Novel Pertama
Hidup mandiri dalam kesendirian dan diacuhkan oleh keluarga karena berstatus anak haram, membuat Bella memilih menjalani takdirnya sendiri. Mengabaikan cibiran orang-orang, Bella berhasil mencapai puncak tertinggi.
Menghilang selama enam tahun lalu kembali menjadi sosok paling disegani dan dihormati. Lidah tajam dan mulut beracunnya membuat orang-orang hanya berani mencibir dari belakang.
"Terkadang, kepedihan harus dilalui sebelum tercapainya kebahagiaan. Tersenyumlah ketika bersedih, karena akan ada kebahagiaan setelah itu. Berjuanglah keras dalam kesunyian dan biarkan kesuksesan kita menggema ke seluruh dunia."
~ Qiara Arabelle ~
__________
Pria tampan nan arogan serta kekayaan dan kekuasaan berada ditangannya, tidak sengaja dipertemukan oleh gadis berpenampilan sederhana namun berhasil membuat sosoknya yang tak tersentuh mengharapkan cinta dari gadis acuh namun tak biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 6 | Mine!
...suka gaaa??? follow ig terbaru aku yaa @arosee23...
...****************...
Saat ini mereka telah sampai di Apartement Bella. Bella masih enggan untuk melangkahkan kakinya.
“Baiklah, sepertinya kau memang keras kepala.” Alex menganggukkan kepalanya. Bella terpekik kaget saat Alex menggendongnya memasuki loby.
Gadis itu menatap Alex dengan tatapan mematikan. “Apa yang kau lakukan!! Turunkan aku!” Alex hanya menulikan telinganya dan berjalan memasuki Lift.
Semua orang menatap takjub pada Alex. Rupa dan fisik yang sempurna. Siapa yang mau menolak! Tapi bayangan mereka hancur ketika menatap gadis yang dibawa pria itu.
Kenapa menatapku seperti itu. Bella membatin saat melihat tatapan iri tertuju kepadanya.
Alex masih enggan menurunkan Bella, jujur dia sangat senang sekarang. Pinggang nya ramping dan tubuhnya sedikit berisi tapi sangat ringan untuk dibawa.
Kau pikir dia barang!
“Apa kau tuli! Ku bilang turunkan aku! Dasar gilaa-”
Cup
“Kau-”
Cup Cup Cup
“Sepertinya kau lupa dengan ucapanku di mobil tadi. Lagipula, aku tidak peduli jika ini Lift,” ucap Alex menyeringai.
Bella bungkam, dia benar benar diam kali ini. Gadis itu tidak peduli lagi sekarang, daripada pria gila ini berbuat nekat.
Tidak lucu kan!
Tapi ketahuilah, jarak mereka yang sangat dekat membuat jantungnya maraton! Dia seperti sakit jantung. Mungkin wajahnya sudah semerah tomat sekarang.
Wajah ku panas!
Alex hanya tersenyum geli melihat tingkah wanitanya ini. “Apa kau benar-benar tidak ingat denganku?”
Ehh ... kenapa dia terus bertanya seperti itu. Bella mengerjit bingung.
Seolah mengerti. Alex kembali berbicara, “Di Lift ... Korea ... Hotel Seung.” Bella berpikir. Sedetik kemudian matanya membola.
Astaga ... aku ingat sekarang. Pantas saja tidak asing.
“Lalu?” Bella menaikkan satu alisnya.
“Nothing. Tapi dengar ini baik-baik!” Alex menatap Bella intens.
“You’re mine!” Bella terpaku. Pandangan mereka bertemu.
“A ... apa maksudmu?”
“Baik. Kukatakan sekali lagi. Your’re mine! So, jangan coba-coba dekat dengan pria lain.” Tersenyum tampan.
Sadarlah Bella. Kau tidak boleh terpengaruh dengan pria gila ini!
“Kau dengar, Nona Qiara?” Bella terkejut saat Alex menyebut namanya.
“Dari mana kau tau namaku. Apa kau mengutitku!” Alex hanya tersenyum saat Bella melihatnya dengan tatapan curiga.
Ting
Alex berjalan keluar hingga sampai didepan pintu apartement Bella.
Dia menurunkan Bella. “Buka,” katanya.
“Awas saja jika kau macam-macam!”
Ceklek
Mereka berjalan masuk, Alex memperhatikan sekelilingnya. Rapi dan bersih, seakan melambangkan pemiliknya. Apartement milik Bella adalah jenis Apartement kelas atas. Sejujurnya Bella tidak begitu menyukai sesuatu yang mewah, hanya saja Ken lah yang membeli Apartement ini waktu itu.
“Terlalu berlebihan kan? Sudah terlanjur terbeli, tidak mungkin dikembalikan.” Bella berdesah pasrah sambil terus melangkah.
Berlebihan katanya? Namun bagi Alex ini masih kurang.
“Jika aku, mungkin akan membeli yang lebih besar.” Bella mendengus mendengar penuturan sembrono Alex itu.
“Dasar arogan!” Alex hanya terkekeh geli. Entah kenapa dia sangat suka melihat wajah kesal Bella. Sepertinya menjahili Bella adalah hobi nya sekarang.
“Aku juga mencintaimu.” Bella hanya berdecak kesal. Tidak ada gunanya melawan Alex, toh dia juga tidak akan menang.
Memang pria gila!
“Berikan jas mu! Aku akan mencucinya. Setelah selesai, kau harus pergi! Remember!”
“Oke.” Seraya melepaskan jasnya dan memberikannya pada Bella.
Bukan Alex namanya jika hanya mengiyakan. Liat saja, dia akan membuat drama jas ini menjadi panjang. “Duduklah.”
Bella menuju dapur dan mengecek persediaan setelah membersihka jas pria gila itu. Persediaan nasih sangat banyak. Bella memang selalu mengisi persediaan karena dia tidak begitu menyukai makanan luar. Jujur dia lebih suka memakan masakan nya sendiri. Jadi dia berniat memasak Sup Tofu Seafood untuk malam ini.
Bella mengeluarkan bahan-bahan yang diperlukan dan memulai memasak. Gadis itu nampak cekatan seolah sudah terbiasa.
Cukup lama dia disana dan sangat fokus pada masakannya. Gadis itu tidak sadar jika tamu yang terlupakan sudah menonton dirinya sejak lama.
“Aku lapar.” Bella tersentak sambil mengelus dadanya. Pria ini sudah seperti hantu!
Oh shitt ... aku lupa jika ada dia!
“Kau sangat lama jadi aku mencarimu kemari dan bagaimana mungkin kau tidak memberikan minum atau makan kepada tamu mu heh!” Bella menatap jengah sambil memutar bola matanya.
Dia hanya mengabaikan dan memasukkan Sup ke dalam mangkuk. Mari kita isi mulut pria itu agar berhenti mengoceh.
“Makanlah.” Bella menghidangkan sup tersebut di atas meja.
Alex tersenyum dan duduk dengan nyaman. Wangi masakan gadisnya sangat mengunggah selera. Dia memasukkan makanannya ke dalam mulut. Enak, sangat enak. Tidak heran Hyuna restaurant sangat terkenal, pikirnya. Gadisnya ini memang luar biasa, padahal yang dibuatnya hanya Sup sederhana.
“Pulanglah, Tuan. Ini sudah malam. Jas mu tidak mungkin kering malam ini, jadi akan kuberikan besok.”
“Alex! Panggil aku Alex,” perintahnya. Dia tidak suka jika Bella memanggilnya tuan.
Terserah anda!
“Kalau begitu panggil aku Bella.”
“Bella?” Alex mengerjit bingung.
“Hmm ... aku mengambil nya dari nama Arabelle.” Alex menggangguk mengiyakan.
“Ponselmu mu.” Alex mengadahkan tangannya. Bella menatap diam.
“Bagaimana kau akan memberikannya besok jika kau tidak tau tempatnya.” Bella mengganguk saja dan memberikan ponselnya. Lagipula dia tidak ingin ambil pusing.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Tinggalkan jejak agar aku semangat terus ngetiknya😊...
...Jangan lupa Vote, Favorit, Like dan Minta dukungan nya selalu...
...Gamsahabnida ❤...
tak taulah keberapa kali aku membaca Arabella nie tak terhitung banyaknya tak pernah bosan kerana aku terlalu suka karektornya Bella tak seperti kebanyakan wanita lainnya mudah dimanfaatkan,..
terima kasih banyak Thor jalan cerita yang menarik seperti menonton dalam drama Korea tapi kalau dimainkan di tv pasti dapat awards ,.. sentiasa sokong Thor
sihat selalu ya dengan naskah -2 Thor yang brilian ..semoga dimurahkan rezekinya Thor,..