Sincere Love My Husband

Sincere Love My Husband

Chapter 1 : Satu Persyaratan

..."Kehilangan membuatku sadar bahwa kerasnya dunia itu ada. Akanku pastikan sakit ini menjadi nyata, sampai tidak ada satupun yang berani menentangku."...

...~Alaska Dirgantara~...

Semenjak meninggalnya almarhumah Mama Aluna --- ibu kandung Alaska pada saat umurnya baru menginjak tujuh tahun, karena tragedi kecelakaan beruntun yang mengakibatkan Aluna kehilangan nyawanya. Alaska sebagai anak tidak menerima kepergian mamanya itu, sehingga mengakibatkan mentalnya menjadi keras dan susah untuk diberi nasehat.

Tumbuh tanpa seorang ibu dalam usia sekecil itu membuat Alaska menjadi pribadi yang sangat kejam dan keras. Bahkan ayahnya --- Farhan tidak bisa menangani anak semata wayangnya bersama Aluna, sehingga ia menikah lagi dengan Rina yang kini telah menjadi istrinya selama delapan belas tahun.

Selama delapan belas tahun Rina tidak mampu meluluhkan hati Alaska bahkan ia dibenci oleh putra sambungnya itu, apalagi hadirnya anak lain yang dibawa oleh Rina membuat Alaska semakin benci kepada Papa Farhan yang selalu membandingkan keduanya.

Sudah capek dengan sikap Alaska, membuat Papa Farhan merencanakan sesuatu untuk membuat anaknya itu berubah dan kembali seperti dulu sewaktu almarhumah Aluna masih hidup.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Alaska Dirgantara, pemilik wajah tampan dengan ukiran yang hampir sempurna. Hidung mancung, kulit putih, wajah oval serta tubuh tegap membuat Alaska semakin berkarisma. Kini umurnya telah menginjak 28 tahun, menjabat sebagai CEO Dirgantara Group. Terlihat Alaska melangkah masuk ke dalam rumah dengan muka datar tanpa ekspresi. Itu sudah kebiasannya selama delapan belas tahun kebelakang ini.

Semua orang di dalam rumah sudah tidak heran lagi apalagi Mama Rina yang selalu menyambut Alaska setiap pulang dari kantor hanya ditanggapi acuh saja bahkan selama ini Rina hanya bisa pasrah dengan sikap anak sambungnya itu yang menyimpan kebencian bertahun-tahun karena mengira telah menggoda Farhan untuk menikahinya beberapa bulan setelah Aluna meninggal dunia.

"Alaska, kamu sudah pulang Nak? Ayo kita makan bersama, Mama sudah masakin makanan kesukaanmu," ajak Mama Rina dengan senyum merekah di bibirnya.

"Sudahlah jangan berpura-pura menjadi Mama yang baik untukku, karena sampai kapanpun anda tidak akan pernah menggantikan Mamaku, cam kan itu!" tegas Alaska dengan nada yang sangat keras sehingga membuat tubuh Rina terguncang hebat.

"Alaska! Apa-apaan kamu, bicara tidak sopan kepada Mamamu?" Papa Farhan mengepalkan kedua tangannya dan hendak menampar pipi mulus sang anak. Namun terhenti, karena Mama Rina menghentikan aksinya itu.

"Pa, sudah jangan marahi Alaska! Biarkanlah dia istirahat ke kamarnya pasti dia sangat capek," ucap Mama Rina sangat perhatian kepada Alaska walupun tidak pernah mendapatkan perlakuan baik dari putranya itu.

"Apa? Papa mau tampar aku? Silahkan ni, tampar saja wajah Alaska!" Alaska mendekatkan dirinya kepada Papa Farhan sembari menunjuk-nunjuk wajah tampannya dengan sengaja.

"Silan kamu anak tidak tahu diri!" Tangan itu hendak melayang mendarat ke pipi mulus Alaska. Namun, lagi dan lagi Mama Rina menghentikannya.

"Jangan Pa! Alaska masih muda belum mengerti jangan dikasari seperti itu," ujar Mama Rina dengan wajah iba.

"Kamu ini jangan membela Alaska terus, dia anak pembangkang tidak pernah nurut apa kata orang tua bahkan seenaknya saja. Lihat kelakuannya itu sungguh tidak punya tatakrama, kurang apa kita mengurusnya selama ini?" kata Papa Farhan dengan deru nafas naik turun karena emosinya yang sudah sampai memuncak.

"Kenapa Pa tidak jadi? Sungguh Papa macam apa kamu? Anak kandung saja sudah mau main tangan, dikasari, dibentak, sedangkan anak dari wanita itu Papa bangga-banggakan sampai lupa sama anak kandungannya sendiri," ucap Alaska tersenyum sinis sembari melenggang pergi dari hadapan Papa Farhan dan Mama Rina.

"Berhenti di situ! Satu langkah lagi kamu berjalan, aset Dirgantara Group akan Papa kasih kepada Ibrahim semuanya tanpa sisa!" ungkap Papa Farhan lantang.

Deg!

Alaska terdiam, ia berhenti tidak melanjutkan langkahnya dan kembali membalikkan tubuhnya dengan menatap tajam wajah Papa Farhan. "Apa-apaan yang Papa berusan katanya? Alaska tidak akan pernah membiarkan aset keluarga kita dikuasai oleh anak dari wanita itu!" tegasnya menatap tajam Mama Rina.

Papa Farhan tersenyum sinis, hendak merencanakan sesuatu. "Papa akan berikan semua aset Dirgantara Group kepada Ibrahim, kecuali dengan satu syarat," ucapnya dengan senyum yang tidak pernah pudar dari wajah tampannya yang mulai menua.

"Apa yang Papa inginkan? Cepat katakan!" Alaska lantang menegaskan Papa Farhan agar tidak main-main dengannya.

"Syaratnya kamu harus menikahi wanita pilihan Papa. Dengan begitu aset Dirgantara Group akan jatuh kepadamu," ucap Papa Farhan dengan lantang.

"Hah, apa Papa gila? Syarat macam apa itu? Enggak, enggak! Pokoknya sampai kapanpun Alaskan gak bakalan menikah dengan cewe pilihan Papa itu!" tegasnya berulang kali. Alaska menentang keras syarat yang dibuat oleh Papa Farhan.

"Baiklah, berarti Papa anggap kamu menyetujui keputusan Papa untuk memberikan aset Dirgantara Group kepada Ibrahim. Mulai besok Papa akan urus semua surat-suratnya," kata Papa Farhan tetep bersikap tenang walupun anaknya sedang emosi.

Mama Rina yang mendengar ucapan suaminya hanya bisa terdiam tanpa berpikir banyak, karena ia tahu yang suaminya putuskan itu pasti ada sebabnya.

"Baiklah, Alaska terima permintaan Papa. Alaska akan menikahi gadis itu," ucap Alaska dengan berat hati.

Nampaknya Alaska tidak mempunyai pilihan lain selain menerima syarat konyol itu. Di dalam hidupnya tidak pernah terpikirkan bahwa ia akan menikahi wanita, apalagi pilihan Papa Farhan yang jelas-jelas pasti bukan tipenya.

"Benarkah itu Alaska? Apa kamu memenuhi syarat yang sudah Papa minta?" tanya Papa Farhan untuk memastikan kembali.

"Iya Pa, Alaska terima syarat itu asalkan aset Dirgantara Group tidak jatuh ke tangan anak dari wanita itu!" Tatap sinis Alaska yang tidak pernah pudar dari penglihatan Mama Rina.

"Baiklah, besok kamu ikut Papa ke rumah Harun untuk meresmikan perjodohanmu dengan putrinya dan membahas pernikahan," kata Papa Farhan serius.

"Apa? Kenapa secepat itu Pa? Apa tidak bisa diperlambat sekitar setahun atau dua tahun lagi?" tanya Alaska yang masih terkejut dengan perkataan Papa Farhan.

"Tidak bisa! Karena harus secepat mungkin kamu menikah dengan putri dari Harun. Semakin cepat maka cepat pula aset Dirgantara Group jatuh kepadamu. Jika kau ingin memperlambat pernikahan ini, maka aset Dirgantara Group akan jatuh ke tangan Ibrahim!" jelas Papa Fathan dengan santainya.

"Aaahhk! Sialan! Semakin ribet saja," umpat Alaska frustasi berada di dalam pilihan yang rumit.

"Bagaimana keputusanmu Alaska?" tanya Papa Farhan kembali membuat Alaska menatapnya tajam.

"Baik Pa, Alaska mau ikut Papa besok." Alaska hanya bisa pasrah karena tidak ada lagi pilihan lain.

"Bagus, Papa akan kabari Harun nanti. Dan kamu Alaska, siapkan dirimu untuk besok bertemu calon istri kamu!" pinta Papa Farhan dengan tegas.

Alaska tidak menjawab hanya terdiam dan kembali melanjutkan jalannya yang sempat tertunda. Tidak lama dari itu, terdengar suara pintu kamar Alaska yang ditutup cukup kencang.

Terpopuler

Comments

muthia

muthia

mampir🙏

2024-09-19

1

Irma Kirana

Irma Kirana

semangat yaa 😊

2024-09-18

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Satu Persyaratan
2 Chapter 2 : Meresmikan
3 Chapter 3 : Kabar Buruk
4 Chapter 4 : Mendadak Menikah
5 Chapter 5 : Ternyata Cantik
6 Chapter 6 : Setelah Tiga Bulan
7 Chapter 7 : Tersadar Menjadi Seorang Istri
8 Chapter 8 : Ternyata Telah Dijodohkan
9 Chapter 9 : Lembar Baru Dengan Status Baru
10 Chapter 10 : Membiasakan Diri
11 Chapter 11 : Mulai Merasa Nyaman
12 Chapter 12 : Izin Membawanya Pindah
13 Chapter 13 : Rumah Baru Suasana Baru
14 Chapter 14 : Ternyata Hanya Sandiwara
15 Chapter 15 : Hanya Sebagai Penebus Syarat
16 Chapter 16 : Dibuat Kelelahan Seharian
17 Chapter 17 : Salah Tingkah
18 Chapter 18 : Perdebatan Di Pagi Hari
19 Chapter 19 : Tiba-tiba Pingsan
20 Chapter 20 : Terlalu Berlebihan
21 Chapter 21 : Tetap Kejam
22 Chapter 22 : Kedatangan Papa Farhan
23 Chapter 23 : Bagaimana Bisa Tahu?
24 Chapter 24 : Menagih Janji
25 Chapter 25 : Cukup Berat
26 Chapter 26 : Tidak Berperasaan
27 Chapter 27 : Menuduh Tanpa Bukti
28 Chapter 28 : Kembali Sekamar
29 Chapter 29 : Tidak Mau Mengaku
30 Chapter 30 : Terpaksa Mengobati Luka
31 Chapter 31 : Kejutan Berakhir Keterkejutan
32 Chapter 32 : Kedatangan Wanita Asing
33 Chapter 33 : Istri Yang Paling Berhak
34 Chapter 34 : Tidak Akan Pernah Jatuh Cinta
35 Chapter 35 : Sebuah Tantangan
36 Chapter 36 : Tiga Puluh Hari Mengejar Cinta
37 Chapter 37 : Mulai Menjalankan Misi
38 Chapter 38 : Menemui Suami
39 Chapter 39 : Terkesan Tidak Tertarik
40 Chapter 40 : Rasa Yang Tidak Disadari
41 Chapter 41 : Degup Jantung Yang Tidak Karuan
42 Chapter 42 : Mungkinkah Jatuh Cinta?
43 Chapter 43 : Kemarahan Safa
44 Chapter 44 : Melakukan Hal Yang Benar
45 Chapter 45 : Ini Yang Dinamakan Cinta
46 Chapter 46 : Kaget Sekaligus Senang
47 Chapter 47 : Tidak Bisa Fokus
48 Chapter 48 : Mulai Merindukannya
49 Chapter 49 : Matamu Tidak Bisa Berbohong
50 Chapter 50 : Tidak Diizinkan Keluar
51 Chapter 51 : Menjadi Yang Pertama
52 Chapter 52 : Berujung Hujan-hujanan
53 Chapter 53 : Larut Dalam Cinta
54 Chapter 54 : Momen Sangat Dinantikan
55 Chapter 55 : Hadirnya Orang Di Masa Lalu
56 Chapter 56 : Kepulangan Yang Tak Di Sangka
57 Chapter 57 : Pertanyaan Yang Belum Terjawab
58 Chapter 58 : Kenyataan Yang Menyakitkan
59 Chapter 59 : Hati Yang Hancur
60 Chapter 60 : Kenyataan Yang Sulit Untuk Diterima
61 Chapter 61 : Dikucilkan Dari Keluarga Sendiri
62 Chapter 62 : Diprovokasi Sang Suami
63 Chapter 63 : Kilas Masa Lalu
64 Chapter 64 : Masa Lalu Yang Tinggal Duka
65 Chapter 65 : Kisah itu Sudah Usai
66 Chapter 66 : Cinta Itu Benar Hadir
67 Chapter 67 : Pertengkaran Hebat
68 Chapter 68 : Kehilangan Yang Menyakitkan
69 Chapter 69 : Menceritakan Kronologi Kejadian
70 Chapter 70 : Kedatangan Yang Meggegerkan
71 Chapter 71 : Dibuat Penasaran
72 Chapter 72 : Tidak Bisa Ditemukan
73 Chapter 73 : Merasakan Koneksi Batin
74 Chapter 74 : Berulang Kali Menyebut Namanya
75 Chapter 75 : Tidak Bisa Jauh
76 Chapter 76 : Terbongkarnya Kebenaran
77 Chapter 77 : Melarang Untuk Kembali
78 Chapter 78 : Tidak Kuasa Menahan Rindu
79 Chapter 79 : Semakin Mengaguminya
80 Chapter 80 : Salah Mengira Membuat Malu
81 Chapter 81 : Obsesi Wanita, Memiliki Trauma
82 Chapter 82 : Berada Di Tempat Yang Tepat
83 Chapter 83 : Mengetahui Semua Kebenaran
84 Chapter 84 : Sejauh Ini, Cinta Kita Tetap Sama
85 Chapter 85 : Keputusan Yang Tepat
86 Chapter 86 : Merasakan Kehadirannya
87 Chapter 87 : Kembali Bertemu
88 Chapter 88 : Pasrah Dengan Keadaan
89 Chapter 89 : Waktunya Berjuang
90 Chapter 90 : Kesempatan Kedua
91 Chapter 91 : Sikap Yang Berubah
92 Chapter 92 : Dibalik Sikap Juteknya
93 Chapter 93 : Menjauh Untuk Bersama
94 Chapter 94 : Pengalihan Jabatan
95 Chapter 95 : Menjalani Hidup Sederhana
96 Chapter 96 : Kejadian Kocak
97 Chapter 97 : Membuat Pelajaran
98 Chapter 98 : Bukan Membalas Dendam
99 Chapter 99 : Belajar Mengaji Besama Istri
100 Chapter 100 : Menjalankan Misi
101 Chapter 101 : Pembelaan Abi Harun
102 Chapter 102 : Ternyata Tidak Pulang
103 Chapter 103 : Tidak Bisa Dipercaya
104 Chapter 104 : Tidak Mau Kalah
105 Chapter 105 : Mengikuti Permainannya
106 Chapter 106 : Mulai Main-Main
107 Chapter 107 : Tidak Sesuai Dengan Harapan
108 Chapter 108 : Selamat Untuk Sementara
109 Chapter 109 : Kecurigaan Akan Perubahannya
110 Chapter 110 : Menanyakan Soal Sikapnya
111 Chapter 111 : Feeling Seorang Ibu
112 Chapter 112 : I Love You, My Wife
113 Chapter 113 : Kebahagiaan Tiada Tara
114 Chapter 114 : Tertangkap Basah
115 Chapter 115 : Beredarnya Foto Mesra
116 Chapter 116 : Desas Desus Para Santri
117 Chapter 117 : Fitnah Untuk Anak Kyai
118 Chapter 118 : Menghubungi Ibrahim
119 Chapter 119 : Ingin Menyelesaikan Masalah
120 Chapter 120 : Menambah Masalah
121 Chapter 121 : Menunggu Keputusan
122 Chapter 122 : Hari Yang Menegangkan
123 Chapter 123 : Pernikahan Di Ujung Tanduk
124 Chapter 124 : Kembali Hilangnya Kepercayaan
125 Chapter 125 : Ingin Menebus Kesalahan
126 Chapter 126 : Mencari Rumah Tujuan
127 Chapter 127 : Mengurunkan Niat
128 Chapter 128 : Di Balik Keputusan Arumi
129 Chapter 129 : Sebuah Keterkejutan
130 Chapter 130 : Sisi Yang Berbeda
131 Chapter 131 : Tamu Tak Diketahui
132 Chapter 132 : Ketika Lawan Menjadi Teman
133 Chapter 133 : Berkerja Sama
134 Chapter 34 : Oh Ternyata ....
135 Chapter 135 : Awal Yang Bagus Untuk Safa
136 Chapter 136 : Dekat, Tapi Tak Mengenal
137 Chapter 137 : Awal Dari Kehancuran
138 Chapter 138 : Kekecewaan Papa Farhan
139 Chapter 139 : Turungkap Sudah
140 Chapter 140 : Kebenaran Yang Terungkap
141 Chapter 141 : Tidak Bisa Berkutik Lagi
142 Chapter 142 : Penyesalan Itu Harus
143 Chapter 143 : Memilih Untuk Berdamai
144 Chapter 144 : Menikah Ulang
145 Chapter 145 : Kebahagiaan Yang Dinanti
146 Chapter 146 : Semuanya Akan Menjadi Pahala
147 Chapter 147 : Umrah Bersama Istri
148 Chapter 148 : Impian Yang Terwujud
149 Chapter 149 : Kabar Bahagia
150 Chapter 150 : Mulai Bucinnya Alaska
151 Chapter 151 : Pernikahan Ibrahim Dan Safa
152 Chapter 152 : Semakin Perhatian
153 Chapter 153 : Semua Mendapatkan Jodohnya
154 Chapter 154 : Lahirnya Buah Cinta
155 Chapter 155 : Melihat Tumbuh Anak { END }
156 Promosi Novel Baru : Love Delayed Mas Santri
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Chapter 1 : Satu Persyaratan
2
Chapter 2 : Meresmikan
3
Chapter 3 : Kabar Buruk
4
Chapter 4 : Mendadak Menikah
5
Chapter 5 : Ternyata Cantik
6
Chapter 6 : Setelah Tiga Bulan
7
Chapter 7 : Tersadar Menjadi Seorang Istri
8
Chapter 8 : Ternyata Telah Dijodohkan
9
Chapter 9 : Lembar Baru Dengan Status Baru
10
Chapter 10 : Membiasakan Diri
11
Chapter 11 : Mulai Merasa Nyaman
12
Chapter 12 : Izin Membawanya Pindah
13
Chapter 13 : Rumah Baru Suasana Baru
14
Chapter 14 : Ternyata Hanya Sandiwara
15
Chapter 15 : Hanya Sebagai Penebus Syarat
16
Chapter 16 : Dibuat Kelelahan Seharian
17
Chapter 17 : Salah Tingkah
18
Chapter 18 : Perdebatan Di Pagi Hari
19
Chapter 19 : Tiba-tiba Pingsan
20
Chapter 20 : Terlalu Berlebihan
21
Chapter 21 : Tetap Kejam
22
Chapter 22 : Kedatangan Papa Farhan
23
Chapter 23 : Bagaimana Bisa Tahu?
24
Chapter 24 : Menagih Janji
25
Chapter 25 : Cukup Berat
26
Chapter 26 : Tidak Berperasaan
27
Chapter 27 : Menuduh Tanpa Bukti
28
Chapter 28 : Kembali Sekamar
29
Chapter 29 : Tidak Mau Mengaku
30
Chapter 30 : Terpaksa Mengobati Luka
31
Chapter 31 : Kejutan Berakhir Keterkejutan
32
Chapter 32 : Kedatangan Wanita Asing
33
Chapter 33 : Istri Yang Paling Berhak
34
Chapter 34 : Tidak Akan Pernah Jatuh Cinta
35
Chapter 35 : Sebuah Tantangan
36
Chapter 36 : Tiga Puluh Hari Mengejar Cinta
37
Chapter 37 : Mulai Menjalankan Misi
38
Chapter 38 : Menemui Suami
39
Chapter 39 : Terkesan Tidak Tertarik
40
Chapter 40 : Rasa Yang Tidak Disadari
41
Chapter 41 : Degup Jantung Yang Tidak Karuan
42
Chapter 42 : Mungkinkah Jatuh Cinta?
43
Chapter 43 : Kemarahan Safa
44
Chapter 44 : Melakukan Hal Yang Benar
45
Chapter 45 : Ini Yang Dinamakan Cinta
46
Chapter 46 : Kaget Sekaligus Senang
47
Chapter 47 : Tidak Bisa Fokus
48
Chapter 48 : Mulai Merindukannya
49
Chapter 49 : Matamu Tidak Bisa Berbohong
50
Chapter 50 : Tidak Diizinkan Keluar
51
Chapter 51 : Menjadi Yang Pertama
52
Chapter 52 : Berujung Hujan-hujanan
53
Chapter 53 : Larut Dalam Cinta
54
Chapter 54 : Momen Sangat Dinantikan
55
Chapter 55 : Hadirnya Orang Di Masa Lalu
56
Chapter 56 : Kepulangan Yang Tak Di Sangka
57
Chapter 57 : Pertanyaan Yang Belum Terjawab
58
Chapter 58 : Kenyataan Yang Menyakitkan
59
Chapter 59 : Hati Yang Hancur
60
Chapter 60 : Kenyataan Yang Sulit Untuk Diterima
61
Chapter 61 : Dikucilkan Dari Keluarga Sendiri
62
Chapter 62 : Diprovokasi Sang Suami
63
Chapter 63 : Kilas Masa Lalu
64
Chapter 64 : Masa Lalu Yang Tinggal Duka
65
Chapter 65 : Kisah itu Sudah Usai
66
Chapter 66 : Cinta Itu Benar Hadir
67
Chapter 67 : Pertengkaran Hebat
68
Chapter 68 : Kehilangan Yang Menyakitkan
69
Chapter 69 : Menceritakan Kronologi Kejadian
70
Chapter 70 : Kedatangan Yang Meggegerkan
71
Chapter 71 : Dibuat Penasaran
72
Chapter 72 : Tidak Bisa Ditemukan
73
Chapter 73 : Merasakan Koneksi Batin
74
Chapter 74 : Berulang Kali Menyebut Namanya
75
Chapter 75 : Tidak Bisa Jauh
76
Chapter 76 : Terbongkarnya Kebenaran
77
Chapter 77 : Melarang Untuk Kembali
78
Chapter 78 : Tidak Kuasa Menahan Rindu
79
Chapter 79 : Semakin Mengaguminya
80
Chapter 80 : Salah Mengira Membuat Malu
81
Chapter 81 : Obsesi Wanita, Memiliki Trauma
82
Chapter 82 : Berada Di Tempat Yang Tepat
83
Chapter 83 : Mengetahui Semua Kebenaran
84
Chapter 84 : Sejauh Ini, Cinta Kita Tetap Sama
85
Chapter 85 : Keputusan Yang Tepat
86
Chapter 86 : Merasakan Kehadirannya
87
Chapter 87 : Kembali Bertemu
88
Chapter 88 : Pasrah Dengan Keadaan
89
Chapter 89 : Waktunya Berjuang
90
Chapter 90 : Kesempatan Kedua
91
Chapter 91 : Sikap Yang Berubah
92
Chapter 92 : Dibalik Sikap Juteknya
93
Chapter 93 : Menjauh Untuk Bersama
94
Chapter 94 : Pengalihan Jabatan
95
Chapter 95 : Menjalani Hidup Sederhana
96
Chapter 96 : Kejadian Kocak
97
Chapter 97 : Membuat Pelajaran
98
Chapter 98 : Bukan Membalas Dendam
99
Chapter 99 : Belajar Mengaji Besama Istri
100
Chapter 100 : Menjalankan Misi
101
Chapter 101 : Pembelaan Abi Harun
102
Chapter 102 : Ternyata Tidak Pulang
103
Chapter 103 : Tidak Bisa Dipercaya
104
Chapter 104 : Tidak Mau Kalah
105
Chapter 105 : Mengikuti Permainannya
106
Chapter 106 : Mulai Main-Main
107
Chapter 107 : Tidak Sesuai Dengan Harapan
108
Chapter 108 : Selamat Untuk Sementara
109
Chapter 109 : Kecurigaan Akan Perubahannya
110
Chapter 110 : Menanyakan Soal Sikapnya
111
Chapter 111 : Feeling Seorang Ibu
112
Chapter 112 : I Love You, My Wife
113
Chapter 113 : Kebahagiaan Tiada Tara
114
Chapter 114 : Tertangkap Basah
115
Chapter 115 : Beredarnya Foto Mesra
116
Chapter 116 : Desas Desus Para Santri
117
Chapter 117 : Fitnah Untuk Anak Kyai
118
Chapter 118 : Menghubungi Ibrahim
119
Chapter 119 : Ingin Menyelesaikan Masalah
120
Chapter 120 : Menambah Masalah
121
Chapter 121 : Menunggu Keputusan
122
Chapter 122 : Hari Yang Menegangkan
123
Chapter 123 : Pernikahan Di Ujung Tanduk
124
Chapter 124 : Kembali Hilangnya Kepercayaan
125
Chapter 125 : Ingin Menebus Kesalahan
126
Chapter 126 : Mencari Rumah Tujuan
127
Chapter 127 : Mengurunkan Niat
128
Chapter 128 : Di Balik Keputusan Arumi
129
Chapter 129 : Sebuah Keterkejutan
130
Chapter 130 : Sisi Yang Berbeda
131
Chapter 131 : Tamu Tak Diketahui
132
Chapter 132 : Ketika Lawan Menjadi Teman
133
Chapter 133 : Berkerja Sama
134
Chapter 34 : Oh Ternyata ....
135
Chapter 135 : Awal Yang Bagus Untuk Safa
136
Chapter 136 : Dekat, Tapi Tak Mengenal
137
Chapter 137 : Awal Dari Kehancuran
138
Chapter 138 : Kekecewaan Papa Farhan
139
Chapter 139 : Turungkap Sudah
140
Chapter 140 : Kebenaran Yang Terungkap
141
Chapter 141 : Tidak Bisa Berkutik Lagi
142
Chapter 142 : Penyesalan Itu Harus
143
Chapter 143 : Memilih Untuk Berdamai
144
Chapter 144 : Menikah Ulang
145
Chapter 145 : Kebahagiaan Yang Dinanti
146
Chapter 146 : Semuanya Akan Menjadi Pahala
147
Chapter 147 : Umrah Bersama Istri
148
Chapter 148 : Impian Yang Terwujud
149
Chapter 149 : Kabar Bahagia
150
Chapter 150 : Mulai Bucinnya Alaska
151
Chapter 151 : Pernikahan Ibrahim Dan Safa
152
Chapter 152 : Semakin Perhatian
153
Chapter 153 : Semua Mendapatkan Jodohnya
154
Chapter 154 : Lahirnya Buah Cinta
155
Chapter 155 : Melihat Tumbuh Anak { END }
156
Promosi Novel Baru : Love Delayed Mas Santri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!