NovelToon NovelToon
Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: Chiqi17

Lili gadis cantik yang masi berada di bangku SMA harus menikah dengan laki laki yang bahkan ia tidak kenal sama sekali gara gara sebuah wasiat dari bapaknya.

Ia di jodohkan dengan rendi pria tampan dan populer di sekolah. Rendi adalah anak muda yang suka pergaulan bebas seperti anak muda lainnya. Yang selalu melakukan kenakalan remaja seperti balapan liar, mabok dan bahkan terlibat dengan dunia gelap.

" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?" tanya lili pada rendi

" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi yang sudah benar2 merasa tertarik kepada lili apa lagi ketika melihat lili yang terlihat lebih cantik dari pada di foto

" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan ini kak" ucap lili kepada rendi

Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan tapi beda dengan mereka. Apakah kehidupan mereka akan tenang walaupun mereka saling menerima!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiqi17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27. kepergok

Rendi dan lili kini sudah berada di dalam parkiran sekolahan ia baru saja sampai dengan membawa mobil karena rambut lili baru saja di catok yang membuat ia enggan menggunakan motor sport milik suaminya itu. Dan kini rendi sudah mengandeng istrinya itu pergi menuju kelas dari sang istri, sudah seperti rutinitas sehari-hari bagi rendi untuk mengantarkan sang istri menuju kelasnya itu. Walaupun sesekali lili menolak untuk di anterin karena merasa seperti anak kecil tapi rendi tetap la rendi Tampa mempedulikan ucap istrinya itu ia tetap mengantarkan lili.

" Kak nanti pas istirahat gak usah jemput lili ya. Aku mau istirahat bareng temen temen aku." Ujar lili kepada suaminya itu ketika sudah berada di depan kelasnya.

" Yaudah, Belajar yang rajin yank" ucap rendi sambil mengusap pucuk kepala lili

" Iya kak rendi juga. yaudah lili masuk ya" ujar lili dan langsung melenggang pergi meninggalkan sang suami

Rendi yang melihat istrinya sudah masuk kedalam kelas pun langsung Berniat pergi meninggalkan kelas tersebut menuju kelasnya sendiri yang berada di ujung koridor. Tapi saat ia sedang asik berjalan tiba tiba ia di cegal oleh sahabatnya sendiri satria.

" Ren besok kan libur ayo kita balapan" ucap satria sepontan ketika melihat rendi lewat di depan kelasnya 

" Gak bisa, lagian Minggu depan gw ada kerjaan."

" Gw ikut dong ren" 

" Lu apaan da perasaan suka ikut ikut mulu. Cari kesibukan sendiri Sana!'

" Gw butuh uang ren uang gw dah menipis" ucap satra menatap mata rendi sambil memohon 

" Gw kan dah bilang pulang sat, sahabat sahabat lu ni bukan donatur" ucap rendi ketus sambil melirik satria malas

" Gak malu, lagian orang tua gw juga gak cariin gw"

" Ck. Dah la terserah lu aja, gengsi di pelihara." Ucap rendi yang kemudian pergi meninggalkan satria. Saat sampai di kelasnya ia langsung duduk di samping vino sahabatnya yang masih fokus menatap layar ponselnya.

" Vin ajakin satria gi pulang kerumah, gw dah bosen banget sama tu anak." Ujar rendi kepada sahabatnya ini

" Rumah siapa rumah lu?," 

" Rumah dia la kocak. Gak sudi juga gw nampung tu anak."

" Gimana ya ren tu anak dah gw bilangin sama gw dan bisma tapi gak pernah mau bahkan gw pernah anterin dia ke depan rumahnya tapi dia gak mau masuk " jelas vino yang emang bosen sama satria 

" Coba lagi aja, tu anak kayanya udah bener bener kehabisan uang vin. Lagian gw mau anterin dia juga gak bisa besok pagi pagi banget gw udah harus jalan ketempat bang sandi ."jelas Rendi yang membuat vino langsung heran 

" La nanti malam lu gak bisa ikut balapan dong?." Tanya vino yang emang berencana ikut balapan 

" Iya gak bisa vin "

Rendi berencana pagi pagi sekali langsung menuju ke tempat bang sandi karena udah janji untuk mengurusi tanaman yang mungkin saat ini sudah datang di kediaman bang sandi.

Lili saat ini sudah berada di kantin bersama para sahabatnya dan juga yuri yang tiba tiba ikut, mereka duduk di meja bagian tengah area kantin sambil menyantap mie ayam yang mereka pesan.

" Li lu udah gak istirahat sama kak rendi lagi. Gara gara kita ya?" Tanya luna kepada lili sedikit bingung 

" Gak papa, lagian gw pengen sama kalian" ucap lili yang sebenernya ia merasa terlalu banyak menghabiskan waktunya bersama rendi

" Padahal kita gak papa ya gak lun." Ujar Selly kepada luna dan langsung di angguki.

Rendi saat ini hanya duduk sambil menatap tajam pada yuri yang saat ini masi duduk bersama istrinya, tapi ia tidak berniat mendekat ke arah sang istri dan hanya mengawasinya dari jauh. Vino yang tau siapa yang dari tadi di lihat rendi langsung paham.

" Samperin aja ren kalo mau." Ujar vino sambil menatap kearah lili dan para sahabatnya itu.

" Biarin aja la to juga tu yuri diem aja gak banyak omong" ujar rendi getir yang emang sekarang yuri hanya duduk diam walaupun yuri sedari tadi menatap mata sang istri.

" Lu gak takut ren kalo lili nanti di ambil" sela bisma yang melihat rendi hanya diam

" Tapi wajar si ren menurut gw lili kan cantik" ujar satria yang emang kagum dengan kecantikan pacar sahabatnya itu.

" Lu suka ya sat sama lili" 

" Pasti tapi yakali punya temen sendiri malah di makan gak etis la "

" Cia ela lu sat kek ngerti etis aja hahaha"

" Lu juga gak usah sok lirik lirik cewek gw bangsat." Ujar rendi dan langsung menjitak kepala satria.

Ketika jam pelajaran telah usai lili langsung bergegas menuju parkiran mobil di mana suaminya berada. Melihat sang istri sudah datang Rendi langsung membuang rokoknya yang sedari tadi ia hisap dan langsung menginjaknya.

" Kok lama banget yank habis ngapain?" Tanya rendi sambil membukakan pintu mobil untuk sang istri.

" Habis nyatet buku kak, kakak tau sendiri banyak pelajaran yang tertinggal gara gara di skors." Ujar lili dan langsung masuk kedalam mobil tersebut.

Rendi kemudian ikut masuk kedalam mobil tersebut dan mulai melajukan mobilnya membelah jalan raya yang kini kian padat akibat jam pulang sekolah. Membutuhkan waktu lama untuk mereka sampai di kediaman apartemennya, sampai akhirnya kini mereka sudah masuk kedalam apartemen dan langsung merebahkan tubuhnya di sofa ruangan tv.

" Kamu gak usah masak yank biar nanti aku pesenin aja. Kamu mau makan apa?" Tanya rendi kepada sang istri.

" Kak rendi emang udah laper jam segini?" 

" Belum si."

" Yaudah nanti aja pas udah malem dikit lagian besok kan hari Sabtu kita libur kak" 

" Oh iya besok aku ada urusan yank, dan  kemungkinan aku bakalan selalu pergi setiap Sabtu dan juga Minggu. Aku juga gak tau sampai kapan bakalan selesai tu pekerjaan." Ujar rendi menjelaskan kepada sang istri kalo dia bakal kerja

" Berarti aku bakalan di tinggal terus donk!" Ucap lili dengan menunduk kebawah sedih.

" Nanti aku usahain buat balik sore, aku bakal usahakan gak bakalan pulang terlalu malam." Ujar rendi dan sesekali mencium pipi istrinya itu.

" Yaudah aku mandi dulu kak. " Ujar lili dan melangkah pergi meninggalkan sang suami yang masi berada di sofa.

Waktu menujukan jam sepuluh malam rendi dan lili masi asik menonton film horor di layar televisi yang lebar itu. Ia juga sesekali menyantap ayam dan burger yang mereka tadi pesan untuk makan malam mereka.

" Liat deh kak si Ketty liatin kamu terus tu, keknya dia suka sama kamu tu." Ujar lili dan membopong Ketty kucingnya kedalam pangkuannya.

" Maaf ya Ketty aku gak suka kamu aku sukanya sama majikan mu ini." Ujar rendi sambil menoyor kepala Ketty.

Lili yang melihat kucingnya di toyor pun sontak langsung menepis tangan sang suami. " Ini anak aku ya, jangan di toyor toyor. Aduuuu kamu gak papa kan sayank. Gak sakit kan sayank cup cup cup." Ujar lili sambil mengelus kepala Ketty 

" Ck, kucing aja di sayang sayang giliran suami sendiri boro boro di gituin." Ujar rendi kesal dengan lili yang malah sibuk dengan kucingnya.

" Atu tu tu. kak rendi mau di elus juga sini sini." Ujar lili sambil berniat membelai rambut sang suami tapi langsung di tepis oleh rendi 

" Itu tangan kamu banyak bulu si Ketty, aku gak mau. Kamu jangan sentuh sentuh." Dengus rendi kesal sambil menatap tajam pada ketty kucingnya.

" Ck. Yaudah bentar." Decak lili dan langsung pergi menuju dapur untuk cici tangan 

Kini rendi masi menatap tajam pada ketty yang mala tiduran di sofa. " Gw kok malah nyesel yak beli tu kucing." Ujar rendi masi menatap sinis pada ketty kucingnya itu

Lili pun kembali keruang tv dan langsung duduk di pangkuan sang suami, yah lili kini duduk di pangkuan sang suami sambil berglayut manja di leher jenjang Rendi. Bahkan rendi sampai kaget dengan tingkah istrinya itu yang tiba tiba manja kepadanya.

" Tau gak apa bedanya kak rendi sama cuaca?" 

" Apa tu?"

" Kalo cuaca berubah ubah, kalo cinta ku ke kak rendi gak pernah berubah." Ucap lili yang membuat rendi langsung memeluk lili salting dengan Gobalan istrinya itu.

" Makan bakso pake tahu, gak tahu intinya I love you." Ujar rendi membalas gombalan sang istri. Yang membuat lili langsung mesem mesem.

" Kak_ ehem_ it."

" Apa si yank kok ngomong gak jelas gitu." Tanya rendi yang heran dengan istrinya itu yang ngomong sepotong potong.

" Maaf gak jelas, karena yang jelas itu cintaku ke kamu." Ujar lili dengan satu mata yang ia kedipkan

Rendi yang sedari tadi salting karena di gombalin terus langsung menarik kedua tangan lili kebelakang, mengukungnya dan langsung mengecup bibir sang istri, dan mengulum bibir manis itu, Tampa memberi sang istri waktu untuk bernafas ia malah langsung melumat dan memasukkan lidahnya kedalam mulut sang istri sambil sesekali beradu dengan lidah sang istri. Cukup lama mereka melakukan itu sampai akhirnya mereka berhenti karena suara ketukan dari pintu.

Tok tokk tokkk

Lili yang mendengar itu langsung berdiri dan membukakan pintu yang sedari tadi di ketuk dan betapa terkejutnya ia ketika yang datang adalah temen kak rendi.

" Kak satria?" Ucap lili terbelalak kaget dengan kedatangan sahabat suaminya ini. Yang bahkan ini udah larut malam.

Satria yang melihat lili dengan pakaian baju tidur langsung terbelalak kaget melihat lili yang terlihat seksi dengan pakaian itu. Ia bahkan meneguk air liurnya sendiri gak percaya dengan wanita cantik bak bidadari di depannya ini.

" Eh anu masuk dulu kak." Ucap lili kepada satria bingung tapi tidak ada jawaban dari satria 

" Kak" ujar lili dan menoel lengan satria yang membuat ia langsung tersadar.

" Kok masi di sini li, ini kan udah malem. Emang gak di anterin sama Rendi." Ujar satria dan langsung masuk mencari rendi. Tapi saat satria masuk ia lebih kaget ketika melihat rendi yang hanya memakai kolor tampa sehelai bajupun. 

" Ini kalian gak lagi kumpul kebo kan, li lu kok mau si di peralat sama rendi. Gw tau tu anak emang ganteng. Tapi kamu juga cantik li. Ayok gw anterin pulang." Cecer satria dan langsung mengandeng tangan lili.

Blakkk

Pukulan keras rendi yang mendarat di lengan satria yang membut satria langsung melepaskan tangan lili. " Anjir sakit goblok"

" Ganti baju yank" suruh rendi kepada lili yang emang pakai baju tidur cukup seksi

Lili kemudian pergi dan menganti bajunya dengan celana pendek dan juga kaos oversize ia juga mengambil kan rendi baju karena emang sekarang suaminya itu sedari tadi hanya memakai celana kolor. Saat lili keluar kamar ia melihat satria dan juga rendi masi pada terdiam. Jujur ia bingung dengan keadaan yang canggung ini.

" sini duduk samping aku yank" ucap rendi menyuruh sang istri untuk Duduk di sampingnya 

Lili yang disuruh pun langsuk duduk di samping rendi sehingga posisi sekarang rendi ada di tengah tengah antara satria dan juga lili dan ia pun memberikan baju untuk suaminya itu dan langsung rendi pakai

" Jadi lu kenapa datang kesini? " tanya rendi penasaran dengan temanya ini.

" Anak buah alex ada di depan kosan gw jadi aku kesini gak berani pulang." Ucap satria jujur

" Kenapa bisa kek gitu? " 

" Aku mukul gilang" ucap satria karena ia  memukul salah satu anak buah alex

"Lu kenapa gegabah banget si sat, kenapa gak mikir dulu mala main pukul aja."

" Bukan sala aku ren dia aja mepetin gw waktu gw pulang sekolah tadi." 

" Terus lu gimana ini tidurnya, mau gw pesenin hotel aja?." 

" Kan gw bisa tidur sama lu ren. Gw nginep disini ya ren gw mohon "

" Gak bisa gw mau tidur sama lili." 

"Sebenarnya hubungan kalian ini apa si ren, kalian kan masi pacaran!. Lagian gw gak nyangka ternyata gaya pacaran lu bebas gini. Ngaku aja lu kumpul kebo kan!" Ujar satria yang membuat rendi dan lili langsung tersedak ludahnya sendiri 

Ohok Ohok Ohok 

" Lu kalo ngomong di saring dulu kek, anjir ngomong asal ceplos aja " ucap rendi kesal dan mengelus punggung sang istri yang sedari tadi masi terbatuk batuk

" Kalo bukan kumpul kebo apa! pas gw dateng juga lu cuma pake kolor doang dan lili pake baju tidur yang manis kek gitu" ucap satria dengan menatap mereka sinis

" Dia bini gw bangsat " 

Satria yang mendengar itu langsung terbelalak kaget, ia bahkan mulai mengorek ngorek telinganya siapa tau budek. Tapi ternyata apa yang ia dengar benar " Sejak kapan ren lu Nikah sama lili" tanya satria heran

" Sejak lili pindah sekolah di sini" 

Lili yang mendengar rendi mengungkapkan tentang rahasia itu sontak kaget " Kak" ucap lili yang menarik baju rendi

" Iya sayang kenapa " ucap rendi lembut sambil menatap mata sang istri 

" Kak satria tolong jangan bilang ke siapa siapa kalo lili sama kak rendi sudah nikah " ucap lili sedikit takut sambil mencengkram baju rendi

" Termasuk bisma dan juga vino" tanya satria dan langsung di angguki oleh lili 

" Kalian bukan nikah gara gara Hamidun kan" 

" Lu kalo ngomong pake otak anj*r" ucap rendi yang langsung menjitak satria

" Yaudah gw gak bakal bilang tapi izinin gw tidur di sini ya"

" Yaudah tapi jangan ngrokok disini ya kalo lu mau ngrokok di balkon ruangan sebelah aja." Ucap rendi memperingkatkan 

" Gw laper ren" ujar satria sambil memegang perutnya

"Yaudah sana masak sendiri males gw masakin buat lu. gw mau tidur dulu. Ayo yank kita tidur " ucap rendi mengajak sang istri untuk masuk kamar

Saat ini jam enam pagi lili baru bagun dari tidurnya karena alarm dari hp rendi ia pun langsung membangun suaminya itu.

" Kak" ucap lili sambil menggoyang goyangkan badan rendi

" Bangun kak" ucap lili yang masi berusaha memanggil suaminya ini 

" Ehmm jam berapa yank" tanya rendi

" Jam enam lebih lima belas menit" 

Rendi yang mendengar itu langsung bergegas untuk mandi. Lili kemudian keluar dari kamarnya dan berniat memasak untuk sarapan mereka, ia hanya berniat memasak sesuatu yang simple. Satria yang ada di ruang tv dekat dengan dapur langsung terbangun kala mencium bau enak, ia kemudian melangkah menuju dapur dan melihat lili yang sedang memasak.

" Pagi lili " sapa satria 

" Pagi kak, kak satria tunggu aja biar nanti aku masakin dulu" ucap lili dan menyuruh sahabat suaminya itu untuk menunggu 

" Baunya enak banget. Eh aku mau ke toilet dulu ya." Ucap satria yang langsung menuju kamar rendi

Rendi yang saat ini sedang memakai baju malah kaget dengan kemunculan dari sahabatnya itu secata tiba tiba ke dalam kamarnya. " Lu Ngapain ke sini bangsat, lu kalo mau kekamar mandi itu di ruangan sebelah aja" ucap rendi kesal karena temanya ini asal masuk aja.

" Lagian biasanya juga gw kesini kalo ketoilet."

" Ya jangan di biasain sat sekarang kan udah beda, kalo di sini ada barang pribadi bini gw kek pakaian dalam kalo di lihat sama lu kan gak baik." sentak rendi dengan menatap tajam satria 

"Ya maaf. Gw mau mandi minjem baju lu sini"

Rendi kemudian memberikan kaos oversize dan juga celana Levis kepada satria" Ni mandi di ruangan sebelah sana."

" Ck iya." Satria kemudian mengambil baju dari tangan rendi dan pergi menuju ruang sebelah untuk mandi.

1
Nurjana Bakir
lannut
Sri Ramadaniah
lanjut dong jangan nyendat nyendatn
Yoko Littner
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
TAE.MI.PATRON
Mantap lah!
indah 110
Jiwa saya terkoyak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!