Linda adalah adik kandung dari Rani. Linda di boyong Rani ke rumahnya untuk melanjutkan pendidikan di kota tempat tinggalnya sekarang.
Rani sudah berkeluarga tapi belum kunjung di karunia anak. Rumah tangga Rani awalnya adem ayem,tapi semenjak kedatangan sang adik suaminya mulai berubah.
Kebohongan demi kebohongan terus suaminya ucapkan untuk menutupi perselingkuhan denga sang adik ipar.
Apakah Linda tega menghancurkan rumah tangga kakaknya sendiri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
"Mas gimana jika kak Rani mengetahui hubungan kita?" tanya Linda mengutarakan kekhawatirannya dengan wajah sendu.
"Nanti saja kita pikirkan,sekarang kita nikmati kebersamaan kita,yang." Ari meletakkan kepalanya di ceruk leher Linda.
"Tapi mas,apa yang kita lakukan ini adalah salah. Sebaiknya kita sudahi aja." sudut mata Linda berembun karna penyesalan telah melakukan kesalahan yang tidak seharusnya ia lakukan .
"Linda, kamu tatap mata mas Ari. Apa kamu yakin tidak menginginkan hubungan ini?" tanya Ari menatap lekat bola mata Linda.
Linda mulia goyah saat matanya menatap Ari. Ia akui ia salah tapi rasa yang tubuh dihatinya tak mampu ia tahan. Pesona Ari membutakan hati Linda.
Ari yang tau jika Linda sedang meragu, kembali mengecap bibir manis milik Linda. Linda kembali terbuai dan meluapkan apa yang ia katakan tadi.
"Mas. Kamu nakal." ujar Linda saat tautan pada bibir mereka terlepas.
"Nakal yang memabukkan, tapi kamu menikmatinya kan?" tangan Ari sudah benar - benar tidak bisa di dikondisikan. Dengan leluasanya ia memainkan quisy yang sudah menjadi mainan favoritnya. Linda pasrah apa yang Ari lakukan pada dirinya.
"Mas udah dulu." Linda mencoba menghentikan kegiatan panas Ari.
"Tanggung, yang." jawab Ari masih asik bermain di tubuh Linda.
"Mas..aku mau pipis." ujar Linda membuat Ari menghentikan aktivitas panasnya seketika dan membiarkan Linda pergi kekamar mandi.
Ari merebahkan tubuhnya,senyum bahagia terbit di bibirnya. Ia begitu menikmati permainan yang ia ciptakan dengan sang adik ipar. Ia sudah tidak ingat akan nasib rumah tangganya jika perselingkuhan suatu saat di ketahui sang istri.
"Linda kau memang mampu menggoyahkan imannya. Baru kali ini aku merasa jatuh cinta lagi setelah pernikahanku dengan Rani. Walau di luar sana banyak perempuan menggoda selama ini aku sama sekali tidak tergoda tapi kenapa dengan Linda rasanya lain." Bathin Ari.
"Mas,udah siang. Kita makan yuk?" ajak Linda yang tidak mau berlama - lama berdua dengan Ari di kamarnya. Ia takut si bibik curiga dan mengadu pada kak Rani.
"Sebentar lagi ,yang. Sini aku peluk lagi." Ari mengulurkan tangnya pada Linda. Linda memilih sedikit menjauh dan mengabaikan ajakan Ari dan itu membuat Ari kecewa. Wajah cemberut Ari persis seperti kertas yang sudah di uwel - uwel,lecek.
Linda berjalan keluar kamar ,menuju meja makan meninggalkan Ari yang masih cemberut. Linda melihat si bibik sedang menata makanan di meja makan.
"Bik. " sapa Linda pada perempuan paruh baya yang sudah cukup lama bekerja pada kakaknya.
"Ada apa,non? Non mau sesuatu?" tanya bibik sopan.
"Ga bik,ini aja udah cukup." kekeh Linda sambil duduk di kursi.
Baru juga duduk terdengar suara dari arah belakang Linda.
"Kaya enak nih,bibik tau aja kalau aku sudah lapar. "Kekeh Ari membuat si bibik heran dengan kelakuan majikan laki - lakinya. Biasanya ia akan langsung makan tanpa berkomentar apa pun, tapi hari ini ada senyum di bibirnya.
Bibik melongo dari tempatnya berdiri,masih belum percaya akan pendengaran dan penglihatan.
"Bik,bibik kenapa bengong ?" tanya Linda.
"Ga- ga apa ,non. Sudah sebaiknya non langsung makan mumpung sopnya masih panas." perintah si bibik.
"Makasih,bik. Bibik sudah makan?" tanya Linda sopan.
"Nanti saja, non. Bibik mau lanjutin tugas bibik yang hampir selesai." tolak bibik langsung pergi meninggalkan Linda dan dari yang tengah menyantap hidangan makan siang.
knp jadi dendam ke ari?
malah lbh jahat rani, tega sama adiknya sendiri