju ke kanti terlihat banyak siswa dan siswi yg berlalu larang seraya menatap most wanted mereka dengan berbagai tatapan ada yg memuja, iri, cemburu, sinis dll.
"Arrg!! Alvaro I Love You"
"Devan!! Kenapa kamu ganteng banget sih!"
"Kevin!! Gombalin aku dong!"
"Farel!! Rahim ku anget!"
"Neng Lily cantik banget"
"Kak Lily ko tambah cantik sih"
"Lily spill skincare nya dong!"
"Kevan kapan kamu mau jadi pacar aku?"
Pekik-kan demi pekik-kan memasuki telinga mereka tapi hal itu tak membuat mereka terganggu sama sekali tapi ada satu orang yg diam-diam mengepalkan tangannya tanpa diketahui orang lain tapi tidak dengan Lily, dia melihat bahwa orang itu sedang mengepalkan tangannya.
"Cik, munafik" batin Lily berbicara sambil memnatap orang itu dengan smirk nya.
"Devan" panggil Lily kepada Devan orang yg dipanggil pun menengok ke arah Lily tapi aneh nya kenapas gadis itu tidak memanggilnya dengan embel-embel 'BANG'.
"Aku akan ke kelas sahabat ku, kau sama yg duluan saja nanti aku akan menyusul kalian" ucap Lily datar.
"Hm, baiklah nanti kau menyusul ke sana ok?" Tanya Devan dan dibalas dengan deheman Lily dan seelas itu Lily pun pergi dari sana menuju ke kelas para sahabatnya.
XI mipa 1
Seperti biasa Lily akan menunggu didepan kelassaja sambil menunggu sahabatnya itu dan sambil mengemit sebuah permen yg ada didalam mulutnya.
"Kau sudah sampai rupanya" celetuk seseorang yg baru saja keluar dari kelas tersebut dan dibalas dengan deheman oleh Lily.
"Klau begitu mari kita ke kanti" ajak Lisa yg kemudian jalan duluan diikuti oleh Lily dan yg lainnya dibelakang.
~kantin.
Sesampainya mereka dikantin, mereka langsung mencari tempat duduk tapi tak sampai 30 detik merema berhasil menemukan tempat yg sesuai untu makan yaitu dipojokan kantin ya, sebenarnya Devan sudah menyarankan merema duduk satu meja dengannya tapi Lily menolak dia lebih baik duduk dipojokan kantin karena menurut Lily itu lebih tenang tanpa gangguan.
Saat melewati meja The Lions tak sengaja atau tidak ada sebuah kejadian yg mereka menjadi tontonan pada murid yg ada dikantin tersebut.
Bugh!!
Prang!!
"Hiks, ma-aaf a-ku tidak se-ngaja" ucap seseorang yg kini terduduk dilantai dengan air mata yg menglir sedangkan Lily hanya bisa terdiam sambil meredam amarah nya terlebih lagi baju nya bahas karena tumpahan minuman.
Hal itu membuat intens mereka tertuju pada orang yg tengah menangis itu, banyak yg iba terhadap orang tapi tak sedikit pula yg menatap sinis ke arah orang itu.
"Hiks, aku be-nar ti-dak senga-ja hiks" ucap nya lagi dengan mengancangkan tangisnya agar membuat semua orang iba terhapap didirinya.
"Astaga! Maudy!!" Ucap seseorang itu lalu mengampiri seseorang yg tengah terduduk dilantai.
"Kamu tak apa?" Tanya seseorang itu khawatir lalu membantu orang itu berdiri, jika kalian tebak bahwa seseorang yg tengah terduduk dilantai itu adalah si murid atau yg diketahui namanya Maudy itu lalu satu orang yg membuat seseorang itu adalah Alvaro maka jawaban kalia benar mereka berdua adalah Maudy dan Alvaro.
"Aku gak apa-apa" jawab Maudy yg kini berada dipelukan Alvaro.
"Lily, apa yg kau lakukan? Kenapa kau membuat Maudy terjatuh?" Tanya Alvaro pada seorang gadis yg kini tengah berdiri dihadapannya dengan mimik wajah dingin.
"Tidak ada" jawab yg singkat dari Lily hal itu membuat mereka menghela nafas.
"Kalau tidak, kenapa Maudy dudk dilantai sambil menangis?" Tanya Alvaro tapi kali ini dengan sedikit ada bentakan dan hal itu membuat Lily memutar bola matanya malas.
"Sudah ku katakan tidak ada yg ku lakukan terhadap perempuan itu, dia yg menabrak itu dan menumpahkan minuman pada pakaian ku sampai membuat pakaian ku bahas" ucap Lily dengan tenang tanpa terselit emosi sedikit pun.
"Maudy tidak mungkin menabrakan diri pada mu, Ly. Pasti kau yg sudah menabrak, Maudy 'kan?" Tanya Alvaro dengan membentak Lily.
"Huh, sudah lah jika kau tidak percaya, kau bisa tanyakan langsung pada perempuan mu itu" ucap Lily dingin. Mendengar ucapan dari Lily Alvaro pun langsung menatap Maudy dan lalu bertanya pada perempuan itu, jawaban yg diberikan Maudy membuat mereka terkejut.
"Maudy, jawab pertanyaan ku, apa kamu yg menabrak Lily?" Tanya Alvaro pada perempuan itu.
"I-ya hiks a-ku tidak senga-ja me-nabrak di-a" jawab Maudy dengan gugup hal itu membuat mereka terkejut.
"So, bagaimana? Tuan Alvaro yg terhormat? Kau sudah percaya bahwa yg menabrak ku itu dia, sampaj membuat pakaian ku bahas" ucap Lily sambil menatal remeh ke arah Alvaro tak lupa dengan smirk andalannya itu lalu pergi dari kantin dan diikuti oleh para sahabatnya meninggalkan mereka yg masih terdiam karena kejadian ini.
~toilet.
Setelah mengganti pakaian Lily pun keluar dari toilet tersebut dengan mimik wajah yg datar.
"Aku benar-benar tidak menyangka perempuan itu memiliki sifat yg sama seperti Devi" ucap Rea dengan permen dimulutnya.
"Aku yakin dia adalah murid dari Devi" ucap Lisa dengan di iringi kekehan kecil.
"Haha, kau benar, Lis" ucap Rea dengan twa kecilnya.
"Sudah lah jangan membicarakan perempuan itu" ucap Novi yg menatap mereka dingin. Lalu telihat lah seorang gadis cantik yg baru saja keluar dari toilet dengan menggukan hoodie.
"Sudah?" Tanya Novi kala melihat sahabatnya keluar dari toilet.
"Sudah" jawab gadis itu.
"Kau sangat imut Lily dengan menggukan hoodie milik Novi itu" ucap Lisa kala melihat sahabatnya menggukan hoodie yg kebesaran hingga membuat gadis itu seperti dimakan oleh hoodie tersebut.
"Tidak ada yg lucu, Lisa" ucap Lily dingin kala melihat Lisa mengejeknya.
"Haha, iya" ucap Lisa tapi diiringi dengan tawa kecilnya.
"Sudah ayok kita kembali ke kantin sebelum lonceng berbunyi kembali" sahut Rea.
"Kau benar, Rea. Hm, kalau begitu ayok" ucap Lisa sambil menggandengan tangan kecil milik Lily.
~kantin
Mereka pun langsung duduk ditempat yg sudah mereka tuju yaitu dipojokan bahkan selama perjalanan menuju kantin bantak murid yg terkekeh gemas kala melihat Lily yg tengah menggukan hoodie kebesaran tersebut bahkan ada yg menganggap kalau itu anak Tk yg tersesat.
Dan mereka pun makan dengan tenang tanpa ada yg menggangu mereka yg sedang makan hingga lonceng masuk berbunyi dan beruntungnya makanan mereka telah habis. Mereka pun pergi dari kanti lalu pergi kelas masing-masing.
***
Disebuah ruangan terlihat empat pria yg sedang duduk sambil menikmati hidangan yg tersedia dimeja yg ada dihapan mereka.
"Bagaimana dengan perkembangan cabang yg ada di Francis?" Tanya seorang laki-laki dengan berfokus pada ponselnya.
"Semua aman, tidak ada yg perlu dikhawatirkan" jawab seorang laki-laki sambil meminuman kaleng soda yg ada ditangganya.
"Hm, bagus lah"
"Lalu bagaimana dengan kondisi dari gadis itu, apa ada berkembangan tentang kondisi gadis itu?" Tanya seseorang dengan memakan kripik kentang ditangannya.
"Masih sama, tidaj perkembangan sama sekali" jawab seseorang dengan lesu.
"Bersabar lah, aku yakin pasti ada kejaiban" ucap seseorang dengan bandana merah sambil menepuk pundak orang yg ada disampingnya.
"Semoga saja begitu"
Setelah percakapan yg mengahabiskan beberapa kata itu pun akhirnya mereka terdiam kembali sambil melakukan aktifitas masing-masing.
Kalian tim mana nih
Lily & Joey
Lily & Alvaro
Lily & Alister
Thanks