Sincere Love My Husband

Sincere Love My Husband

Chapter 1 : Satu Persyaratan

..."Kehilangan membuatku sadar bahwa kerasnya dunia itu ada. Akanku pastikan sakit ini menjadi nyata, sampai tidak ada satupun yang berani menentangku."...

...~Alaska Dirgantara~...

Semenjak meninggalnya almarhumah Mama Aluna --- ibu kandung Alaska pada saat umurnya baru menginjak tujuh tahun, karena tragedi kecelakaan beruntun yang mengakibatkan Aluna kehilangan nyawanya. Alaska sebagai anak tidak menerima kepergian mamanya itu, sehingga mengakibatkan mentalnya menjadi keras dan susah untuk diberi nasehat.

Tumbuh tanpa seorang ibu dalam usia sekecil itu membuat Alaska menjadi pribadi yang sangat kejam dan keras. Bahkan ayahnya --- Farhan tidak bisa menangani anak semata wayangnya bersama Aluna, sehingga ia menikah lagi dengan Rina yang kini telah menjadi istrinya selama delapan belas tahun.

Selama delapan belas tahun Rina tidak mampu meluluhkan hati Alaska bahkan ia dibenci oleh putra sambungnya itu, apalagi hadirnya anak lain yang dibawa oleh Rina membuat Alaska semakin benci kepada Papa Farhan yang selalu membandingkan keduanya.

Sudah capek dengan sikap Alaska, membuat Papa Farhan merencanakan sesuatu untuk membuat anaknya itu berubah dan kembali seperti dulu sewaktu almarhumah Aluna masih hidup.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Alaska Dirgantara, pemilik wajah tampan dengan ukiran yang hampir sempurna. Hidung mancung, kulit putih, wajah oval serta tubuh tegap membuat Alaska semakin berkarisma. Kini umurnya telah menginjak 28 tahun, menjabat sebagai CEO Dirgantara Group. Terlihat Alaska melangkah masuk ke dalam rumah dengan muka datar tanpa ekspresi. Itu sudah kebiasannya selama delapan belas tahun kebelakang ini.

Semua orang di dalam rumah sudah tidak heran lagi apalagi Mama Rina yang selalu menyambut Alaska setiap pulang dari kantor hanya ditanggapi acuh saja bahkan selama ini Rina hanya bisa pasrah dengan sikap anak sambungnya itu yang menyimpan kebencian bertahun-tahun karena mengira telah menggoda Farhan untuk menikahinya beberapa bulan setelah Aluna meninggal dunia.

"Alaska, kamu sudah pulang Nak? Ayo kita makan bersama, Mama sudah masakin makanan kesukaanmu," ajak Mama Rina dengan senyum merekah di bibirnya.

"Sudahlah jangan berpura-pura menjadi Mama yang baik untukku, karena sampai kapanpun anda tidak akan pernah menggantikan Mamaku, cam kan itu!" tegas Alaska dengan nada yang sangat keras sehingga membuat tubuh Rina terguncang hebat.

"Alaska! Apa-apaan kamu, bicara tidak sopan kepada Mamamu?" Papa Farhan mengepalkan kedua tangannya dan hendak menampar pipi mulus sang anak. Namun terhenti, karena Mama Rina menghentikan aksinya itu.

"Pa, sudah jangan marahi Alaska! Biarkanlah dia istirahat ke kamarnya pasti dia sangat capek," ucap Mama Rina sangat perhatian kepada Alaska walupun tidak pernah mendapatkan perlakuan baik dari putranya itu.

"Apa? Papa mau tampar aku? Silahkan ni, tampar saja wajah Alaska!" Alaska mendekatkan dirinya kepada Papa Farhan sembari menunjuk-nunjuk wajah tampannya dengan sengaja.

"Silan kamu anak tidak tahu diri!" Tangan itu hendak melayang mendarat ke pipi mulus Alaska. Namun, lagi dan lagi Mama Rina menghentikannya.

"Jangan Pa! Alaska masih muda belum mengerti jangan dikasari seperti itu," ujar Mama Rina dengan wajah iba.

"Kamu ini jangan membela Alaska terus, dia anak pembangkang tidak pernah nurut apa kata orang tua bahkan seenaknya saja. Lihat kelakuannya itu sungguh tidak punya tatakrama, kurang apa kita mengurusnya selama ini?" kata Papa Farhan dengan deru nafas naik turun karena emosinya yang sudah sampai memuncak.

"Kenapa Pa tidak jadi? Sungguh Papa macam apa kamu? Anak kandung saja sudah mau main tangan, dikasari, dibentak, sedangkan anak dari wanita itu Papa bangga-banggakan sampai lupa sama anak kandungannya sendiri," ucap Alaska tersenyum sinis sembari melenggang pergi dari hadapan Papa Farhan dan Mama Rina.

"Berhenti di situ! Satu langkah lagi kamu berjalan, aset Dirgantara Group akan Papa kasih kepada Ibrahim semuanya tanpa sisa!" ungkap Papa Farhan lantang.

Deg!

Alaska terdiam, ia berhenti tidak melanjutkan langkahnya dan kembali membalikkan tubuhnya dengan menatap tajam wajah Papa Farhan. "Apa-apaan yang Papa berusan katanya? Alaska tidak akan pernah membiarkan aset keluarga kita dikuasai oleh anak dari wanita itu!" tegasnya menatap tajam Mama Rina.

Papa Farhan tersenyum sinis, hendak merencanakan sesuatu. "Papa akan berikan semua aset Dirgantara Group kepada Ibrahim, kecuali dengan satu syarat," ucapnya dengan senyum yang tidak pernah pudar dari wajah tampannya yang mulai menua.

"Apa yang Papa inginkan? Cepat katakan!" Alaska lantang menegaskan Papa Farhan agar tidak main-main dengannya.

"Syaratnya kamu harus menikahi wanita pilihan Papa. Dengan begitu aset Dirgantara Group akan jatuh kepadamu," ucap Papa Farhan dengan lantang.

"Hah, apa Papa gila? Syarat macam apa itu? Enggak, enggak! Pokoknya sampai kapanpun Alaskan gak bakalan menikah dengan cewe pilihan Papa itu!" tegasnya berulang kali. Alaska menentang keras syarat yang dibuat oleh Papa Farhan.

"Baiklah, berarti Papa anggap kamu menyetujui keputusan Papa untuk memberikan aset Dirgantara Group kepada Ibrahim. Mulai besok Papa akan urus semua surat-suratnya," kata Papa Farhan tetep bersikap tenang walupun anaknya sedang emosi.

Mama Rina yang mendengar ucapan suaminya hanya bisa terdiam tanpa berpikir banyak, karena ia tahu yang suaminya putuskan itu pasti ada sebabnya.

"Baiklah, Alaska terima permintaan Papa. Alaska akan menikahi gadis itu," ucap Alaska dengan berat hati.

Nampaknya Alaska tidak mempunyai pilihan lain selain menerima syarat konyol itu. Di dalam hidupnya tidak pernah terpikirkan bahwa ia akan menikahi wanita, apalagi pilihan Papa Farhan yang jelas-jelas pasti bukan tipenya.

"Benarkah itu Alaska? Apa kamu memenuhi syarat yang sudah Papa minta?" tanya Papa Farhan untuk memastikan kembali.

"Iya Pa, Alaska terima syarat itu asalkan aset Dirgantara Group tidak jatuh ke tangan anak dari wanita itu!" Tatap sinis Alaska yang tidak pernah pudar dari penglihatan Mama Rina.

"Baiklah, besok kamu ikut Papa ke rumah Harun untuk meresmikan perjodohanmu dengan putrinya dan membahas pernikahan," kata Papa Farhan serius.

"Apa? Kenapa secepat itu Pa? Apa tidak bisa diperlambat sekitar setahun atau dua tahun lagi?" tanya Alaska yang masih terkejut dengan perkataan Papa Farhan.

"Tidak bisa! Karena harus secepat mungkin kamu menikah dengan putri dari Harun. Semakin cepat maka cepat pula aset Dirgantara Group jatuh kepadamu. Jika kau ingin memperlambat pernikahan ini, maka aset Dirgantara Group akan jatuh ke tangan Ibrahim!" jelas Papa Fathan dengan santainya.

"Aaahhk! Sialan! Semakin ribet saja," umpat Alaska frustasi berada di dalam pilihan yang rumit.

"Bagaimana keputusanmu Alaska?" tanya Papa Farhan kembali membuat Alaska menatapnya tajam.

"Baik Pa, Alaska mau ikut Papa besok." Alaska hanya bisa pasrah karena tidak ada lagi pilihan lain.

"Bagus, Papa akan kabari Harun nanti. Dan kamu Alaska, siapkan dirimu untuk besok bertemu calon istri kamu!" pinta Papa Farhan dengan tegas.

Alaska tidak menjawab hanya terdiam dan kembali melanjutkan jalannya yang sempat tertunda. Tidak lama dari itu, terdengar suara pintu kamar Alaska yang ditutup cukup kencang.

Terpopuler

Comments

muthia

muthia

mampir🙏

2024-09-19

1

Irma Kirana

Irma Kirana

semangat yaa 😊

2024-09-18

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Satu Persyaratan
2 Chapter 2 : Meresmikan
3 Chapter 3 : Kabar Buruk
4 Chapter 4 : Mendadak Menikah
5 Chapter 5 : Ternyata Cantik
6 Chapter 6 : Setelah Tiga Bulan
7 Chapter 7 : Tersadar Menjadi Seorang Istri
8 Chapter 8 : Ternyata Telah Dijodohkan
9 Chapter 9 : Lembar Baru Dengan Status Baru
10 Chapter 10 : Membiasakan Diri
11 Chapter 11 : Mulai Merasa Nyaman
12 Chapter 12 : Izin Membawanya Pindah
13 Chapter 13 : Rumah Baru Suasana Baru
14 Chapter 14 : Ternyata Hanya Sandiwara
15 Chapter 15 : Hanya Sebagai Penebus Syarat
16 Chapter 16 : Dibuat Kelelahan Seharian
17 Chapter 17 : Salah Tingkah
18 Chapter 18 : Perdebatan Di Pagi Hari
19 Chapter 19 : Tiba-tiba Pingsan
20 Chapter 20 : Terlalu Berlebihan
21 Chapter 21 : Tetap Kejam
22 Chapter 22 : Kedatangan Papa Farhan
23 Chapter 23 : Bagaimana Bisa Tahu?
24 Chapter 24 : Menagih Janji
25 Chapter 25 : Cukup Berat
26 Chapter 26 : Tidak Berperasaan
27 Chapter 27 : Menuduh Tanpa Bukti
28 Chapter 28 : Kembali Sekamar
29 Chapter 29 : Tidak Mau Mengaku
30 Chapter 30 : Terpaksa Mengobati Luka
31 Chapter 31 : Kejutan Berakhir Keterkejutan
32 Chapter 32 : Kedatangan Wanita Asing
33 Chapter 33 : Istri Yang Paling Berhak
34 Chapter 34 : Tidak Akan Pernah Jatuh Cinta
35 Chapter 35 : Sebuah Tantangan
36 Chapter 36 : Tiga Puluh Hari Mengejar Cinta
37 Chapter 37 : Mulai Menjalankan Misi
38 Chapter 38 : Menemui Suami
39 Chapter 39 : Terkesan Tidak Tertarik
40 Chapter 40 : Rasa Yang Tidak Disadari
41 Chapter 41 : Degup Jantung Yang Tidak Karuan
42 Chapter 42 : Mungkinkah Jatuh Cinta?
43 Chapter 43 : Kemarahan Safa
44 Chapter 44 : Melakukan Hal Yang Benar
45 Chapter 45 : Ini Yang Dinamakan Cinta
46 Chapter 46 : Kaget Sekaligus Senang
47 Chapter 47 : Tidak Bisa Fokus
48 Chapter 48 : Mulai Merindukannya
49 Chapter 49 : Matamu Tidak Bisa Berbohong
50 Chapter 50 : Tidak Diizinkan Keluar
51 Chapter 51 : Menjadi Yang Pertama
52 Chapter 52 : Berujung Hujan-hujanan
53 Chapter 53 : Larut Dalam Cinta
54 Chapter 54 : Momen Sangat Dinantikan
55 Chapter 55 : Hadirnya Orang Di Masa Lalu
56 Chapter 56 : Kepulangan Yang Tak Di Sangka
57 Chapter 57 : Pertanyaan Yang Belum Terjawab
58 Chapter 58 : Kenyataan Yang Menyakitkan
59 Chapter 59 : Hati Yang Hancur
60 Chapter 60 : Kenyataan Yang Sulit Untuk Diterima
61 Chapter 61 : Dikucilkan Dari Keluarga Sendiri
62 Chapter 62 : Diprovokasi Sang Suami
63 Chapter 63 : Kilas Masa Lalu
64 Chapter 64 : Masa Lalu Yang Tinggal Duka
65 Chapter 65 : Kisah itu Sudah Usai
66 Chapter 66 : Cinta Itu Benar Hadir
67 Chapter 67 : Pertengkaran Hebat
68 Chapter 68 : Kehilangan Yang Menyakitkan
69 Chapter 69 : Menceritakan Kronologi Kejadian
70 Chapter 70 : Kedatangan Yang Meggegerkan
71 Chapter 71 : Dibuat Penasaran
72 Chapter 72 : Tidak Bisa Ditemukan
73 Chapter 73 : Merasakan Koneksi Batin
74 Chapter 74 : Berulang Kali Menyebut Namanya
75 Chapter 75 : Tidak Bisa Jauh
76 Chapter 76 : Terbongkarnya Kebenaran
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Chapter 1 : Satu Persyaratan
2
Chapter 2 : Meresmikan
3
Chapter 3 : Kabar Buruk
4
Chapter 4 : Mendadak Menikah
5
Chapter 5 : Ternyata Cantik
6
Chapter 6 : Setelah Tiga Bulan
7
Chapter 7 : Tersadar Menjadi Seorang Istri
8
Chapter 8 : Ternyata Telah Dijodohkan
9
Chapter 9 : Lembar Baru Dengan Status Baru
10
Chapter 10 : Membiasakan Diri
11
Chapter 11 : Mulai Merasa Nyaman
12
Chapter 12 : Izin Membawanya Pindah
13
Chapter 13 : Rumah Baru Suasana Baru
14
Chapter 14 : Ternyata Hanya Sandiwara
15
Chapter 15 : Hanya Sebagai Penebus Syarat
16
Chapter 16 : Dibuat Kelelahan Seharian
17
Chapter 17 : Salah Tingkah
18
Chapter 18 : Perdebatan Di Pagi Hari
19
Chapter 19 : Tiba-tiba Pingsan
20
Chapter 20 : Terlalu Berlebihan
21
Chapter 21 : Tetap Kejam
22
Chapter 22 : Kedatangan Papa Farhan
23
Chapter 23 : Bagaimana Bisa Tahu?
24
Chapter 24 : Menagih Janji
25
Chapter 25 : Cukup Berat
26
Chapter 26 : Tidak Berperasaan
27
Chapter 27 : Menuduh Tanpa Bukti
28
Chapter 28 : Kembali Sekamar
29
Chapter 29 : Tidak Mau Mengaku
30
Chapter 30 : Terpaksa Mengobati Luka
31
Chapter 31 : Kejutan Berakhir Keterkejutan
32
Chapter 32 : Kedatangan Wanita Asing
33
Chapter 33 : Istri Yang Paling Berhak
34
Chapter 34 : Tidak Akan Pernah Jatuh Cinta
35
Chapter 35 : Sebuah Tantangan
36
Chapter 36 : Tiga Puluh Hari Mengejar Cinta
37
Chapter 37 : Mulai Menjalankan Misi
38
Chapter 38 : Menemui Suami
39
Chapter 39 : Terkesan Tidak Tertarik
40
Chapter 40 : Rasa Yang Tidak Disadari
41
Chapter 41 : Degup Jantung Yang Tidak Karuan
42
Chapter 42 : Mungkinkah Jatuh Cinta?
43
Chapter 43 : Kemarahan Safa
44
Chapter 44 : Melakukan Hal Yang Benar
45
Chapter 45 : Ini Yang Dinamakan Cinta
46
Chapter 46 : Kaget Sekaligus Senang
47
Chapter 47 : Tidak Bisa Fokus
48
Chapter 48 : Mulai Merindukannya
49
Chapter 49 : Matamu Tidak Bisa Berbohong
50
Chapter 50 : Tidak Diizinkan Keluar
51
Chapter 51 : Menjadi Yang Pertama
52
Chapter 52 : Berujung Hujan-hujanan
53
Chapter 53 : Larut Dalam Cinta
54
Chapter 54 : Momen Sangat Dinantikan
55
Chapter 55 : Hadirnya Orang Di Masa Lalu
56
Chapter 56 : Kepulangan Yang Tak Di Sangka
57
Chapter 57 : Pertanyaan Yang Belum Terjawab
58
Chapter 58 : Kenyataan Yang Menyakitkan
59
Chapter 59 : Hati Yang Hancur
60
Chapter 60 : Kenyataan Yang Sulit Untuk Diterima
61
Chapter 61 : Dikucilkan Dari Keluarga Sendiri
62
Chapter 62 : Diprovokasi Sang Suami
63
Chapter 63 : Kilas Masa Lalu
64
Chapter 64 : Masa Lalu Yang Tinggal Duka
65
Chapter 65 : Kisah itu Sudah Usai
66
Chapter 66 : Cinta Itu Benar Hadir
67
Chapter 67 : Pertengkaran Hebat
68
Chapter 68 : Kehilangan Yang Menyakitkan
69
Chapter 69 : Menceritakan Kronologi Kejadian
70
Chapter 70 : Kedatangan Yang Meggegerkan
71
Chapter 71 : Dibuat Penasaran
72
Chapter 72 : Tidak Bisa Ditemukan
73
Chapter 73 : Merasakan Koneksi Batin
74
Chapter 74 : Berulang Kali Menyebut Namanya
75
Chapter 75 : Tidak Bisa Jauh
76
Chapter 76 : Terbongkarnya Kebenaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!