Amélie, seorang eksekutif muda di Paris, mulai dihantui oleh mimpi buruk yang misterius. Dia tertarik pada Lucian Beaumont, CEO karismatik di perusahaannya, yang hidupnya tampak sempurna namun belakangan terungkap penuh rahasia gelap. Kemudian Amélie menemukan tato di tubuh Lucian sama dengan simbol yang terus muncul dalam mimpinya. Mantan kekasihnya, Dominic, seorang pengusaha advertisement, memperingatkannya tentang bahaya Lucian, namun Amélie terlanjur terjerat dalam pesona Lucian
Di Inggris, Amélie menemukan bahwa keluarganya terlibat dalam mafia "9 Keluarga Ular Hitam" dan sekte pemuja Lucifer. Saat ia tahu semakin dalam, Amélie dipaksa untuk menandatangani perjanjian gelap dan menjadi pengantin Lucifer dalam sebuah ritual. Dalam pergulatan untuk bebas dari kegelapan, ia bertemu dengan Lilith, dewi kuno yang menawarkan kekuatan untuk melawan mafia dan sekte tersebut.
Amélie memutuskan untuk bersekutu dengan Lilith demi melawan Lucian dan mafia yang mengancam hidupnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leona Night, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
The Black Rose Atrum
...Gambar diatas adalah ilustrasi dari Dominic, pimpinan dari The Black Rose Atrum...
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Amelie terus berlari menjauhi ruang tamu utama yang ada di lantai satu Mansion Del Dragon Nero. Ada rasa takut dan kengerian yang amat sangat saat tadi dia melihat Lucian.
“What is That? Apa yang barusan aku lihat?” ujar Amelie dalam hati.
Dia terus berlari keluar dari Mansion dan menjauhi Mansion. Air matanya meleleh. Kali ini dia menangis karena kebingungan, bingung dengan apa yang tadi dia hadapi, bingung dengan apa yang akan dialaminya ke depan. Kembali dia ingat pesan Rodrigo untuk tidak melawan organisasi The Order of the black serpent secara terang terangan, dan untuk tetap bertahan hidup.
Malam yang sangat dingin, untung sebelum keluar tadi Amelie mengambil jas yang ada di dekat pintu keluar Mansion. Jas siapa entahlah tapi cukup menghangatkan badannya. Dia berlari terus menjauhi mansion menuju taman dekat tebing yang menghadap ke laut lepas. Disana dia berteriak sekuat tenaga, mencurahkan keresahan hatinya lalu terduduk dalam tangisan meraung raung yang entah kapan akan berhenti.
Setelah puas berteriak dan menangis sambil berlutut di tepi tebing yang curam itu, Amelie mencoba bangkit dan berjalan, lalu duduk di bangku taman yang terbuat dari batu. Untungnya bangku itu memiliki naungan yang kokoh dan terdapat tembok di sisi kiri dan kanannya, sehingga angin dari laut tidak langsung menerpa Amelie.
Dia meraba kantong jas, ada rokok dan korek disana. Segera diambilnya rokok dari dalam kantung, kemudian dinyalakannya dan dia menghisap rokok itu sampai habis. Pikirannya melayang entah kemana. Saat seperti ini sebenarnya dia merindukan untuk berbicara dengan ibunya. Walaupun dia tahu ibunya pasti akan menjawab, “Diam dan terimalah atau pergi dan larilah jika mampu”
Satu Hal yang sebenarnya terasa berat bagi Amelie saat ini adalah dia tidak bisa berbicara dengan orang lain diluar permasalahan ini. Semua yang ada di sekitar lingkungan Lucian adalah orang orangnya yang bisa saja dibayar untuk mengatakan apapun.
Angin malam makin kencang, Amelie merapatkan tubuhnya ke tembok. Rasa dingin masih menusuk tulang. TIba tiba samar dia mendengar gerombolan orang berteriak teriak seperti mencari sesuatu. Amelie ingin tahu, tapi matanya tidak sanggup untuk terbuka.
“Ya Tuhan, rokok apa yang barusan aku hisap berbatang batang, kenapa sekarang aku merasa flying to the sky?”, gumam Amelie pada dirinya sendiri.
Tiba tiba dia merasa seseorang mendekatinya. Mengguncang badan nya berkali kali, memanggil namanya. Dia hanya bisa melihat wajah laki laki itu, samar, dia Lucian. Namun suaranya semua tidak terdengar dan tau tau gelap. Amelie tak sadarkan diri.
*****
POV DOMINIC
Untuk kesekian kalinya ponselku mengirim pesan pada nomor Amelie, namun selalu gagal. Aku tidak habis pikir, kemana mereka membawa gadis malang itu? Yah, mungkin kata kataku ini terdengar tolol, karena pada saat peristiwa di Pendragon itu, aku menangkap pembicaraan bahwa Amelie sepertinya sengaja memanfaatkanku untuk membuat Lucian datang ke Inggris karena terbakar api cemburu. Sialan!
Ini sudah malam kelima aku tidak mendengar kabar sedikitpun tentang gadis itu. Semakin aku rasakan semakin aku panik, semakin cepat langkahku mondari mandir di ruang baca ini.
TIba tiba Simon masuk.
“Dominic, aku rasa kau perlu melakukan sesuatu. Kau tidak bisa membiarkan The Bride berada di tangan mereka. Kau harus segera menyusup ke Mansion Del Dragon Nero untuk mencari tahu, apakah mereka mengurung The Bride disana?” ujar Simon.
“Haaah Simon, andai aku tahu lima tahun lalu, bahwa Amelie adalah The Bride, tentu aku tidak akan mencampakkannya. Dan mungkin aku sudah menikahinya. Kau tahu sendiri saat itu seluruh keluarga menentang hubunganku dengannya hanya karena ayahnya tidak jelas. Sekarang setelah tahu ayahnya adalah keluarga Ferrara dan dia adalah The Bride, semua menyarankan aku kembali padanya dan menikahinya. Aku malu Simon!” ujarku emosi
Simon hanya duduk termangu dan dengan wajah pucatnya itu dia berkata, “Sepertinya kita harus mengadakan pertemuan dengan orang orang organisasi.”
“Maksudmu orang orang mawar Hitam?” ujarku
“Ya, pastinya, karena dengan begitu paling kurang kita bisa menemukan jalan untuk masalah ini. Banyak kepala, pastinya banyak ide,” ujar simon seraya keluar ruangan dan memberitahu pada Anna sekretarisku untuk menyiapkan pertemuan rutin.
Aku masih memandang ponselku berkali kali dengan rasa penasaran, yang tak kunjung usai. Mengapa nomor Amelie sama sekali tidak aktif. Tidak mungkin mereka memperlakukan dia dengan kasar seperti tawanan dan merampas ponselnya. Atau….memang begitu cara mereka memperlakukan The Bride? Aneh!
“Besok rapat dijadwalkan pukul 19.00 di Kastil Black Rose,” kata simon sambil melongokkan kepala.
*****
POV DOMINIC
Kastil Black Rose terletak di tengah hutan lebat di Cornwall, di sebuah kawasan terpencil yang dikelilingi oleh bukit-bukit hijau dan lembah berkabut. Kastil ini berdiri megah di atas tebing berbatu yang menghadap lautan Atlantik yang liar, di mana suara ombak yang menghantam tebing menjadi simfoni yang abadi, memberikan nuansa misterius dan sedikit menakutkan. Pohon-pohon oak tua yang menjulang tinggi, diselimuti lumut, mengelilingi area kastil, memberikan suasana yang gelap bahkan di siang hari.
Untuk mencapai kastil, ada jalan setapak kecil yang sulit dilalui, tersembunyi di antara pepohonan dan semak belukar yang lebat. Jalan ini jarang dilalui orang, hanya bisa ditemukan oleh mereka yang mengenal area ini dengan baik atau cukup berani untuk menjelajah jauh ke dalam hutan.
Di sekitar kastil terdapat taman yang sudah lama tidak terawat, dengan bunga-bunga mawar hitam yang tumbuh liar di antara reruntuhan dinding batu. Di dalam taman, ada sebuah air mancur tua yang sudah retak, di mana airnya mengalir pelan, hampir menyerupai suara bisikan. Pada malam hari, taman dan seluruh kastil sering kali diselimuti kabut tebal, yang membuat kastil ini terlihat seperti muncul dari dunia lain.
Di dalam kastil, terdapat aula besar dengan lantai batu dan langit-langit tinggi, dihiasi dengan lampu gantung kuno yang meskipun berdebu, tetap menambah keindahan suram tempat itu. Setiap ruangan di kastil, dari ruang makan besar hingga kamar-kamar di lantai atas, memiliki jendela tinggi yang menghadap hutan dan lautan. Dari sini, angin dingin dari laut sering kali masuk, membuat suasana di kastil terasa lebih dingin dan penuh misteri.
Kastil Black Rose dikenal memiliki lorong-lorong rahasia yang membingungkan dan tangga-tangga spiral yang membawa pengunjung lebih dalam ke dalam kegelapan. Sebagian orang percaya bahwa kastil ini berhantu, karena sering terdengar suara-suara aneh di malam hari, mulai dari bisikan hingga suara langkah kaki yang menggema.
Disinilah kami selalu mengambil keputusan penting terkait dengan keberlangsungan bisnis, usaha ataupun kepentingan kami para Aristokrat. Ya, memang tidak semua Aristokrat inggris tergabung dalam kelompok kami. Tapi tidak dapat dipungkiri kami lah yang menentukan keberlangsungan pengaruh Aristokrasi pada pemerintahan.
Kami membenci korupsi dan berbagai jenis upaya yang mengutamakan kepentingan pribadi dan bukan organisasi atau kepentingan bersama. Tentu organisasi kami The Blcak Rose merupakan organisasi tanpa bentuk dengan sebuah aliansi atau perjanjian resmi atas nama kepentingan bersama. Dan kami sangat memuja entitas atau simbol simbol yang dapat mempersatukan kepentingan kami dalam satu keyakinan dan usaha bersama. Dan jelas simbol simbol itu harus memuja kebebasan dan ambisi. LUCIFER.
*********
POV DOMINIC
Pagi ini, semua orang sudah berkumpul di Kastil Black Rose untuk membahas agenda rutin dan tentu saja isue tentang munculnya THE BRIDE. Organisasi Spiritual seperti kami yang memuja kebebasan dan Ambisi dalam hal ini Lucifer sangat banyak di dunia ini. Namun yang punya nama besar hanyalah Black Rose ( Inggris) dan The Order of the Black Serpent ( Italia), selebihnya hanya organisasi simpatisan yang tidak menerapkan Filosofi Luciferianism dalam semua gerak bisnis mereka.
Dua organisasi besar ini mempunyai pengaruh dan aset yang luar biasa besar di banyak belahan dunia. Sehingga banyak sekali upaya yang sudah dilakukan untuk menyatukan kedua organisasi besar ini dalam satu komando yang kuat. Namun sampai dengan hari ini, hal tersebut belum terwujud. Adalah para pendeta atau tetua dalam Filosofi Luciferianism yang kemudian memberikan petunjuk bahwa pada saat yang tepat akan muncul The Bride yang menjadi jalan bagi penyatuan kedua organisasi ini.
The Bride adalah wanita yang lahir dan berasal dari kelompok kami, yang dipilih The Master (Lucifer) untuk menjadi jalan baginya memperkuat dominasi dan pengaruh pada manusia di bumi. Untuk dipahami banyak sekali orang diluar sana yang mengaku dipilih Lucifer sebagai pengantinnya, dapat dipastikan itu Bullshit.
Hanya kami yang selaras dengan sifat “The Lust” Lucifer yang akan mampu menghasilkan the Next Bride untuk Lucifer. Mereka kaum bisa biasa saja yang bukan pecinta dunia, tidak punya Kapital dan kekuasan, tidak punya jangkauan untuk mempengaruhi banyak orand dan bukan pemuja kebebasan, apa lagi berasal lingkup religion tidak akan pernah mungkin menjadi The Bride.
Itulah sebabnya dulu orang tuaku menilai bahwa Amelie bukan lah The Bride. Tetapi setelah saat ini kami tahu dia berasal dari Keluarga dengan kekayaan besar dan termasuk dalam anggota organisasi Luciferianism, pendapat kami pun berubah. Pertemuan ini adalah untuk membahas kebenaran munculnya The Bride dan cara merebutnya jika memang dia The Bride.
“Oke saudara sekalian, aku ingin mengingatkan agenda kita pada pagi hari ini. Ada dua agenda utama yaitu menentukan apakah benar The Bride sudah ada di tengah tengan The Order, jika ya, maka sudah saatnya kita rebut dia dan bawa kembali ke inggris.” ujar ku membuka pertemuan pagi itu.
“Siapa yang punya kewenangan dan Hak menentukan klaim The Bride pada diri gadis itu Dominic?" tanya alex dari York.
“Aku” ujar pimpinan temple Of Lucifer inggris.
“Lalu bagaimana menurutmu, apakah Amelie adalah The Bride?” ujarku
“Aku adalah pemimpin Temple Of Lucifer dunia, mempunyai hak dan kewenangan untuk melakukan interpretasi pada semua naskah kuno Luciferianism. Aku juga yang seharusnya kalian percaya untuk memastikan seseorang itu The Bride atau bukan. Jika ada yang keberatan, silahkan menyanggahnya.” jelas bapa Crowley
Aku melihat semua orang terdiam, sehingga aku perlu mengambil tindakan.
“Baiklah aku putuskan, Bapa Crowley dari Prancis sebagai pimpinan Global dari Temple of Lucifer, sebagai penentu The Bride,” ujarku
Semua peserta yang hadir bertepuk tangan.
“Karena kalian sudah memilihku, maka inilah keputusanku sesuai dengan petunjuk yang muncul padaku. Ya benar Amelie adalah The Bride. Siapa yang terkuat, yang ditunjuk oleh The Master (Lucifer) yang layak sebagai suaminya serta calon pemimpin yang akan menyatukan The Black Rose Atrum da The Order Of The Black Serpent.
Suasana menjadi hening. Penyatuan dua organisasi besar ini sudah menjadi agenda banyak pihak sejak dulu tapi selalu gagal. Mungkinkah sekarang akan berhasil?