WANITA BARBAR ITU ISTRIKU

Orang tua Vanny telah kembali ke kampung halaman mereka, karena liburan dikota itu pun sudah selesai. Namun Vanny tidak ikut kembali, Kevin menahannya untuk tetap tinggal, agar Vanny bisa langsung bekerja diperusahaan mereka. Seperti ada udang dibalik bakwan, Kevin sepertinya mempunyai rencana untuk membuat Vanny dan Arvan bisa selalu berinteraksi.

Entah kenapa perasaan Kevin berkata kalau Vanny itu wanita unik dan berbeda, walaupun kelihatan urakan tapi dia bisa melihat perempuan itu sangatlah berprinsip dan aura positif Vanny yang selalu ceria, santai dan apa adanya terpancar begitu saja. Tidak seperti wanita pada umumnya yang akan selalu tampil feminim dengan gaya kecentilan yang dibuat-buat jika berhadapan dengan Arvan.

"Vanny ini hari pertamamu bekerja, kamu saya tugaskan untuk bekerja sebagai sekretaris pribadi Arvan. Dan hari ini kamu berangkat bekerja bersama Arvan."

Vanny pun merasa bingung, bagai mana ia bisa langsung bekerja sementara surat lamaran kerja pun belum ia ajukan.

"Tapi tuan, saya kan belum memberi surat lamaran kerja saya, bagai mana bisa saya langsung bekerja.?"

Dengan senyum Kevin berkata jika Vanny tak memerlukan surat lamaran untuk bekerja di perusahaan itu, karena memang ia lah pemilik perusahaan yang keputusannya tak bisa diganggu gugat.

"Tidak perlu, perusahaan itu milik saya, saya berhak mengatur apapun termasuk karyawan yang akan bekerja di perusahaan itu."

Vanny pun merasa jika dirinya tak punya persiapan untuk bekerja terutama baju kerja yang akan dia kenakan pun dia tak punya.

"Maaf tuan, tapi saya tidak punya persiapan, bagai mana saya akan bekerja, baju kantoran pun saya ngga punya tuan. Tidak mungkin saya memakai baju santai kan tuan.?"

Sontak Kevin pun kembali tersenyum, ia ingat dulu istrinya pernah menjadi sekretaris pribadi nya juga dan ia jatuh cinta kepada Maya dengan kepintaran dan sejuta pesona wanita itu. Diapun menjadikan maya istri dan ratu di kastilnya. Tentu maya berhenti bekerja, dan fokus merawat Arvan dan suami tercintanya. Masih banyak baju kantoran yang wanita itu tinggalkan dilemarinya, meski tak terpakai tetapi Kevin enggan memberikan atau pun membuang baju mendiang istrinya."

"Tunggu disini saya akan memberikan beberapa pakaian kantoran mendiang istri saya untuk kamu kenakan."

Vanny terkejut dengan ucapan Kevin, diapun berkata dalam hati.

"Apa..? Mendiang istri.? berarti mama tuan Arvan sudah meninggal. Pantesan saya tidak pernah berjumpa dengan mamanya tuan Arvan."

Kevin pun memberikan beberapa baju kantoran mendiang istri nya untuk ia kenakan.

"Maaf tuan, bolehkah saya bertanya.? Tadi saya dengar tuan menyebut mendiang istri, apakah nyonya sudah meninggal.?"

Dengan polosnya Vanny langsung bertanya perihal istri Kevin tanpa basa-basi.

"Ya benar, istri saya sudah meninggal disaat umur Arvan masih 8 tahun. Dia meninggal karena penyakit kanker rahim yang dideritanya. Sebelumnya dia adalah wanita yang penuh semangat untuk melawan penyakitnya dan pada akhirnya dia menyerah dan pergi untuk selamanya."

Kevin bercerita dengan tatapan kosong dan sedih. Vanny pun merasa iba, bagai mana ada laki-laki yang begitu setia meski istri telah lama tiada. Diapun kagum dan melihat betapa cintanya Kevin pada istrinya yang tak lekang oleh waktu.

"Maaf tuan, pertanyaan saya membuat tuan sedih. Tapi apapun itu tuan adalah orang yang hebat dan begitu setia. Saya kagum dengan tuan."

Kevin pun tersenyum dan menyuruh Vanny segera memakai pakaian kantornya agar ia tidak terlambat bekerja. Alhasil Vanny pun segera pergi kekamarnya untuk mengenakan pakain kantor yang diberikan Kevin.

Vanny pun sudah selesai mengenakan pakaian kantor itu, dan berdandan tipis. Aura nya sangat luar biasa, seakan ia mampu menghipnotis semua orang yang menatapnya. Walaupun barbar tapi Vanny sangat cantik apa lagi dengan pakaian kantor itu, seakan menambah nilai kecantikannya yang terlihat mahal dan sedikit aura sensual nya terpancarkan. Dia Vanny dengan sejuta pesonanya.

Kevin pun melongo dan seakan lupa mengedipkan mata, dia sungguh takjub melihat Vanny yang sangat cocok memakai pakaian istrinya. Seakan bayangan anak perempuan yang sangat ia inginkan dengan Maya terlintas sejenak difikirannya. Dalam hati ia berkata

"Seandainya kamu masih hidup, tentu kita akan memiliki anak yang secantik Vanny. Aku dulu begitu berharap jika suatu saat melihat duplikat wajah cantik mu pada anak perempuan kita."

"Tuan, kenapa bengong saja.? Apakah saya tidak pantas mengenakan baju ini.?"

"Bukan begitu, saya hanya kagum, kau begitu cocok memakai pakaian istriku, seperti aku baru saja melihat anak perempuanku yang pernah aku impikan. Aku senang kau memakainya."

Vanny pun tersenyum, dia melihat Kevin adalah sosok penyayang bagi anak dan istrinya. Betapa beruntungnya nonya Maya mendapatkan laki-laki seperti tuan Kevin batinnya.

"Oh ya tuan, dari tadi saya tidak melihat tuan Arvan, apakah dia sudah berangkat ke kantor.?"

Kevin pun segera memanggil Arvan, yang masih berada di kamarnya tepat dilantai 2 mansion besar itu.

Arvan pun keluar dengan stelan jas hitam dan celana hitam khas pakaian kantornya. Sangat memukau dan siapapun yang melihatnya pasti terpesona.

"Arvan, untuk hari ini dan seterusnya kau berangkat bekerja dengan Vanny, dan ayah mohon kau bantu Vanny dan ajari dia supaya dia bisa profesional untuk bekerja di perusahaan kita."

Arvan pun segera melirik ke arah Vanny, dia sedikit terkejut melihat penampilan Vanny yang ternyata sangat cantik jika berpakaian rapi dan formal seperti itu. Tapi seketika dia mengingat tingkah laku Vanny, dan dia mengurangi nilai cantiknya sebesar 50%.

"Kau dengar, kau harus bisa bekerja secara profesional. Dan kau harus menuruti semua yang aku katakan. Dan satu hal yang harus kau ingat. Selama aku mengajarimu tolong pergunakan otakmu sebaik mungkin. Karena aku paling benci sama orang yang otaknya lemot dan dungu."

Vanny pun menyikapi perkataan Arvan dengan santai. Dia tau betul bahwa dirinya akan mudah memahami apapun jika ia fokus dan semangat. apa lagi mendengar perkataan Arvan yang seakan menjadi motivasi untuk dirinya agar bisa membuktikan dia wanita smart yang tak bisa diremehkan.

Meskipun urakan dan barbar, tetapi Vanny adalah wanita smart dan multitalenta. Dia hanya sering menggunakan mode pura-pura bodohnya. Vanny akan selalu bersikap tergantung orang yang dihadapinya. Dia jenius dalam mengelola emosinya. Sebelum menggunakan hati dia akan berfikir 100 x dengan logikanya terlebih dahulu. Dan Vanny adalah orang yang sangat realistis.