Ini kisah cinta Sinaga, pria beristri yang jatuh cinta pada wanita yang mengandung anaknya. Mereka bukan kekasih, bukan musuh. Mereka hanya orang asing yang terjebak oleh keadaan. Karena satu malam, Moza hamil. Bagaimana Moza menjalani hidupnya? Apa Naga tahu, bahwa wanita asing itu mengandung benih yang tak sengaja ia tanam.
Follow akun Instagram Sept
Sept_September2020
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia Putriku
18+ Istri Gelap #15
Sebuah mobil hitam melaju dengan kecepatan tinggi, membelah jalanan kota kecil yang terlihat sepi. Naga duduk di jok belakang, tangannya mengusap sudut bibirnya yang terasa perih. Tinju Arka cukup membuat Naga meringis menahan sakit. Akan tetapi, tadi Naga sengaja tak membalas. Ia malah senang atas pukulan itu. Setidaknya ia kini tahu, kenyataan yang disembunyikan oleh Moza selama ini.
Meskipun fakta itu sangat membuatnya terkejut, tapi Naga langsung percaya. Rentetan kejadian di malam itu, hingga bertemu Moza di sebuah rumah sakit dua bulan setelahnya. Dan hilangnya Moza disertai ia yang didatangi oleh wanita mengerikan itu.
Sebelum pergi dari rumah sakit, ia meminta Arka menjaga Moza. Padahal, tanpa ia minta, selama ini yang menjaga wanita itu adalah dokter Arka.
"Bawa Sendy kembali pada ibunya!"
Itu adalah kalimat yang diucapkan oleh dokter tersebut. Kini, Naga sedang mencari keberadaan sang putri.
"Apa mereka sudah menangkap wanita itu?" tanya Naga pada anak buahnya.
"Masih dalam pengejaran, Tuan. Posisi terkini mereka lari ke atas bukit."
"Hubungi yang lain, kepung bukit itu!"
"Baik, Tuan!"
Mobil terus melaju hingga sampai di kaki bukit. Pria itu menatap ke luar jendela, seolah sedang memikirkan sesuatu.
"Tuan!" panggil pengawal yang sudah membuka pintu. Ternyata mereka sudah sampai.
"Di mana mereka semua?"
"Masuk ke dalam hutan, Tuan!"
"Jangan biarkan mereka lolos, kerahkan semua orang. Rekrut orang baru bila perlu!"
"Baik, Tuan!"
Naga pun masuk ke dalam hutan, di mana Madam Antony telah pergi membawa putrinya.
Di tengah hutan.
"Sial, mengapa mereka banyak sekali?" rutuk Madam Antony sambil berjalan di antara semak-semak. Sedangkan Sendy, gadis itu masih tertidur karena pengaruh obat.
Sendy digendong oleh pria berkepala plontos. Mereka semua lari ke dalam hutan karena anak buah Naga terus mendesak dan membuat Madam and the geng harus mundur. Mereka kalah jumlah.
"Madam, mereka makin mendekat!" seru anak buah Madam.
"Apa? Aku bahkan sudah lelah berjalan. Pria siialan, tunggu akan aku buat perhitungan!" maki Madam dengan gusar.
"BERHENTI!"
Teriak salah satu pengawal Naga yang paling dekat dengan sasaran. Pengawal itu mengacuha seenjata ke arah kawanan Madam.
Panik, kawanan Madam yang hanya segelintir itu pun kocar-kacari. Mereka pun memilih bersembunyi di balik pohon besar yang tinggi, sebagian lagi terus berlari dan .... DORRR
Karena terus kabur, orang-orang suruhan Naga pun langsung melepaskan tembakan. Sangat tepat sasaran. Tepat di kaki pria plontos, membuat pria itu langsung meletakkan tubuh Sendy di atas semak. Setelah itu ia lari, kabur dengan kaki pincang. Tidak mau tertangkap, pria itu masuk ke hutan yang lebih dalam dan menghilang di dalam pekat malam.
Para pengawal yang sudah semakin dekat, langsung mengamankan Sendy. Kini mereka sedang mencari komplotan penjahat itu, mengapa tiba-tiba hilang tanpa jejak?
Madam sedang meringkuk di balik pohon besar, ia terpaksa menegelamkan tubuhnya di antara semak belukar yang akan membuatnya gatal bila keluar nanti.
Dengan sabar ia diam, menunggu suasana menjadi sepi.
Cukup lama orang-orang suruhan Naga menyusuri kawasan hutan belantara itu. Namun jejak Madam tak terendus. Wanita itu seperti hilang ditelan bumi.
Mereka hanya bisa menangkap satu orang saja. Itu pun karena mereka melumpuhkan pria itu tepat di kedua kakinya. Alhasil penjaga itu tak bisa lari jauh seperti temannya yang lain.
Tak lama kemudian, Naga datang. Pria itu langsung berlari menghampiri pengawal yang mengendong Sendy.
Naga langsung mengambil alih, ia mengendong putri kecilnya itu. "Ya Tuhan! Mengapa kamu harus mengalami mimpi buruk seperti ini?" gumam Naga sembari menepuk punggung Sendy dengan lembut.
Yang ia gendong ini adalah putrinya, anak yang baru Naga ketahui keberadaannya.
"Bagaimana, Tuan? Apa kita terus mencarinya?" tanya salah satu pengawal.
"Tarik semua tim, kembali ke kota!" seru Naga.
Malam semakin larut, Naga tak ingin anak buahnya masuk hutan terlalu jauh. Lagian putrinya sudah ada dalam dekapannya. Maka, Naga pun menarik semua orang-orangnya.
Di dalam mobil menuju rumah sakit.
Naga terus mengamati wajah Sendy yang pingsan di pangkuannya. "Harusnya aku tahu sejak awal!" ucapnya penuh penyesalan sambil mengusap rambut Sendy dengan lembut.
Para pengawal yang ikut serta dalam mobil, sepertinya memiliki pemikiran masing-masing. Jangan-jangan Tuan mereka tak jauh beda dengan ayahnya. Memiliki hubungan gelap di luar pernikahan, hingga melahirkan anak.
Rumah sakit.
Naga langsung membawa Sendy ke UGD, ia ingin putrinya langsung diperiksa saat itu juga oleh dokter terbaik.
Di rumah sakit yang sederhana itu, malam yang tenang menjadi ricuh. Akibat Naga, pihak rumah sakit menelpon sebagian dokter terbaik yang ada di kota itu.
Saat sudah ada lima dokter dengan spesialis beda-beda, Naga meminta semuanya memeriksa Sendy dengan teliti. Putri sultan itu pun mendapat pelayanan istrimewa.
"Sudah bangun?" tanya Naga saat putrinya membuka mata perlahan.
"Mamaaa!" anak kecil itu malah menangis, Sendy ingin bertemu dengan mamanya.
"Jangan menangis, ayo ke tempat mamamu!"
Naga mengendong putrinya, sedangkan tangan satunya memegang tiang infus.
Tangis Sendy baru berhenti ketika masuk ke sebuah ruangan. Apalagi ada dokter Arka. Kini matanya tertuju pada sang Mama yang terbaring di atas ranjang. Maya Moza masih terpejam, belum sadar setelah menerima banyak jahitan di atas perutnya.
"Sendy!" pekik Arka yang senang akhirnya Sendy selamat. Naga sengaja tak memberitahu bahwa ia sudah menemukan Sendy beberapa waktu lalu. Naga memang ingin memeriksakan putrinya lebih dulu.
Ia sempat iri, karena Sendy langsung minta gendong Arka. Terpaksa Naga memberikan putrinya. Karena ia sadar, ia mungkin orang asing bagi gadis kecil itu.
"Bagaimana kondisi Moza?"
Naga berdiri tepat di samping Moza, wanita yang menjadikan tubuhnya sebagai perisai untuknya.
"Dia sangat beruntung, lukanya tak terlalu dalam. Hanya menunggu waktu, sebentar lagi pasti siuman," terang dokter Arka. Pria itu sudah tenang, tidak mengebu-ngebu seperti semula. Melihat Naga bisa membawa pulang Sendy dengan selamat, barangkali itu adalah alasan utama Arka berubah sikap.
Sementara itu, Naga tertegun menatap tubuh tak berdaya di depannya, bila Moza bangun, lalu harus ia apakan ibu dari anaknya itu? Bersambung.
Yang belum kenalan sama penulis Istri Gelap, yuk ... Instagram : Sept_September2020
Tuh Mas Naga sudah galau, nanti kalau Moza siuman, mau di apain?