NovelToon NovelToon
Can'T Forget You

Can'T Forget You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:65.2k
Nilai: 5
Nama Author: dlbtstae_

“Kata mami, dilimu dikilim mami untuk menolongku dan papi. Apa dilimu ibu peli yang baik hati ? “


“A–aku ?! “


Ucapan anak laki-laki itu membuat Alana terkejut, dia tidak mengerti maksud dari perkataan anak tersebut.


Namun, siapa sangka kehadiran Alaska membuat Alana masuk ke kehidupan keluarga mereka dan siapa yang menyangka bahwa papi yang dimaksud Alaska adalah pria yang selama ini Alana tunggu kehadirannya.


Bagaimana dengan kisahnya ? Jangan lupa mampir !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengunjungi makam

Kini Alana, duduk di hadapan dua makam kesayangannya. Terlihat masih ada hamburan bunga seger di dua gundukan tanah. 

“Mommy dan daddy pasti kesini, “ gumamnya. 

Alana menatap dua gundukan tanah itu dengan tatapan sendu. Dua sosok yang sangat dia sayangi kini telah pergi selama-lamanya. 

Sudut mata Alana sudah menampung air mata yang siap akan tumpah. Di sebelahnya seorang anak laki-laki berjongkok lucu menatap dua gundukan tanah yang dia tidak tahu siapa dua sosok itu. 

“Gundukanna cama dengan gundukan mami, tapi punya mami cudah di kasihnya polosen, “

“Poslent, “ ucap Alana membenarkan. 

“Nah, itu benel polosen” jawabnya lagi namun tetap saja salah. 

Alana kembali mengalihkan pandangannya. Dia perlahan mengusap kedua salib itu dengan bergantian. 

“Bubu, Bucan, Ana datang. Kalian sudah bahagia disana, sudah berkumpul bersama. Ana rindu, kalian hiks ! “

“Bubu ? Bucan ? “ tanya anak itu. Alana tidak menggubris, dia menaburkan bunga di dua gundukan itu dan mengirimkan doa untuk kedua buyut ya. 

Anak laki-laki itu turut melakukan hal yang sama walau sebenarnya dia tidak mengerti. 

Setelah selesai mengirimkan doa untuk kedua buyutnya, Alana segera bangun dari duduknya dan berniat untuk pulang ke rumah. Namun, lagi-lagi dia teringat dengan anak laki-laki yang mengikuti dirinya. 

“Eh, namamu siapa ? “ tanya Alana yang lupa menanyakan nama anak itu. 

“Alaska, panggilannya Laska.. “

“Alaska apa Araska ? “ tanya Alana bingung karena dia berpikir jika nama anak itu adalah Araska. 

“Alaska, kalau Alaska itu nama papi.. “ jawabnya lucu. 

Alana mengangguk, dia sebenarnya sedikit terkejut mendengar nama yang sudah lama ia kubur dalam-dalam. 

“Ah, mungkin hanya sama namanya. Bukan sama orangnya kan, “ kata Alana menghibur dirinya. 

“Rumah kamu dimana, biar onti anterin pulang” 

Alaska menggelengkan kepalanya. Dia menatap Alana dengan tatapan sendu. Alana yang melihatnya turut mengerutkan kening bingung. 

“Kenapa ? “ tanya Alana bingung. 

Anak itu meremaskan kedua tangannya hingga basah, “ i–itu.. Boleh nda Laska ikut onti, “

“Loh, nda bisa dong. Nanti papi kamu nyariin kamu gimana ? Iya kalo nyarinya sendiri kalo nyarinya rame-rame kan onti yang aduhai, “

Alana menggandeng tangan Alaska menuju gerbang pemakaman. Dia sedikit heran mengapa anak sekecil Alaska dibawa pergi ke makam dan apa tujuannya. 

“Wanita yang memarahimu tadi siapa ? “ tanya Alana. 

“Onti Cesi, “ jawab Alaska. 

“Nah, itu orang kenapa bawa kamu ke makam. Siapa yang meninggal ? “ tanya Alana penasaran. 

“Mami Casan, udah pelgi”

“Pergi ninggalin kamu ? Lalu papi kamu dimana ? “ tanya Alana lagi. Kali ini dia sangat penasaran dengan keluarga Alaska yang menurutnya aneh. 

“Papi di lual negeli, bawa oma belobat sama opa juga ikut”

“Wah, mami kamu berarti ninggalin kamu sama onti gitu ? “ Alaska mengangguk. 

Tanpa Alaska sadari bahwa jawabannya membuat Alana salah paham. Dia mengira maminya Alaska meninggalkan Alaska seorang diri bersama ontinya. 

“Tapi kata mami, dilimu ibu peli yang di kilim mami untuk Laska. Jadi, Laska mau ikut ibu peli boleh”

“Eee, nggak gitu konsepnya. Onti ini manusia tolen bukan ibu peri. Heran deh, sama mami kamu itu. Bisa-bisanya ninggalin anaknya kayak gini. Kalau ketemu mau onti gedebug aja orangnya ! “ omel Alana kesal. 

“kan, mami Laska cudah me—, “

“LASKAAAA !! DISINI KAMU YA, NENEK SUDAH CARI-CARI KAMU,  KAMU MALAH DISINI ! “

Mendengar suara yang dikenalnya, Alaska langsung memeluk erat salah satu kaki Alana. 

Seorang wanita paruh baya datang bersama sosok wanita yang sedikit berdebat dengan Alana. Keduanya datang dengan wajah angkuh dan marah. 

“Alaska, ayo pulang ! Kakek sudah menunggu di mobil ! “ seru wanita paruh baya itu dengan kedua tangan berkacak pinggang sementara wanita di sebelahnya bersedekap dada. 

“Ndaaa, Laska mau cama ibu peli ! “ tolak Alaska membuat Alana bingung. 

Dia merasakan pelukan erat di kakinya semakin lebih erat membuat Alana kebingungan. 

“Lepasin cucuku ! “ gertak wanita paruh baya itu menatap Alana tajam. 

“Saya nggak pegang cucu anda. Cucu anda sendiri yang memeluk kaki saya, masa saya lepasin kaki saya. Kan nggak mungkin ! “

“Alahhh, lo pasti ngomong yang tidak-tidakkan, biar keponakan gue nggak mau pulang ! “ kompor wanita itu untuk memanas-manasi Alana. 

“Ehhh, tante girang ! Bukannya tadi situ yang bentak-bentak anak ini ! Kok nyalahin saya, “

“Lo !!! “

“Laska, ayo pulang ! “ suara wanita paruh baya itu kembali terdengar. Alaska menggeleng, hingga kesabaran wanita paruh baya itu habis. 

“Cessie, tarik paksa Alaska ! Kita harus segera pulang ! “ titahnya. 

“Baik, mami” 

Wanita yang bernama Cessie segera menarik paksa Alaska dengan kasar membuat Alana tidak suka. 

“Jangan kasar sama anak kecil ! “

Bruk ! 

“Ahhhhh, “

“CESSIE ?!! “ teriak wanita paruh baya itu, sementara Alana langsung membawa Alaska ke mobilnya dengan cepat. Bukannya apa-apa, Alana merasa jika kedua orang tersebut tidak memperlakukan Alaska dengan baik. 

Sadar jika Alaska dan Alana sudah pergi, wanita paruh baya itu berdecak kesal sambil mengumpat. 

“Si4l ! Dia membawa pergi Alaska ! “

“Mam, gimana dong. Papi pasti marah. Apalagi, Kak Aska. Gimana mami, Cessie takut ! “ ujarnya gemetar. 

“Ck ! Sudahlah, kita kembali ke mobil dulu biar papimu tidak curiga ! “

“Loh, dimana cucu kita ? “ tanya seorang pria paruh baya kepada istrinya. 

“Cessie ! Dimana cucu papi kamu tinggalkan haa !!! “ ucap pria itu membuat tubuh Cessie bergetar. 

“Pa—, “

“Mas, kita harus ke kantor polisi sekarang juga. Cucu kita sepertinya diculik ! “

“A-apa ?! Bagaimana bisa ? Mana mungkin penculik nyulik cucu kita di makam  apa nggak takut jin setan ? “ tanya pria itu polos. 

“Ck, sudahlah ayo ! “

*

*

*

*

“Ini lumah na ibu peli ? “

“Panggil onti saja, jangan ibu peri” ucap Alana yang aneh mendengar panggilan yang disematkan untuknya. 

Alaska mengangguk. Alana membawa Alaska masuk ke dalam rumahnya. Di ruang keluarga ada mommy nya yang sedang menonton sinetron ikan terbang ditemani ontinya siapa lagi kalau bukan Tika. 

“Mommy, Onti ! “ seru Alana seraya menggandeng Alaska yang takut melihat orang dewasa. 

“Sayang, kamu sudah pulang ? “ Alana mengangguk datar. 

“Loh ini siapa ? “ tanya Audrey saat melihat putrinya membawa seorang anak laki-laki. 

Alaska kembali bersembunyi di balik kaki Alana. Tentu saja melihat itu, Audrey dan Tika datang menghampiri, namun sebelum itu Alana sudah mewantikan kedua wanita itu untuk tetap disana sementara dirinya yang akan menghampiri mereka. 

“Cudahku bilang, apus ail mata ! Cudah ku bi— IIIIII ANAK NA CIAPA ITUUU ?!! “ pekik Rasyi saat melihat Alaska yang berjalan digandeng oleh kakak keduanya. 

Dia lalu berlari membawa mic dan speaker mini menghampiri kakaknya. Sesampainya disana Rasyi memindai kedua matanya menatap Alaska dengan tatapan penuh curiga. 

“Kita duduk disana ya, “ ajak Alana kepada Alaska yang terlihat takut berada disana. 

Setelah Alana dan Alaska duduk. Audrey langsung menanyakan darimana putrinya bertemu anak laki-laki seusia putranya. 

“Anak siapa yang kamu bawa, Ana ? Kamu nggak sembunyiin anak dibelakang kami kan ? Atau anak ini hasil cul1k kamu ? “ 

Mendengar pertanyaan Audrey sontak Alana menggeleng keras, “ Tidak ! “.

“ Terus ? “

“ Mommy, Onti Ana menemukan Alaska di pemakaman. Dia sedang dimarahi oleh ontinya dan Ana menolongnya. Ta—, “

“BUNDAAAAAAAAAAA CUDAHHH BEL444KKKNAAAA !! “

“Hissss anak itu, nggak tau apa bundanya ini masih penasaran. Bi—”

“BUNDAAAAAA CU—, “

“IYAAAA SABARRRRRR !! “ balas Tika dan segera berlari ke kamar tamu menyusul putrinya. 

“Cualana macam telompet, “ cicit Alaska yang di dengar oleh Arasyi. 

“Benel, telompet lusak “ bisik Arasyi membuat Alaska terkejut. 

1
Hafizah Aressha R
aku suka banget k klw ada ank kecil yg cadel" gini
Ita rahmawati
lebih fokus ke masalah perusahaan ya menurutku dari pada masalah pribadi mereka
S Yatmi
👍👍👍👍👍
A R
irfan ini baik ato ga ya?
Ita rahmawati
di bab ini jujur aku bingung atau lupa tntg krja sm 2 perusahaan ini🤦‍♀️🤦‍♀️ 🤣🤣
Anne Soraya
lanjut
Ita rahmawati
iya itu adalah dia 🤭🤭
Heni Mulyani
lanjut
Wild Rose 🌹🌹
eh Araska Dan Ana apa punya hubungan yg lebih dekat 🫣 terus apa Araska sdh ingat masa lalunya 🤔🤔
A R
apaa ini???
A R
kucing ana lea 🤣🤣
khadizah thea
ok
Heni Mulyani
lanjut author
Anne Soraya
lanjut
Ita rahmawati
benerankah lempeyek itu nama kucingnya ana 🤔
Ita rahmawati
aih udah nyampebab akhir tah aku 🤭
Ita rahmawati
bner ternyta cuma sandiwara buat jebak pelakunya 🤣
Ita rahmawati
si arasyi malah ngelawak org lg sedih 🤦‍♀️
ini meninggal bneran atau cuma sandiwara sih,,masa iya meninggal lea nya 🤔🤔
Ita rahmawati
aku tuh garu sm nama opa cakro knp gk cokro apa cakra aja ya 🤣
Ita rahmawati
aku kok curiga kalo pak varen ya yg selingkuh sm itu siapa ya yg pengasuhnya alaska itu loh 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!