Bagaimana jika seorang CLARISA ALANA XINDREA yang ceria akan orang sekitar, ramah dia akan bermanja pada orang terdekat nya, walau begitu dia seorang ahli beladiri, dan ber IQ di atas rata _rata, seorang Primadona , jangan lupakan paras nya yang amat sangat cantik dan imut menjadi incaran lelaki di Universitas nya harus mengalami transmigrasi..!!dan sial nya ia harus ber transmigrasi ke tubuh seorang cupu yang di benci oleh keluarga nya.. bernama AURORA
_______________________
dia AURORA LOVANIA ANDERSON seorang cupu yang menjadi bahan bahanan bully di sekolahnya , di benci oleh keluarga nya, tidak mempunyai teman,namun ada sesuatu yang ia sembunyikan, bagaimana jiwa Clarissa dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya...
up 3 kali satu minggu ya sayang...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yulia setiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4
Happy Reading
*
*
*
Ia pun bangun dari duduk nya dan melihat siapa yang menepuk bahunya itu ,Cantik oh no no sangat cantik ia melihat wanita yang amat sangat cantik di depan nya itu.
'Hai' sapa nya dengan suara lembut.
'Siapa? ' tanya Clarisa.
'Aku adalah jiwa yang kamu tempati raganya sekarang ini lisa' jawab nya lagi.
'Aurora' jawab nya ragu.
'Iya' kata Aurora dengan senyuman manisnya.
Shok, tentu saja Aurora yang ini sangat cantik berbeda dengan raganya di dunia.
'Tapi. '
'Iya aku tau kamu pasti heran dengan wujud ku yang sekarang kan? 'Potong Aurora.
'Iya' jawab Clarisa seadanya.
'Kamu pasti akan tau seiring berjalan nya waktu Clarisa, waktu ku tidak banyak di sini, " Jelas Aurora.
'Clarisa, dengar! kamu adalah jiwa yang di pilih oleh Tuhan untuk meng gantikan jiwa ku yang sudah menyerah dengan keadaan si sana Clarissa,Aku menitipkan raga ku untuk kau pakai,Aku membebaskan mu memakai raga ku karna sekarang itu akan menjadi milik mu, Untuk masalah ingatan aku akan memberikan nya secara bertahap namun itu ada efek samping nya mungkin membuat mu sedikit repot' jelas Aurora.
'Tapi mengapa Tuhan memilih jiwa kuvuntuk menempati raga mu Aurora? ' tanya Clarisa.
'Karna kamu kuat' ucap Aurora dengan senyuman indahnya.
'Kalau begitu aku akan menjalani hidup kedua aku dengan baik, dan tentu dengan jalan aku sendiri.'Ucapan Clarisa.
'Dan satu lagi ingat, aku memiliki sebuah rahasia.'kata Aurora.
'Orang-orang menganggap ku bodoh, dan lemah, mungkin iya karna hati ku tak sekuat itu jika untuk orang yang ku sayangi Cla,kamu akan tau nanti, sebenarnya ada yang aku sembunyikan dari semua orang , 'jelas kembali Aurora.
'Dan untuk menjalani hidup mu Itu terserah mu saja,berhati-hati lah, dan kembalilah Clarissa'ujar Aurora.
'Lalu gimana caranya aku kembali' tanya Clarisa .
'Pejam kan matamu '.
Clarisa menurutnya memejamkan matanya, tak lama hembusan angin ia rasakan menerbangkan jiwanya secara perlahan tapi sebelum ia benar-benar hilang,ia mendengar perkataan terakhir Aurora.
'Akan ada seseorang yang mencintaimu dengan tulus kedepan nya nanti tunggulah, karna ia sendiri yang akan mencari mu Clarisa'. Setelah itu ke gelapan menerpa nya.
***
Hah
Hah
Hah
Clarisa terbangun tengan nafas yang memburu. "Apa benar yang gue temuin tadi Aurora asli" Tanya Aurora a.K.a Clarisa .
"Gilaa!! Cantik banget." Pekiknya.
"Tapi gue rindu mommy, daddy, kak Rakha dan Sonea. " Keluh Clarisa.
"Pasti mereka terpukul karna kehilangan gue, ya Tuhan tolong tabahkan keluarga ku. " Mohon Clarissa.
"Ini adalah hidup kedua
Gue, tak akan pernah gue sia-siakan dan untuk keluarga Aderson. " Seringai muncul di bibir kecil Aurora.
"Tunggu pembalasan gue ." Kekehan mengerikan terdengar samar di ruang rawat yang sunyi itu.
"Last to the game my new family~".
***
Sudah satu minggu setelah Aurora a.k.a Clarisa bangun dari koma nya,tidak ada satu orang pun dari anggota keluarga Aderson menjenguk atau pun menanyakan keadaannya.
Sekarang ia di ijinkan untuk pulang, dan Aurora memutuskan untuk pulang ke kediaman keluarga Aderson, tadi pagi seorang maid dari keluarga itu datang ke rumah sakit untuk menjemput Aurora, mereka menggunakan taxi untuk pulang , karena tidak ada satu pun mobil keluarga Aderson yang boleh di gunakan untuk Aurora.
Dan untuk maid yang menjemput nya ia berinisiatif menjemput yang nona,karna perubahan nya kemarin sang maid tersebut tidak lagi bersikap sinis dan kurang ajar pada aurora, sekarang ia bersikap lembut dan agak takut pada Aurora.
Setelah sampai nya ia di halaman keluarga Aderson tampak lah rumah yang besar, seperti istana, interior bangunan nya klasik dan elegan serta halaman luas di tumbuhi tanaman bunga yang beragam.
Tanpa menunggu lama ia bergegas masuk ke dalam rumah besar itu, Setelah membuka pintu ia dapat melihat dua pemuda muka nya agak sedikit mirip 'sepertinya ia kakak kembar Aurora' batin Aurora.
Kedua pemuda itu melihat ke arah pintu dan mereka menatap sinis seseorang yang baru saja memasuki pintu utama rumah keluarga Aderson itu.
"Kirain udah mati lo!." Ujar salah satu pemuda itu yang iya yakini namanya Bagaskara.
"Ya! ngapain si lo balik ke rumah ini lagi,Udah tenang-tenang ni rumah tanpa kehadiran lo." Sinis satu orang pemuda yang ia yakini Justin .
Miris, itulah keadaan hati pemilik tubuh ini, sudah hampir 1 bulan ia di rumah sakit tapi ini tanggapan mereka setelah ia balik dari ambang kematian, 'sialan'.
"Bukan urusan anda,dan siapa anda hah berani-beraninya mengertak saya,kita tidak saling mengenal,tuan tuan!!" Tekan Aurora dengan raut wajah dingin nya jangan lupa tatapan tajam nya.
Deg
Mereka mematung memandang Aurora, tidak menyangka mendapatkan tatapan itu, apa tadi 'anda-saya' bicaranya seperti seolah dia tidak mengenal mereka.
Tatapan penuh kebencian itu, begitu tajam dan dingin yang mengarah pada mereka dan berasal dari orang yang mereka acuhkan selama ini.
Ada hal yang mengganjal dalam hati mereka, rasa sesak sesaat menjalar dalam diri mereka namun mereka menepis semua perasaan itu.
Mereka berdua menatap nyalang pada Aurora yang kini telah berjalan meniki tangga untuk beristirahat di kamar nya.
Namun Bagaskara menghentikan aurora dengan menghadang dan memegang tangan nya dengan erat,Aurora tidak meringis sama sekali atau pun menujukan raut kesakitan yang selalu ia tunjukan dulu.
"Mau kemana lo hah!! " Sungut bagaskara.
"Berhenti! berusaha buat kami tertarik ,dengan semua drama murahan yang lo lakuin!!" Ucapan menusuk itu Justin lontarkan untuk Aurora.
"Lepas" Tekan Aurora dengan aura dingin yang ketara.
Tanpa mendengar perkataan Aurora. Bagas malah memper erat genggaman tangan Aurora.
"GUE BILANG LEPAS SIALAN!!" teriak Aurora mengema di seluruh ruangan itu.
Bagaskara dan juga Justin begitu kaget mendengar teriakan dari Aurora, Perubahan suasana di ruangan menjadi memanas seketika Bagaskara menampar kembali Aurora.
Plak
"Berhenti berteriak,dasar JALANG!!! " bentak Bagaskara dengan teriak kan di akhir kalimat nya .
Aurora yang mendengar kata 'jalang' keluar dari mulut pemuda itu lantas naik pitam,amarah nya yang coba ia kontrol meledak seketika.
"APA LO BILANG SIALAN!! SIAPA YANG LO BILANG JALANG DASAR BAJINGAN" Bentak Aurora dengan muka padam mencoba memedam amarah nya .
Justin yang tidak Terima Bagaskara di bentak pun mencoba menampar Aurora,Tetapi dengan gesit Aurora menahan tangan yang hendak menampar pipinya itu.
Tadi ia sempat lengah hingga dapat di tampar Bagaskara tapi sekarang tidak lagi,Aurora memper erat pengan tangan nya pada Justin .
"Shhh." Justin meringis karena pegangan tangan Aurora begitu erat di pergelangan tangan nya.
Seperti nya jika Aurora melepaskan tangan nya maka akan terlihat lebam saking kencang nya pegangan itu.
"CUKUP! Gue sudah sabar dari tadi! Sekarang engga lagi! " Tekan Aurora.
"Kalian berdua pikir gue Aurora yang dulu hah, bukan bodoh!!! karna Aurora yang dulu sudah MATI!! " Lanjut Aurora dengan teriakan di akhir kata nya.
Deg
****
ada yg terbakar tapi bkn api, menyala thor ku 🤣
msh di dunia yg sama kan ya
sesek rasanya jadi aurora, tega banget mereka² itu 😭