Fell In Love With Mr. Cookies

"Kalau begitu pulanglah. Aku merindukan aunty. Aku bosan bermain dengan aunty Di," ujar Xena.

"Aunty akan pulang setelah mengambil cuti di musim panas nanti," kata Grace. Xena terlihat senang.

"Sayang, aunty tutup dulu ya. Besok kita bicara lagi," kata Grace. Xena mengangguk. Sebenarnya Grace masih ingin berbicara dengan keponakannya itu, hanya saja ia merasa segan dengan Kendrick.

"Apa kamu keberatan jika kita makan malam dulu sebelum ke tempatmu? Aku lapar sekali," ujar Kendrick membuat Grace menoleh padanya. Grace menganggukkan kepalanya. Walau sebenarnya ia berat hati. Tapi pria itu bilang dia sudah lapar.

Kendrick menghentikan mobilnya di depan sebuah restoran. Pria itu turun dari mobilnya, lalu membuka pintu untuk Grace.

"Anda tidak perlu melakukannya Pak. Saya merasa tidak nyaman," kata Grace mengingat dia bukan siapa-siapa dibandingkan Kendrick.

"Tidak apa-apa, santai saja. Ayo..." ajak Kendrick. Grace lalu turun dari mobil.

Keduanya berjalan memasuki restoran, Grace tahu jika restoran itu bukanlah restoran murah. Kendrick membuatnya semakin tidak nyaman. Tahu begini, dia lebih memilih tidak menunggu taxi di depan kantor.

Grace tak sengaja melihat Ellen. Wanita itu duduk berhadapan dengan seorang pria yang tidak asing baginya. Pria itu adalah Regan. Grace membulatkan kedua matanya. Apa Ellen dan Regan menjalin hubungan? ataukah keduanya hanya tak sengaja bertemu di tempat ini. Tapi dilihat dari gerak-gerik mereka, Grace yakin mereka punya hubungan.

"Grace.. Grace.." panggil Kendrick membuat fokus Grace teralih.

"Ada apa?" tanya Kendrick melihat kebelakang, seolah mencari apa yang sudah mencuri perhatian Grace.

"Tidak ada.." ucap Grace kembali menikmati makanan di piringnya.

Grace melihat Kendrick mengambil sapu tangan dan membersihkan mulutnya. Posisi sendoknya menandakan pria itu sudah selesai meskipun masih banyak makanan tersisa di piringnya.

"Anda sudah selesai?" tanya Grace. Kendrick mengangguk. Grace tidak melanjutkannya perkataannya. Seingatnya pria itu mengajaknya makan karena lapar, lalu apa ini, ia hanya memakan sedikit saja.

"Grace, aku lebih suka kamu memanggil namaku saja. Jangan terlalu formal," ujar Kendrick.

"Tap__"

"Ayolah... santai saja. Tidak perlu sungkan," ujar Kendrick memotong perkataan Grace.

"Baiklah Ken.." balas Grace.

"Terdengar nyaring di telingaku. Aku menyukainya," tutur Kendrick.

"Tidak perlu buru-buru Grace, aku menunggumu," ucap Kendrick saat menyadari Grace yang makan lebih cepat dari sebelumya. Grace lalu mengangguk.

"Ngomong-omong sudah berapa lama kamu bekerja di sana?" tanya Kendrick tidak melepaskan pandangannya pada wanita di depannya. Rasanya ia tidak bisa berpaling sedikitpun dari Grace.

"Hampir 2 tahun," jawab Grace kembali menyantap makan malamnya.

Setelah makan malam selesai, Kendrick mengantar Grace ke apartemennya. Kini keduanya telah sampai. Grace melepas sabuk pengamannya. Ia kemudian turun dari mobil, disusul oleh Kendrick.

"Thanks Ken sudah mentraktirku makan malam dan mengantarku pulang," ujar Grace. Kendrick mengangguk.

"Ku pikir kamu tinggal bersama kedua orangtuamu," kata Kendrick setelah melihat bangunan apartemen di depannya.

"Orang tuaku tinggal di Alabama," balas Grace.

"Apa kamu sibuk besok?" tanya Kendrick. Grace mengangguk.

"Sayang sekali.." gumam Kendrick pelan.

"Kalau begitu aku pergi dulu Grace.." ucap Kendrick melangkahkan kakinya. Kendrick tampaknya melupakan sesuatu. Ia lalu berbalik.

"Aku lupa meminta nomormu," kata Kendrick membuat Grace mengerutkan keningnya. Untuk apa seorang Kendrick meminta nomornya. Sepertinya pertemuan mereka tidak akan berakhir di sini.

"Grace.." panggil Kendrick membuyarkan lamunan Grace.

"Tentu saja," ucap Grace. Keduanya lalu bertukar nomor telepon.

"Bye Grace," ujar Kendrick sumringah setelah mendapatkan nomor ponsel Grace. Ia lalu masuk ke dalam mobilnya dan pergi.

Grace berjalan memasuki gedung apartemen.

"Aku rasa pria itu tidak sedingin saat pertama kali bertemu. Dia terlihat berbeda," gumam Grace. Entah mengapa ia merasakan jantungnya berdegup kencang saat didekat pria itu. Sepertinya dia mulai tertarik dengan Kendrick. Tapi bagaimana bisa secepat itu. Ditambah lagi, ia bukan tipe wanita yang mudah tertarik dengan seorang pria.