"apa yang kau lakukan Alexander!! kau.. kau tidak akan membunuh ku kan. ingat lah Alex, aku ini istri mu. istri sah mu! dan bahkan aku sedang mengandung anak mu!"
"itu bukan anak ku Clarisse! aku tidak menginginkan mu sejak awal. dan anak itu hadir juga karena rencana busuk mu! kau adalah wanita murahan rendah! wanita kejam seperti mu memang pantas mati. kau sudah beberapa kali mencelakai Odelia dan kali ini aku tidak akan mengampuni mu!"
" Odelia sialan itu pantas mendapatkan hal-hal yang buruk! dan kau tau jika Odelia tidak pernah mencintai mu seperti aku mencintaimu!"
"aku tidak memerlukan cinta mu Clarisse. mati lah!!"
*****
selamat menikmati perjalanan Lady Clarisse yang berusaha mengubah masa depan nya agar hidup lebih lama dan bahagia.
SELAMAT MEMBACA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menawar harga
Clarisse sudah berpakaian seperti rakyat biasa dengan memakai celana kain berwarna coklat dan juga kemeja putih yang sedikit kusam serta jubah bertudung berwarna hitam. Sementara penampilan Cloude berpakaian serba hitam tanpa penutup kepala dan wajah.
"sebelum pergi aku ingin memberikan ini kepada kakak" Cloude mengeluarkan sebuah kartu berwarna merah dari saku celana nya.
"ini aku mencuri nya dari seseorang saat aku mendengar ucapan mereka yang ingin mengunjungi pelelangan ini semalam. Pria itu sangat angkuh dan sok kaya semalam berbicara pada teman nya jika dia akan membeli barang-barang yang sangat mahal di pelelangan itu". Sambung nya lagi setelah kartu itu di terima Clarisse.
"ternyata kau sangat berguna!" puji Clarisse dan membuat remaja lelaki itu bersemu sedikit malu.
Sudah saat nya mereka pergi ke pelelangan itu sebelum Clarisse kembali ke rumah suami nya. Dia harus cepat waktu nya hari ini juga tidak banyak.
"Eliot kemari lah!" panggil Clarisse kepada salah satu anak-anak yang ada di bangunan itu. bocah lelaki tersebut berlari ke arah Clarisse dengan sigap.
"pergi lah ke kedai roti milik madam Sandra dan katakan pada Lula jika aku pergi ke suatu tempat dan minta pada nya untuk menunggu ku hingga kembali di tempat biasa. Dan ini upah mu!". Clarisse memberikan 1 keping koin emas kepada Eliot dan bocah itu langsung pergi melakukan perintah dari Clarisse.
Setelah melihat bocah itu pergi Clarisse dan Cloude juga pergi dari tempat itu dan menuju tempat dimana pelelangan haram itu berlangsung.
Mereka tidak berkuda hanya berlari dengan cepat dan melompati atap-atap rumah penduduk dengan cepat. Dan untung saja kandungan Clarisse baru berusia 1 Minggu. Jadi wanita itu tidak terlalu di repot kan.
Dengan gerakan gesit Clarisse dan Cloude berlari dan melompat dari atap ke atap dan tembok ke tembok tanpa sepengetahuan orang lain. Bahkan kesatria yang sedang patroli tidak menyadari keberadaan mereka.
Sebagai penunjuk jalan Cloude berlari di depan, sementara Clarisse mengikuti nya. Hingga 20 menit mereka melompati atap-atap rumah dan berjalan di lorong-lorong sempit dan sunyi sampai lah mereka di sebuah jalan buntu dengan pintu kayu yang sedikit usang.
"kak kita sudah sampai di dalam sana terdapat ruangan besar yang digunakan para pedagang ilegal melelang barang-barang yang mereka dapat". Ucap Cloude dengan sangat pelan dan Clarisse mendengar juga mengerti apa yang di sampaikan oleh remaja itu.
"baiklah. Kau tunggu di sini dan jangan sampai ketahuan siapa pun. Aku akan masuk ke dalam sendirian. Dan aku tidak akan lama". Clarisse kini memakai penutup mulut dan penutup kepala nya hingga wanita itu hanya terlihat mata nya yang indah saja. Sementara kedua tangan nya sudah memakai sarung tangan hitam, Clarisse tak ingin seseorang menyadari jika dia adalah seorang wanita seperti sebelumnya.
Dengan perlahan Clarisse membuka pintu kayu usang tersebut dan di dalam nya terdapat sebuah tangga yang menuju ruangan bawah tanah. Tanpa rasa takut Clarisse berjalan mengikuti tangga tersebut. Tak membuat nya terkejut melihat beberapa pengunjung yang memberikan kartu berwarna merah yang sama persis di berikan oleh Cloude tadi kepada penjaga ruangan itu.
Di sini mereka tidak akan mencurigai siapa pun. Orang baik dan jahat mereka terima di sini bahkan seorang perampok maupun bandit sekaligus. Yang penting mereka yang datang harus memiliki uang untuk membeli barang mereka.
Clarisse melangkah menuju pintu masuk dan memberikan kartu yang sama seperti pengunjung lainnya. Setelah mendapatkan kartu tersebut penjaga dengan tubuh besar dan berkepala botak yang membawa senjata seperti pedang dan kapak besar mempersilahkan Clarisse masuk.
Terbuka lah pintu masuk ke ruangan tersebut. Clarisse melihat sebuah aula besar yang terbengkalai dan juga tidak terlihat bagus. Beberapa kursi sudah di isi calon pembeli. Clarisse berjalan menuju kursi yang sedikit di depan dan duduk dengan tenang menunggu pelelangan ini di mulai.
Kursi-kursi itu tidak terlalu penuh beberapa bangsawan terlihat mengisi kursi yang kosong. Clarisse tidak peduli hal itu. Hingga 5 menit kemudian pelelangan itu di buka.
"Selamat siang tuan dan nyonya, selamat datang di tempat pelelangan kami dengan barang-barang langka! Hari ini kami akan melelang beberapa barang yang kami temukan di reruntuhan kota kuno Alteri yang penuh dengan misteri kekuatan magis nya".
Mendengar ucapan dari pemilik pergelangan itu beberapa orang kagum dan berbisik saat pria itu mengatakan reruntuhan kota Alteri. Alteri adalah kota besar yang dulu nya sangat jaya. Kota kelahiran para penyihir dan asal muasal kekuatan magis. Kota itu hancur setelah peperangan terjadi 500 tahun yang lalu. Dan para penyihir yang selamat menyebar ke segala penjuru dunia untuk melanjutkan hidup. Namun dari mereka kebanyakan dari kalangan penyihir hitam yang menentang hubungan dengan manusia biasa. Dan berusaha memerangi bahkan balas dendam dengan manusia biasa.
Sementara penyihir putih malah menerima hubungan tersebut dan berbaur dengan manusia biasa mereka bahkan menyegel kekuatan sihir mereka sendiri dan tidak menggunakan nya lagi. Lama kelamaan kekuatan yang tertekan itu dan lagi kebiasaan mereka mengikuti manusia biasa membuat kekuatan sihir mereka melemah. Apa lagi dengan pernikahan mereka dengan manusia biasa membuat sihir itu lenyap atau bahkan tertidur selama nya di diri mereka. Begitu kisah penyihir di kota Alteri.
"baiklah untuk barang yang pertama akan kami lelang adalah anting ruby yang sangat langka dan tua namun masih terlihat indah dan cantik saya akan membuka harga 15 koin emas". Di mulai lah pelelangan tersebut beberapa orang mulai menawar harga lebih tinggi dan tinggi. lagi dan lagi pemilik pelelangan menunjukkan dan menawarkan barang lain nya.
Clarisse tak tertarik dengan apa yang sedang di tawarkan oleh mereka, barang yang Clarisse ingin kan belum mereka keluarkan. Dan Clarisse masih menunggu dengan tenang di saat beberapa orang lain nya sibuk menawar harga barang-barang tersebut.
Hingga hampir di pertengahan acara beberapa barang menarik perhatian Clarisse.
"ini dia sebuah pedang yang di percaya memiliki magis dari kota Alteri pedang yang secara turun menurun di miliki oleh pemimpin di kota Alteri penyihir agung yang memimpin para penyihir dan menjadi penyeimbang antara penyihir hitam dan penyihir putih. Pedang yang sangat kuno namun masih terlihat sangat indah. Pedang eternal magic sword Kami akan membuka harga dengan 500 koin emas!".
Pedang yang di tawarkan oleh pelelang itu sangat di minati oleh pengunjung.
"550 koin emas"
"650 koin emas"
"700 koin emas"
"1000 koin emas"
Para pembeli itu saling tak mau kalah merebutkan pedang tersebut hingga harga yang di ucapkan Clarisse membuat para pengunjung dan pemilik pelelangan terkejut dan langsung memberikan pedang tersebut kepada Clarisse.
"3000 koin emas!"
"wow!!! Luar biasa baik lah ada lagi yang menawar lebih tinggi dari tuan bertopeng di sana? 3000 koin emas satu kali. 3000 koin emas dua kali. 3000 koin emas tiga kali! Baik lah seperti pedang tersebut akan menjadi milik tuan dengan nomor 25!" pemilik tempat itu mengerikan palu nya menandakan jika pedang itu menjadi milik Clarisse.
Clarisse bangkit dari duduk nya menjemput pedang yang berhasil dia miliki, segera membayar nya dan akan segera pergi. Clarisse tidak punya waktu untuk berlama-lama di tempat itu.
Saat akan keluar dari aula tersebut dengan pedang yang sudah terbungkus rapi. Clarisse berpapasan dengan dua orang yang sangat di kenal nya. namun kedua orang tersebut tidak mengenali Clarisse yang sedang menyamar. Tanpa curiga mereka melewati Clarisse begitu saja. Seperti yang dia duga mereka datang terlambat di pelelangan ini. Di balik penutup mulut nya Clarisse menyunggingkan senyum kemenangan.
" sudah ku katakan padamu jika pelelangan ini mulai lebih awal. Aku tidak yakin pedang yang kita cari masih belum terjual atau tidak!" ucap salah satu dari Pria tersebut.
" tanya pada mereka siapa dan apa pedang itu sudah terjual atau belum"
"apa yang ingin kau lakukan Alexander?"
"tentu saja membeli dengan harga yang lebih mahal atau jika dia tidak mau aku akan mengambil nya secara paksa".
lanjut
bravo!!
lanjut kk /Good/