Kehidupan Claudia yang di terlantarkan di panti asuhan, dan perjuangan mencari orang tua kandung nya membuat gadis itu berusaha keras mencukupi hidup nya, di tengah kesulitan hidup nya claudia bertemu dengan seorang janda baik hati yang menawarkan nya tempat tinggal,dan tak hanya itu, fakta mengejutkan saat mengetahui dia merupakan anak orang kaya membuat nya tak begitu senang, karena sikap ibu kandung nya yang seakan menolak kehadirannya, perjalanan hidup yang luka liku membuat nya bertemu dengan seorang duda yang nanti nya akan menjadi bagian dari hidupnya!"
Sampai disana banyak kejutan besar terkuak,bagaimana kisah nya yuk simak!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB.18
Tak lama kemudian guru yang mengajar pun masuk ke kelas mereka untuk pertama kali nya.
"Assalamualaikum", perkenalkan nama saya Wiwit dan muka Lo hari ini saya akan menjadi wali kelas kalian". ucap nya dengan nada tenang dan senyum tipis.
"Walaikumsalam Bu"
"Salam kenal juga bu Wiwit ucap mereka dengan serentak.
"Okey guys, disini adalah kelas unggulan, saya ingin kalian bener bener mengerti aturan pelajaran kelas saya, dan bisa menyesuaikan tempat, disaat bercanda kalian bisa bercanda, dan disaat belajar kalian harus fokus okey!! Ucap nya tersenyum tipis kepada murid didik baru nya itu.
"mengerti Bu"
"Okey kalian bisa kenal, satu sama lainnya nanti tapi, saya harap kalian tak membedakan dalam memilih teman, kita semua sama di mata tuhan, jadi jangan sampai saya denger kalian berkelahi atau semacamnya ya.
Menurut pandangan Claudia, Bu Wiwit adalah sosok guru yang bisa mencairkan suasana, dia juga terlihat ramah terhadap Murid didik nya.
Kemudian dia mulai mengajar karena pelajaran yang dibawakan oleh Bu Wiwit adalah matematika.
"Okey guys, siapa yang tau nilai x dan y nya berapa? Tanya Wiwit kepada murid baru nya itu, sekali menguji kemampuan masing masing dari setiap murid nya.
"Saya Miss".ucap Caca dengan nada angkuh nya.
"Okey Caca berapa nilai nya coba sebutkan".
"Untuk X\= 20, dan untuk Y\= 30 Miss ucap nya dengan pede dan tersenyum angkuh.
"Hemm belum tepat jawaban nya nak, tapi karena kamu udah berani mengungkapkan dengan penuh percaya diri beri tepuk tangan ucap Wiwit yang menghargai kerja keras setiap murid nya.
"Ada yang tau lagi?
"Saya Miss!" ucap claudia dengan nada tegas nya.
"Ya kamu silahkan jawab ucap Bu Wiwit dengan senyum tipis.
"Untuk X \=5 , dan untuk Y \= 4 jadi kesimpulannya nilai X, dan Y itu adalah 20 ucap nya dengan pandangan tegas dan percaya diri nya.
"Bagus ibu bangga, pelajaran ini ga sulit bagi kalian yang bener bener serius mendengarkan ucapan saya tadi nya ,tepuk tangan dulu untuk?
"Claudia Bu". ucap nya tersenyum tipis.
"Bagus Clau ibu bangga karena pelajaran ini termasuk pelajaran kelas 3, tapi kamu cepat tanggap hebat puji Wiwit terhadap nya.
Sedangkan di bangku paling depan, Caca tak suka saat pujian itu terlontar untuk orang lain, dia benci hal itu.
"Siapa dia?"ucap Caca kepada teman sebangku nya anak pejabat daerah yaitu Dina.
"Oh kata orang orang sini sih dia anak beasiswa." ucap Dina Dengan raut wajah mengejek.
"Cih beasiswa aja terlalu bergaya, gue ga suka buat pelajaran nanti".ucap nya dengan ketus dan diangguki oleh Dina.
Yaps selama kenal dengan Caca , Dina menjadi terkenal dan seketika famor nya lebih tinggi , tidak seperti dulu yang menganggap nya rendahan.
Selama ini juga Caca menganggap nya sebagai kacung, atau pesuruh nya karena dia tak suka mengotori tangan nya ,apabila dia benci dengan orang yang menghalangi tujuan nya.
Sedangkan di tempat kontrakan kali ini terjadi keributan, siapa lagi kalau bukan ibu ibu si pembuat onar itu.
"Cih buk Jena buk Jena, gausah belagu deh sama kita kita ini, lagi pula jualan kue kering begitu juga ga buat buk Jena miskin kan, masa sama tetangga begitu perhitungan sekali sih, saya juga komplen kue nya basi". ejek Ida.
"Kalau ibu ibu ga punya duit kenapa sok sok an mesan kue saya sekarang, bahan pokok juga lagi mahal Bu, masa ibu tega bayar uang sisa nya cuman setengah? Protes Jena yang cukup sabar dari tadi agar tak emosi.
Bu Ida memesan kue kepada Jena sebanyak 300 kue kering dengan harga seribuan.
Dia hanya membayar Rp 150.000 Dengan alasan kue tak enak dan terlalu lama sehingga basi, padahal itu hanya akal akalan nya saja.
Tak lama datanglah Bu Teti ke kontrakan nya karena mendengar ribut ribut dari jauh, suara Bu Ida terlalu besar membuat orang orang penasaran apa yang sebenarnya terjadi."