NovelToon NovelToon
Hasrat Rindu Terlarang

Hasrat Rindu Terlarang

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:25.2k
Nilai: 5
Nama Author: mawar jingga

"Kamu tidak perlu tahu bagaimana luka ku, rasa ku tetap milik mu, dan mencintai tanpa pernah bisa memiliki, itu benar adanya🥀"_Raina Alexandra.

Raina yatim piatu, mencintai seorang dengan teramat hebat. Namun, takdir selalu membawanya dalam kemalangan. Sehingga, nyaris tak pernah merasa bisa menikmati hidupnya.
Impian sederhananya memiliki keluarga kecil yang bahagia, juga dengan mudah patah, saat dirinya harus terpaksa menikah dengan orang yang tak pernah di kenal olehnya.
Dan kenyataan yang lebih menyakitkan, ternyata dia menikahi kakak dari kekasihnya, sehingga membuatnya di benci dengan hebat. padahal, dia tidak pernah bisa berhenti untuk mencintai kekasihnya, Brian Dominick.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mawar jingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa kita senasib?

"dunia memang tidak pernah adil. Makanya, tuhan berikan keadilan di kemudian hari."

Keluarga, sesuatu yang terdengar cukup membuat iri untuk Raina yang terbiasa sendirian. Baginya, keluarga adalah keindahan, kenyamanan, serta tempat berbagi kasih, susah, senang bersama. Akan tetapi, semua itu tidak berlaku untuk Bara.

Setelah keduanya resmi menikah, Bara bahkan membawanya kehadapan kedua orang tua Bara. Raina bahkan nyaris mengalami henti jantung, karena jantungnya sungguh berdetak dengan tidak normal.

Kegugupan yang di rasa oleh Raina, terlihat jelas oleh Bara yang sedikit melirik kearahnya. Katanya, besok akan ada pesta besar, tetapi Raina tidak tahu dalam rangka merayakan apa.

"tidak perlu tegang, sungguh ini tidak penting." ujar Bara dengan menepuk pelan bahu Raina.

"aku tidak bisa, aku tidak pernah bertemu dengan orang tua bapak sebelumnya." jawab Raina dengan takut.

"Raina! berhenti memanggilku bapak!" ujar Bara sedikit kesal, karena beberapa waktu lalu, dirinya sudah mengatakan pada Raina, untuk berhenti memanggilnya dengan sebutan itu.

"Maaf, aku lupa." jawab Raina dengan menunduk.

"lagi pula, itu akan terdengar tidak sopan kan?"tanya Raina dengan pelan.

"tidak papa, jangan memanggilku seperti itu, itu justru sangat mengganggu telinga ku." kata Bara lagi,

Raina hanya mengangguk sebentar, lalu melanjutkan langkahnya lagi. Akan tetapi, Bara justru berhenti, membuatnya terheran.

"aku sebenarnya malas sekali, kita pulang saja yuk." ucap Bara dengan berbalik, belum sempat Raina bereaksi, seseorang menemukan mereka berdua.

"Noah, kamu pulang." ucapnya dengan tersenyum kepada keduanya.

"Ini siapa?" tanyanya lagi, ketika melihat Raina yang berada tak jauh dari Bara.

"Raina, ini ayah ku. Dan ayah, ini Raina, istriku." ujar Bara dengan pelan akhirnya. Karena sudah tertangkap basah, terpaksa Bara memperkenalkan keduanya sekalian. Walaupun, sebenarnya Bara sangat malas.

"istri?" ulang ayah Bara dengan terkejut.

"kamu sungguh membawa istri pulang. Akhirnya, selamat datang Raina, di rumah sederhana kami." ujar ayah Bara dengan tersenyum.

Sementara Raina, dengan segera meraih kedua tangannya, dan memberinya hormat. Akan tetapi, Bara terlihat tidak senang.

"ayo, ajak masuk istri mu Noah." ujarnya lagi, sementara' Raina merasa bingung, karena Bara memiliki panggilan lain.

"kenapa dia memanggil mu Noah?" bisik Raina pelan, dengan segera Bara menjawab.

"tidak perlu pikirkan itu, " jawab Bara yang membuat Raina tidak puas, dengan jawaban itu.

Raina segera meraih lengan Bara, dia merasa sedikit takut. Bara juga sempat terkejut, tetapi setelah tahu siapa yang meraih pergelangan tangannya, dia tidak protes, dan membiarkan Raina menggandeng tangannya.

"halo Noah, kamu pulang." ucap seorang wanita, yang terlihat anggun. Raina sudah bisa menebak, itu pasti ibu dari Noah.

"sesuai permintaan mu, aku membawa istri ku." cibir Bara, dengan bibir yang sedikit terbuka.

'ada apa ini? kenapa dia seolah membenci ibunya?' batin Raina dengan bingung, namun dia juga tidak berani bertanya.

"oh, okey. Sesuai dengan kriteria mu lah ya, sedikit, kampungan." ujarnya, dengan melihat Raina dari ujung kaki, hingga ke atas kepala.

"setidaknya, dia tidak cacat seperti otak mu!" ujar Bara dengan keras, Raina bahkan terkejut mendengarnya, sebelum sempat bereaksi, Raina sudah lebih dulu di tarik oleh Bara.

Mendengar ungkapan dari wanita itu, seketika Raina menunduk memperhatikan dirinya sekali lagi, entah mengapa, itu membuat kesan buruk untuk Raina.

Rasanya, tidak baik jika di teruskan, Raina sudah menebak, kedepannya akan tidak baik, jika dirinya berhadapan dengan wanita paruh baya, yang saat ini tepat berada di hadapannya.

"tutup saja telinga mu, ocehan wanita itu, memang tidak pernah pantas untuk di dengar." ujar Bara dengan datar, sementara Raina, hanya terdiam tanpa berkomentar apa pun. Perasaannya sudah terlanjur berkecamuk saat ini. Yang pasti, tidak nyaman. Raina tidak nyaman berada di lingkungan itu.

Raina terus mengikuti kemana arah kaki Bara berjalan, wajahnya terus menunduk, bagai seorang tahanan. Dan Bara tidak suka.

"angkat wajah mu!" ucap Bara dengan meninggi. Membuat Raina terkejut seketika.

"jangan pernah menundukkan wajah mu seperti itu lagi, saat berada di sini."

"angkat wajah mu, dan berjalan dengan gagah!" ujar Bara terdengar dengan nyaring di telinga Raina.

Entah mengapa, syaraf di tubuh Raina menegang seketika. 'pasti ada yang salah dengan keluarga ini' batin Raina dengan merinding.

"kita akan ke mana?" tanya Raina sedikit berbisik, ketika Bara tak juga sampai pada tempat yang di tuju olehnya. Keduanya bahkan sudah berjalan cukup lama, rumah itu, tidak sesederhana uang Raina pikirkan.

Rumah itu, lebih cocok di sebut dengan istana. Karena selain mewah, juga besar, sangat indah. Ah, rasanya Raina tidak bisa mendeskripsikan selain indah.

"tuan Noah, anda kembali, syukurlah." ujar seorang wanita yang memakai seragam.

"hanya sebentar, mungkin besok aku akan pergi lagi." jawab Bara dengan tersenyum ramah.

'dia bisa bersikap ramah sebenarnya, tapi kenapa tidak dengan orang tuanya?' batin Raina penuh dengan tanya.

"sayang sekali, hari ini aku belum sempat membuatkan makanan kesukaan anda tuan Noah, dari pagi, kami bahkan tidak sempat duduk." ujarnya terlihat menghela nafasnya dengan kasar.

"tidak papa Ana, kami tidak perlu menghawatirkan ku. Aku baik-baik saja, seperti biasa." ujar Bara dengan tersenyum lagi.

"oh iya, siapa wanita yang itu tuan?" tanya Ana dengan sopan.

"oh ini, kenalkan Ana, ini istriku Raina. Dan Raina, ini Ana, teman baik ku." ujar Bara dengan tersenyum.

"halo, senang berkenalan dengan mu." ucap Raina dengan mengulurkan tangannya kepada Ana.

"halo juga, senang juga bisa berkenalan dengan mu Raina."

"kamu pasti istimewa, karena kamu berhasil menaklukkan hati pria dingin ini Raina." ujar Ana, dengan tersenyum.

Ana adalah salah satu pekerja di kediaman Dominick. Dia juga satu-satunya manusia, yang bisa berbicara santai, layaknya teman dekat dengan Bara. Karena sejak kecil, Ana selalu menemani hari-hari Bara.

Ana, lebih tepat di katakan sebagai ibu Bara, karena Ana selalu tahu, apapun tentang Bara. Begitu juga dengan Bara, dia terbiasa menceritakan apapun masalahnya kepada Ana.

Dan kedekatan mereka, sudah di ketahui oleh seluruh penghuni rumah mewah itu. Termasuk kedua orang tua Bara.

Akan tetapi, akhir-akhir ini, Bara tak lagi berada di rumah itu. Tadinya, Ana merasa cemas. Tetapi, setelah Bara mengatakan bahwa dia sudah waktunya untuk berjalan sendiri, dan memulai segala kisah yang ingin dia rangkai, Ana mengerti.

"Kamar ku, apakah masih kosong?" tanya Bara pelan.

" tentu saja, aku juga selalu membersihkan setiap hari, meski anda tidak ada tuan Bara." jawab Ana dengan tersenyum.

"terimakasih Ana, kamu terbaik." ucap Bara dengan berlalu meninggalkan Ana, yang masih beraktivitas, sedangkan Raina segera mengikuti Bara.

"ini kamar ku, kamu istirahat dulu. Aku akan mencari sesuatu sebentar." ujar Bara pelan, ketika keduanya sampai di kamar Bara. Kamar yang bernuansa abu-abu, cukup besar. Bahkan, itu tiga kali lebih besar, dari ukiran kamar Raina dahulu.

"boleh aku ikut?" tanya Raina dengan takut.

"kemana?" tanya Bara justru merasa heran.

"keluarga mu aneh, aku merasa seperti pencuri sekarang." jawab Raina dengan takut.

"Kamu lapar?" dengan membuang nafasnya kasar, Bara justru bertanya kepada Raina perihal perutnya. Bara ingat, jika sejak siang mereka belum memakan apapun. Dia tidak mungkin membiarkan Raina kelaparan, karena Raina baru saja sembuh dari demamnya semalam.

Alih-alih menjawab, Raina justru segera menggeleng dengan cepat." aku tidak ingin makan, aku sekarang mengerti, mengapa kamu meminta kembali saat pertama datang tadi." ujar Raina dengan duduk di kursi yang berada di bawah jendela kamar itu.

"ini keluarga, tapi kamu sendirian." ujar Raina dengan lirih.

"kamu lebih beruntung dari pada aku, tidak punya keluarga sama sekali, itu lebih terdengar renyah di telinga, dari pada memiliki keluarga, tetapi tidak pernah ada di dalamnya." ujar Bara dengan menatap jauh keluar jendela.

"apa kita sedang menertawakan nasib kita sekarang?"

1
Wiji Lestari
jadilah dirimu sendiri tanpa menyakiti orang lain
Mawar_Jingga: sedikit jahat itu kadang perlu 🥀
total 1 replies
Wiji Lestari
berdebar sangat dadaku membaca part ini....😭😭😭😭ketulusan dalam menyayangi kadang membuat ketidakpekaan kita di manfaatkan orang lain dengan kejam
Mawar_Jingga: itu sebabnya, terlalu baik itu juga tidak baik😌
total 1 replies
Wiji Lestari
kapan bahagiamu datang Raina😭😭😭nyesek banget baca cerita ini.
Mawar_Jingga: sedang menunggu yang katanya indah pada waktunya🍂
total 1 replies
Wiji Lestari
aku menunggumu update Thor😂😂
Mawar_Jingga: terimakasih selalu suport😘♥️
total 1 replies
Wiji Lestari
ketakutan akan kehilangan orang yg di cintai kadang membuat seseorang berubah menjadi posesif.
Mawar_Jingga: sebab, kehilangan bukan hal yang mudah🥀
total 1 replies
Wiji Lestari
dasar bara bucin sudah
Wiji Lestari
alur ceritanya g mudah di tebak. bikin penasaran terus Thor. semangat menulisnya di tunggu up selanjutnya
Wiji Lestari
kok dara sih Thor....
Wiji Lestari
kenapa aku yg kecewa ya tahu Rico hendak menikah...kenapa g tunggu Raina😂😂😂😂😂
Wiji Lestari: kukira sebelumnya alurnya akan begitu tapi ternyata bukan 🤪🤪🤪🤭
Mawar_Jingga: ku tunggu janda mu gitu ya kak😂
total 2 replies
Wiji Lestari
mungkin menenangkan diri beberapa waktu baik untuk mental Raina. semangat terus author
Mawar_Jingga: kadang, kita memang perlu sedikit menepi, dari berisiknya dunia.
total 1 replies
Wiji Lestari
tinggalkan yg tidak bisa menghargai dan sambut yg tulus kepadamu
Mawar_Jingga: andai segalanya sesederhana itu 🥀
total 1 replies
Wiji Lestari
ini knpa sama dengan episode 49...salah up atau aku yg salah baca ini
Mawar_Jingga: oh iya, kok bisa double up gini. terimakasih kak,🙏 malah saya gak sadar, memang jaringan di tempat kami sedang bermasalah, sehari semalam ada pemadaman.
total 1 replies
Wiji Lestari
up lgi dong
Mawar_Jingga: siap😍
total 1 replies
Wiji Lestari
lanjut
Iren Nursathi
lanjuuuuut
Mawar_Jingga: siap♥️
total 1 replies
Iren Nursathi
lanjuuuut thor
Mawar_Jingga: terimakasih ♥️
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up thor
Mawar_Jingga: siap☺️
total 1 replies
Muliana
5 iklan untukmu, biar semakin semangat
Mawar_Jingga: terimakasih kakak, sehat selalu♥️
total 1 replies
Muliana
Memang sesakit itu, saat cinta diperjuangkan hanya dari sebelah pihak
Mawar_Jingga: iya kak🥀
total 1 replies
Muliana
mungkin maksudnya, saat dia telah mengkhianati ku kak?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!