NovelToon NovelToon
Istriku Ternyata Kuyang

Istriku Ternyata Kuyang

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual / Kumpulan Cerita Horror / Hantu
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Amak Tanah

Kisah ini menceritakan tentang perantauan ku ke Kalimantan dan bertemu dengan seseorang perempuan yang ternyata perempuan itu menganut ilmu hitam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amak Tanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11

"Kamu nggak becanda kan Nin?" Tanya Bagas memastikan

"Iya nggak lah mas" mendengar jawaban Nina Bagas tampak bahagia ingin teriak tetapi ini masih di pabrik takut menghebohkan orang-orang

"Terimakasih Nin" Bagas menggenggam tangan Nina lalu mengecupnya

"Iya mas, ayok ke pabrik"

"Ayok Nin" Bagas dan Nina memutuskan untuk segera ke pabrik melanjutkan pekerjaannya, Nina ke dapur sedangkan Bagas langsung ke ruangannya sambil bersenandung tipis-tipis ia tampak sumringah.

POV Nina: tepat sebelum pukul 8:00 pagi aku baru saja memarkirkan motor ku, tiba-tiba Bagas menghampiri ku, aku yang sudah menyukai pak Bagas sejak awal senyum-senyum sendiri namun segera ku sembunyikan senyuman ku takut jikalau pak Bagas melihat, hari ini dia pasti menagih jawaban dari ku tentang perasaan ku kepadanya. Setelah ia mendakati ku dan benar saja dia langsung menanyakan jawaban ku, aku sebenarnya ingin mengulur waktu sampai siang baru ku jawab, akan tetapi Bagas sudah mendesak ku untuk segera menjawab, mau tidak mau aku harus menjawab saat itu juga, dan aku menerima dia sebagai kekasih ku, ia tampak senang sekali mendengar jawaban dari ku, sebenarnya akupun tak kalah gembiranya akan tetapi aku harus tetap cool di hadapan dia, setelah selesai kami mengobrol, kami pun segera menuju ke pabrik untuk melanjutkan pekerjaan kami, kami pun berpisah karena jabatan ku dan Bagas yang berbeda jauh.

Kembali ke Bagas yang lagi melakukan pekerjaan ia tampak mengutak-atik komputer yang berada dihadapan nya, setelah beberapa lama ia pun selesai dengan pekerjaannya, ia hendak ke toilet namun tiba-tiba Nina datang untuk mengantarkan kopi.

"Permisi mas Bagas" suara Nina terdengar dari arah luar

"Iya Nin silahkan masuk" Nina pun tampak masuk kedalam ruangan Bagas

"Ini mas kopinya, dibuat menggunakan cinta" Nina sedikit menggombali Bagas

"Baru aja jadian kamu sudah jago ngegombal ya Nin" ucap Bagas sembari menutupi pipinya yang memerah

"Haha sesekali mas" jawab Nina lagi "yasudah mas aku permisi dulu ya" Nina pamitan sama Bagas untuk melanjutkan pekerjaannya

"Iya Nin semangat ya" Bagas mencoba untuk romantis yang dibalas senyuman manis dari Nina.

Setelah kepergian Nina Bagas segera pergi ke toilet untuk buang air kecil yang ia tahan sejak tadi, setelah sampai di toilet Bagas Langsung masuk dan langsung menuntaskan hajatnya, setelah selesai Bagas pun pergi dari kamar mandi akan tetapi baru saja ia menjauh sekitaran beberapa langkah terdengar suara seperti orang menyiram air di toilet, ia yang penasaran pun bergegas mengecek ke toilet lagi, namun setelah ia cek ke dalam toilet nya ia tidak menemukan apapun di dalam toilet, bulu kuduk Bagas pun berdiri "masa siang-siang begini ada setan" batin Bagas, ia pun bergegas pergi meninggalkan toilet dan kembali ke ruangannya, ia duduk-duduk sambil ngopi sembari menunggu jam makan siang yang tidak lama lagi.

Setelah kopi habis diseruput jam makan siang pun tiba, ia bergegas pergi ke dapur berniat mengajak Nina untuk sama-sama ke kantin, sesampainya di dapur ia tidak menemukan Nina di sana, di dapur hanya ada satu OB temannya Nina yaitu Susi, Bagas pun menanyakan keberadaan Nina kepada Susi.

"Sus Nina kemana" tanya Bagas

"Nina sudah ijin pulang pak Bagas, ibunya sakit, jadi dia ijin pulang sama pak Samidi" jawab Susi, Bagas Tempak termenung.

"Kok Nina nggak memberitahu ke aku ya" Bagas membatin

"Pak Bagas mau apa kopi teh atau apa pak, biar saya buatkan" tawar Nina yang membuyarkan lamunan Bagas

"Oh tidak sus, saya hanya mau ke kantin, terimakasih" Bagas pun segera pergi meninggalkan dapur dan menuju ke kantin.

"Orang aneh" celetuk Susi setelah kepergian Bagas

POV Nina: disaat aku lagi bikin kopi untuk karyawan-karyawan pabrik lainnya aku dikagetkan dengan saudara sepupuku datang membawa kabar yang tidak aku inginkan.

"Kak Nina bapakmu sakit, kamu di minta pulang sekarang sama ibu mu" ucap sepupu ku yang bernama Roni itu

"Sakit? Sakit apa Ron?" Tanyaku padanya

"Tidak tahu kak, tadi tiba-tiba saja bapak mu jatuh pingsan di depan rumah" terang Roni kepada Nina

"Yasudah tunggu sebentar ya aku ijin dulu sama manager" Nina pun bergegas menuju ruangan pak Samidi.

Tok...tok...tok...aku mengetuk ruangan pak Samidi,

"Silakan masuk tidak di kunci" ucap pak Samidi dari dalam ruangan, akupun segera membuka pintu lalu masuk dan duduk di kursi tamu pak Samidi

"Eh Nina ada apa Nin, bukannya kopi sudah kamu antar tadi?" Tanya pak Samidi kepada ku,

"Pak saya mau ijin pulang, bapak saya sakit tiba-tiba jatuh dan pingsan di teras rumah pak" Nina menyampaikan tujuannya datang ke ruangan pak Samidi

"Astaghfirullah Nin, yasudah Nin silahkan pulang, semoga bapak mu tidak kenapa-kenapa" jawab pak Samidi

"Iya pak terimakasih, mari pak" akupun pun segera keluar dari ruangan pak Samidi ia pun bergegas menuju dapur mengambil barang-barangnya dan segera pergi dari pabrik.

"Ayok Ron" aku bergegas mengajak Roni untuk meninggalkan pabrik, Roni tanpa berkata apa-apa langsung mengikuti ku dari belakang. Setibanya di parkiran kami mengambil motor masing-masing dan segera melajukan motor ke desa E, setelah tiga puluh menit akhirnya kami sampai di desa, tampak ada beberapa warga sedang menjenguk bapak ku di rumah, ada juga satu orang mantri desa yang sedang memeriksa bapak aku pun menghampiri bapak dan ibu yang aku meneteskan air mata.

"Apa yang terjadi pak"

?" aku bertanya kepada bapak,

"Tidak kenapa-kenapa kok nak namanya juga umur, bapak hanya kelelahan" ya dari keterangan Mantri desa bapak hanya kelelahan Akupun sedikit lega.

Kembali ke Bagas yang sedang menyantap makanan tampak memikirkan Nina "apa ada yang dia sembunyikan dari ku" batin Bagas "ah mungkin perasaan ku saja" Bagas pun segera menghabiskan makanan dan segera membayarnya dan langsung pergi ke pabrik lagi.

Setibanya di pabrik Bagas segera menuju ke ruangannya ia menandatangani beberapa berkas yang ada di mejanya, tak lama kemudian terdengar suara ketukan dari arah pintu.

tok.....tok...tok....

"Masuk" jawab Bagas singkat, nampak Samsul muncul di ambang pintu membawa beberapa berkas yang harus ditandatangani oleh Bagas, ia berjalan menuju meja kerja Bagas.

"Ini gas berkas-berka kamu tandatangani segera ya" ucap Samsul sambil menyodorkan berkasnya.

"Iya sul nanti langsung aku tanda tangan" jawab Bagas

"Oo iya gimana kamu sudah diterima sama Nina gas?" Tanya Samsul

"Sudah sul, tapi hari ini dia aneh" jawab Bagas

"Aneh gimana gas" tanya Samsul lagi

"Hari ini dia ijin pulang lebih cepat di karenakan bapaknya sakit, tapi kok dia tidak memberitahu ku" jawab Bagas

"Aneh dimananya gas, mungkin aja saking paniknya dia jadi lupa ngasi tau kamu gas, apalagi kalian baru jadian tadi pagi" Samsul mencoba memberi pengertian kepada Bagas

"Iya juga ya sul"

"Iya dong gas namanya juga orang tua jatuh sakit tiba-tiba ya pasti paniklah, yasudah ya gas aku mau kembali ke ruangan ku dulu" Samsul berpamitan untuk melanjutkan pekerjaannya.

BERSAMBUNG.....

***

1
Rembulan menangis
lanjut
Rembulan menangis
ini kok uda brp hri gk up ya thor
di tungguin
Rembulan menangis
mna sambunganya thor
lilhyanaaaa
Keren abis nih karya, besok balik lagi baca baruannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!