Viola Maharani, wanita berusia 27 tahun ini terkenal karena profesi nya sebagai seorang wanita penghibur. Pekerjaan ini sudah di geluti nya sejak Vio, begitu panggilan nya, masih duduk di bangku kuliah..
Tidak main main, semua client nya bukanlah orang sembarangan. Selain di kenal sebagai primadona nya para kupu kupu malam, vio juga di kenal sangat selektif dalam menerima pelanggan nya. Wanita itu hanya akan menerima tawaran dari client yang bisa membayarnya dengan nilai yang fantastis..
Sebenarnya kenapa seorang Viola yang memiliki paras cantik dan hidup yang nyaris sempurna itu bisa terjerumus ke dalam dunia malam, lalu bisakah vio terlepas dari kehidupan nya yang kelam ini ??
💜
Hai..
Selamat datang di karya ke-7 dari Autor ratu_halu
Menerima kritik dan saran dengan bahasa yang sopan 🙏
Happy Reading 🥳
Enjoy 🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17
"Tuan, pesawat serta seluruh awak kabin sudah siap. Apa kita langsung ke bandara sekarang ?" tanya azka pada zafian. Sesungguhnya azka tidak tau kemana tuan nya akan pergi sebab zafian memang sengaja tak lagi melibatkan azka hal hal yang mengenai viola. Entah apa alasan nya, hanya zafian seorang yang tau...
Zafian berdiri dari kursi kebesaran nya. Ini sudah hampir jam 3 sore hari. Jika zafian terbang 2 jam dari sekarang, berarti dia akan tiba di bali menjelang malam..
"Kau tidak perlu ikut! Aku akan ke bandara dengan supir.." ucap zafian tak terbantahkan, seperti biasa nya..
"Tuan, anda mau pergi kemana ? Sebagai asisten pribadi anda, saya harus tau agar jika ada client yang bertanya saya bisa menjawab dengan pasti.." Azka mengekor zafi sampai ke depan pintu lift perusahaan..
"Tidak ada client yang akan menghubungi di akhir jam kerja seperti ini! Kau pulang saja. Dan untuk besok, kau boleh libur!" Ucap zafian tanpa melihat ke arah lawan bicara nya. Dia langsung masuk ke dalam lift tanpa memperdulikan raut wajah azka yang kebingungan..
Zafian turun ke lobby perusahaan, kemudian memanggil salah seorang supir perusahaan untuk mengantarkan nya ke bandara..
Selang 40 menit, zafian sudah tiba di bandara. Mobil nya langsung berhenti di dekat pesawat..
Kedatangan zafian langsung di sambut oleh pilot, co pilot serta beberapa pramugari..
Di dalam pesawat sudah ada tiga orang suruhan nya. Mereka sudah tiba lebih dulu sebab tak ingin membuat tuan mereka menunggu..
"Apa kalian sudah mencari tau dimana villa nya ?" tanya zafi setelah pesawat mengudara
"Ya, tuan.. Kami tau. Dekat pantai kuta.." ucap ketua genk.
"Bagus! Kalian bekerja dengan baik. Kalian bisa berlibur selama aku bersama wanita itu. Aku sudah mentransfer 50 juta dan mengganti uang kalian yang telah terpakai selama menjalankan misi ini.."
Mereka bertiga saling pandang dengan senyum yang lebar..
"Terimakasih, tuan. Terimakasih banyak.." ucap ketiga nya kompak..
Zafian hanya mengangguk. Tak lama, ketiga nya kembali ke tempat duduk masing masing..
🖤
Pesawat sudah tiba di bandara ngurah rai, bali. Zafian langsung di jemput oleh supir di bandara. Sebetulnya zafian pun berinvestasi, memiliki bar dan beberapa villa yang dia sewakan di pulau itu..
"kita ke Villa Nusa Dewa..."
"Baik, tuan.."
Sampai di bandara, zafian langsung berpisah dengan ketiga orang suruhan nya. Zafian tak ingin di ikuti oleh siapapun. Dia hanya ingin mencari tau sendiri seberapa spesial wanita yang bernama viola itu. Dan satu hal lagi, zafi juga ingin membuat perhitungan karena viola sudah melanggar kontrak...
Zafian memejam sejenak selama perjalanan. Namun dia tak benar benar tidur, hanya membiarkan kedua mata nya beristirahat sejenak..
Ketika zafi masih menikmati keheningan di perjalanan nya tersebut, terasa kendaraan yang membawa nya berhenti..
"Tuan, kita sudah sampai." kata pak supir memberitahu zafian. Pria itu mengira zafian benar benar tidur sebab tak ada pergerakkan dari tuan nya selama perjalanan mereka..
Zafi membuka kedua mata nya, menatap lurus ke villa dua lantai dengan model bangunan klasik itu terlihat nyaman dari luar. Terlebih pasti pemandangan nya langsung tertuju pada pantai kuta..
Supir membukakan pintu mobil untuk zafi..
"Jika 10 menit saya belum keluar dari tempat ini, kau bisa kembali ke bar.." ucap zafian pada sang supir..
"Baik, tuan.."
Zafian berjalan menuju pos di dapn villa..
"Maaf, tuan siapa dan ingin bertemu dengan siapa ?" tanya salah seorang penjaga yang sejak tadi sudah melihat ada mobil tiba tiba berhenti di depan villa..
"Saya zafian. Saya ingin bertemu dengan viola." Jawab zafi tanpa beramah tamah terlebih dahulu. Sejujurnya dia sangat lelah, seusai bekerja langsung melakukan penerbangan, saat pesawat mendarat pun dia langsung berkendara lagi dengan roda empat nya hanya demi seorang viola..
"Apa tuan sudah membuat janji ?" tanya penjaga itu
"Belum."
"Mohon maaf, tuan zafian. Kami tidak bisa membiarkan anda masuk jika anda belum membuat janji.."
"Hubungu saja nona mu itu, katakan zafian ada di sini.." Pinta zafian pada penjaga
Penjaga itu menatap zafian dari ujung kaki hingaa kepala. Seketika dia menyadari bahwa zafian bukanlah orang sembarangan..
"Baik, tuan. Mohon di tunggu sebentar.."
Zafian tak merespon lagi.
Penjaga itu masuk kembali ke dalam pos kemudian terlihat menghubungi bagian dalam villa dengan telepon rumaj yang tersedia disana..
Tak terdengar apa yang di obrolkan dalam sambungan yang telah berakhir itu, namun penjaga tersebut langsung membukakan pagar agar zafian bisa masuk..
"Silahkan tuan zafian, nona viola ada di dalam.." Kata penjaga saat zafian sudah masuk..
Penjaga itu mengantarkan zafian sampai di depan pintu utama..
Mbak devi sudah berdiri di depan pintu atas perintah viola..
"Silahkan masuk, tuan.." Katanya sambil menyingkir dari pintu..
Zafian tak menunjukkan ekspresi apapun. Dia hanya mengangguk pelan sebagai respon, kemudian zafi pun duduk di sofa ruang tamu setelah mbak devi mempersilahkan nya..
Sementara itu di dalam kamar viola merasa sangat gugup. Dada nya berdebar hebat sejak penjaga memberitahu bahwa ada tsmu yang bernama Zafian..
Ingin menolak namun viola masih punya sisi kemanusiaan. Dia merasa tak sopan menolak tamu apalagi tamu nya datang dari jauh. Niat hati ingin lari dari masalah untuk beberapa waktu, eh, justru si pembuat masalah itu yang datang menghampiri..
Viola masih duduk di meja rias nya. Menatap diri di cermin. Wajah nya polos, tak memakai make up sama sekali. Dia ingin memperlihatkan wajah nya yang polos tanpa make up itu pada zafian. Semoga zafian kecewa dan membatalkan kontrak dengan nya..
Tok! Tok!
"Non... Tuan zafian sudah ada di ruang tamu.." ucap mbak devi di balik pintu kamar..
Mbak devi seharusnya sudah pulang sebelum senja datang. Namun viola meminta mbak devi untuk menginap. Selain karena rindu, vio juga butuh teman untuk menemani nya malam ini...
"Iya, mbak.." Vio keluar dari kamar..
"O,ya.. Mbak dev istirahat duluan saja, pembicaraan ku dengan tamu itu seperti nya akan memakan waktu.."
Mbak devi tersenyum dengan kedua mata yang memicing, curiga.. "Memang dia siapa, sih, non ? Ini pertama kali nya loh ada lelaki yang datang ke villa. Apa dia pacar non vio ? Atau....." Mbak devu sengaja menjeda ucapan nya,
"Atau apa ?"
"Atau calon suami non viola ?" Tanya nya di iringi tawa meledek..
"Hussh.. Sembarangan! Dia bukan pacar aku apalagi calon suami ku! Sudah, ah.. Aku turun dulu.." Vio yang tak mau di tanya lebih panjang lagi langsung pamit turun ke lantai satu..
🖤
"Ekhem.." Vio berdehem kecil saat tiba di ruang tamu..
Zafian langsung mengangkat kepala nya yang semula tengah menunduk menatap layar ponsel nya..
"What a beautiful eyes..." batin zafi memuji keindahan mata viola saat kedua nya saling beradu tatap..
"Selamat malam, tuan zafian.." Viola mencoba beramah tamah.. "Ada perlu apa anda kemari ?" tanya nya to the point..
Zafian masih bengong menatap vio dengan tatapan kosong. Entah apa yang sedang dia bayangkan hingga membuatnya tak mendengar apa yang vio katakan..
Vio menautkan kedua alisnya..
"Ada apa dengan dia ? Kenapa diam saja.."
"Ekhem.. TUAN ZAFIAN..." Vio kali ini memanggil nama zafi dengan penuh penekanan..
Zafian langsung berkedip setelah kembali tersadar dari lamunan nya..
"Apa ?" tanya zafi meminta vio mengulangi ucapan nya..
"Anda ini mau apa datang kemari ? Dan anda tau darimana saya ada disini ?" vio mengganti pertanyaan nya sebab kadung kesal zafian tak mendengarkan nya..
"Bahkan jika kamu bersembunyi di lubang semut sekalipun saya pasti menemukan nya!"
Glek!
Vio susah payah menelan saliva nya.
"Apa maksud dia bicara seperti itu ? Memangnya siapa juga yang mau bersembunyi di lubang semut! Hih! Menyebalkan. Dasar cowo aneh!!"
"Saya kesini hanya ingin meminta pertanggung jawaban mu atas kontrak yang sudah kita sepakati.. Kenapa kamu malah pergi dari saya ? Seharusnya kamu selesaikan kontrak kita selama satu bulan terlebih dulu sebelum menerima kontrak kerja dari client lain! Oh, apa memang begini cara kerja mu ? Menerima banyak pekerjaan untuk mengambil keuntungan besar dari setiap client yang memakai jasa mu, begitukah ?"
Vio jelas tak terima dengan tudingan tanpa dasar yang zafian layangkan. Rasa rasanya vio ingin sekali memberikan bogem mentah ke wajah tampan pria itu. Dia sangat kesal. Namun untung nya viola cukup istirahat hari ini, jadi dia masih punya tenaga untuk menghadapi pria arogan seperti zafian..
"Apa seperti itu kabar tentang saya di luar sana, tuan zafian ?.. emm, jika iya, bukankah seharusnya anda tidak mau memakai jasa saya lagi ? Bagaimana jika kita batalkan saja tentang perpanjang kontrak sebulan ini ? Aku rasa anda berhak mendapatkan wanita bayaran yang lebih baik dari pada saya.."
"Apa maksud mu ? Apa kau ingin lepas tangan lagi dari tanggung jawab seperti hari ini ?" Dari nada bicara nya, seperti nya zafian tidak rela jika harus berpisah dari viola. Bahkan tatapan nya pun berubah sendu..
Vio tertawa sumbang.. "Anda ini lucu sekali sih, tuan zafian.. Dari tadi anda terus menyinggung masalah tanggung jawab. Sebenarnya disini, saya atau anda yang tidak bertanggung jawab. Kemarin seharusnya saya masih berada di pesta itu sesuai kesepakatan sebelumnya, lalu kenapa anda mengantarkan saya pulang tanpa menjelaskan apapun pada saya, huh ?"
🖤