NovelToon NovelToon
Love Story

Love Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / Romansa
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Cindy Heni Windasari

"Astaga Keira!!" suara melengking itu membuat kedua insan yang terlelap dengan balutan selimut tebal pun terbangun. Pria itu terkejut bukan main saat melihat banyak orang dikamar itu. Keira juga terkejut akan hal itu, ia memegangi selimut untuk menutupi tubuhnya. Ia sangat terkejut lagi saat melihat pria yang duduk disebelahnya dengan tanda tanya. Ia menatap sang suami yang berdiri tegak dengan tatapan yang terkejut bukan main.

"Apa-apaan ini Keira... Salah apa anak saya sama kamu sampai hati kamu berselingkuh." ucap Sinta histeris. Keira masih mencerna ucapan Sinta dan kenapa dirinya di ruangan ini bersama dengan pria asing.

"Aku tidak menyangka kamu berkhianat seperti ini keira. Kamu jahat... Jahat sekali... Berbuat Zina seperti ini."

"Mas... Aku nggak tau kenapa ini bisa terjadi, dengerin aku dulu mas..." ucap Keira panik. setelah beberapa saat paham kenapa situasinya seperti ini Keira berubah menjadi panik.

"Keira Evangelista binti Rozali mulai detik ini saya talak kamu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cindy Heni Windasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

Canggung? Awalnya keira memang merasa canggung ketika berdekatan dengan Daniel ataupun anak-anak. Namun berbeda jika sudah bersama dengan anak-anak, bayangkan saja jika ada Leon ataupun Liam dirinya canggung pada Daniel. Bukankah itu terasa aneh, Ia terus menyesuaikan diri untuk membuang rasa canggung itu.

Yaa meskipun Daniel cuek namun perlakuannya sangat baik padanya. Hal itu membuat Keira merasa nyaman. Semudah itukah hatinya berpaling? Entahlah yang dirinya rasakan sekarang begitu berbeda saat bersama dengan Juan. Apa mungkin karena Daniel sudah berpengalaman sebelumnya? Memiliki seorang istri dan anak jadi perlakuannya jauh berbeda? Ia juga tak tahu. Yang dirinya rasakan saat ini adalah bahagia, dalam waktu sesingkat itu bisa mengikis jarak diantara mereka. Bisa mengikis rasa canggung diantara mereka, dan bisa saling menerima tentunya.

"Mikirin apa?" Suara Daniel membuatnya menoleh. Keira tersenyum manis saat menatapnya. Lagi-lagi dirinya tak bisa menjawab, Pria dihadapannya memang membuatnya terasa berbeda. Daniel memang lebih dewasa dibandingkan dengan dirinya. Usia mereka terpaut jauh. Daniel memang tipe pria matang, siapa saja pasti jatuh cinta melihatnya.

"Ngelamun lagi, kenapa hmm?" tanya nya seraya menoel hidung Keira.

"Nggak papa mas."

"Cerita kalau ada masalah." Keira menggelengkan kepalanya. Ia melihat anak-anak yang kembali bermain setelah makan siang. Dirinya dan Daniel masih duduk di kursi dimana mereka makan tadi.

"Bukannya ini terlalu cepat mas." ucap Keira membuat alis Daniel terangkat.

"Maksudnya? Cepat dalam hal apa?"

"Kita... Dalam waktu sesingkat ini, Kita sudah terbiasa seperti sudah lama sekali."

"Kaku banget kamu ngomong kaya gitu.... Hahahah..." Daniel tertawa saat Keira berbicara begitu baku. Keira cemberut Mendengar hal itu, dirinya tengah serius berbicara Daniel malah mengganggu suasananya.

"Orang aku serius loh... Cepet banget ya rasanya mas, Perasaan baru ketemu kemaren." Daniel mengelus puncak kepala Keira.

"Hmm.. Terus kenapa kalau cepet? Apa kamu masih mikirin Juan?" tanya Daniel membuat Keira langsung menatap nya kesal.

"Kok jadi bahas Dia sih mas." Daniel menatap lurus lautan yang luas itu.

Daniel pernah gagal dalam membangun bahtera rumah tangganya. Ia bahkan tak berfikir panjang saat itu langsung mengatakan bertanggung jawab untuk Keira. Menikahi wanita yang sama sekali tidak dirinya kenal. Namun saat ini, seperti yang Keira rasakan apakah dirinya canggung? Tentu saja pada awalnya memang canggung sekali. Tapi saat melihat sikap Keira pada Leon untuk pertama kalinya ia membuang segala keraguan dirinya. Ia akan berusaha mengikis kecanggungan yang dirinya rasakan itu.

Ia meyakinkan diri untuk kembali percaya tentang cinta, membuka lembaran baru dengan wanita yang berbeda. Ia tahu dirinya sudah membuat luka besar dihati Keira saat itu. Ia tak ingin membuat lukanya semakin besar karena kecanggungan yang ada diantara mereka. Ia juga merasa menaklukan Keira tidaklah sulit, seperti sekarang ini. Wanita itu seperti sudah mulai mengukir namanya dalam hatinya.

" Aku mau kita terus membangun kepercayaan ini bersama..." Keira menggenggam tangan Daniel. Benar adanya bahwa dirinya mudah berpaling, buktinya tak ada keraguan dalam hatinya untuk memulai bersama Daniel. Tak ada lagi terbesit dalam benaknya tentang Juan sang mantan suaminya.

Semakin dekat denganmu, semakin membuatku sadar bahwa cinta tak butuh kata-kata. Ia hanya butuh pengorbanan dan pembuktian. Tak perlu kata-kata romantis yang membuat jiwa bergetar. Cukup dengan tindakan nyata. Dari yang telah berlalu aku sadar bahwa cinta juga menyakitkan. Denganmu aku kembali memulai cinta yang baru, Cinta padamu dan pada anak-anak ku. Batin Keira berisik sekali.

Disisi lain Wanita dengan dress santai itu duduk seraya memikirkan hal yang kini membuat hatinya sedikit terbuka. Banyak Luka yang sudah dirinya torehkan pada Kedua anak-anak nya dan mantan suaminya. Sebuah tepukan kecil di bahunya membuatnya menoleh.

"Masih memikirkan Liam?" tanya nya. Pria itu membawakan teh hangat untuknya. Senyum getir wajah sang istri membuatnya tahu bahwa dirinya tak baik-baik saja.

"Apa Mas marah kalau aku bertemu Liam?"

"Marah? Kamu adalah ibunya, kamu berhak untuk ketemu dengan anak-anak. Aku nggak pernah melarang kamu bertemu dengan mereka." ucapnya lembut. Airmata nya menetes Karena hal itu, Saat ini yang dirinya pikirkan hanya ingin berdamai dengan anak-anak nya.

"Tapi gimana Mas? Hiks... Aku, aku udah buat Liam benci sama aku..."

"Kamu tanya Keira, Dia bukan seperti yang kamu bayangkan sayang. Dia pasti bisa buat kamu berdamai dengan anak-anak."

"Kenapa harus keira?"

"Karena Keira yang buat luka mereka hilang sayang. Dia yang melengkapi kekurangan kasih sayang dalam diri anak-anak." Ia memeluk tubuh Istrinya dengan erat, memberikan kekuatan padanya.

"Tapi aku takut mas. Aku udah caci maki dia waktu dirumah sakit."

"Apa yang kamu takutkan, dia manusia dan kamu juga manusia sayang." jawabannya memang masuk akal. Wanita itu kembali merenung memikirkan hal itu.

"Dimana Kevin?"

"Pergi bersama Liam, Mereka kan sahabat."

"Gimana jika Liam tahu kalau Kevin adalah anakku mas?" Pria itu mengelus puncak kepala istrinya.

"Kevin bisa mengatasinya, kamu tenang aja."

1
snow Dzero
Thor saran aj ya secara Kiera dan Daniel kan baru kenal harus y ad rasa canggung apalagi Liam kan beda 2 tahunan doang sama kei ,terlalu 2 the poin Thor buat ngakuin sbgai ank
Cindy Heni: terimakasih sarannya/Smile/ Author pastikan kedepannya kalau buat novel lebih baik hehehe... untuk Novel ini udah selesai, jadi hanya tinggal update /Grimace/ kalau di ubah harus ubah lagi semuanya/Cry/
total 1 replies
snow Dzero
Luar biasa
Cindy Heni
tengkiyuuuuu❤️❤️
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
aelah cerita bagus kayak gini gak ada yg baca apa ya... ayo semangat othor...
Cindy Heni
terimakasih sudah berkunjung
Los Dol TV
aku kunjung...
Los Dol TV
kunjungan 2 bab terlihat hmmm gitu, thor. kunjung balik ke karyaku ya..
Dewi Sartika
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!