Alleta berusia 23th hidup penuh dendam dan mati dikarenakan dendam.
Usai melakukan misi balas dendamnya, ia pun meninggal usai tertembak oleh musuhnya sendiri.
Tetapi bukannya ke alam baka, ia malah hidup ditubuh anak remaja yang berusia 17tahun dengan nama yang mirip dengan namanya,
Parahnya tubuh yang ia masuki adalah penjahat sejati, anak yang suka mencaci maki dan durhaka kepada orang tuanya, membenci adiknya yang memiliki sindrom Savant. Bahkan pemilik tubuh ini juga memprovokasi teman-temannya untuk membully kakak kandungnya sendiri.
Mengejar salah satu pria tampan di sekolahnya bak manusia gila, Berbohong pada semua orang jika dirinya anak kaya raya padahal dia anak paling miskin di sekolahnya.!
Letta bukan orang baik, tapi dengan keadaan yang diperbuat pemilik tubuh ini membuatnya sadar jika ada manusia lebih jahat ketimbang dirinya.
'Pantas saja pemilik tubuh ini mati, benar-benar manusia sampah..! Jika aku Tuhan, aku tak akan membiarkan dia hidup di dunia ini."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Vuspita sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Suram sekali
“ wah, gilak gue dikacangi?” Tanya Brayen mengerjab menatap letta menjauh. Masih tidak percaya. Sedangkan Fajar disana diam menatap Letta tak kalah kaget.
Biasanya setiap hari dia akan datang dengan senyum lebar membawakan dirinya kotak bekal, bahkan dia juga mengatakan pujaan penuh cinpa padanya.
Jikapun pacarnya ada di sebelahnya sekalipun Letta tidak akan terganggu dalam aksinya. Renja melirik letta yang menjauh tanpa melihat meeka sama sekali.
Tak jarang Fajar mendorong nya atau bahkan membentaknya tapi tetap Letta tidak putus dalam perjuangan. Lantas kenapa kali ini dia seperti berbeda?
“ gila. Dia udah nggak suka sama Fajar lagi deh kayaknya.” Gumam Fahmi kepada teman temannya.
“ masa sih? gue sih nggak yakin, cewek gila kayak dia mana bisa move on sama Fajar, secara dia ngejar Fajar dari kelas satu.” Ujar Brayen mendesis kepada teman temannya.
“ Bisa aja. Kadang orang ninggalin juga bukan karena udah nggak cinta atau udah ngelupain. Tapi karena rasa sakitnya udah terlalu dalem, kalo kata buku yang gue baca, kadang sendiri tanpa rasa itu lebih baik dari pada berdua tapi terluka.” Renja menunjukan tulisan dibuku yang ia baca pada teman temannya.
“ tapi ini masalahnya Letta cuy. Kalian tau kan Letta? dia udah ngejar ngejar Fajar dari kelas 1, fajar udah gonta ganti pacar sebanyak lima kali dan dia tetap kekeh suka dan ngejar Fajar. Tapi sekarang dia berubah dalam hitungan waktu singkat. Kalian nggak aneh?” Tanya Brayen di sana dengan bingung.
“ Gue sih lebih bingung sama loe Bry. Loe kok kayak paham banget sama Letta?” Tanya Renja.
“gue nggak paham sama dia. Malah gue eneg lihat dia yang terus ganggu kita.” ujar Brayen di sana jengah kepada teman temannya.
” Yang digangguin itu Fajar bukan kita.” jelas Renja tenang.
“ loe kok kayak ngebela Letta si Ren? Jangan jangan loe suka sama dia?” tanyanya.
“ gue nggak belain dia atau bahkan suka sama dia. Sorry, di sini kita ngomongin fakta. Bry, loe benci sama Letta kayak lain gitu mainnya.” ujar Renja di sana tersenyum tipis.
“ udha udha kok kalian yang rebut si Cuma gara gara Lettanjing itu.” ujar Fajar menghentikan keduanya.
Brayen melirik Renja kesal dna Renja menaik bahunya acuh.” Lagian kemaren gue ketemu sama Letta di toilet ngehajar Guntur Bosor sama teman temannya dia. Dia bantuin anak miskin itu.” jelas Fajar kepada teman temannya.
“ siapa? Nato si busuk itu? kang parker?” Tanya Brayen kepadanya.
Fahmi mengangguk.” Masa Letta bisa ngalahin Guntur? Kesenggol aja udah mental itu dia. Letta nggak sehebat itu juga kali, dia beraninya sama sesame cewek aja. Kalo sama cowok nggak berani dia.” Ujar Brayen melambai tangan tak percaya pada Fahmi.
“ Demi Tuhan gue nggak boong, Letta beneran berubah. Kemaren gue sempet ngobrol juga sama dia dan jawaban dia sarkas nggak kayak biasa yang takut sama kita. “ jelas Fahmi di sana kepada teman temannya serius.
Brayen terdiam mengingat kejadian kemaren. Memang Letta berubah semenjak masuk kembali usai mereka dorong dan terjatuh,
Sedangkan Fajar hanya diam menyimak apa yang dilkatakan oleh teman temannya saja di sana. Tak menyahut atau terlalu tertaruk ikut nimbrung dalam percakapan, dari kemaren baru hari ini ia berpapasan dengan Letta, dan belum menemukan perbedaannya letta.” mungkin dia marah karena kalian bantuin Kirana dan dorong dia kali yah.” ujar Fajar pada teman temannya pelan.
“ Bisa jadi sih. secara kan pas itu Brayen dorong dia terlalu kuat sampek gue lihat Letta megang dada atasnya. Kalo nggak salah kepentok ujung meja gitu, ” ujar Fahmi disana melirik Brayen dengan tatapan rumit.
“loe juga dorong dia sampek kepala dia kejedot meja bukan Cuma gue,” jelas Brayen tak terima di salahkan oleh Fahmi.,
“ ya gitu deh. Gara gara kita intinya dia kayak gitu. Harusnya kita minta maaf atau nggak yah.” ujar Fahmi pelan.
“ nggak usah, ngapain. Salah sendiri datengin kelas Kirana dan ngelabrak anak orang. harusnya dia sadar diri. Dia yang salah bikin emosi tau ngak.” Ujarnya Brayen memutar bola mata malas melihat teman temannya.
Fahmi diam menatap Brayen. Brayen ini selain mulut pedas dia juga busuk hati. Bila perlu orang yang ia benci mati, sama seperti Letta, ia harap Letta mati mungkin begitu.
Tapi tidak. Fahmi sadar dirinya salah saat itu. ia tidak tau cara lain menghentikan Letta tanpa memukulnya, sebab mau dipukul sekalipun Letta tetap kekeh pada keinginannya.
Letta berdecih dalam batin melihat perangai Fahmi dan kawan kawannya. Dipikirnya dirinya peduli??? Tentu saja tidak, anak kecil bau kencur.
Hey jika dihitung usianya mereka itu lebih cocok jadi anaknya ..! bahkan anak angkatnya Bara saja sudah sebesar mereka.
Leta menduduki dirinya dibangku sekolah, menatap orang sekelilingnya tenang,. Pelan pelan memikirkan apa yang akan ia lalui dikedepannya, letta mengusap keningnya terasa pening. Jujur Leta sedikit bingung mau meluruskan yang mana dulu. Hidup tubuh ini lebih kacau dari dirinya rasanya.
“ Letta. “ Letta melirik pria yang mendekatinya,
Siapa lagi ini? masalah Letta lagi?
Letta menatapnya dengan tanda tanya.” Gue mau ngomong sama loe nanti istirahat di tempat biasa.” Jelasnya tegas.
Letta menaiki satu alisnya menatap lelaki di depannya ini bingung. Siapa dia?? Pria yang menggunakan baju kusut,. Bahkan dua kancing atasnya tidak ada bukan tidak lagi terkancing tapi tidak ada kancingnya..!!!! luka dipipinya dan sudut bibirnya. Rambut yang berantakan menatapnya nyaris menancap saking tajamnya. Wajahnya tampan tatapannya sangat taman, bibirnya berbentuk love dan alisbyang rapi.
“loe siapa?” Letta tidak ingat dia siapa.
Pria itu meremas kuat tangan Letta di atas meja. letta diam memejamkan matanya, sakit. ia melirik pria itu dingin.” Loe nggak usah drama. Loe dateng ke belakang sekolah nanti siang atau loe tau akibatnya. Letta gue nggak pernah main main sama loe..!” tegasnya mendengus lalu menjauh dari sana.
Letta mengejab menatap pria yang menjauh dalam. Dia siapa?
Tapi ia sama sekali lupa ahk tidak, dia salah satu klien Letta untuk menjual waktu.! alias teman kencan.
Namanya Mars Mataram, anak salah satu konglomeran besar yang juga sudah mengewa dirinya menjadi salah satu simpanannya, ah lebih tepatnya teman kencang.
Aduh letta pusing bagaimana menjelaskannya yah. intinya Mars ini sudah punya tunangan, karenanya dia menyewa Letta untuk di kenalkan kepada ibu dan ayahnya sebagai pacar, agar ayah dan ibunya tidak lagi melanjutkan pertunangannya.
Jadi Mars menyewa Letta sebagai pacar nya selama ditentukan oleh Mars sendiri.
Letta memejamkan mata tenang memijit pelisnya terasa nyeri. Wah wah..
Letta di hadiakan dengan jumlah uang yang cukup fantastis, yaotu satu kali kencang sepuluh juta, dengan uang Muka seratus juga sebagai awal kontrak.
Tapi dimana uangnya?!!!!!
Dimana?!!!!
Letta menatap datar kedepannya, sialan, di hidup barunya ia penuh dengan hutang!!! Hutang gadai mobil, hutang rumah, hutang klien Letta.
haduh hidup Aletta kenapa suram selalu sih?
.
.
di sebelah nangis bombay
itu ibaratnya S2 nya kedokteran
apa letta meninggal lagi Masi metong lagi sieh pemeran utamnya