NovelToon NovelToon
Aku Ingin Jatuh Cinta{Lagi}

Aku Ingin Jatuh Cinta{Lagi}

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa / Slice of Life
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rara_07

Elara, seorang gadis periang. Hidupnya penuh dengan kebahagiaan, dia hidup dengan penuh cinta dan kasih sayang yang melimpah. Baginya tidak ada kesedihan yang akan berkepanjangan, namun semua menjadi sirna ketika dia beranjak remaja. Ayah dan Ibu yang selalu perhatian terhadapnya, kini telah acuh. Bahkan Ayah yang dulu ia anggap sebagai seorang pangeran, kini berubah menjadi seorang iblis. Cinta merupakan hal yang paling ia hindari, tapi seorang pria bernama Estele malah tertarik pada Elara, wanita yang jarang tersenyum, selalu jutek dan keras kepala. Akankah Elara jatuh cinta kepada Estele? atau Estele akan menyerah pada Elara yang cukup sulit di buat luluh?



Please follow dan like postingan IG Author :
@Zahra_Arara07
Please follow dan like postingan Tiktok Author :
@rara_01075

Dukungan anda, teramat berarti untuk saya❤️🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rara_07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari Elara{25}

Riko, pria paruh baya itu sibuk mencari keberadaan Elara. Ia tidak mau mati di tangan para penagih hutang. Lebih baik di menjual Elara untuk dijadikan pembantu mereka. Sudah seharian ia mencari, namun tidak ia temukan keberadaan anaknya itu. Dia menyesal karena tidak peduli apa-apa saja yang di lakukan putrinya itu. Bahkan anaknya kuliah dimanapun, ia tidak tahu. Merasa lelah, dia akhirnya menepikan mobilnya di pinggir jalan raya.

"Sial! Kemana anak itu ha!? Dan di mana pula si Niar itu sekarang!!?"geram Riko sambil memukul stir mobil.

Elara terus saja menghela nafas sejak tadi, dia merasa lelah karena terlalu lama berada dekat dengan orang-orang banyak. Namun, dia terpaksa bertahan karena dia adalah anggota acara. Aira, sahabatnya itu begitu semangat dalam mempersiapkan pesta ulang tahun kampus mereka.

"El, lo yang semangat dikit dong. Senyum."pinta Aira.

"Males, gue harus ngerjain apa lagi?"tanya Elara.

"Hem, gimana kalau lo temuin Kak Estele. Tolong ajak dia kesini, buat diskusi masalah konsep panggung."ujar Aira.

"Apa!? Kenapa harus gue? Gak mau gue!"tolak Elara.

"Ck, udah sih ah! Atau lo mau diem disini lebih lama lagi ha?"kata Aira.

"Ck, nyebelin lo!"gerutu Elara.

Mau tak mau Elara terpaksa mengikuti keinginan Aira. Sementara sahabatnya itu menahan tawa melihat raut wajah kesal Elara. Jika bukan karena akan segera pergi setelah melakukan perintah Aira, maka Elara pastikan tidak akan mau melakukan hal itu. Elara berjalan untuk menuju ke lapangan futsal. Rupanya pria itu sedang bermain di sana. Elara menatap sekitar, ternyata begitu banyak orang yang menonton. Wanita menjadi penonton yang mendominasi. Para kaum hawa itu bersorak riang untuk menyemangati idola mereka. Elara celingukan mencari keberadaan Estele. Namun, dia kesulitan untuk melihat karena terhalang oleh tingginya para penonton.

"Hu!! Estele ayo!!"seru Nikita.

"Nik, coba lo nengok belakang deh."ujar Lexa.

"Kenapa emang?"sahut Nikita yang langsung menoleh.

Nikita melotot kesal, dia merasa geram melihat keberadaan Elara. Dia sama sekali tidak suka dengan wanita itu. Gara-gara Elara, dia dan Estele menjadi jauh. Gara-gara Elara, Estele bersikap dingin terhadapnya. Nikita tidak akan membiarkan wanita biasa-biasa saja seperti Elara merebut perhatian Estele darinya.

"Ck, wanita kampungan itu!"gerutu Nikita.

"Dia bukannya yang waktu itu di tarik sama Estele pas mau niat daftar di stan cinema kan?"ujar Lexa.

"Gue cabut dulu!"balas Nikita sambil terus menatap sinis ke arah Elara.

"Eh? Lo mau kemana?"tanya Lexa dengan bingung.

Nikita berdiri, dia tak menjawab pertanyaan Lexa. Dia terus berjalan lurus sambil menatap dan tersenyum sinis ke arah Elara. Sementara Elara, perempuan itu sama sekali tidak menyadari kedatangan Nikita. Dia hanya sibuk mencari dimana keberadaan Estele. Dia ingin segera pergi dari kesibukan panitia acara.

"Aduh, kemana si tuh cowok!? Giliran di cari gak ada, coba kalau gue gak cari. Pasti dia ada!"gerutu Elara.

Bruk!

"Aww!" Elara memegang bahu kirinya.

"Ups, sorry, gue gak sengaja."ujar Nikita sambil tersenyum.

Elara menautkan kedua alisnya, dia bingung apa maksud dari wanita di hadapannya. Bagaimana mungkin itu dikatakan tidak sengaja? Padahal jelas sekali jika wanita itu memang sengaja menabrak dirinya.

"Jalan itu lihat-lihat dong!"jawab Elara sambil mengelus bahunya yang sedikit terasa sakit.

"Ya sorry, gue gak sengaja. Lagian lo ini gak sopan banget sih sama senior lo!"balas Nikita sambil bersedekap dada.

Elara memejamkan mata, menahan emosinya yang terasa ingin meledak. Dia ingat siapa wanita dihadapannya itu. Dia adalah perempuan yang mungkin punya hubungan dekat dengan Estele di masa lalu. Sialnya bagi Elara, dia harus terlibat karena ulah Estele kala itu.

"Huf, ya udah gak apa-apa. Saya permisi dulu Kak."balas Elara.

Ketika hendak berjalan untuk melihat lebih dekat lagi para pemain futsal. Tiba-tiba saja peregangan tangan kiri Elara di cegat oleh Nikita. Membuat dirinya menjadi urung untuk melangkah.

"Eh! Urusan kita belum selesai ya! Lo berani banget sih gak sopan sama gue!"hardik Nikita dengan kesal.

"Ha? Apa? Maaf ya Kak, saya lagi gak punya waktu. Lepaskan tangan saya!"tegas Elara.

"Lo! Berani banget lo lawan gue!!?"bentak Nikita.

Nikita merasa sangat murka, dia menggenggam pergelangan tangan Elara semakin erat. Membuat Elara meringis, tak mau ditindas. Elara memberontak. Membuat tubuh Nikita nyaris saja terhuyung ke belakang.

"LO!!? Berani banget lo!!!?"bentak Nikita dengan tatapan tajam.

"Maaf ya Kak, saya sudah cukup menghormati Kakak. Tapi, sepertinya Kakak tidak tahu bagaimana perasaan respect kepada seseorang!"tegas Elara.

Nikita kesal, dia mengepal jemari-jemari tangannya. Dia menatap tajam Elara. Perasaan bencinya terhadap wanita itu semakin besar. Rasanya dia ingin mencekik leher Elara sekarang juga.

"Lo ini memang gak tahu diri ya!!? Udah sok kecakepan, terus berani banget lo cari perhatian si Estele!! Sadar diri dong lo!!"ujar Nikita dengan marah.

"Apa!? Cari perhatian Kak Estele? Haha! ,ya ampun! Gue gak ada waktu buat nyari perhatian dia! Emangnya lo siapa? Kenapa lo gak suka kalau Kak Estele dekat sama gue?"jawab Elara yang mulai merasa kesal.

Nikita semakin marah, rupanya wanita dihadapannya itu benar-benar mencari mati. Dia tidak tahu seberapa besar ambisi nya untuk mendapatkan yang ia inginkan. Harga dirinya terasa terinjak ketika Elara dengan berani menunjukkan rasa keberanian nya itu.

"Sialan lo! Gue bakal bikin lo sadar diri dasar perempuan kampungan!"monolog Nikita.

Elara mengepal jemari tangan kanannya, jujur dia merasa sedikit takut. Tapi, dia tidak akan pernah menunjukkan sisi lemahnya. Dia tidak akan pernah mau di tindas oleh seniornya, dengan dalih rasa hormat. Elara dengan berani menatap mata Nikita. Dia tidak boleh terlihat lemah sama sekali.

"Ada apa ini?"

Sebuah suara bariton dan terdengar dingin tiba-tiba saja terdengar. Membuat kedua wanita itu menoleh hampir bersamaan. Nikita langsung memperlihatkan raut wajah manisnya. Sementara Elara, wanita itu malah memalingkan wajah. Dia berusaha untuk menenangkan hatinya dan juga rasa takutnya.

"Estele? Kamu udah selesai mainnya? Ya ampun! Kamu keringatan, biar aku lap ya?"ujar Nikita dengan manis.

Estele tidak menjawab, dia terus menatap ke arah Elara yang masih membuang muka. Ketika tangan Nikita hendak mengelap dahinya, dengan cepat Estele menipisnya. Hal itu tentu saja membuat senyuman di wajah Nikita menjadi luntur.

"Jangan sentuh gue!"tegas Estele.

Estele berjalan melewati Nikita, tujuannya adalah Elara. Saat Estele berdiri dihadapannya, Elara menoleh Sambil menatap mata Estele. Nikita menggeram pelan, dia merasa sakit hati melihat rasa abai Estele terhadap dirinya.

"Kamu tidak apa-apa?"tutue Estele sambil menyelipkan sehelai rambut Elara ke belakang telinga.

Deg!

Jantung Elara terasa ingin meledak, dia terkejut karena Estele melakukan hal manis itu. Apalagi tatapan itu, tatapan yang penuh rasa khawatir. Elara menjadi gundah, apakah Estele begitu peka? Kenapa seolah-olah pria dihadapannya itu tahu jika dia sedang merasa tak nyaman saat ini.

"I-iya, aku b-baik-baik saja kok!"balas Elara dengan sedikit gugup.

1
Arina Arina
kak tolong donggg
Arina Arina
kak tebal buku nya berapa kak
Arina Arina: ayo dongg plissss🙏🙏
Arina Arina: kak tolong bantu jawab ya
judul buku
penulis
penerbit
tahun terbit
tebal buku
media
total 3 replies
·Laius Wytte🔮·
cerita ini layak dijadikan best-seller, semangat terus!
Zahra Putri: Hallo reader, terimakasih atas dukungannya ❤️🌹
total 1 replies
Haris Saputra
ceritanya keren abis! Thor, kamu hebat!
Zahra Putri: Hallo Reader, Terimakasih atas komentarnya🌹❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!