Daniello Pitter Dewangga Adalah seorang mafia yang selalu mengandalkan kekuasaan yang dia miliki untuk membalas orang yang sudah lancang dan sangat berani sekali mengusik kehidupan nya bahkan dia pun tidak akan segan melenyapkan mereka semua jika sudah berani mengganggu nya
Pertemuan nya dengan Arin gadis cantik namun berkepala batu membuat nya pun merasa tertantang sekali dengan sikap keras kepala gadis itu
Lalu bagaimana kisah mereka , akankan arin menjadi susah karena berurusan dengan orang yang salah ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wachyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DUA PULUH LIMA
Steven masih betah di mansion Daniel padahal sudah berkali-kali dia di usir namun karena Arin selalu membela nya jadi dia masih belum pergi juga hingga malam menjelang
"Kau masih sekolah dan akan lulus sebentar lagi nyonya Daniel . Lalu akan lanjut kuliah di mana ?". tanya Steven
"Soal kuliah aku juga masih bingung apa lanjut atau tidak . banyak hal yang harus aku pikirkan juga selain biaya ". kata Arin membuat tawa Steven terdengar begitu keras
"Lucu sekali kamu ini nona . Apa guna black card di tangan mu jika tidak di manfaatkan dengan baik dan suami ku itu seorang Daniello Pitter Dewangga yang kekayaan tidak akan habis hingga akhir hayat jadi untuk apa pusing tentang uang nona . ayolah berpikir yang benar jangan terlalu tertekan hingga lupa jika kamu adalah calon istri jutawan ". kata Steven
"Dia yang susah payah kerja banting tulang masak iya aku menghabiskan nya . Aku tidak bisa melakukan hal itu karena aku merasa tidak pantas . baru juga jadi istri nya masak nanti dia bangkrut karena memiliki istri seperti ku ". kata Arin
"Aku jamin jika Daniel tidak bisa bangkrut bahkan semua yang berusaha untuk
menggulingkan kekuasaan nya pun juga tidak akan bisa sebab Daniel memiliki cara tersendiri yang orang pasti tidak bisa menyentuh nya ". kata Steven
"Suami mu mafia nona jadi siapa yang berani mengusik nya pasti akan menghilang dari bumi ini ". batin Steven
Arin memang belum tahu akan hal itu dan seperti nya memang Daniel tidak akan memberi tahu nya jadi Steven juga tidak akan ikut campur dengan urusan Daniel dan Arin
"Kenapa masih di sini , sudah tidak memiliki telinga maka nya masih betah di tempat ku ". Kata Daniel
"Setelah makan malam aku janji akan pulang Niel . tidak akan bohong lagi ". kata Steven
"Biarkan saja dia di sini , kamu kenapa suka sekali mengusir nya padahal dia juga tidak mengganggu kan ". Kata Arin
"Untuk mu memang tidak mengganggu tapi jika untuk ku pasti nya aku merasa sangat terganggu sekali ". kata Daniel
"Masuk jangan berada di sini terlalu lama , udara nya tidak bagus ". Kata Daniel
"Bagaimana kalau malam ini kita makan di luar saja dan ajak sekalian Naya . Aku ingin sekali mencoba restoran mewah lain nya , jadi istri mu kan harus berkelas dan aku akan membiasakan nya ". Kata Arin
"Ayo jika ingin makan di luar . sebaik nya berangkat sekarang saja dari pada malam baru berangkat malah tidak enak ". Kata Daniel
"Setuju . Aku panggil Naya dulu ". Kata Arin
"Biar saya yang memanggil nya nona , anda bisa bersiap dulu ". Kata Hardin
"Aku tidak perlu ganti baju lagi kan , ini baru aku gunakan jadi sayang jika harus di ganti dan juga cucian pasti numpuk nanti ". kata Arin
"Kamu ini memang unik nona , segala cucian masih di pikirkan padahal di mansion ini semua pekerja ada bagian nya sendiri dan cucian mu juga pasti sudah ada yang mengerjakan ". Kata Steven
"Ya gak mungkin juga mereka mencuci pakaian dalam ku ". kata Arin
"Kenapa tidak , selama ini juga punya Daniel mereka yang mencuci nya jadi kenapa harus takut nona ". goda Steven
"Nona memanggil saya ?". tanya Naya
"Ayo makan di luar tidak perlu memasak malam ini . Kamu di ajak dan tidak boleh menolak karena aku nyonya rumah ini kan ". Kata Arin
"Baik nona , apa Jessica juga di ajak ?". tanya Naya
"Dia tidak perlu ". jawab Arin cepat
entah mengapa Arin sangat tidak suka sekali dengan Jessica terlebih lagi dia seperti nya sombong sekali karena bisa dekat dengan Daniel dan merendah kan pekerja lain nya jadi Arin tidak ingin mengajak nya dan orang seperti itu memang harus di hindari agar tidak makan hati Nant
"Biarkan dia menjaga rumah kita pergi sekarang dan kau bawah mobil mu sendiri setelah nya pulang jangan lagi ke mansion ku atau ku bakar rumah mu agar tidak punya tempat tinggal lagi ". Kata Daniel
"Cih kau ini selalu saja pelit dengan ku Niel ". kata Steven
Mereka pun pergi menuju sebuah restoran di pusat kota dan ketika dalam perjalanan pun tak henti Arin mengobrol dan Daniel hanya mendengar kan saja namun sesekali juga dia menyahuti ucapan Arin karena jika tidak di jawab maka dia akan terus saja mengoceh Tidak Henti membuat kepala Daniel sakit rasanya mendengar ucapan nya itu
"Berapa banyak usaha yang kamu miliki ?". tanya Arin
"Cukup banyak dan akan aku berikan juga beberapa untuk mu jika sudah menikah nanti ". jawab Daniel
"Hanya beberapa saja , ya rugi sekali aku jika hanya dapat beberapa. Minimal kan setengah nya , kata nya kaya tapi tidak mau sekali membagi harta . sungguh menyebalkan sekali ". kata Arin
"Jika sudah melahirkan pewaris untuk ku maka semua harta untuk mu ". Kata Daniel
"Hamil , tidak aku tidak mau hamil dulu karena aku masih banyak yang harus di kejar ". Kata Arin
obrolan mereka hanya di dengar oleh Hardin yang sedang menyetir dan Naya yang berada di sisi nya kali ini . mereka hanya mendengar saja sambil menahan tawa karena Arin memang serandom itu orang nya dan membuat suasana tidak terlalu buruk di dalam mobil
"Kenapa jauh sekali, mau piknik atau makan kita ". Kata Arin
"Kita akan pergi ke restoran milik klien tuan Daniel nona dan di sana saya jamin anda sangat senang sekali ". Kata Hardin
"Apa sebagus itu Hardin tempat nya ?". tanya Arin antusias sekali hingga dia berada di sisi Hardin dan kini malah lebih dekat dengan Hardin
"Maaf nona , sebaik nya anda duduk kembali karena saya takut jika rem mendadak nanti anda malah jatuh ". Kata Hardin mencoba mengamankan diri dari tatapan bos nya yang terlihat dari kaca dalam mobil
"Naya sering makan di luar bersama kalian ?" Tanya Airin
"Dia tidak pernah mau jika di ajak ". Jawab Daniel
"Kenapa Nay , kan enak bisa melihat dunia luar dari pada hanya di mansion yang seperti tak ada kehidupan karena warna nya saja serba gelap dan juga tertutup sekali seperti suram ". Kata Arin
"Tapi di sana sangat nyaman sekali nona dan saya jamin juga nona akan betah di mansion nanti apalagi bersama dengan saya ". Kata Naya bercanda
"Tentu saja aku betah karena ada kamu bukan ada yang lain nya . Di sana sangat tidak asik sekali apalagi Jes itu dia sangat banyak aturan hingga aku bosan sekali jika dengan dia yang suka sejak mengatur ku ". kata Arin memberikan keluh kesah nya karena Jessica membuat nya tidak nyaman
"Kita makan di sini ?". tanya Arin
"Sudah sampai apa tidak mau makan di sini ". kata Daniel lalu turun dari mobil nya
"Jauh sekali Niel makan nya hingga ke sini padahal di dekat tempat tinggal mu banyak restoran mewah ". kata Steven
"Jika tidak mau kenapa tidak ikut dengan ku ". kata Daniel tidak perduli lalu segera masuk ke dalam
semua yang ada di sana kenal dengan Daniel jadi jika Daniel makan di tempat ini dia akan mendapatkan ruangan VVIP serta pelayanan khusus dan juga prioritas sekali
"Silahkan tuan di sebelah sini ". kata pelayan mengarahkan Daniel
"Ayo nona ". Ajak Naya
"Kamu sudah pernah ke sini Nay ?". tanya Arin berbisik
"Belum pernah nona dan ini juga pertama kali nya saya makan di luar karena biasanya saya bersama orang rumah ya makan di rumah jika tuan ada atau pun tidak ". kata Naya
"Berarti tuan mu ini pelit sekali ya tidak membiarkan mu makan di luar ". Kata Arin menatap sinis Daniel
"Sudah aku katakan bukan jika dia sulit untuk di ajak keluar kenapa masih saja terus menyalahkan aku ". Kata Daniel sambil mencubit pipi Arin
"Ini bisa di bilang kekerasan ya dan bisa di tuntut ganti rugi ". Kata Arin
"Berapa nominal nya sebutkan saja akan aku bayar ". Kata Daniel
"Sepuluh juta ". Kata Arin
"Nanti di rumah akan aku kasih sepuluh juta cash tunggu pulang saja nanti ". Kata Daniel
Mereka berlima duduk manis sambil mengobrol, sebenarnya tidak benar mengobrol karena yang banyak bicara hanya Arin saja sejak tadi dan seperti nya gadis itu tidak kehabisan kata sedikit pun juga dan topik pembahasan nya selalu ada saja
"Tuan , seperti nya papa anda malam ini akan menginap di mansion. Mobil nya terlihat di gerbang depan namun masih belum di buka kan pintu oleh penjaga ". Kata Hardin melapor kan kenapa Daniel jika papa nya sudah ada di mansion nya
"Biarkan saja , aku tidak menerima orang lain dan mansion ku bukan tempat penampungan. jika tidak memiliki rumah untuk tinggal maka di kolong jembatan saja tidur nya ". Kata Daniel melirik tajam Steven
"Hanya sekali saja aku di sana kenapa terus kau bahas Niel ". Kata Steven
"Seperti nya lebih baik mereka di izinkan saja untuk menginap tuan agar tuan Erland tahu jika anda dan nona Arin memang benar pasangan dan juga nyonya Meira akan sangat kesal pasti karena nona Arin begitu di ratukan di sana ". Kata Naya memberikan ide
"Bagus juga ide mu itu nay dan suruh mereka yang di mall mengirim segala macam barang branded nya dan buat sebagai koleksi Arin agar si jalang gila itu semakin marah dan gila melihat semua ". kata Daniel
Arin tahu bagaimana situasi di sana Karena dia juga sedikit mendapatkan bocoran cerita dari Naya dan juga Hardin serta Steven ya g terkahir menceritakan beberapa hal tentang Daniel
"Koleksi mobil untuk ku jangan lupa dan properti lain nya , kalau akting jangan tanggung-tanggung". Kata Arin
"Betul juga itu , sekalian saja Niel siapa nenek lampir itu tahu rasa dan kebakaran jenggot melihat semua barang mewah milik istri mu ". Kata Steven
"Memang nya apartemen dan rumah bisa dia ketahui, tentu tidak bukan jadi jangan bicara omong kosong ". kata Daniel
"Ya kan untuk pamer bisa nanti aku ajak nenek sihir itu pergi ke sana melihat rumah ku dan beberapa tempat lain nya ". Kata Arin
"Makanan sudah datang sebaik nya makan saja , soal mereka biarkan saja menunggu di depan gerbang hingga lelah sendiri ". kata Daniel
Mereka menikmati makanan yang di hidangkan dan Daniel sedikit pun tidak perduli dengan papa nya yang sudah ada di depan rumah nya menunggu ada yang membuka pintu tapi mereka sudah di perintah untuk tidak membuka pintu dulu sebelum Daniel datang jadi pasti kedua pasangan suami istri itu akan sangat kesal sekali hanya bisa menunggu di dalam mobil saat ini
"Kenapa Daniel tidak keluar sayang , apa dia sedang tidak di rumah dan kenapa juga penjaga tidak ada yang bergerak membuka pintu untuk kita ". Kata Meira kesal sekali Sebab sejak tadi dia hanya ada di dalam mobil saja dan itu sungguh membosankan sekali
Sebenernya dia juga enggan untuk datang lagi ke rumah Daniel apalagi melihat Arin yang sombong dan selalu bisa menjatuhkan nya itu membuat dia tidak suka datang ke sini tapi karena sang suami mengajak tentu saja dia tidak bisa menolak nya bukan dan tetap harus menemani suami nya itu ke rumah anak tiri nya
"Aku sudah cek dan di sana seperti nya tidak ada orang ". kata Erland
"Coba kamu telfon Daniel dan katakan jika kamu ada di sini . Kita sudah satu jam lebih di sini namun masih saja tetap tidak ada yang merespon ". Kata Meira
"Akan aku hubungi dia . Kamu tunggu lah dulu dan jangan banyak bicara lagi ". Kata Erland
Dia mencoba untuk menghubungi Daniel namun sayang beberapa kali menghubungi nya tetap saja tidak di jawab oleh Daniel membuat Erland pun kesal dengan putra nya itu
"Daniel kenapa makin ke sini dia semakin berani sekali kepada kamu , padahal sebelumnya dia tidak seperti ini bukan . Pasti wanita itu sudah menghasut nya untuk menjauhi kamu agar dia bisa menguasai harta Daniel nanti ". Kata Meira
"Kamu lupa jika sejak dulu Daniel memang seperti ini , selalu mengabaikan ku dan jika dia baik itu karena mama nya yang meminta dia untuk baik dengan ku jadi tidak ada sangkut pautnya dengan wanita baru itu ". Kata Erland yang memang tahu bagaimana Daniel sangat membenci nya hingga saat ini bahkan jika dia mengalami kebangkrutan sekali pun Daniel pasti tidak akan datang menolong nya sebab rasa benci nya lebih besar dari pada rasa peduli yang dia miliki
"Apa kita masih tetap menunggu di sini atau pulang saja . Sudah lama loh kita di sini seperti maling mengintai saja ". kata Meira
"Tunggu saja sampai Daniel datang . Seperti nya dia memang tidak di mansion karena tidak ada tanda kehidupan juga dari dalam sana ". kata Erland
"Setiap hari kan memang seperti ini sayang rumah putra kamu ini jadi mana bisa jika di lihat dari luar dan tidak akan terdengar juga suara apapun dari sini ". Kata Meira
"Sudah jangan berisik , tunggu beberapa menit atau jam lagi hingga Daniel datang . kita harus menginap di rumah ini agar tahu apa hubungan Daniel dengan wanita itu sebenarnya. " kata Erland
"Itu benar juga dan Daniel hanya cocok dengan Laura bukan dengan wanita yang tidak jelas itu . Aku akan bersabar hingga dia pulang ". Kata Meira sambil merangkul lengan sang suami dan menyandarkan kepala nya di bahu Erland