Mungkin ada banyak sekali gadis seusianya yang sudah menikah, begitulah yang ada dibenak Rumi saat ini. Apalagi adiknya terus saja bertanya kapan gerangan ia akan dilamar oleh sang kekasih yang sudah menjalin hubungan bersama dengan dirinya selama lima tahun lamanya.
Namun ternyata, bukan pernikahan yang Rumi dapatkan melainkan sebuah pengkhianatan yang membuatnya semakin terpuruk dan terus meratapi nasibnya yang begitu menyedihkan. Di masa patah hatinya ini, sang Ibu malah ingin menjodohkannya dengan seorang pria yang ternyata adalah anak dari salah satu temannya.
Tristan, pewaris tunggal yang harus menyandang status sebagai seorang duda diusianya yang terbilang masih duda. Dialah orang yang dipilihkan langsung oleh Ibunya Rumi. Lantas bagaimana? Apakah Rumi akan menerimanya atau malah memberontak dan menolak perjodohan tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon safea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24
"Mereka?" Ternyata tidak hanya Joyie saja yang tak sabar untuk mengenal orang-orang yang datang bersama dengan Rumi, karena Rafka dan Aksha juga sedang merasakan hal yang sama persis.
"Ini adiknya Miss Rumi, namanya Rafka. Kalau yang ini pacar adiknya Miss Rumi, namanya Aksha. Joyie bisa panggil mereka dengan sebutan tante dan om ya, jadinya om Rafka dan tante Aksha." Begitu pelan Rumi memberikan penjelasan itu karena ia takut kalau Joyie akan sulit untuk mengerti.
"Ih Mba! Nggak mau ah aku kalo dipanggil tante, aunty dong biar kerenan dikit." Bisa-bisanya Aksha malah ingin dipanggil dengan sebutan lain yang menurutnya jauh lebih bagus dan keren.
"Halo uncle dan aunty! Aku namanya Joyie, anaknya papa Tristan." Lucu sekali, sampai Aksha tidak sadar kalau ia telah meremat telapak tangan kekasihnya dengan sangat erat.
"Hai cantik, salam kenal ya." Uluran tangan Aksha diterima dengan penuh semangat oleh Joyie yang masih setia dengan senyuman lebarnya.
Sementara itu Rafka di tempatnya berdiri saat ini ingin sekali menggeret Rumi dan menghujani kakaknya itu dengan banyak pertanyaan tentang kedatangan dua orang lainnya yang tak ia kenali sama sekali.
"Daddy, ayo kita ikut bersama Miss Rumi saja. Kalau ada banyak orang kan jadi lebih seru." Apa-apaan ini? Rafka kan ingin menghabiskan waktu dengan dua perempuan yang ia sayangi dan kenapa anak kecil ini malah ingin ikut.
"Tidak boleh, sayang. Miss Rumi kan ingin menghabiskan waktu bersama dengan keluarganya, jadi kita tidak boleh mengganggu. Joyie mengerti?" Beruntungnya Tristan langsung menolak keinginan dari putri semata wayangnya itu, seolah ia bisa membaca isi pikirannya Rafka saat ini.
"Siapa bilang nggak boleh, boleh kok. Ayo kita main bareng, Joyie." Tapi nampaknya semesta berkehendak lain, lihat saja Aksha malah mengundang Joyie dengan suka rela.
Mari buang jauh-jauh keinginan Rafka untuk menghabiskan waktu bersama dengan kakak dan juga kekasih hatinya hari ini. Dan sudah dipastikan kalau rencana jalan-jalan mereka tidak akan berakhir dengan baik.
"Let's go!" Entah siapa yang memulai, tetapi yang pasti Joyie sudah berdiri di antara tubuh Rumi dan juga Aksha. Ketiganya bahkan sudah bergandengan dengan begitu erat, meninggalkan para lelaki di belakang dengan ekspresi wajah yang sulit untuk dijabarkan.
"Maaf ya, anak saya malah merusak waktu berharga kalian." Kepala Rafka dengan cepat menoleh ke arah Tristan yang terlihat menunjukkan raut penyesalan yang begitu kentara.
"Santai aja Mas, selama pacar sama Mbanya saya senang sih nggak masalah." Tidak masalah apanya, jelas-jelas wajah Rafka sudah masam begitu tapi dia masih mengatakan kalau yang sedang terjadi saat ini tidak masalah sama sekali.
Sesuai dengan rencana yang sudah dibuat sebelumnya, mereka benar-benar mendatangi area bermain yang hari itu sangat ramai. Maklum saja, namanya juga sedang akhir pekan jadi ya wajar.
Tetapi sebelum itu ketiga perempuan berbeda generasi itu sempat memasuki toko mainan karena Joyie ingin melihat-lihat katanya. Berakhir dengan Joyie yang membeli satu buah boneka dinosaurus berwarna kuning, orang bilang namanya Nailong.
"Daddy look! Miss Rumi belikan boneka lucu ini untuk Joyie!" Dengan senyuman yang begitu lebar, Joyie mengangkat bonekanya tinggi-tinggi karena ingin memperlihatkannya pada Tristan yang lebih memilih untuk menunggu di luar toko.
"Sudah berterima kasih pada Miss Rumi?" Anggukan penuh semangat Joyie berikan sebagai jawaban atas pertanyaan yang Ayahnya berikan tadi.
"Good girl, kalau begitu bonekanya harus dijaga dengan baik ya." Sekali lagi kepala gadis kecil itu mengangguk tak kalah semangat dari yang sebelumnya.
Selain Rumi dan Aksha yang sedang dibuat terkesima dengan bagaimana hangatnya hubungan antara Tristan dan juga Joyie, ada Rafka yang juga diam-diam memperhatikan sembari memberi penilaian pada Tristan.
Sebagai seorang pria yang nantinya juga akan menjadi Ayah, Rafka bisa mengakui kalau Tristan benar-benar memperlakukan putrinya dengan sangat baik dan juga penuh kelembutan. Hal itu tentu saja cukup jarang ia lihat.
Perjalanan mereka berlanjut lalu berhenti selama dua jam lamanya di arena bermain, terhitung sangat lama bagi para orang dewasa. Tapi bisa apa mereka selain pasrah dan membiarkan Joyie mencoba hampir semua permainan yang ada di sana.
"Silakan." Fokus Rumi yang semula tertumpu pada Joyie kini beralih pada tangan kekar Tristan yang sedang menyodorkan sebotol minuman bersoda padanya.
"Terima kasih." Tentu saja minuman dingin itu langsung Rumi terima dan ia tenggak setelahnya.
"Biasa aja dong lihatinnya, kaya nggak pernah lihat orang lagi pdkt aja kamu." Mendelik lah kedua netra Rafka saat mendengar ucapannya Aksha yang barusan itu.
"Itu si Masnya lagi berusaha deketin Mba Rumi tau, kamu sih terlalu fokus sama Joyie sampe nggak ngeuh kalo dia selalu curi-curi pandang ke Mba Rumi." Masa iya Rafka melakukan hal itu sih? Kalau pun iya, sejak kapan?
"Ayang nggak suka ya kalo Mba Rumi pacaran sama duda?" Aksha kembali membuka suaranya, namun yang kali ini ia berhasil mendapatkan perhatian sepenuhnya dari sang kekasih yang sedang mengerutkan keningnya.
Apa katanya tadi? Duda? Jangan bilang kalau orang ini adalah yang pernah Bundanya katakan waktu itu? Orang yang sempat Rafka dan Rumi tolak secara bersamaan, tapi kenapa kakaknya justru terlihat begitu akrab dengannya.
"Miss Rumi, Joyie sudah lapar. Mau makan, sudahan saja bermainnya." Pantas saja Joyie tidak terlihat selera lagi mencoba beberapa permainan lainnya, ternyata karena anak itu sudah merasa lapar.
"Iya boleh, kita makan dulu ya sekalian isi tenaga Joyie yang sudah habis." Dengan tisu yang memang selalu tersedia di dalam tasnya, Rumi membersihkan keringat yang membanjiri kening Joyie.
Gerakan tangan Rumi yang begitu lihai sampai membuat Aksha kagum dan juga berdecak, keren sekali loh calon kakak iparnya ini.
"Kata kamu Mba Rumi udah cocok nggak sih jadi Mama muda? Kalo kata aku sih yes, apalagi ngelihat dia yang deket banget sama Joyie." Sebenarnya Rafka ingin menyangkalnya dengan keras, namun apa yang sedang ia lihat saat ini malah membuatnya sulit untuk menyangkal.
"Kalian mau ikut nggak? Mba sama Pak Tristan mau makan nih." Mungkin kalau Rumi tak membuka suaranya, sudah dipastikan mereka tidak sadar kalau sekarang Joyie sudah berada di dalam gendongan Tristan karena terlalu lelah.
"Ikut dong, aku juga laper ini. Ayo, ayang kita makan." Aksha segera menarik lengan Rafka sehingga kekasihnya itu ikut bangkit dan mulai berjalan keluar dari area permainan.
Pilihan mereka jatuh pada salah satu restoran khas sunda yang masih berada di dalam mall itu juga.
Karena jumlah orangnya ada banyak, Tristan lantas menggiring mereka semua menempati meja yang lebih besar agar lebih leluasa juga bisa memesan banyak makanan.
Apa yang sedang Rafka lihat saat ini benar-benar mengejutkan, mulai dari Tristan yang menarik kursi agar Rumi bisa duduk lalu pria itu juga membersihkan peralatan makan yang akan kakaknya pakai.
Semua itu benar-benar diluar prediksinya sama sekali dan karena itu pula Rafka jadi mempercayai ucapan Aksha yang tadi itu, Tristan sedang berusaha melakukan pendekatan dengan kakaknya.
Bisakah Rafka langsung saja bertanya tentang apa sebenarnya yang sedang terjadi antara kakaknya dan juga pria bernama Tristan itu sekarang juga? Karena sejujurnya bibir Rafka sudah sangat gatal, dan juga pertanyaan itu sudah berada di ujung lidahnya.
semangat berkarya kak🥰
kalau Kaka bersedia follow me ya ..
maka Kaka BS mendapat undangan dari kami. Terima kasih