Laura yang sedang di kejar seseorang,ia berlari terburu buru tanpa melihat ke depan.Alhasil ia menabrak seseorang dan terjatuh bersamaan
Brukk....
" Aaaa.....ciuman pertama kuuu " Teriak Laura histeris tepat di depan wajah laki-laki tersebut
Laura refleks menapar wajah laki-laki tersebut cukup keras, membuat pipi laki-laki itu memerah.
" Dasar laki-laki mesum,cari kesempatan dalam musibah " Teriak Laura
Laura teringat kalau ia sedang di kejar orang suruhan ayahnya,Laura melihat orang itu semakin mendekat ia pun berdiri dan langsung lari meninggalkan Raynad yang masih terbaring di tanah.
" Tuan sedang apa " Ucap Bian asisten Raynad
" Bantu aku berdiri" Ucap Raynad
Bian pun membantu Raynad berdiri
Raynad memandangi punggung Laura yang mulai menjauh,dan ia masuk ke dalam mobil.
" Sial, kenapa orang itu terus mengejar ku " Umpat Laura
" Aku harus cari tempat untuk sembunyi " Ucap Laura
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mentari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#18
Tuan Raynad tidak suka kopi yang terlalu manis Non,jadi Nona bisa langsung mencobanya " Ucap Bi Jum
" Oh gitu ya Bi,kopinya ada di mana Bi " tanya Laura
" Sebentar Bibi ambilkan dulu " Ucap Bi Jum
" Iya Bi " jawab Laura
Bi Jum pun memberikan Kopi bubuk ke Laura, Raynad tidak suka dengan kopi yang instan Raynad lebih suka kopi buatan sendiri.Jadi jika kopi nya habis Bi Jum akan membutakan kopi baru, Raynad memiliki alat untuk membuat kopi.
Laura mulai meracik kopi untuk Raynad, setelah selesai ia langsung membawa kopi ke ruang kerja Raynad.
Tok..tok..tok
" Masuk " Ucap Raynad
Laura masuk membawa nampan berisi kopi pesanan Raynad,ia berjalan mendekati Raynad yang sekarang sudah duduk di sofa.
" Ini Tuan minumannya " Ucap Laura meletakan secangkir kopi di meja
" Hem,kau boleh keluar " Ucap Raynad
" Baik Tuan " Ucap Laura ia hendak pergi tapi Raynad memanggil nya jadi Laura mengurungkan niatnya
" Tunggu " Ucap Raynad
" Iya,apa ada yang Tuan butuhkan " Tanya Laura melihat ke arah Raynad
" Mendekatlah" Ucap Raynad
Laura pun mendekat ke Raynad dan duduk di sebelah Raynad,Laura tidak tau apa yang akan di lakukan Raynad kenapa ia disuruh untuk duduk disebelahnya.
Raynad menggeser tubuhnya agar lebih dekat dengan Laura,sontak Laura menggeser untuk menjauh tangan Raynad sangat cepat meraih pinggang Laura otomatis Laura tidak bisa bergerak.
" Kenapa kau menjauh " Tanya Raynad tangannya masih di pinggang Laura
" Tuan mau ngapain" Tanya Laura yang mulai panik
" Memang saya mau ngapain " Tanya balik Raynad menatap Laura dengan serius
" Kalau gak ada sesuatu lagi,tolong lepaskan sata Tuan.Saya akan merapikan barang barang di kamar " Ucap Laura
" Ada sesuatu yang harus kamu kerjakan " Ucap Raynad
" Apa Tu..." Belom selesai bicara bibir Laura langsung di bungkan dengan bibir tebal Raynad
Syok yang dialami Laura sekarang,tiba tiba dia mendapatkan ciuman dari Raynad yang sekian kalinya.Laura tidak bisa bergerak karena kali ini ciuman Raynad sangat lembut membuat Laura terbawa oleh ciuman Raynad.
Di dalam hati Raynad ia sangat senang karena kali ini,tidak apa perlawanan dari Laura saat ia menciumnya.Apa Laura sudah menikmati ciuman tersebut atau memang Laura ada rasa dengan Raynad,entah lah hanya Laura yang tau itu.
Satu menit dua menit sudah Raynad mencumbu bibir Laura, akhirnya ia melepas menyatu bibir mereka.Raynad mengelap bibir Laura yang basah karena ulahnya menggunakan jari telunjuk.
" Sekarang kau boleh pergi " Ucap Raynad begitu mudahnya Raynad mengangkat itu apa yang baru saja ia lakukan kepada Laura sungguh tidak punya perasaan
" Haa " Laura kaget dengan ucapan yang keluar dari mulut Raynad
Apa dia gila, setelah menciumiku dia mengusir ku bukanya minta maaf atau apa keh " Batin Laura
" Kenapa,kau ingin melakukannya lagi " Tanya Raynad
" Dasar pria mesum, seenaknya saja mengusir ku setalah kau mencium ku.Bukanya minta maaf karena sudah tidak sopan dengan ku " Ucap Laura memaki Raynad tepat di depan wajahnya
" Dimana letak ketidak sopanan ku " Tanya Raynad menatap Laura
" Apa kau lupa,tadi barusan kau mencium kuu..." Ucap Laura dengan emosi
" Oh,kalau itu merupakan salah satu pekerjaan mu " Ucap Raynad dengan santainya ia menyeruput kopi yang tadi dibuatkan oleh Laura
" Enak " Ucap Raynad lirih
" Pekerjaan, maksudnya Tuan ciuman barusan merupakan pekerjaan ku " Tanya Laura tidak habis pikir dengan Raynad
" Iya,jadi kau tidak boleh protes saat aku mencium mu karena ini sebuah pekerjaan untuk mu " Ucap Raynad yang masih menikmati secangkir kopi
" Bagaimana bisa,aku bekerja di sini untuk menjadi asisten pribadi Tuan mengurus kebutuhan pribadi bukan untuk berciuman " Ucap Laura protes
" Dan ciuman itu bukan lah pekerjaan " Imbuh Laura
" Apa kau lupa dengan poin ke 1-3 dari kontrak" Ucap Raynad
Seketika Laura berpikir untuk mengingat isi perjanjian kontrak pion 1 dan 3.
" Sepertinya kau lupa, baiklah aku katakan.Poin pertama pihak ke satu selalu benar,poin ke dua pihak ke dua kan melakukan apa saja yang diperintahkan oleh pihak ke satu.Apa kau sudah mengingatnya Nona Laura " Ucap Raynad dengan wajah sumringah
" Argh....menyebalkan " Ucap Laura pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan Raynad karena ia sangat kesal bahkan Laura menutupi pintu cukup keras karena merasa kesal.
" Kau sangat mengemaskan kalau sedang kesal " Ucap Raynad membayangkan wajah Laura yang sedang kesal karena ulahnya
Laura menghampiri Bi Jum yang masih menyiapkan makan malam,Laura duduk di meja yang ada di dapur dengan wajah cemberut bahkan memonyongkan bibirnya.
" Loh Non Laura kenapa,ko wajahnya seperti itu " Tanya Bi Jum melihat wajah Laura
" Ini gara gara majikannya Bi Jum " Ucap Laura dengan nada kesal dan melihat tangannya di depan dada
" Maksudnya Nona Tuan Raynad" Tanya Bi Jum
" Iya siapa lagi,yang suka melakukan semaunya " Ucap Laura Kesal
" Memang Tuan Raynad melakukan apa,Non " Tanya Bi Jum penasaran dengan apa yang di lakukan Tuan nya ke gadis kecil itu
" Dia menci....." Ucap Laura menggantung
" Menci apa Non " Tanya Bi Jum
" Ah itu Bi,tadi Tuan Raynad menginjak kaki aku.Makanya aku kesal dengannya" Ucap Laura berbohong tidak mungkin dia bilang ke Bi Jum kalau Raynad menciumnya apa yang akan di katakan Bi Jum nanti
Hampir saja keceplosan " Batin Laura
" Oh iya,Tuan Raynad melakukan itu ke Non Laura " Tanya Bi Jum tak percaya mana mungkin seorang Raynad melakukan hal konyol seperti itu
" Apa Bi Jum tidak percaya dengan Ku " Tanya Laura dengan wajah serius
" Ah Bibi percaya ko Non " Ucap Bi Jum
Bi Jum melanjutkan memasak karena sebentar lagi sudah masuk jam makam malam,sedangkan Laura hanya memperhatikan Bi Jum sebenarnya ia ingin membantunya tapi di larang oleh Bi Jum.
Raynad yang sudah selesai dengan pekerjaan nya,ia kembali ke kamar untuk membersihkan tubuhnya yang sudah lengket.
" Mari Nona saya antarkan ke kamar,Nona " Ucap Bu Jum yang akan menunjukan kamar Laura selama tinggal disini
" Ah iya Bi " Ucap Laura bangkit dari duduknya dan tidak lupa ia membawa ransel
Bi Jum membawa Laura ke kamar yang tidak jauh dari dapur,Laura mengikutinya dari belakang.Kamar yang akan ditempati Laura ada di lantai satu.
Bi Jum membuka pintu dan memperlihatkan kamar yang cukup besar dengan kasur berukuran 120x180,kasur yang cukup besar untuk Laura.Bahkan di dalam ada kamar mandi pribadi,kamar yang akan di tempat Laura bernuansa warna putih menambah kesan luas dan bersih.
" Ini kamarnya Nona " Ucap Bi Jum
" Makasih ya Bi,kalau gitu saya akan meletakkan baju ku dulu " Ucap Laura
" Iya Non,silakan.Bibi juga mau kembali ke dapur,nanti jam 7 waktunya makan malam.Non " Ucap Bi Jum memberitahukan ke Laura jam makan Malam
" Ah iya Bi,nanti Laura nyusul setelah membereskan ini semua " Ucap Laura
" Bibi tinggal dulu ya Non " Ucap Bi Jum
" Iya Bi " Jawab Laura
perlu d revisi
sejauh ini sep /Ok/