Akibat salah sasaran Nano menghabiskan satu malam dengan pria yang tidak dia kenal. Hingga dia hamil dan melahirkan dua orang anak kembar laki-laki yang genius!
Siapa kira-kira yang mengambil mahkota Nano dan siapa ayah kandung si kembar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Obat Yang Manjur
Jeni tersenyum kemenangan saat Desmon meminum anggur dari gelasnya. Hingga beberapa menit kemudian, Jeni menunggu tapi obatnya tidak kunjung bereaksi membuatnya bingung padahal dosis obat perangsang itu sangat tinggi.
"Kau tidak merasakan apapun?" tanya Jeni pada Desmon penuh selidik.
Desmon mengernyit tidak mengerti. "Merasakan apa? Cepat kau pergi! Bukankah aku sudah menemanimu minum!"
"Dan jangan pernah kau ingkari janjimu! Kau harus memberikan penawar racun itu setelah upacara pemberkatan selesai!" ucap Desmon penuh penekanan.
Jeni mendengus kesal karena rencananya gagal, dia berpikir Bobi telah menipunya karena obat perangsang itu dia dapatkan dari pria itu.
"Cepat pergi! Tunggu apa lagi!" bentak Desmon yang melihat Jeni tak kunjung pergi.
Dengan terpaksa Jeni keluar dari unit apartemen Desmon dengan emosi yang menguasai dirinya. Lalu dia meraih ponselnya untuk menghubungi Bobi karena ingin protes.
"Kau menipuku ya!" teriak Jeni saat panggilan itu sudah tersambung.
"Menipu apa?" tanya Bobi ditempatnya.
"Obat itu tidak berfungsi!" jelas Jeni.
"Tidak mungkin! Obat itu sangat ampuh dan bereaksi dengan cepat menaikkan birahi pria!"
"Buktinya Desmon tidak merasakan apapun!"
Bobi merasa keheranan mendengar itu lalu dia berkata. "Cepatlah datang ke hotel biasa, kita buktikan obat itu berfungsi atau tidak!"
"Ck, dasar modus!" decak Jeni kesal.
Sementara Desmon masuk kedalam kamarnya dan membuka bajunya. Dia meraih remote AC untuk mengecilkan suhu supaya dingin.
"Apa semua AC di apartemen rusak semua," ucap Desmon saat merasakan panas ditubuhnya.
"Lebih baik aku mandi!"
Desmon masuk ke kamar mandi dan mengguyur tubuhnya memakai shower lalu dia meratapi benda keramatnya yang lemah gemulai dibawah sana.
"Sabar kau pasti sebentar lagi akan membuka pabrik susu kental manis," gumamnya.
Well ya, ternyata buwung puyuh berubah menjadi burung elang mau kawin sama Nano saja bahkan obat perangsang tidak mempan. Ternyata Desmon terkena kutukan nano-nano rame rasanya.
*****
Di mansion keluarga Cullen, si kembar meracik obat penawar buatan mereka dan mencampurnya dengan air putih yang akan mereka berikan pada opa dan omanya.
"Apa obat penawar itu benar-benar manjur?" tanya Nano yang masih ragu.
"Obat ini sudah di ekstrak dari 5 tumbuhan berbeda yang bisa menyerap racun dalam tubuh, Ma," jelas Raka.
"Kami menggunakan Anethum graveolens, Imperata cylindrica, Acalypha indica, Tamarindus indica, Persea gratissima Gaertn sebagai bahan utama," timpal Riki.
"Kami juga menambah CH-4 dan CH-O2 setelah itu... "
Nano yang tidak mengerti penjelasan anaknya langsung menyuruh mereka berhenti.
"Stop! Mama percaya sekarang!" ucap Nano dengan menarik nafasnya dalam.
Pada akhirnya mereka memberikan obat penawar itu pada Robert dan Malika yang terbaring lemah.
"Apa Opa bisa menyedot minuman?" tanya Raka pada Robert.
Robert hanya bisa mengedipkan mata sebagai jawaban bisa.
"Oma, sedot pelan-pelan ya," ucap Riki dengan membimbing Malika supaya menyedot minuman yang ada ditangannya.
Keduanya menyedot minuman yang sudah terdapat obat penawar itu. Dan itu si kembar lakukan rutin selama beberapa hari sebelum hari pernikahan papa mereka.
Keadaan Robert dan Malika berangsur membaik mulai dari tangan dan kaki sudah bisa digerakkan perlahan dan juga mereka sudah bisa bersuara.
"Cucuku!"
Kata itu yang pertama Robert dan Malika ucapkan saat sudah bisa berbicara.
Si kembar menghambur memeluk keduanya, Riki memeluk Malika dan Raka memeluk Robert. Mereka menangis haru karena penawar itu bisa bekerja untuk menghentikan kinerja racun.
"Oma dan Opa jangan sakit lagi," ucap si kembar.
Nano yang melihat itu menyeka airmatanya karena merasa terharu akhirnya kedua anak kembarnya bisa merasakan memiliki keluarga setelah sebelumnya mereka hanya hidup bertiga saja.
"Kemarilah, Nak," ucap Malika yang melihat Nano berdiri mematung ditempatnya.
Dengan ragu Nano mendekati Malika dan duduk disampingnya.
"Apa benar namamu, Nano?" tanya Malika kemudian.
"I-iya Nyonya," jawab Nano.
Malika membelai rambut panjang Nano. "Untung orang tuamu tidak memberi nama Relaxa!"
"Relaxa permen wangi penyegar mulut!"
ada kekonyolan,Romantis dan tk lupa gaol abis...