Siapa sangka kalau gadis lugu yang introvert luar biasa bisa menjadi seorang pelindung umat manusia? Terlahir kembali setelah selamat dari kecelakaan mengenaskan, Reina Sasaki kini berubah menjadi seorang Cyborg yang dilengkapi senjata dan kemampuan bertarung hebat. Bisakah Reina menjadi orang yang berbeda di dunianya yang baru saat ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dovey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18: Monster
Di sisi lain sudut kota, Eve dan Tiff berhasil membabat habis banyak musuh. Mereka berdua bekerja sama sengan cepat, membentuk banyak gelombang kejut dari efek lari yang kereka buat. Semuanya tampak berjalan normal.
“Bagus Eve! Kali ini larimu cepat juga!” Ucapnya. “Kau juga sama hebatnya, Tiff” timpal Eve.
Tak lama, Ethan dan Chips pun muncul. “Bagaimana kondisi kota saat ini?” Tanya Ethan melepas jubah camouflage miliknya. “Tidak ada hal aneh. Tapi si kakek tua itu benar-benar hebat” ucap Eve.
Chips yang juga baru datang kemudian ikut nimbrung ke dalam pembicaraan.
“Aku tidak tahu akan terjadi apa , tapi kurasa perang di kota ini akan berlangsung cukup panjang” ucapnya. Tak lama kemudian, datang seorang berbadan besar ke hadapan mereka. Orang itu tak lain adalah pria besar yang menculik Daka dan Green Snake dari WDT.
“Mau pergi kemana?” Tanyanya. Sontak mereka semua terkejut atas kehadirannya.
Chips yang juga punya perawakan cukup besar, sempat terkejut dengan pria kekar tersebut. Tubuhnya yang luar biasa besar membuat siapapun jadi ngeri melihatnya.
“Tak kusangka ada manusia normal seperti ini” ucapnya. “Siapa kau?” Tanya Ethan.
“Aku Borris. Aku siap menghancurkan kalian semua” jawab sang pria sambil menyeringai. Semua Ronan pun bersiaga.
Tak lama, sang pria pun meloncat jauh ke atas. Mereka semua pun kebingungan dengan pemandangan tersebut.
Saat semua Ronan menatap ke atas, tiba-tiba “BOOM”. Dia berhasil menghantam pijakan Ronan hingga membuat jalanan hancur sekaligus.
“Tidak!!!” Teriak semua Ronan yang saat ini jatuh terperosok ke bawah tanah.
Sesaat setelah mereka tersadar, mereka semua terkejut dengan pemandangan yang mereka lihat. Ruang bawah tanah tersebut berisikan banyak sekali tulang belulang dan berbagai bangunan tua yang terkubur dengan waktu.
Seakan sebuah peradaban pernah terjadi di bawah tanah kota Metro. Ethan yang menyadari hal ini kemudian bertanya pada Borris. “Kenapa kau bawa kami kesini?” Tanyanya.
Borris pun kemudian menjawab. “Tidak ada. Aku hanya menghancurkan pijakan kalian saja.” Ucapnya. “Tapi memang begini adanya. Kota Metro memang dibuat diatas peradaban yang dipaksa mati” lanjutnya.
Tentu semua Ronan yang mendengar hal itu jadi terkejut dengan ucapan Borris. Tak ingin mendengar hal lain yang lebih mengganggu, Chips kemudian menerjang Borris. “Omong kosong” dia pun mengeluarkan palu miliknya dan mulai menyerang Borris.
Seakan tidak peduli, Borris tak bergeming sama sekali. Dia berhasil menahan serangan chips dengan palunya yang terkenal kuat sekali.
Borris yang melihat itu kemudian mundur dan berkumpul kembali dengan teman-temannya. “Apa itu tadi?” Tanyanya. “Dia bukan manusia normal” ucap Ethan.
Borris pun kemudian melambaikan tangannya ke atas. “Sudah? Sekarang giliranku” ucapnya.
Borris dengan kecepatan luar biasa menerjang keras ke arah Chips dan kawannya. Mereka terkejut karena kecepatan Borris setara dengan satu kedipan mata.
Untungnya Chips masih sempat menahan serangan Borris itu dengan palunya. Mereka semua pun terpental ke belakang.
Chips yang melihat palunya kini mengalami keretakan akibat serangan Borris kemudian menjadi bingung dengan situasi mereka hadapi saat ini. “Ini tidak baik” ucapnya.
“Meskipun serangannya luar biasa, aku tidak melihat dia melakukan serangan berkelanjutan setelah serangan pertama” ucap Ethan dari samping sambil mencoba untuk berdiri.
“Kalau kita mau adu kecepatan, Eve dan Tiff bisa melakukannya. Chips, apa kau bisa melakukan beberapa serangan?” Tanya Ethan memastikan. Chips pun mengangguk.
“Aku punya rencana. Eve dan Tiff, kalian berdua coba membuat gelombang dari kecepatan kalian berdua. Buat sedekat mungkin. Ada yang ingin kupastikan” perintah Ethan.
Tak punya pilihan lain, Eve dan Tiff mengiyakan arahan dari Ethan. Mereka bedua pun dengan cepat membuat gelombang khas mereka berdua. Borris yang melihatnya cukup terganggu dengan gelombang buatan tersebut.
Eve dan Tiff juga semakin lama semakin mengencangkan lari mereka. Dengan sigap Borris pun bia menangkap keduanya. “Tak ada gunananya” ucap Borris.
Meskipun tertangkap, gelombang itu masih ada dan berhasil meledak tepat di hadapan Borris.
Eve dan Tiff yang berhasil lepas dari genggamannya, mundur beberapa langkah. Disana terlihat jelas kalah Borris cukup terluka, efek dari ledakan gelombang itu. Ia pun menyeringai bak menikmati serangan yang baru saja terjadi.
“Kau cukup pintar rambut pirang” ucap Borris menunjuk ke arah Ethan. Ia tahu kalau Ethan sudah membaca kelemahan Borris, yakni serangan bertubi-tubi. “Memang” jawab Ethan dengan seringainya.
Borris pun kemudian melepaskan bajunya. Ia pun kini melepaskan sebuah kertas segel berbahasa kuno dari lengannya. Melihat ada yang tidak beres, Ethan kemudian menyerang Borris.
Chips juga tidak tinggal diam. “Hentikan!!!” Ucap Ethan sambil menerjangnya. Namun, semua itu sia-sia.
Borris sudah terlanjur berubah jadi manusia serigala berukuran besar dan menakutkan. Kertas segel yang ia pakai pun kini sudah menjadi sebuah kalung di lehernya.
Chips dan Ethan yang tadinya menerjang Borris pun berhenti dan menjauh darinya. “Kau mau membuat ini semakin menarik? Aku tak masalah dengan itu” ucap Borris. Dia pun tanpa basa-basi langsung menyerang keempat Ronan tersebut.
Mereka pun bertarung dengan sengit. Eve dan Tiff berusaha membuat gelombang kembali, namun Borris berhail menangkap Tiff sebelum itu terjadi. Tiff dengan mudah dipempar begitu saja.
Eve yang melihat itu kemudian berlari dengan cepat sambil memukuli Borris. Namun Eve juga berhasil ditangkap dan kemudian dicabik-cabik untuk beberapa saat, sebelum Chips mampu menyerangnya dari belakang dan melepaskan Eve.
Kini tersisa hanya Ethan dan Chips yang bisa bertarung. Kondisi Eve juga kini memprihatinkan. Ia berusaha meraih batre di tempat penyimpanannya dan menempelkanmya di pundak.
“Aku bisa pulih sebentar lagi. Coba beri aku ruang sebentar saja. Aku akan memeriksa keadaan Tiff” ucapnya pada Ethan.
Terdesak, Ethan kemudian mencoba menghilang dengan jaketnya. Ia kini berusaha merebut kalung milik Borris. Chips yang melihat itu juga tidak tinggal diam.
Kini dia menyerang Borris dengan cepat. Namun tetap saja Borris bukan lawan yang mudah. Kuku serigalanya yang kuat mampu menggores banyak bagian palu milik Chips.
Meskipun begitu, Chips masih terus menyerang Borris tanpa henti.
Saat keduanya menahan serangan satu sama lain, Ethan datang dari belakang mencoba menusuk Borris tepat di lehernya. Namun, entah bagaimana caranya, Borris mampu menerka kehadiran Ethan dan kemudian menangkis tusukannya. Ethan yang melihat itu juga kemudian mencoba menyerangnya secara brutal.
Kondisi ini membuat Borris terdesak. Chips terus mengayunkan palunya dari arah depan, sementara Ethan juga terus menyerang dengan sangat cepat. Hal ini juga berhasil memukul mundur Borris untuk sementara.
Dengan sedikit celah, Borris berhasil memutar balikan keadaan. Ia menangkap palu milik Chips dan menghancurkannya dengan mudah.
Borris pun kemudian mencabik-cabik Chips dengan serangan yang luar biasa cepat. Ethan yang punya kecepatan tubuh luar biasa pun lalu menarik Chips dari cengkraman Borris. Ia tak kuasa melihat rekannya kini terluka cukup parah.
“Gunakan ini untuk sementara. Jangan bergerak sebelum kau sanggup pulih” ucap Ethan sambil menempelkan batre cadangannya pada Chips.
“Masih penasaran denganku?” Tanya Borris dengan nada yang sombong. Ethan melihat ke sekelilingnya. Eve dan Chips masih berusaha untuk pulih, sedangkan Tiff juga masih tak sadarkan diri.
Kini ia hanya bisa melawan seorang diri. Sambil melihat ke arah dagger yang ia genggam, ia kemudian menjawab Borris “Ayo, kita lihat siapa yang paling cepat” jawab Ethan yang selanjutnya menghilang setelah mengaktifkan jaketnya.
Bagaimana nasibnya selanjutnya?
Lanjutkan thor/Cake//Coffee//Good/