Jianying adalah seorang permaisuri dari dinasti Han yang sangat dibenci oleh suaminya sendiri, yaitu Kaisar Han.
Semua itu karena Jianying adalah putri dari kaum kafir, kaum yang dari dulu selalu menentang kedaulatan Kerajaan.
Jianying yang cinta mati pada Kaisar melajukan segala cara untuk menarik perhatian Kaisar sampai harus berbuat hal kejam dengan mencelakai selir kesayangan Kaisar yaitu Limei.
Kaisar yang marah besar lantas menghukum mati Jianying dan seluruh keluarganya.
Tapi bagaimana jika Jianying yang telah di penggal kepalanya oleh Kaisar ternyata di beri kesempatan hidup ke dua?
Apa yang akan dilakukan oleh Jianying untuk merubah nasibnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyelidikan
"Terimakasih banyak Panglima Weisheng" Ucap Jian Ying ketika sudah tiba di kamarnya.
"Tidak perlu sungkan Permaisuri. Saya justru merasa tersanjung karena bisa membantu Permaisuri"
Sejujurnya sejak tadi Weisheng tidak bisa mengendalikan detak jantungnya yang begitu cepat karena bisa mendekap tubuh Jian Ying dalam gendongannya.
Entah perasaan apa itu, tapi Weisheng sebelumnya tidak pernah merasakan perasaan semacam itu, apalagi kepada Jian Ying.
Wajah Jian Ying yang begitu cantik tanpa polesan sedikitpun. Jian Ying yang tampak begitu sederhana dengan penampilannya sekarang. Sikapnya yang dingin itu ternyata mampu menarik perhatian Weisheng.
Di mata pria itu, Jian Ying benar-benar cantik dan terlihat begitu sempurna. Kemana saja dia selama ini karena baru menyadari jika ada seorang bidadari yang bersembunyi di balik cinta gilanya pada Kaisar.
"Apa masih ada yang ingin Panglima Weisheng sampaikan?" Tanya Jian Ying karena Weisheng masih belum beranjak dari depannya.
"T-tidak Permaisuri. Kalau begitu saya permisi"
Weisheng merasa dirinya begitu bodoh karena bisa terpaku dihadapan Jian Ying karena terpesona akan kecantikan istri sahabatnya itu.
Perasaan anehnya itu apakah bisa di sebut dengan cinta atau tidak tapi beberapa hari ini Weihseng memang sering sekali memikirkan tentang Jian Ying.
Sementara Shun Yuan, pria itu masih membawa amarahnya sampai di kediamannya. Rasanya dia ingin sekali menghancurkan apapun yang ada dihadapannya saat ini.
Dia merasakan panas di dalam dadanya karena melihat Weisheng berani menggendong Jian Ying seperti tadi. Tubuh indah yang belum pernah ia sentuh terlalu jauh itu justru di peluk begitu saja oleh Weisheng.
"Kurang ajar, dasar sahabat laknat!!" Geram Shun Yuan.
"Apa kaisar? Siapa yang laknat?" Kasim Bao yang tiba-tiba datang tentu saja terkejut dengan umpatan kasar dari Kaisarnya itu.
"Ck, dari mana saja kau??!!!" Shun Yuan berkacak pinggang menatap Kasim Bao dengan tajam.
"Begini Kaisar" Kasim Bao justru mendekat pada Shun Yuan. Dia memberikan sebuah sketsa wajah pada Shun Yuan.
"Kaisar, saya sudah menemukan orang yang waktu itu datang memberikan kesaksian tentang keluarga Xiao. Dia mengatakan orang yang menyuruhnya memberikan keterangan palsu adalah orang yang ada dalam sketsa wajah ini"
Diam-diam Shun Yuan memang mengutus Kasim Bao dan beberapa orang untuk menyelidiki tentang pengkhianatan yang dilakukan oleh keluarga Jian Ying.
"Pria yang mengaku sebagai tangan kanan Panglima Kerajaan Go itu?"
"Benar Kaisar. Dia mengatakan kalau dia si berikan satu kotak koin untuk mengatakan pada Kaisar bahwa Jian Yang memberikan pasukannya untuk membantu Kerajaan Go. Padahal kenyataannya, Kerajaan Go waktu itu ingin menyerang Kerajaan Han ketika Kaisar dan Panglima Weisheng pergi berperang ke Barat daya, jadi Panglima Jian Yang memberi kesepakatan dengan menukar pasukannya pada Kerajaan Go agar mereka tidak menyerang kerajaan Han saat Kaisar tengah pergi berperang. Jadi memang benar kalau semua itu memang fitnah. Keluarga Permaisuri Jian Ying tidak bersalah"
"Kalau memang begitu, apa yang harus aku katakan pada permaisuri Jian Ying? Dia pasti marah dan tidak terima akan hal ini" Shun Yuan benar-benar mengakui jika dirinya bodoh. Hanya karena dia membenci Jian Ying, dia sampai menutup mata dan asal percaya begitu saja dengan fitnah keji itu.
Shun Yuan langsung membuka kertas yang berisi sketsa wajah itu.
"Apa Kaisar merasa tidak asing dengan sketsa wajah orang itu?" Kasim Bao ingin melihat apa Shun Yuan berpikir yang sama dengan dirinya.
Shun Yuan semakin memicingkan matanya. Meneliti dan mengingat siapa pemilik wajah itu. Pria paruh baya dengan jenggotnya yang hampir menyentuh dagu. Tahi lalat kecil yang ada di bawah matanya juga menjadi pusat perhatian Shun Yuan.
"Dia seperti..." Shun Yuan menggantung ucapannya.
"Menteri Wang!" Sahut Kasim Bao.
"Jika benar dia adalah Menteri Wang, tapi apa tujuannya?" Kaisar masih belum bisa menebaknya.
"Entah ini pikiran saya benar atau tidak tapi mungkin saja Menteri Wang sengaja membuat konspirasi itu untuk menyingkirkan Keluarga Xiao yang sudah begitu berjasa dengan ribuan pasukannya. Karena dengan kekuatan jasa kaum kafir kepada Kerajaan Han itu, tidak mungkin keluarga Wang akan menggeser posisi Permaisuri dengan mudah. Mereka tentu ingin menjadikan putri mereka sebagai Permaisuri daripada seorang selir. Mereka kaum bangsawan, bagaimana mungkin mereka bisa menerima posisi Putri mereka menjadi Selir yang kalah dengan Putri dari kaum kafir"
"Apa kesimpulannya, mereka ingin memperkuat posisi keluara Wang di Kerajaan dengan memposisikan Li Mei sebagai pengganti Jian Ying begitu?" Shun Yuan mengambil kesimpulan dari pendapat yang di utarakan Kasim Bao.
"Benar Kaisar. Tapi itu hanya pendapat saya setelah melihat apa yang terjadi selama ini"
"Apa mungkin, kejadian kemarin juga ulah keluarga Wang kemudian Menteri Cen dan Menteri Zao yang di korbankan?"
"Mungkin saja Kaisar. Tapi lebih baik Kaisar desak dulu Menteri Cen dan Menteri Zao untuk bicara dengan jujur. Kalau mereka tidak mau memberitahu kebenarannya, sedikit ancaman harusnya bisa membuat mereka membuka mulut"
"Kau benar Kasim Bao. Saat ini aku tak bisa diam saja. Aku harus lebih tegas setelah ini" Sudah cukup Shun Yuan memberikan kebebasan pada para Menterinya untuk bertindak sesuka hati mereka.
Mulai saat ini, dia tidak akan mudah terpengaruh dan tidak akan membiarkan siapapun untuk menyakiti Jian Ying lagi.
"Oh ya, bagaimana tentang kejadian saat Permaisuri jatuh di taman sampai tak sadarkan diri waktu itu? Apa kau sudah mendapatkan petunjuk?"
"I-itu sebenarnya saya sudah menemukan dayang yang ada di taman waktu itu Kaisar" Kasim Bao tampak begitu takut saat ingin menyampaikan hasil penyelidikannya.
"Lalu? Kenapa kau diam saja??!!" Shun Yuan tampak begitu geram.
"M-maaf Kaisar. Saya diam karena saya takut membuat Kaisar marah kalau tau tentang ini"
"Memangnya apa yang ingin kau sampaikan sampai membuatmu begitu takut seperti itu?"
"Dari pengakuan dua dayang yang ada di taman waktu itu, mereka melihat ada yang mendorong Permaisuri Jian Ying dari belakang"
"Apa??!!!" Shun Yuan kembali tersebut amarah.
"Siapa orang itu?" Tanya Shin Yuan penasaran.
"M-maaf Kaisar, tapi menurut saksi yang saya dapatkan, orang itu adalah..." Kasim Bao terlihat gemetar. Dia takut karena dia akan menyinggung wanita terpenting dalam hidup Shun Yuan
"Siapa?" Desak Shun yuan.
"Orang itu adalah, Selir Li Mei"
"Apa??!!" Shun Yuan tentu terkejut dan tak mengira kalau Selirnya yang terkenal lembut itu bisa berbuat sejahat itu.
kayaknya bakal mirip bara bere nggak ya...???
hayo Lo... bakal dihajar lagi nggak tuh...udah hamilin anak kesayangannya...