Jatuh Cinta Dengan Gadis Desa

setelah perasaan dan pikirannya berdebat Aulia lebih memilih untuk mandi, agar bisa lebih rileks lalu dia akan memilih untuk melanjutkan kegiatannya yang tertunda pagi tadi.

"Kamu mau kemana?"tanya Mommy Mayana yang sedang lagi menonton televisi.

"Nyonya Bisakah Aulia jalan ke taman Mansion ini? hanya sekedar mencari angin saja."ucap Aulia hati-hati dengan senyumannya.

" Oh tentu saja boleh, tapi sebelum itu bisakah kau kemari sebentar saja."ucap Mommy Mayana lembut."kau tidak perlu memanggilku dengan sebutan Nyonya, panggil saja tante."lanjutnya dengan tersenyum.

"I-iya Nyonya... eh maksud saya tante."ucap Aulia menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil tersenyum kikuk.

" Hmm... tidak apa, asal jangan diulangi lagi yah?"ucap Mommy Mayana dan di angguk Aulia."Oh iya siapa Namamu?"tanya Mommy Mayana.

"Aulia Tante."ucap Aulia sambil tersenyum.

" Aulia?"Aulia mengangguk."Namamu hampir mirip dengan Nama Ano."

"Benarkah Tante?"tanya Aulia tak percaya, Mommy Mayana mengangguk.

"Nama putra tante Auliano, tante biasa memanggilnya dengan sebutan Ano."

"Aulia Auliano? perbedaannya hanya di dua huruf terakhir saja."ucap Aulia dengan pelan seperti sedang menyamakan sesuatu.

" Iya... Makannya tante sedikit heran."ucap Mommy Mayana tersenyum."Ohiya Aulia apakah tante bisa meminta tolong?"

"tentu saja bisa tante... katakan apa yang ingin tante minta tolong?"ucap Aulia dengan tersenyum manis.

"tolong kau antarkan bekal siang untuk Ano, tante melarang Ano untuk makan makanan di luar karna itu tidak baik dengan kesehatannya."ucap Mommy Mayana dengan raut wajah kekhawatirannya.

ada sedikit trauma yang dialami Mommy Mayana, ketika Auliano yang masih berusia 12 tahun, Auliano mengalami drop karna sudah memakan makanan di luar dengan sembarang, tentu saja membuat Mommy Mayana yang masih merasa khawatir akan kesehatan sang putra semata wayangnya. sehingga setiap harinya ia tidak pernah lelah untuk membuat makanan siang buat putranya.

"Baik Tante, dengan senang hati Aulia akan mengantarnya."ucap Aulia tersenyum lalu beranjak pergi.

🍁🍁🍁🍁

Di Negara Lain...

sosok pria tampan yang wajahnya kebulean sedang menancapkan anak panah pada satu lembar foto yang ditempelkan pada dinding.

"Auliano kau akan hancur sebentar Lagi."ucapnya dengan tersenyum miring.

Tiba-tiba saja ada yang menelponnya, saat dia melihat siapa yang menelponnya langsung saja dia mengangkatnya sambil tersenyum.

" Apakah sudah ada kabar baiknya Nona?"tanyanya yang sudah tidak sabaran.

"Hm, sebentar malam kami akan ketemu. apa yang harus aku lakukan?"tanya wanita cantik dari sebrang telpon sana.

"Benarkah?" Tanyanya dengan bahagia.

"iya... cepat katakan apa yang harus aku lakukan?"

"Kerja bagus, berarti kau sudah menemuinya dan meminta maaf padanya? apakah dia memaafkanmu?"

"You are stupid? bukankah sudah aku katakan, jika aku akan bertemu dengannya, dan itu berarti dia sudah memaafkanku."ucap Sary kesal." Yah... walaupun dia masih memberiku kesempatan, tapi tenang akan kupastikan aku akan berhasil mendapatkannya kembali."Lanjutnya.

"Sory, I'm so Happy... "ucap Ardiansyah dengan rasa gemas.

" kalau begitu transfer sekarang 10 juta untukku."

"Baiklah... tapi akan kukatakan apa yang kau harus lakukan sebentar malam saat kau bertemu dengan Auliano, sebelum Auliano datang kau harus menaruh bubuk pemicu jantung itu kedalam minumannya dengan begitu dia akan terkena serangan jantung dan akan mati kapan saja."ucapnya dengan seringai jahat.

"Bubuk pemicu jantung?Maksudnya?"tanya Sary yang tidak mengerti ucapan Ardiansyah,

Bersambung...!!

apakah Sary akan setuju dengan permintaan Ardiansyah?

penasaran?

Yuk... baca terus Novel dari hasil Haluanku sendiri🙏dengan cara like, Vote dan komentarnya😍Muachhh.. 😘