NovelToon NovelToon
Perempuan Asing Di Samping Mayat

Perempuan Asing Di Samping Mayat

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Kutukan / Desas-desus Villa / Roh Supernatural
Popularitas:24.7k
Nilai: 5
Nama Author: bung Kus

Revisi
Ada beberapa hal yang dirasa kurang memuaskan, jadi diputuskan untuk merevisi bagian awal cerita.

Petugas kepolisian Sektor K menemukan mayat di sebuah villa terpencil. Di samping mayat ada sosok perempuan cantik misterius. Kasus penemuan mayat itu nyatanya hanya sebuah awal dari rentetan kejadian aneh dan membingungkan di wilayah kepolisian resort kota T.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bung Kus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hiasan di atas meja ruang makan

Di tengah terik matahari yang menyengat, Andre mengajak Tabah beristirahat sejenak di warung kopi tepi sawah. Keduanya memesan es jeruk untuk menghilangkan dahaga. Meski awalnya Tabah menolak untuk beristirahat, nyatanya gorengan heci habis nyaris tujuh biji.

"Perlu pesen nasi Pak Dhe?" tanya Andre setengah mengejek.

"Kita tidak punya banyak waktu untuk bersantai Ndre. Seharusnya kita bergegas ke rumah BKTM desa Karang terus lanjut ke Dinas Kependudukan," gerutu Tabah dengan mulut mendesis baru saja mengunyah cabai rawit.

"Mengisi perut juga penting Pak Dhe. Kalau pencernaan kosong, otak pun ikutan nggak ada isinya," sambung Andre santai.

Ibu pemilik warung yang mendengar percakapan pembelinya tampak menahan senyum. Heci panas kembali dihidangkannya di atas piring.

"Kata anakku yang masih SMP, logistik dulu baru logika Bapak-bapak," seloroh Ibu pemilik warung. Andre terkekeh mendengarnya.

"Memangnya Bapak-bapak mau kemana kok terburu-buru?" tanya Ibu pemilik warung. Sebuah hal yang lazim terjadi di desa, saat seseorang bertanya ramah pada orang lain. Meskipun terkadang sikap ramah dan peduli itu berubah menjadi ingin tahu dengan urusan orang lain dan ikut campur yang berlebihan.

"Kami dari kepolisian Buk. Ingin berkunjung ke tempat tinggal Pak Babin desa Karang yang tinggal tak jauh dari sini," jawab Andre.

"Oh, ke rumah Pak Totok," sambung Ibu pemilik warung. Andre mengangguk, sedangkan Tabah masih sibuk mengunyah heci yang masih panas. Sesekali mulut laki-laki itu terdengar mendesis.

"Dulu Pak Totok juga sering ngopi-ngopi disini. Sayangnya setelah berpisah dengan istrinya, dia jadi pemurung," ucap Ibu pemilik warung kemudian.

Andre pun sudah mendengar cerita soal Totok yang berpisah dengan istrinya. Dia cukup heran bagaimana kabar konflik pribadi bisa menjadi konsumsi khalayak ramai di sebuah warung kopi.

"Katanya Pak Totok berpisah dengan istrinya setelah anaknya meninggal. Sepertinya Pak Totok terpukul dengan kepergian putranya itu. Masalahnya muncul pula desas desus yang mengatakan sakit anaknya bukan sakit biasa," ucap Ibu pemilik warung setengah berbisik.

Andre semakin merasa heran. Bagaimana seorang pemilik warung kopi menjadi sosok yang menyimpan banyak informasi. Peredaran gosip yang menyebar cepat di wilayah desa memang sulit dibendung. Kepedulian yang kebablasan.

"Memangnya putra Pak Totok sakit apa?" tanya Tabah setelah sedari tadi diam tidak menyahut. Percakapan tentang seorang anak membuatnya tertarik. Mungkin naluri sebagai Bapak membuatnya masuk ke dalam percakapan.

"Ini katanya ya Pak, tolong digarisbawahi. . . katanya. Jadi kebenaran belum bisa dipastikan. Anaknya Pak Totok itu awalnya memiliki semacam luka, korengan di kaki. Kalau kata dokter sih diabetes dini, begitulah," bisik Ibu pemilik warung. Baik Andre maupun Tabah akhirnya memilih diam. Mereka melanjutkan menenggak es di gelas hingga tandas. Setelah membayar, Andre kembali memacu motornya yang tetap saja tidak kuat berlari kencang.

Lima belas menit berikutnya, motor Andre menepi di depan sebuah rumah bercat abu-abu. Pagar besi di halaman depan tampak sedikit terbuka. Andre mengedarkan pandangan sembari melepas helm.

"Orang-orang pada kenapa sih?" tanya Andre merasa heran. Sejauh mata memandang hanya ada persawahan di sekitar rumah Totok.

"Apanya?" Tabah mengernyitkan dahi. Cuaca yang terik membuat matanya menyipit sedari tadi.

"Kenapa suka sekali membangun rumah jauh dari tetangga? Villa kemarin, rumah Hendra, rumah ini, bahkan kurasa rumahmu pun berjarak dengan tetangga Pak Dhe. Kalian introvert?" seloroh Andre setengah bergurau.

"Halah, kayak rumahmu di tengah kota aja Ndre," balas Tabah mengolok-olok.

"Ya setidaknya lebih kota dari tempat ini, ataupun tempat tinggalmu Pak Dhe." Andre terkekeh. Merasa yakin Tabah tidak lagi bisa membalas olok-oloknya.

Andre mengetuk-ngetuk pagar besi. Bunyinya terdengar nyaring. Namun tidak ada orang yang menyahut. Rumah dua lantai itu terasa sangat sunyi. Andre merasa dejavu, seperti berada di villa atas bukit desa Karang.

"Lampu teras menyala. Sampah daun dibiarkan berserakan. Kondisi rumah yang serupa dengan tempat tinggal Hendra," gumam Tabah. Andre mengangguk setuju.

"Ah sial, perasaanku nggak enak Pak Dhe. Ayo kita periksa ke dalam," ajak Andre memegangi bagian belakang lehernya yang merinding.

Tabah melangkah lebih dulu menyusuri halaman rumah dengan paving warna merah bata. Andre mengekor di belakang. Mereka berdua mengendap-endap. Mungkin jika ada orang yang melihat, pasti akan mengira jika dua orang petugas kepolisian itu adalah maling.

Sampai di pintu depan, indera penciuman Andre menangkap aroma busuk yang samar. Tabah memutar kenop pintu berbentuk bulat dengan tangan kanannya. Dan ternyata pintu tidak dikunci. Saat didorong, terdengar suara engsel yang berderit menambah sensasi tidak nyaman di benak Andre.

"Pak Dhe, aku sering nonton film horor. Nah kalau bunyi pintu terdengar aneh begini, yakin deh ada yang nggak beres," bisik Andre sembari memegangi liontin batu akiknya.

"Film dan dunia nyata itu berbeda Ndre. Kalau di film polisi itu nggak memiliki rasa takut. Kenyataannya, kamu sekarang ketakutan seperti bayi," sergah Tabah tersenyum masam.

Andre mendengus kesal. Meskipun yang diucapkan Tabah memang benar adanya, tapi batinnya sulit menerima. Bukankah sebuah adegan dalam film disesuaikan dengan kejadian nyata yang benar terjadi?

Tidak ada yang aneh dari ruang tamu rumah Totok. Sofa yang berderet rapi di tengah ruangan tampak sedikit kusam. Poto-poto pernikahan masih terpasang di dinding meskipun Totok dan istrinya sudah berpisah.

"Pak Dhe, kamu juga mengendusnya kan? Ada aroma busuk yang berasal dari ruang belakang," ucap Andre lirih. Dia yakin Tabah juga menciumnya.

"Pak Totok? Kami dari kepolisian Sektor K. Apakah Njenengan ada di rumah?" Tabah tiba-tiba saja berteriak.

"Ngapain sih Pak Dhe? Sudah jelas ndak ada orang di rumah ini," bentak Andre.

"Ya siapa tahu kan," kilah Tabah. Sebenarnya laki-laki berperut buncit itu tengah ketakutan. Bau busuk yang tercium membuat pikiran Tabah menerka sesuatu yang sangat buruk ada di bagian belakang rumah.

Perlahan, Tabah melangkah meninggalkan ruang tamu. Melewati bilik-bilik kamar dengan pencahayaan temaram hingga sampailah di sebuah ruangan dengan meja bulat yang di kelilingi empat kursi. Di atas meja bulat itulah tergantung lampu hias bersama sosok laki-laki yang berlumuran darah.

Totok tergantung kaku dengan posisi terbalik. Kepalanya berada di bawah dengan darah yang sudah mengering membanjiri wajah dan meja makan. Taplak meja yang seharusnya berwarna putih, kini terlihat merah maroon. Bola mata melotot, dengan lidah terjulur menatap lurus pada Tabah dan Andre yang mematung di ujung ruangan.

"Astaga, siapa yang tega melakukan semua ini?" ucap Tabah dengan wajah memerah. Andre memegangi perutnya yang bergemuruh. Dia nyaris muntah.

Ratusan lalat berdengung mengerubuti tubuh yang tak lagi bernyawa. Wajah yang lebam dan kaki diikat erat menggunakan kabel engkel menyambung dengan lampu hias ruang makan. Apa yang sebenarnya terjadi? Sampai saat ini Tabah tidak memiliki dugaan yang terasa masuk akal dengan kekejaman yang terjadi di hadapannya.

1
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
kabur Ndre... 🏃🏃🏃percaya sama instingmu! tuh nini2 bukan manusia, pasti the myth 👻👻👻
Ai Emy Ningrum: hihihihi 👻👻👻👻
kenapaaa emang nyaaaa
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: jangan lebar2 nii, iiih ngeri 🙀🙈
total 5 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
duh jangan mau Ndre, pak polisi yg makan kacang aja, kelakuan nya jadi kek kethek 🐒 kamu kalau minum kopi nya nanti jadi apa..? 😳🙄
Ai Emy Ningrum: mehong tu biji kopi yg udh ditelen ama luwak 😙😹 kopi mantap rasa nya nikmat ☕
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: 🤣🤣🤣 kalau jadi luwak mah banyak yg nyari tuuh 😂
total 3 replies
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα 🇵🇸🇮🇩
jangan asal minum ndree kali kopi sianida lohh 😂
ind@h
semakin di buat penasaran oleh bung kus...merasa udah ketemu benang merahnya ehhhh ternyata masih ruwet benangnya..
lanjut bung...tetap semangat....
Lilik Wagiarti
banyak teka-teki, tlg dong thor, up tiap hari, makin penasaran ini
Bung Kus (ig: @bung_engkus): anu kak. akhir tahun lagi banyak lemburnya
total 1 replies
Heri Wibowo
lanjut bung. makin penasaran nih.
Bung Kus (ig: @bung_engkus): lanjut tapi agak selow ya
total 1 replies
Menteng Jaya
lanjut thor
Menteng Jaya
seru banget
Menteng Jaya
sebetulnya melati itu setan apa manusia sih thor?..
Menteng Jaya
ceritanya kok penuh misteri sih thor?..
Menteng Jaya
kayaknya ini jd pr yg rumit untuk polisi
Nur Hayati Dzacaulnaufin
Luar biasa
Rina Indriani
wih penasaran x lah... ada apa ma Villa itu. padahal mereka di mintai tolong kok jadi kena masalah ya... thoor up bnayak banyak donk... 🥰🥰🥰
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
widiiih sombongnya Mbah Tejo, serasa penguasa wilayah situ, blom aja ketemu Mbok Surti, kicep dia 🤣🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: okeeee 🤐🤫🤫
Ai Emy Ningrum: pokok nya tst 🤫🤫🤫
total 8 replies
Isnaaja
mungkin mbah tejo menghilang jadi asap/Grin/
Ai Emy Ningrum: sumuhun ceu /Good//Good/
Isnaaja: orang sunda mah banyak yang namanya asep ya ceu. /Facepalm/ jadi setiap asep beda propesi
total 10 replies
Lilik Wagiarti
nunggu up
𝕃α²¹ℓ 𝐒єησяιтα 🇵🇸🇮🇩
Laki-laki tuwa ini jngn jngn yg ketemu Priyo cs di desa ghoib ituu.
jngn jngn ini dukunn nya ntar lawannya Mbah Tejo.

ahh komentar ku jngn jngn mulu wkwkwkwk.

Aku curiga sama Lilis omm... bkn suudzon tapi ntahlah Lilis kek manipulatif.
𝕸𝖆𝖘𝖎𝖙𝖆𝖍 𝕬𝖟𝖟𝖆𝖍𝖗𝖆
siapa lagi ini, semoga lancar tugas yang diberikan mbah tejo ke andre...
Al Fatih
itu Mbah sapa lagi yaaa,,
hmmm,,, aq masih blm bisa terima bang Andre sama Lilis ....,,
sssstttttttttt!!!!!!!!!!!!!!!!
kok pake kantong kresek ndre? mending bawa truck,,,,lumayan,,,
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: buat bangun rumah itu siih 😋🤣🤣
Ai Emy Ningrum: lumayan melelahkan yg ada jg 🙈
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!