NovelToon NovelToon
I Love You, Paman

I Love You, Paman

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintapertama / Beda Usia / Cinta Murni / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:21.4k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

"Papa tidak setuju jika kamu menikah dengannya Lea! Usianya saja berbeda jauh denganmu, lagipula, orang macam apa dia tidak jelas bobot bebetnya."

"Lea dan paman Saga saling mencintai Pa... Dia yang selama ini ada untuk Lea, sedangkan Papa dan Mama, kemana selama ini?."

Jatuh cinta berbeda usia? Siapa takut!!!

Tidak ada yang tau tentang siapa yang akan menjadi jodoh seseorang, dimana akan bertemu, dalam situasi apa dan bagaimanapun caranya.

Semua sudah di tentukan oleh sang pemilik takdir yang sudah di gariskan jauh sebelum manusia di lahirkan.

Ikuti ceritanya yuk di novel yang berjudul,

I Love You, Paman

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 26 - Saga or Saka?

Malam itu, langit dihiasi bintang-bintang yang berkilauan, namun Lea tidak sempat menikmatinya.

Ia baru saja turun dari gojek dengan keletihan yang terlihat jelas di wajahnya yang pucat.

Dengan langkah gontai, Lea berjalan menuju rumah. Keringat yang muncul di dahinya ia seka dengan ujung lengan bajunya, berharap rasa lelahnya segera hilang begitu ia tiba di rumah.

Ketika Lea tiba di teras rumah, dia disambut oleh Saga yang duduk di bangku depan rumah. Saga memang sering menunggunya pulang, meski terkadang tidak menampakkan diri.

Tapi malam ini, ia berdiri dan menyapa Lea dengan hangat. "Kamu baru pulang? Paman sudah siapkan air hangat untuk mandi."

Lea menatap Saga sejenak, lalu menurunkan pandangannya. "Paman tidak usah repot-repot, Lea bisa lakukan sendiri," jawabnya sambil menunduk.

Saga mengikuti Lea yang berjalan masuk ke dalam rumah lalu bertanya. "Apa di tempat kerja baik-baik saja?," tanyanya khawatir melihat Lea yang nampak letih.

"Baik," jawab Lea singkat dengan nada datar.

"Baguslah, o ya, Paman sudah buatkan makan malam, setelah mandi makanlah."

Lea menatap sekilas ke arah meja makan yang sudah terhidang makanan. "Lea lagi diet, Paman, jadi Lea gak makan malam," ujarnya tidak bersemangat.

Saga tertegun mendengar jawaban Lea dan merasa heran. "Apa? Diet?," tanyanya, setengah tidak percaya.

Kemudian, Saga menghampiri Lea dan memprotes keputusan gadis itu untuk diet. "Kamu sudah cantik, badanmu sudah cukup ideal, tidak perlu menguruskan badan lagi," katanya sambil menyentuh tangan Lea dengan lembut, lalu tanpa sadar mengusap pipinya seraya mencubit manja.

Lea terdiam dan merasakan detak jantungnya yang tiba-tiba berpacu lebih cepat.

Sentuhan lembut itu, memicu perasaan yang sudah lama Lea coba lupakan. Wajahnya seketika merona, matanya sedikit melebar, namun ia segera menundukkan kepala dan menyembunyikan perasaannya.

Saga menyadari perubahan ekspresi Lea itu lalu ia segera menurunkan tangannya karena sedikit canggung dan menyadari kesalahan kecil yang telah ia buat.

Kemudian, Lea mengangkat kepalanya dan menatap Saga. "Jangan bersikap seperti ini lagi, Paman. Jika tidak, Lea akan salah mengartikan lagi," ucapnya.

Setelah mengucapkan kata-kata itu, Lea segera beranjak pergi, meninggalkan Saga yang berdiri mematung dengan perasaannya.

"Semangat Lea! Kamu harus bisa mengabaikan perasaanmu ini!... Tapi aku gak bisaaa... Paman Saga sangat susah di lupakan... Apalagi dengan setiap perhatiannya itu, haduuuh...."

Lea menggerutu di kamarnya. Meski ia berusaha menjaga jarak dengan Saga, tapi perasaannya tidak bisa di bohongi.

~ Cinta pertama emang susah di lupakan Lea, apalagi tinggal satu atap he he he... ~

**

Beberapa hari kemudian, Saka kembali datang ke kafe, kali ini dengan membawa sebuah buku yang cukup tebal. Setelah memesan kopi seperti biasa, dia menunggu Lea mengantarkan pesanan ke mejanya.

Saat Lea datang dengan secangkir kopi, Saka pun menyapa lagi. "Lea, aku sedang baca buku ini, dan ada satu bagian yang menarik. Aku ingin tahu pendapatmu."

Lea yang tidak ingin terlihat tidak sopan pun bertanya singkat, "Buku tentang apa, Pak?."

"Buku ini tentang perjalanan hidup dan filosofi hidup dari berbagai negara. Ada satu bagian yang membahas tentang makna kerja keras dan kebahagiaan. Aku jadi ingat kamu, karena kamu terlihat begitu gigih dan penuh semangat," jelas Saka sambil membuka halaman yang dimaksud.

Lea melihat sekilas ke arah buku tersebut, lalu menatap Saka. "Kerja keras itu bagian dari hidup. Kalau kita ingin mencapai sesuatu, ya harus bekerja keras, Pak."

Saka tersenyum karena merasa kagum dengan jawaban Lea yang sederhana tapi penuh makna. "Kamu benar. Kamu pasti punya banyak impian, ya?."

Lea hanya mengangguk, lalu dengan sopan pamit undur diri. "Terima kasih atas obrolannya, Pak. Aku harus kembali bekerja."

Saka menatap punggung Lea yang perlahan menjauh dan merasa semakin tertarik.

Meski setiap usahanya untuk mendekati Lea tampak seperti tidak menghasilkan apa-apa, Saka tidak merasa putus asa. Baginya, justru ketangguhan dan sikap tenang Lea itu adalah sesuatu yang sangat menarik.

"Sangat menarik jika aku bisa mendapatkan hatinya," gumam Saka.

**

"Lea, mau pergi kemana?."

"Pergi jalan-jalan, Paman."

"Sendiri? Maksud paman, apa perlu paman temani?."

Lea menatap Saga dengan rasa tidak percaya. "Gak usah, Lea pergi sendiri saja," ucapnya seraya menutup pintu rumah.

Saga mengangguk anggukan kepalanya dan mulai bergumam sendiri. "Dia sudah besar Saga, kamu tidak usah terlalu khawatir padanya."

Hari ini, Lea memutuskan untuk menghabiskan waktu libur sekolahnya dengan mencari buku-buku yang ia butuhkan untuk belajar.

Toko buku adalah salah satu tempat favoritnya, di mana ia bisa tenggelam dalam dunia imajinasi dan pengetahuan tanpa batas.

Lea menyusuri setiap lorong rak buku, matanya menelusuri deretan judul-judul yang berderet rapi dan membuatnya bersemangat.

Tiba-tiba langkahnya terhenti di salah satu bagian rak yang penuh dengan buku-buku yang berkaitan dengan pelajaran sekolah.

Di situ, ia melihat buku yang selama ini ia cari, namun sayangnya buku itu berada di rak paling atas. Tingginya rak tersebut membuat Lea harus berjinjit dan berusaha meraih buku tersebut dengan susah payah.

Lea mencoba beberapa kali, bahkan menggunakan salah satu buku lain sebagai tumpuan, namun tetap saja buku itu sulit diraihnya.

Lea tidak ingin menyerah, dan dengan tekad yang kuat, Lea pun mencoba sekali lagi.

Di saat seperti itu, tiba-tiba sebuah tangan yang kuat dan lebih tinggi dari dirinya muncul di hadapannya dan dengan mudah mengambil buku tersebut.

Lea terkejut dan langsung berbalik, siap untuk mengucapkan terima kasih. "Terima kasih," ucap Lea cepat, tanpa sempat melihat siapa yang menolongnya.

"Lea? Kebetulan sekali kita bertemu lagi," ujar sebuah suara yang familiar.

Lea tertegun sejenak sebelum akhirnya mendongak dan melihat pria yang kini berdiri di hadapannya.

Itu Saka, pria yang sering ia temui di kafe. Dunia ini terasa begitu sempit, pikir Lea. Betapa kecilnya dunia ini, sehingga pertemuan pertama yang berkesan itu kini berlanjut di tempat yang tidak terduga.

Lea menatap Saka dengan mata sedikit melebar karena tidak menyangka bahwa mereka akan bertemu lagi, apalagi dalam situasi seperti ini. "Pak Saka? Anda... di sini?," tanyanya dengan sedikit canggung.

Saka tersenyum lalu mengangkat buku yang tadi diambilnya. "Iya, kebetulan aku juga sedang mencari buku. Dan ternyata kita memiliki minat yang sama," ujarnya, menunjukkan buku yang sama seperti yang diinginkan oleh Lea.

"Aku suka buku ini karena cara penulisannya yang begitu detail dan membuat kita bisa benar-benar memahami materinya," kata Lea sambil membuka halaman buku yang ia pegang. "Anda juga suka buku seperti ini?," tanyanya, sedikit terkejut.

"Iya, aku memang suka buku yang bisa membuat kita berpikir dan mengasah kemampuan kita. Apalagi yang berkaitan dengan sains dan teknologi, itu favoritku," balas Saka.

Mendengar itu, Lea merasa mulai nyambung dengan Saka. Mereka pun mulai berbincang, bahkan mulai berbagi rekomendasi buku lainnya yang mungkin belum pernah dibaca oleh masing-masing.

Waktu seolah berlalu begitu saja ketika mereka berbincang hingga tanpa terasa jam kini sudah menunjukkan sore hari.

"Sungguh kebetulan yang menyenangkan," ujar Saka. "Aku tidak menyangka kita punya minat yang sama dalam hal buku, o ya dan satu hal, jangan bicara terlalu formal dengan ku, apalagi dengan memanggil Pak, itu terkesan lebih tua he he...."

Lanjut ke part selanjutnya... 👉👉

1
Tarwanto Wanto
/Coffee//Coffee//Rose/
Aurora
Wkwkwk... Boleh tuh 🤣🤣🤣😅
Aurora
Wkwkwk... Boleh tuh 🤣🤣🤣😅
Suanti
saga di jodoh kan sama nadia aja sama2 dewasa 🤣🤣🤣
Aurora
Udah update lagi kakak... Yuk lanjut baca, makin seru lho... 😍😍👉
Ima Aulia Ima
lnjt kak jangan sedikit" jd bikin penasaran
Aurora: Sabar ya kak... Kalau penasaran kan jadi lebih seru bacanya 😍
Jangan lupa kasih dukungan like nya juga ya, biar othor makin semangat nulisnya... 💪😍❤️
total 1 replies
Ima Aulia Ima
LG seru tp mlh bersambung 😌
Aurora: Siap-siap kak... Bentar lagi meluncur 😍
total 1 replies
Nisa Fatimah
hampir sama jalan ceritanya sama kisah q pas masih remaja /Grievance/
Aurora: Wah masa kak? Kebetulan sekali ya... Semoga kakak di kasih yang terbaik... Aamiin..
total 1 replies
Nisa Fatimah
dari awal baca sampai bab ini,,,q mau kasih /Good//Good//Good/ sama kakak author /Kiss//Kiss//Kiss/
Aurora: Terima kasih banyak kakak... Jangan lupa like juga di akhir episode nya ya kak, biar karya ini makin banyak yang baca 😍😘🙏
total 1 replies
shanum
sampai sini dlu, mampir di "cinta dibalik heroin"
Aurora: Terima kasih sudah mampir kakak... ❤️
total 1 replies
Rina Yuniarsih
Luar biasa
Aurora
Siap kak... Di tunggu ya... 😍🙏
Ima Aulia Ima
lanjut dong kelanjutan ny aku LG seru nie
Ima Aulia Ima
aku TDK sabar untuk kelanjutan ny
Aurora: Ok kak... Di tunggu update selanjutnya ya... 😘
total 1 replies
Rahayu Anam
hadir thor baru mulai baca😚
Aurora: Terima kasih kakak...😍 Ter love love pokoknya, semoga suka ya... 😘❤️
total 1 replies
I'm Girl
Luar biasa
Nomber 1
Karya baru, lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!