Dewi Auristella gadis mungil berwajah lugu harus menerima kenyataan pria yang selama dua tahun belakangan ini dia cintai berselingkuh dengan sahabatnya sendiri
benang takdir mulai terbentuk, tahun lalu dewi bertemu seorang gadis memiliki hobi yaag sama dengannya, Aleana Abraham
mereka berdua mulai akrab satu sama lain. karena itu Alea menjodohkan Dewi dengan kakanya Zain Malik D' Abraham.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi ervendi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
Dewi terkesima dengan rumah Keluarga Alea, rumah bergaya eropa klasik bernuansa emas. jejeran pelayan menyambut mereka dengan hormat, tidak lupa Aiden sudah berada diambang pintu pun menunduk hormat kedatangan tuannya. Selama mereka bersahabat Dewi tidak perna mau jika Alea mengajaknya kerumahnya. Dewi selalu takut jika orang tua Aleea melarang mereka berteman karena dia hanya PSG toko kosmetik.
Zain melihat Dewi begitu cemas terlihat sekali dari wajahnya terlihat pucat sesekali meremas kedua tangannya, yang sudah sedingin es.
''Kita hanya bertemu kedua orang tuaku, tidak sedang berperang diperbatasan, lagi pula ini juga sandiwara'' bisik Zain
''Apapun itu sandiwara atau bukan, ini pertama kalinya aku beretemu keluarga calon suamiku"
Calon sumi? Dia mengakui ku sebagai calon suaminya.
"Apa Alae tidak pernah mengajakmu kerumah?"
"Sering, hanya saja aku tidak mau"
"Kenapa?"
"Karena dia anak dari keluarga kaya sedangkan aku hanya PSG kosmetik."
"Lalu apa masalahnya?"
"Aku hanya gadis miskin dan Alea satau-satunya sahabatku aku takut jika orang tuanya melarangnya bersahabat dengan ku."
Hening menguasai keduanya,
"Khemm... Apa kau sudah tidak gugup lagi?"
"Hemm... Kenapa bertanya lagi? Aku jadi ingat lagi kan."
"Bagiaman kalau kita main tebakan...''
''Ini bukan waktunya main tebakan, lihat ayahmu sedari tadi menatap tajam kearah kita jadi, berhenti mengajakku bicara'' Ucap Dewi sedikit penekanan.
''Khmmm'' Prima datang dengan nampang ditangannya dia sengaja membawa langsung minuman itu ke calon menantunya meski ada puluhan pelayan dirumah itu
''Mi, Alea kemana?''
''Dia menghadiri acara peresmian galery keluarga Septian sayang' Ucap Prima.
''Alea kau keterlaluan aku berada dirumah mu karena ide konyol itu dan sekarang kau malah tidak dirumah'' Gerutu Dewi dalam hati
Senyum Prima tak pernah lepas dari wajah cantiknya dia sangat bahagia putranya tidak akan menjadi calon bujang lapuk lagi.
"Seminggu lagi kalian akan menikah mami sudah memepersiapkan segalanya sayang. Jadi kalian tidak perlu khawatir lagi'' Ucap Prima.
Mata Dewi membulat sempurnah bibir kecilnya sedikit menganga saking kagetnya, dia menatap tajam Zain menuntut penjelasaan.
'Seminggu? Mi kenapa tidak bicarakan dengan Zain dulu baru memetuskannya? Ini pernikahan bukan lomba lari mami. Bagaiman bisa aku menikah dalam waktu sesingkat itu?" Protes Zain, sejujurnya dia hanya menenangkan ibunya ketika kesalah pahaman waktu itu dia tidak benar-benar akan menikahi dengan Dewi. Sedangkan dewi benar-benar ingin menghajar Alea habis-habisan, kesalah pahamanan ini semakin berlayar semakin jauh.
''Kita sudah membicarakannya bukan dan kamu setuju, apa kau membohongi mami mu? Ingat Zain laki-laki hanya bisa di percaya dari ucapannya kau akan jadi laki-laki pecundang jika berbohong''
''Mi aku akan menikah dengan Dewi tapi tidak secepat itu''
''Lalu kapan sampai? Apa mami harus menunggu kamu jadi bujang lapuk? Ingat umur kamu sebentar lagi 33 tahun Zain, cepat atau lambat sama saja kau akan tetap menikah juga kan, jadi mami hanya mempercepatnya. 'Zain diam seribu bahasa Dia tau menolak keinginan Prima itu sia-sia. Dia pemegang kekuasaan tertinggi dirumah ini. daddy terkenal tegas dan menakutkan taklut di tangan mami.
''Terserah mami saja" Ucap Zain pasrah, watak mommynya sangat keras. menolak pun tidak ada gunanya meminta bantuan ke daddy pun sama mereka 11 12
'hey aku disini, kenapa tidak bertanya padaku aku setuju atau tidak, apa kalian melupakanku' batin dewi
'jadi besok mommy mau
melamar dewi secara resmi di keluarganya' ucap prima, mendengar itu membuat wajah dewi pias ada guratan kesedihan disana. pasalnya dia sudah tidak memiliki keluarga sejak ibunya meninggal, tidak ada satupun keluarga dari ibunya dia tahu, ayahnya semenjak menikah dengan tante irma sekalipun mengunjunginya tidak pernah begitupun dengan keluarga ayahnya sudah tidak memperdulikan keponakannya
zain kemudian menatap dewi dia tau jika gadis didekatnya selama ini berjuang seorang diri. Roger bahkan lebih dulu tahu keadaan calon menantunya selama ini Alea selalu dalam pengawasan daddynya tentu roger tau juga tentang dewi.
Roger membisikkan sesuatu di telinga prima dia tersenyum penuh kasih ke calon menantunya ada rasa bersalah membelenggu dalam hatinya. prima menggeser zain kemudian memeluk dewi dengan lembut.
'sekarang kamu punya mommy, mulai hari kamu anak mommy dan seterusnya kamu anak mommy dan daddy' mendengar itu dewi menumpahkan segala kesedihan dan kerinduanya akan seorang ibu, selama ini tidak ada tempatnya berkeluh kesah dari kejamnya kehidupan dunia dia hanya bisa melewatinya dengan senyum dia tidak ingin terlihat lemah, itu tidak ada untungnya semakin kamu lemah orang akan seenaknya padamu, hanya Alea yang selalu ada utuknya walaupun terkadang suka mambuatnya susah.
Bersambung....
**Jangan lupa kasi saran kalian karena itu sangat penting buat Aku🥰
...etsss.... jangan lupa tinggalin jejak hati kalian juga ya ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤**...