NovelToon NovelToon
Transmigrasi Psikiater Cantik

Transmigrasi Psikiater Cantik

Status: tamat
Genre:TimeTravel / Tamat / isekai / Peningkatan diri-peningkatan identitas/sifat protagonis / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Keluarga / Transmigrasi / suami ideal / istri ideal
Popularitas:5.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Elwi Chloe

Suka cerita tentang toko utama wanita yang tidak mudah ditindas? Di sinilah lapaknya!

Renata Carissa, seorang putri dari Panglima TNI yang berprofesi sebagai Psikiater. Memiliki kehidupan yang sempurna dengan memiliki suami yang begitu mencintainya dan anak laki-laki yang sangat tampan.

Sepeninggal suami tercintanya, Renata pun meninggal karena mengalami sakit keras.

"Aku berharap bisa bertanya kepadanya, mengapa aku tidak pernah tahu?"

"Apakah aku bisa bertemu dengan Jefra-ku lagi?"

Itulah harapan terakhir Renata.

Bukannya ke akhirat dan bertemu dengan suami tercintanya. Namun, Renata justru secara misterius berubah menjadi tokoh antagonis yang berperan menjadi pelakor. Nasib tokoh yang menyedihkan, hidup dalam penderitaan, dan berakhir bunuh diri.

Ya, dia masuk ke dalam novel!

Tidak ingin nasibnya berakhir tragis, Renata memutuskan untuk mengubah alur cerita yang sudah tertulis itu.

Dan takdir mempertemukannya kembali dengan Jefra, suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elwi Chloe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Percaya Diri Sekali

Ctek

Renata menyalakan lampu dapur, seketika terlihat nuansa dapur yang mewah dengan elemen marmer berwarna cerah.

Saat ini pukul dua belas malam, sangat larut untuk pergi ke dapur. Namun, perut Renata terasa keroncongan karena melewatkan makan makan.

Renata melangkah ke arah kulkas, diambilnya buah apel dan susu, lalu meletakkannya di atas meja marmer.

"Lumayan untuk mengganjal perut," gumam Renata seraya mengupas apel dan memotong-motongnya menjadi beberapa bagian.

Setelah itu, didudukinya kursi berwarna putih dan mulai memakan buah apel.

Pikirannya kembali pada perintah Tuan J yang sangat membebani dirinya. Bagaimana bisa dia mulai bekerja sebelum jam enam pagi? Memangnya apa yang harus dia kerjakan sepagi itu? Bahkan Tuan J langsung mematikan panggilan secara sepihak tanpa menjelaskan apapun lagi. Mau tidak mau Renata harus menuruti atasannya itu.

"Hais, dasar pria menyebalkan," gerutu Renata.

**

Pada waktu yang sama.

Rambut panjangnya tergerai dengan sempurna, mata hitam, dan berwajah seputih tahu. Lalu dioleskan lipstik berwarna cherry pada bibir penuh miliknya.

Kemudian disemprotkan parfum dengan wangi lavender pada tubuhnya yang terbalut lingerie transparan, memperlihatkan lekuk tubuhnya yang sempurna.

"Aku harus berbaikan dengan Alvaro," kata Sanaya sembari menatap pantulan dirinya di cermin kamar mandi.

Ya, dia berniat menyenangkan sang suami malam ini. Sanaya tidak mau jika Alvaro mengabaikannya karena kejadian siang tadi.

Setelahnya, Sanaya membuka pintu kamar mandi dan melangkah keluar, mendekati Alvaro yang sedang fokus dengan laptop sambil duduk bersandar di ranjang.

"Sayang," panggil Sanaya dengan manja.

Namun, Alvaro hanya bergeming. Sepertinya pria tampan itu masih marah.

Sanya bergelayut manja dengan memeluk kepala Alvaro, menekannya ke tengah-tengah kedua bukit yang menjulang.

"Jangan marah lagi," ucap Sanaya masih dengan nada yang manja.

"Menyingkirlah, aku sedang tidak mood, lagi pula aku sedang mengerjakan laporan," ketus Alvaro seraya mendorong tubuh Sanaya.

Sanaya yang mendapatkan penolakan terlihat terguncang, padahal Alvaro tidak pernah menolaknya sebelumnya. Tangan Sanaya terkepal kuat.

"Ka-kamu masih marah?" tanya Sanaya dengan suara yang tercekat.

Alvaro hanya mendengus, tidak menjawab pertanyaan Sanaya. Kemudian bangkit untuk melangkah pergi ke arah pintu kamar.

"Kamu mau ke mana, Alvaro?" Sanaya segera menahan dengan menarik bagian belakang piyama yang dikenakan Alvaro.

"Aku ingin membuat kopi, kamu tidurlah duluan," jawab Alvaro.

Lalu Sanaya melepas tarikannya, membiarkan Alvaro keluar kamar.

Sepeninggal Alvaro raut wajah Sanaya mengeras, tidak ada lagi kelembutan dan kepolosan di sana.

Brak

Sanaya menyapu meja rias dengan kedua tangannya, menjatuhkan apapun yang berada di sana. Alat-alat makeup dan vas bunga jatuh ke lantai hingga pecah.

Kemudian ditatapnya cermin meja rias yang memantulkan kondisinya yang diselimuti api amarah. Dan amarahnya itu dia tunjukan pada...

"Renata," geram Sanaya dengan tatapan tajam, "Padahal aku baru saja merasakan sedikit kebahagiaan."

Sanaya menganggap jika ini adalah kesalahan Renata, menyalahkan perubahan Renata yang menarik perhatian Alvaro lagi.

Wanita itu sungguh membenci Renata, bahkan rasa bencinya sudah ada sejak dulu.

"Si jal*ng itu, seharusnya tahu di mana posisinya. Kenapa dia tidak terus bersikap seperti wanita murahan? Apa aku harus melukai kepalanya lagi agar hilang ingatannya sembuh?"

**

Kembali ke dapur.

Langkah Alvaro melambat saat melihat seseorang yang tertidur dengan posisi kepala di atas meja.

"Renata?"

Terlihat Renata yang ketiduran setelah menyantap buah apel, sudah seperti putri salju saja.

Alvaro terkekeh pelan dibuatnya.

Kini Alvaro sudah berada di samping Renata yang tidak terusik dengan kehadirannya, ditatapnya wajah damai gadis itu. Kulit wajah putih seputih keju, hidung kecil namun mancung, alis melengkung, dan bulu mata yang lentik.

Sejak lama Alvaro memang sudah menyadari jika gadis itu sangatlah cantik. Bahkan melebihi kecantikan Sanaya.

Karena sebuah dorongan yang sangat menggelitik hatinya, tangan Alvaro bergerak untuk menyelipkan rambut hitam Renata ke belakang telinga. Tatapannya berubah sendu.

"Seandainya kamu tidak mengkhianati aku, mungkin kita sekarang sudah──"

Perkataan Alvaro terhenti ketika melihat kristal bening mengalir dari mata Renata yang masih tertutup. Hatinya berdenyut melihatnya.

Selama empat tahun menjalin hubungan bersama, Alvaro baru mengetahui jika gadis itu memiliki sisi rapuh yang tersembunyi.

Apa yang dia mimpikan? Kenapa sampai menangis? Itulah pertanyaan Alvaro yang tidak mungkin terjawab.

Tangan Alvaro kembali bergerak untuk menyeka air mata Renata.

"Jef..."

Alvaro menghentikan pergerakan tangannya.

"Jefra."

Sontak tubuh Alvaro membeku ketika mendengar Renata mengigau dengan menyebut nama seseorang, terlebih lagi nama dari seorang pria yang dikenalnya.

"Kamu dan Jefra?" Alvaro berekspresi tidak percaya.

Sepertinya 'Jefra' yang diimpikan Renata dan yang dipikirkan Alvaro berbeda.

Alvaro mengira jika Renata memiliki hubungan dengan Kakak laki-lakinya, Jefra Tjong.

Renata membuka matanya perlahan, berkedip beberapa kali untuk memperjelas pengelihatannya. Dia terlihat bingung dengan kehadiran Alvaro.

Tunggu.

"Alvaro?"

Renata langsung menegakkan posisi duduknya. Terlihat ekspresi Renata yang begitu kaget. Lalu mulai mengalihkan tatapannya ke sekeliling, dia masih berada di dapur. Barulah Renata sadar jika dirinya ketiduran di dapur.

"Kenapa melihatku seperti itu? Kamu kira aku hantu?" ketus Alvaro sedikit tersinggung dengan tatapan Renata yang melotot padanya.

"Aku hanya terkejut saja," jawab Renata setelah mengendalikan ekspresinya.

"Apa kamu tidak mempunyai kamar sehingga tidur di dapur? Dasar bodoh," cerca Alvaro.

Pria itu terlihat kesal sendiri. Entah karena dikira hantu atau karena hal lainnya.

"Ingin tidur di dapur atau di teras depan rumah sekalipun itu bukan urusanmu," ketus Renata.

"Itu memang bukan urusanku," ucap Alvaro tersenyum kecut.

"Oke."

Renata bangkit, berniat pergi untuk kembali ke kamar. Namun, tangannya dicekal oleh Alvaro.

"Ada apa lagi?" Renata menyentak tangan Alvaro agar melepaskan tangannya.

"Ada hubungan apa kamu dengan J?" tanya Alvaro meski agak ragu.

Renata menaikan satu alis, merasa heran dengan pertanyaan Alvaro, "Kurasa ini juga bukanlah urusanmu."

"Ini urusanku karena berhubungan dengan Kakakku!" sentak Alvaro.

"Aku baru tahu kalau kamu begitu perduli dengan Kakakmu."

Alvaro mengeraskan rahangnya. Jika dibilang seperti itu, sampai mati pun dia tidak akan perduli dengan Kakaknya. Baginya, Kakaknya adalah sebuah penghalang. Alvaro mengatakan itu karena hanya alasan saja.

"Jauhilah J, jangan jadikan dia pelarian karena kamu tidak bisa mendapatkan aku."

Alvaro berpikir jika Renata sengaja ingin membalas dendam padanya dengan menjalin hubungan dengan Tuan J. Gadis itu ingin menunjukkan jika bisa mendapatkan seorang pria yang lebih hebat darinya. Ya, pasti itu alasannya. Tidak mungkin jika mantan kekasihnya itu mencintai Kakaknya, karena Renata hanya mencintainya.

"Percaya diri sekali dirimu, tapi sayangnya tidak ada seseorang yang aku jadikan pelarian," kata Renata sungguh tepat sasaran.

"Come on, Alvaro. Aku sudah tidak memiliki perasaan apapun padamu. Jika aku memang berhubungan dengan orang lain, itu bukanlah karena sebuah pelarian, tapi karena aku memang mencintai orang itu."

Bagai tersambar petir di malam hari. Alvaro menatap tidak percaya Renata.

"Jadi kamu mencintai J?"

Renata mengangkat bahu, biarkan saja Alvaro berspekulasi dengan sendirinya. Renata hanya ingin cepat-cepat menyelesaikan obrolan tidak penting ini, lalu kembali ke kamar untuk tidur.

Ingat, besok dia harus bangun pagi-pagi sekali.

_To Be Continued_

Buat yang belum tahu kisah Renata & Jefra sebelum di dunia novel bisa baca 'Bodyguard Tuan Muda'

Tapi, kalau nggak baca juga masih tetap nyambung, ya~

Arigatou ❤️❤️❤️❤️

1
un3's
Luar biasa
Mas Budian
maaf aku gak bisa hadir di pernikahan angel Jan jefra, soalnya aku gak di undang secara resmi
Mas Budian
aku suka sikap Zyan
Juliatni andiani Andiani
Luar biasa
Marianti Lim
love ke 2020
Mega Chantika
Luar biasa
Ibelmizzel
orang tua Renata sama ortu j sama2 binatang.
Ibelmizzel
sabar tuan j kamu biasa aja Renata dah kelepek2.
Ibelmizzel
tumben pak tua insyaf.
Marianti Lim: insaf nya sebentar kok...nt udh stroke baru bebar insaf😁
total 1 replies
Ibelmizzel
ha...dihutan,hutan amazon biar sxan diundang semua penghuni amazon.
Ibelmizzel
bapak macam Rendra dikasi buaya aja tak pantas dia hidup.
Ibelmizzel
qu tunggu undangan dari mu J.
Anonymous
keren
Ibelmizzel
mantap zayen
Ibelmizzel
mampir Thor 💪💪🌹
Tini 89
harusnya tok tok bukn knock knock
Jannah Sakinah
Semangat thor
Muhamad Hasbi
Luar biasa
Tiwi
keren
Zhen
👍🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!