NovelToon NovelToon
Pengantin Untuk Tuan Muda Koma

Pengantin Untuk Tuan Muda Koma

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

Jesslyn tidak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis dalam satu malam. Demi menyelamatkan keluarganya dari kehancuran finansial, ia dipaksa menikahi Neo, pewaris kaya raya yang kini terbaring tak berdaya dalam kondisi koma. Pernikahan itu bukanlah perayaan cinta, melainkan sebuah kontrak dingin yang hanya menguntungkan pihak keluarga Neo.

Di sebuah rumah mewah yang sunyi, Jesslyn tinggal bersama Neo. Tanpa alat medis modern, hanya ada dirinya yang merawat tubuh kaku pria itu. Setiap hari, ia berbicara kepada Neo yang tak pernah menjawab, berharap suara dan sentuhannya mampu membangunkan jiwa yang terpenjara di dalam tubuh itu. Lambat laun, ia mulai memahami sosok Neo melalui buku harian dan kenangan yang tertinggal di rumah itu.

Namun, misteri menyelimuti alasan Neo koma. Kecelakaan itu bukan kebetulan, dan Jesslyn mulai menemukan fakta yang menakutkan tentang keluarga yang telah mengikat hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terungkapnya Fakta

"Jesslyn!" Jessica melambaikan tangannya begitu melihat kedatangan Jesslyn, dia menghampirinya dan memeluknya.

"Maaf, kami sedikit terlambat."

Jessica menggeleng. "Tidak Msalah, acara belum di mulai. Kau terlihat luar biasa malam ini," dia memberikan pujian pada penampilan Jesslyn . "Aku sudah was-was, takut kalau kau sampai tidak datang,"

"Tentu saja aku datang. Dan apa aku pulanya pilihan lain?" Jesslyn tersenyum tipis, lalu melirik Neo yang berdiri di sampingnya dengan sinis. "Pria ini tidak memberiku kesempatan untuk menolak."

Jonathan mendekat, mengangguk singkat ke arah Jesslyn sebelum menggeleng dengan ekspresi setengah geli. "Jika kau tidak datang, aku yang akan menjemput langsung ke kediaman Hou, apalagi kau adalah bintang utama di pesta malam ini. Pesta ini harusnya diadakan untuk menyambutmu, bukan si palsu itu,"

Jessica mengangguk. "Itu benar, aku sudah muak dengan tingkahnya. Aku tidak sabar ingin segera mendepak dia dari rumah ini."

"Sabar, Jessica." Jonathan menepuk bahu Jessica, "semua akan berakhir, kau tenang saja. Dan Jesslyn, malam ini kau benar-benar cantik. Andaikan saja Kakek masih ada, pasti dia akan menangis saat melihatmu, kau seperti Nenek saat masih muda dulu. Aku tau dari foto lama keluarga," tuturnya.

Neo mendengus pelan, menatap Jonathan dan Jessica bergantian. "Sudah selesai mengomentari istriku? Aku tau dia cantik, tidak perlu memujinya terus menerus." ucap Neo sambil memeluk Jesslyn dengan protektif.

Jonathan mendengus, dia tidak tau sejak kapan seorang pria dingin seperti Neo bisa menjadi sangat protektif pada wanita. Sementara itu, Jesslyn merasa sedikit canggung dengan perhatian semua orang, tapi kehadiran Jessica di sisinya cukup membuatnya nyaman.

Di sisi lain ballroom, Tuan Valerie berdiri mematung dengan segelas anggur di tangannya. Pandangannya tertuju pada Jesslyn, dan untuk alasan yang tidak bisa ia jelaskan, ada perasaan akrab yang begitu kuat setiap kali ia melihat gadis itu.

"Siapa dia?" gumamnya pada dirinya sendiri, tidak menyadari jika Andien yang berdiri di dekatnya mendengar pertanyaan itu.

Andien langsung pucat. Tangannya gemetar, dan ia merasakan keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya. Kehadiran Jesslyn di pesta ini adalah mimpi buruk baginya. Bagaimana jika rahasianya terbongkar?

Sebelum dia bisa memikirkan langkah berikutnya, suara ramai dari arah pintu masuk menarik perhatian semua orang.

"Rui, cepatlah, kau lambat sekali!" Suara Aldo terdengar lantang, diikuti oleh gelak tawa Adrian yang berjalan di sampingnya.

Rui mendengus, rasanya Saya ingin menenggelamkan mereka berdua di Antartika, supaya menjadi teman pinguin. Aldo dan Adrian menarik Rui menuju Jonathan dan Neo.

Mengabaikan Rui yang langsung mendekati Jessica, Aldo dan Adrian menghampiri Jesslyn yang tampak begitu menyilaukan mata mereka.

"Ya Tuhan, siapa gadis cantik ini?" Aldo bertanya dengan nada kagum, matanya tidak lepas dari Jesslyn. "Tapi tunggu, kenapa jika dilihat-lihat dia mirip Jessica, ya."

Neo menatap Aldo tajam, matanya penuh peringatan. "Jangan coba-coba mengganggunya, atau kau mati."

Adrian tertawa terbahak-bahak melihat wajah Aldo yang langsung murung. "Kau benar-benar berani mencari masalah dengan raja neraka, Aldo!" candanya, membuat Aldo menggerutu.

Jessica menggelengkan kepala sambil tertawa kecil melihat kekonyolan mereka.

"Aldo, Adrian, kenalkan, ini Jesslyn. Jangan terlalu heboh, dia pasti sudah cukup lelah dengan perhatian semua orang malam ini."

Aldo menggaruk kepalanya sambil tersenyum canggung. "Baiklah, baiklah. Tapi serius, Jesslyn, kau benar-benar sangat cantik. Oya, kalau kau butuh bantuan, aku orang yang bisa diandalkan," katanya sambil menyeringai lebar.

Jesslyn tersenyum kecil, dia bingung harus menanggapi bagaimana. Apalagi mereka berdua sangat berbeda dengan Neo dan Jonathan yang tenang.

Sementara itu, di sudut ruangan, Tuan Valerie masih berdiri mematung, matanya tidak lepas dari Jesslyn. Hatinya bergolak dengan perasaan yang sulit dijelaskan. Ia tidak tahu siapa gadis itu, tapi entah kenapa, ada sesuatu dalam dirinya yang merasa gadis itu adalah bagian yang hilang dari hidupnya.

Dia ingin mendekati mereka dan menyapa gadis itu, tapi keinginannya itu ia urungkan. Ia hanya mengamati dari kejauhan, mencoba memahami perasaan aneh yang memenuhi dirinya.

 

"Pa, ada yang ingin bertemu denganmu," ucap Jonathan sambil menghampiri Tuan Valerie yang tengah berdiri di sudut ruangan sambil menikmati suasana pesta.

"Siapa? Kenapa tidak menunggu sampai acaranya selesai?" tanya Tuan Valerie dengan nada datar, rasa ingin tahunya terpancar jelas dari sorot matanya.

"Itu terlalu lama," jawab Jessica cepat, mengambil alih pembicaraan. Dia melirik Jesslyn yang berdiri canggung di belakangnya. "Kami ingin kau tahu sekarang, Pa."

Jessica menarik Jesslyn ke depan, membuat gadis itu kini berdiri langsung di hadapan Tuan Valerie. Wajah Jesslyn terlihat gugup, meski dia berusaha menutupi perasaannya.

"Pa, dialah putrimu yang asli," ujar Jessica, suaranya bergetar karena emosi. "Namanya Jesslyn."

Tuan Valerie menatap Jesslyn dengan mata yang melembut, tapi sorot itu segera berubah menjadi penuh haru. Dia melangkah maju, mendekati Jesslyn perlahan. Tangannya terangkat, gemetar, dan dia mengarahkannya pada wajah Jesslyn.

"Ternyata keyakinanku tidak salah. Sejak pertama kali melihatmu, aku merasakan sesuatu yang familiar. Kau memang putriku."

Jesslyn menggigit bibirnya, menahan air mata yang hampir jatuh. Tapi saat Tuan Valerie memeluknya dengan erat, dia tidak lagi bisa menahan diri. Isak tangisnya pecah dalam pelukan ayahnya, dan Tuan Valerie juga tidak mampu menyembunyikan air matanya.

"Papa," lirih Jesslyn di antara isaknya, membuat pelukan Tuan Valerie semakin erat. Neo yang berdiri di dekat mereka hanya bisa menunduk, menyembunyikan emosinya sendiri.

"Terima kasih karena telah kembali, Nak," bisik Tuan Valerie, suaranya serak.

Namun, suasana haru itu buyar ketika pintu ruangan terbuka. Seorang wanita paruh baya masuk dengan langkah cepat, diikuti oleh Andien. Wajahnya penuh dengan kemarahan. Dan wanita itu lain dan tak bukan adalah nyonya Stevani.

"Apa yang sedang terjadi di sini?" tanya Nyonya Stevani sambil menatap satu persatu orang di ruangan tersebut.

Tuan Valerie menoleh dengan tatapan dingin, ketika menatap istrinya. Tapi pandangannya tertuju pada Andien. "Kau masuk tanpa diundang, apa maumu?"

Nyonya Stevani mendekat dengan langkah tergesa, menunjuk Jesslyn dengan nada tajam. "Dia penipu. Dia bukan putri kita. Andien lah putri kita yang hilang, bukan dia!"

"Benar, Pa," tambah Andien, seperti menyiram bensin ke api. "Aku putri kandungmu. Perempuan itu membohongi kalian."

Tuan Valerie melepaskan pelukannya dari Jesslyn dan berbalik menghadap Andien dengan wajah penuh kemarahan. "Cukup, Andien. Kau pikir aku bodoh seperti Stevani, sejak awal aku sudah tahu kalau kau bukan putriku. Hanya saja aku memilih untuk diam."

"Pa, itu tidak benar. Aku ini adalah putri yang asli. Aku memiliki kalung peninggalan leluhur keluarga ini," Andien membuka mulutnya untuk membantah, tapi Tuan Valerie langsung menggenggam lengannya dengan tegas.

"Pergilah. Jangan pernah kembali ke keluargaku."

"Robert, kau tidak bisa melakukan ini," teriak Nyonya Stevani dengan marah, sambil berusaha menghentikannya. "Andien putri kita. Aku yakin dia adalah darah daging kita yang asli!"

"Kau dibutakan oleh kebohongan," balas Tuan Valerie dengan nada tajam. "Jesslyn, adalah putri kita, dan aku tidak akan membiarkan siapapun meragukannya lagi."

Jesslyn berdiri diam, tubuhnya gemetar saat mendengar keributan itu. Neo mendekatinya, memegang bahunya untuk memenangkannya. Jessica berdiri di samping mereka, mencoba menenangkan Jesslyn dengan sorot matanya.

"Robert, tolong hentikan," pinta Nyonya Stevani sambil memegang tangan Tuan Valerie yang masih menggenggam lengan Andien. "Kau membuat kesalahan besar."

Tuan Valerie menghempaskan tangan istrinya dengan kasar. "Kesalahan besarku adalah membiarkannya masuk ke dalam keluarga ini. Kalau kau tidak terima aku mengusirnya, sebaiknya kau ikut keluar dari sini bersamanya. Tidak ada yang melarangnya."

Nyonya Stevani menatap Tuan Valerie dengan mata penuh amarah dan luka, tapi akhirnya menyerah. Dia menarik Andien pergi dari ruangan itu, meninggalkan keheningan yang berat.

Tuan Valerie menoleh ke arah Jesslyn, menatapnya dengan mata penuh rasa bersalah. "Maafkan atas keributan ini. Tapi kau aman sekarang. Kau putriku, dan itu yang paling penting."

---

Bersambung

1
Radya Arynda
semangaaat💪💪💪💪💪
Radya Arynda
semangaaat,,,kejahatan andine harus di bongkar💪💪💪💪💪
Dwi Agustina
ceritanya slalu bagus,semoga CPT up LG🤲💪💪💪
SecretS
Up. Lagi kak, lanjutnya gimana itu apakah Jesslyn dan Neo akan ke. pesta atau enggak
SecretS: Aku doain semoga kakak lekas sembuh ya kak
Ellnara: Besok ya kak, aku lagi diare, gak bisa mikir 🤧🤧
total 2 replies
Radya Arynda
semogah orang jahat seperti andien cepat dapat karma
Ellnara: Amin, kakak
total 1 replies
Dwi Agustina
benci dan cinta batasnya tipis loh Lyn🤭,skrg benci setengah mati,NNT bisa cinta sampai mati😁
Retno Palupi
lanjut
Retno Palupi
ayo semangat up Thor
Radya Arynda
semangaaat up
Retno Palupi
semoga segera terbukti
Radya Arynda
up lagi cantik
Radya Arynda
semangaaaaat💪💪💪💪💪
SecretS
Kak kak, apakah nanti alur ceritanya akan sedikit mirip dengan kisah pembalasan gadis kirana, kalau iya iiiiiihhhh aku semakin geram sama andien, itu kalau iya sih bakalan si andien sifatnya kayak jeni di kisah pembalasan gadis kirana yang jessly itu bakal kayak kirana, tapi up terus kak aku pengen tau apakah jessly itu putri dari keluarga kaya atau engga, semoga alur nya seperti kisah roselyn di bagian akhir nya, kisah roselyn yang di novel judulnya aku kembali tunggu pembalasan ku, up terus kak udah pengen tau apakah Neo bisa nemuin kalung jessly atau engak
Retno Palupi
yah kenapa mesti kalungnya dibawa orang lain??
Retno Palupi
wah Neo g kira kira sampai parah gitu...
Sumawita
yess akhirnya gol juga 🤣🤣🤣
Retno Palupi
yah kok g dilanjut Thor, jgn kasih pinjaman sama temen mu itu jes
Retno Palupi
🤣🤣🤣
Sumawita
Jesslyn kamu jangan mau di manfaat kan oleh org,, kamu harus tegas dan jngn takut di tindas
Indriani Kartini
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!