NovelToon NovelToon
Katanya Cemara?

Katanya Cemara?

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu / Balas dendam pengganti
Popularitas:859
Nilai: 5
Nama Author: Laililya

Plakk!!!

"Kamu itu emang beban ya" kata Papa
"Ma-Maaf Pa, aku cuma pengen Papa dateng besok ambil rapotku"
"Papa Sibuk, kamu suruh Bi ijah aja yang ambil sana"
"Tap..."
"Jangan banyak omong kamu"


Tak Di Pedulikan, Tak Di anggap dan tak Di Inginkan itulah hal yang selalu Laili rasakan, setiap ia pulang ke Rumah yang sudah lama Runtuh itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laililya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Masalalu 1!!!!

Disclaimer!!!

TERMASUK ADEGAN DEWASA!!!!

UNTUK REMAJA DI BAWAH 17 TAHUN JANGAN BACA INI, KARENA INI TERMASUK ADEGAN DEWASA, OKE.

BISA KALIAN SKIPP ADENGAN DEWASANYA, BAB INI MENCERITAKAN NAMA ANAK  LAKI-LAKI PAPANYA LAILI YANG PERTAMA.

TERIMAKASIH.

***

#FlasBackOn

Masalalu Mama dan Papa Laili.

Di Tempat yang megah lampu kerlap-kerlip, musik disko yang kencang, dan beberapa minuman alkohol yang banyak, membawa mereka terlena ke dalam surga dunia.

"Kamu mabuk banget tau, sayang" kata Jesi

"Iya sayang, temenin aku minum dong" kata Herman

Herman pun memberikan minuman ke Jesi, tak lupa dengan obat perangsang nya juga, Herman sudah merencanakan ini semua, supaya Jesi bisa tidur dengannya.

Jesi pun meminum alkohol yang di berikan oleh Herman sehingga membuat Jesi mabuk dan obat yang sudah Herman masukkan tanpa sepengetahuan Jesi, Jesi mulai terangsang.

"Kamu kenapa sayang?" Tanya Herman

"Sayang aku pengen"

"Pengen apa?"

"Aku pengen, aku ga kuat badanku panas banget" kata Jesi

"Kamu pengen itu?" Tanya Herman

"Iya ayok, kamu mau kan?" Tanya Jesi sambil sedikit mengoda Herman.

Jesi juga mencium Herman tepat di bibir Herman, itu membuat Herman menjadi bergairah.

Jesi juga sedikit membuka kancing baju Herman, Jesi terus-menerus mengoda Herman sampai akhirnya, Herman yang juga mulai terangsang karena Jesi.

Herman mulai mencium Jesi dengan berutal, memeras payudara Jesi, tangan Herman juga mulai memainkan gua Jesi yang membuat Jesi basah.

"Sayang aku ga kuat, jangan disini" kata Jesi

Dengan cepat Herman pun menggendong Jesi, membawa Jesi ke kamar yang ada di dalam Diskotik tersebut.

BRUKK!!!

Herman melemparkan tubuh Jesi ke atas ranjang. Herman lansung membuka baju Jesi tak lupa Herman juga lansung membuka baju, mereka pun telanjang.

Herman yang masih terus mengocok gua Jesi, semakin membuat Jesi tak kuat menahan diri. Jesi juga memainkan burung milik Herman.

"Aaahhh,,, aaahhhh" desah Jesi

Desahan Jesi membuat Herman semakin suka dan terdengar sangat indah.

"Gimana enak sayangku" kata Herman

"Enak lebih cepet" kata Jesi

"Aaaahhhh aaaaaaahhhhh, kamu pintar sekali sayang" kata Jesi

"Aku bakal puasin kamu malam ini" kata Herman dengan senyuman yang manis

"Aaaaaahhhh"

"Kamu siap sayang" kata Herman

Herman pun mulai memasukan burungnya ke dalam gua Jesi itu membuat Jesi semakin mendesah.

"Aaaaaaahhhh" desah Jesi

Herman pun terus bermain di atas Jesi, sampai Herman keluar di dalam.

"Aaaaahhhh, Aaaaahhhh, lebih cepat" kata Jesi

"Aaaahhhh" desah Jesi

Jesi pun keluar banyak, Herman juga keluar banyak. Sampai mereka lemas dan berbaring.

"Sayang kamu kok ga keluar-keluar sih, jangan bilang kamu keluar di dalem ya?" Tanya Jesi

"Hehehehe, iya maaf sayang abisnya kamu enak banget sampek-sampek aku lupa" kata Herman

"Aduh gimana kalau aku hamil?" Tanya Jesi

"Tenang sayangku, aku bakal tanggung jawab kok"

"Serius ya kamu"

"Iya sayang"

1 bulan kemudian.

Jesi mengajak Herman untuk bertemu di sebuah hotel bintang lima, mereka memesan kamar.

"Kamu ngapain ngajak aku ketemuan disini?" Tanya Herman

"Aku mau nunjukin sesuatu"

"Apa?"

"Ini" kata Jesi sambil memberikan tespek

"Apa ini?" Tanya Herman

"Tespek dan aku garis dua itu artinya aku hamil" kata Jesi

"Hamil, kamu gila ya, kamu hamil sama siapa?" Tanya Herman

"Sama kamulah, aku tidur cuma sama kamu" kata Jesi

"Ga mungkin"

"Ga mungkin apa maksud kamu, katamu kamu mau bertanggung jawab sekarang mana buktinya?" Tanya Jesi

"Aku bakal tanggung jawab kalau terbukti itu anak aku" kata Herman

"Ini anak kamu, kamu ga inget sebulan yang lalu kamu tidur sama aku, kamu keluar di dalem ini semua karena kamu" kata Jesi

"Ga mungkin, aku keluar cuma dikit ga mungkin sampai bikin kamu hamil"

"Kamu harus tanggung jawab" kata Jesi

"GA MAU, AKU JUGA UDAH PUNYA ISTRI DAN ISTRIKU JUGA LAGI HAMIL" bentak Papa

"Istri, kamu bilang kamu ga punya istri" Kata Jesi

"Kamu terlalu percaya sama aku, kamu itu murah" kata Herman

PLAKKK!!!

satu tamparan keras mendarat di pipi Herman.

"BERANI KAMU"

"APA, KAMU ITU LAKI-LAKI YANG CUMA MAU ENAKNYA AJA YA"

"JALANG KAYAK KAMU GA PANTES BUAT DI NIKAHI, NGERTI KAMU"

"AKU BAKAL BIKIN KAMU NIKAHI AKU, APAPUN CARANYA BAKAL AKU LAKUIN"

"Silakan kalau kamu bisa" kata Herman sambil pergi meninggalkan Jesi sendiri

Herman pun pergi dari hotel tersebut, Jesi binggung harus bagaimana sekarang, ia pun menangis tersedu-sedu.

Jesi harus memikirkan bagaimana caranya Herman harus menikah dengan dirinya, sebelum kandungannya membesar.

***

Herman terjerat hutang di bank, perusahaannya bangkrut hutangnya juga semakin banyak. Hingga akhinya ia bertemu kembali dengan Jesi.

"Sudah lama kita tidak bertemu" kata Herman

"Aku tau perusahaan kamu bangkrut, hutang kamu juga semakin banyak" kata Jesi

"Kamu tau dari mana?" Tanya Herman

"Itu tidak penting, aku tau dari mana, yang penting itu adalah aku mau membantu kamu" kata Jesi

"Membantuku?" Tanya Herman

"Ya, aku mau membantu mu, menjadi investor di perusahaanmu, dan melunasi hutang-hutangmu, asal kamu mau bertanggung jawab atas apa yang sudah kamu lakukan"

"Kenapa kamu malah membantuku, kenapa kamu tidak balas dendam denganku?"

"Aku tidak suka balas dendam, aku juga masih mencintaimu, jadi bagaimana dengan tawaranku?"

"Tapi istriku bagaimana?"

"Ceraikan dia lalu menikah denganku, terserah kamu mau menganggap anak yang ada di dalam perut ku ini anak haram atau kamu ga mengakui anak ini sebagai anakmu, aku ga perduli" kata Jesi

"Apa rencana mu, aku tau kamu pasti punya rencana" kata Herman

"Cerdas sudah aku tebak kamu akan curiga denganku, aku hanya ingin anak ini lahir dengan seorang ayah, aku ga mau namaku buruk di keluargaku karena aku hamil di luar nikah"

"Jadi cuma itu rencanamu, hanya ingin namamu tidak terlihat buruk di mata orang lain?" Tanya Herman

"Iya, hanya itu yang aku mau"

"Lalu kenapa kamu bilang kamu masih mencintaiku?" Tanya Herman

"Hahaha, aku cuma berbohong denganmu, tapi kamu lebih pintar dariku" kata Jesi

"Aku mau menikah denganmu, asal ada syaratnya" kata Herman

"Apa?" Tanya Jesi

"Aku mau salah satu perusahaan mu dan satu mobil yang bagus untukku" kata Herman

"Itu saja?"

"Iya cuma itu"

"Baiklah, akan aku urus semuanya tapi sebelum itu kamu harus menikah denganku terlebih dahulu"

"Bagaimana bisa aku mempercayaimu?" Tanya Herman

"Kalau kamu mau jaminan, aku akan berikan kamu mobil yang kamu inginkan terlebih dahulu, lalu setelah menikah kamu akan mendapatkan Perusahaan, sesuai dengan apa yang kamu minta, bagaimana"

"Baik aku mau"

Jesi dan Herman pun pergi ke kios mobil yang ternama di Jakarta. Herman melihat-lihat mobil mana yang cocok dengannya.

"Aku mau yang ini" tunjuk Herman ke arah mobil Civic Turbo berwarna hitam

"Baik kalau itu mau kamu"

Jesi pun membayar mobil yang sudah Herman pilih.

Ke Esokkan harinya.

Herman dan Jesi melaksanakan pernikahan di gedung mewah, yang terletak di hotel bintang lima. Acara berjalan dengan lancar dari pagi sampai acara selesai.

Pagi-pagi sekali Herman bersiap-siap untuk menemui istri pertamanya.

"Hari kamu bakal ceraikan istri kamu itu kan?" Tanya Jesi

"Iya, aku akan datang kesana meminta cerai"

"Baik semoga berjalan dengan lancar" kata Jesi

Herman pun lansung berangkat mengunakan mobil yang baru ia beli.

Herman masuk ke dalam Rumah, Herman di sambut oleh istrinya Intan.

"Sayang kamu dari mana aja seharian ga pulang, terus pulang-pulang bawa mobil bagus kayak gini?" Tanya Intan

"Aku mau cerai" kata Herman

"Apa kamu bilang apa, aku ga salah dengarkan?" Tanya Intan

"Aku mau cerai"

"Kenapa, kenapa tiba-tiba kamu minta cerai sama aku?" Tanya Intan

"Aku udah ga cinta lagi sama kamu, aku udah bosen sama kamu, dan aku juga udah nikah sama mantanku dulu"

PLAKKK!!!

Satu tamparan keras megenai pipi Herman.

"KAMU JAHAT, KAMU GA HATI KAMU GA KASIAN SAMA TEGAR, DIA MASIH KECIL DIA BUTUH KASIH SAYANG DARI KAMU" bentak Intan

"DIAM KAMU, AKU BILANG AKU MAU CERAI, MAU GA MAU KAMU HARUS CERAI SAMA AKU NGERTI KAMU" teriak Herman

Tangisan Intan pecah ia sudah tak kuat menahan air matanya, keluarga yang sebelumnya bahagia kini hancur dalam satu malam.

Tegar anak Herman dan Intan juga ikut menangis karena pertengkaran orang tuanya anak yang masih kecil masih sekolah dasar, yang masih berumur Tujuh tahun harus kehilangan Papanya.

"Pa jangan tinggalin Mama sama Aku" kata Tegar memohon

"LEPAS, MULAI HARI INI DAN SETERUSNYA KAMU BUKAN LAGI ANAK SAYA, NGERTI KAMU"

"Pa aku sayang Papa, aku ga mau kehingan Papa" kata Tegar

"Lihat anak kita, kamu ga kasihan sama dia, perempuan mana, yang berhasil bikin kamu berubah kayak gini" kata Intan

"Apa mantan kamu yang bernama Fika itu yang berhasil membuat kamu jadi seperti ini, apa karena anak perempuannya itu kamu jadi berubah" kata Intan lagi

"JAWAB, SIAPA PEREMPUAN YANG BERHASIL BUAT KAMU SEPERTI INI" teriak Intan sambil memegang bahu Herman

"LEPAS" teriak Herman

PLUKKK!!!

Buku nikah yang berada di saku Herman terjatuh, dengan cepat Intan pun mengambil buku nikah tersebut, intan pun membaca nama yang ada buku nikah tersebut.

"Jadi Jesi mantan kamu itu, yang dulu kamu ceritain ke aku, ternyata dia" kata Intan

"Iya memangnya kenapa"

"Kamu jahat mas, kamu jahat"

"Besok datang ke pengadilan kamu bakal ketemu sama pengacara saya" kata Herman

Herman pun pergi dari rumah.

"PA JANGAN TINGGALIN TEGAR PAAAAAA" teriak Tegar

Herman pun lansung pergi tanpa berkata apapun dengan Tegar.

"Ayok masuk Tegar" kata Mama

Tegar pun lansung berlari masuk ke kamarnya dan menutup pintu, Tegar menangis tersedu-sedu.

"Tante Jesi, aku bakal cari Tante kalau aku udah dewasa" kata Tegar dalam hati.

9 bulan kemudian.

Jesi sudah melahirkan dari tadi malam, tapi anaknya masih belum di berikan nama olehnya.

"Jadi kamu kasih nama siapa?" Tanya Jesi

"Terserah kamu" kata Herman

"Bagaimana kalau namanya, Laili Angellia Hermansyah" kata Jesi

"Kenapa harus ada namaku dibelakangnya?"

"Karena kamu Papanya"

"Kamu ga lupakan, kalau aku tidak menginginkan anak haram itu"

"Iya aku tau, tapi nanti keluargaku akan bertanya kenapa nama anakku tak ada nama orang tuanya di belakangnya"

"Baiklah terserah kamu saja" kata Herman

Herman pun langsung pergi meninggalkan Jesi sendirian.

1
IamEsthe
Penulisan kamu bagus, cuman agak berantakan di dialog tag nya dan menurut aku narasinya kurang. Karena dalam cerita terlalu banyak dialog tag itu juga enggak bagus, kebanyakan narasi cerita juga enggak bagus juga. Tapi ada beberapa karya yang menggunakan lebih banyak narasi tapi dengan sajian yang epic.
IamEsthe
Dialog tag ini bisa diakhir tanda seru (!)
IamEsthe: sama2. kita belajar bersama ya. mungkin banyak2 ilmu ttg dialog tag ya.
Laililya: makasih banyak udah di koreksi kak🥰 makasih ya atas komennya aku bakal perbaiki🥰
total 2 replies
IamEsthe
Maaf koreksi dikit. Papanya, bukan Papa nya.
IamEsthe
Maaf koreksi sedikit ya. Dialog tag itu diawali dengan tanda petik dua (") dengan huruf kapital diawal kalimat dan diakhiri tanda koma (,), titik (.), tanya (?), seru (!) sebelum dua tanda petik (") sbg penutup.

Misal.
"Aku selingkuh juga karena kamu yang terlalu sibuk dengan dunia kamu sendiri." teriak Herman tak kalah menggelegar.
Laililya
tinggalkan komentar dan like ya, biar aku rajin updatenya🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!