NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Om Kekasihku

Terjerat Pesona Om Kekasihku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Naik Kelas / Keluarga
Popularitas:29.4k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Sulfi sangat bahagia ketika liburan sekolah akan tiba dan ia memutuskan untuk pulang ke rumah neneknya
Saat pulang sekolah ada sebuah mobil yang menyerempet Sulfi sampai kakinya tidak bisa untuk berjalan
Pengendara mobil itu langsung membawa Sulfi ke rumah sakit dan ia akan bertanggung jawab semuanya
Sulfi yang merasa jengkel meminta pengendara itu untuk menemaninya ke rumah nenek yang ada di Kota M
Dan tanpa Sulfi ketahui kalau pengendara itu ternyata Om dari kekasih Sulfi yang bernama Hatta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Setelah selesai sholat subuh, Sulfi membantu suaminya untuk memasukkan pakaian yang akan dibawa Marshall ke luar kota

"Mas, obat dan minyak kayu putih aku taruh di dalam sini ya. Jangan minum es, makan pedes dan pakai jaket" ucap Sulfi yang sangat takut jika suaminya akan sakit

Marshall tersenyum dan ia menghampiri istrinya yang sedang memasukkan obat dan minyak kayu putih kedalam tas

"Sayang, aku pergi bertemu dengan klien. Bukan tamasya" ucap Marshall yang melihat banyak sekali pakai yang dimasukkan istrinya belum lagi obat, vitamin dan minyak kayu putih

Marshall meminta istrinya untuk duduk dan ia mengeluarkan pakaian yang tidak ia bawa nanti

Sulfi merasa malu karena baru pertama kali ia menyiapkan semuanya untuk suaminya yang akan keluar kota

"Sayang, terima kasih sudah membantuku untuk menyiapkan semuanya dan sekarang waktunya kamu untuk bersiap-siap untuk mandi" pinta Marshall

Jam menunjukkan pukul lima dan Sulfi langsung bangkit dan segera menuju ke kamar mandi

Marshall juga segera mandi di kamar mandi yang ada di lantai bawah

Setelah mereka selesai mandi, Marshall meminta agar istrinya sarapan terlebih dahulu

"Sayang, nanti Alan yang akan menjemputmu dan jangan pulang malam" Marshall meminta istrinya untuk patuh dan tidak melanggar peraturan yang sudah ditentukan

Sulfi menganggukkan kepalanya dan setelah sarapan mereka berdua lekas masuk kedalam mobil

Marshall melajukan mobilnya menuju ke sekolah istrinya

Sulfi menatap wajah suaminya yang sedang fokus menyetir dan ia merasakan kalau detak jantungnya berdetak kencang lagi

"Apakah aku mulai mencintainya?" ucap Sulfi dalam hati

Marshall diam-diam memegang tangan istrinya yang sedang memandanginya dari tadi

"Sayang, sedang melamun apa?" Tanya Marshall

"N-nggak...." jawab Sulfi salah tingkah

Marshall tersenyum tipis saat melihat tingkah istrinya yang sangat menggemaskan

Tak lama kemudian, Marshall menghentikan mobilnya di samping sekolah istrinya

"Sayang, ini uang saku kamu dan ingat pesan Mas ya" ucap Marshall sambil mencium kening istrinya

Sulfi memasukkan uang yang diberikan suaminya kedalam tasnya dan Ia pun langsung turun dan mencium tangan Marshall

"Hati-hati ya Mas" ucap Sulfi sambil tersenyum

Marshall mengangguk dan meminta istrinya agar segera masuk ke dalam sekolah

Sulfi melambaikan tangannya saat melihat suaminya yang sudah melajukan mobilnya kembali

"Seharusnya aku kan bahagia karena Mas Marshall nggak ada tetapi kenapa perasaanku seperti ini.." gumam Sulfi

Disaat sedang berjalan tiba-tiba ia dikejutkan oleh sahabatnya yang dari tadi melihat Sulfi yang diantar oleh seseorang

"Diantar siapa lagi? Bukan yang kemarin ya?" Tanya Dhea yang penasaran ingin tahu

"Kenapa kamu mengagetkan aku? D-dia kekasih kakakku" jawab Sulfi yang kemudian langsung menggandeng tangan sahabatnya

Mereka berdua masuk ke dalam kelas dan seperti biasa Yanuar datang ke kelas Sulfi sambil membawa nasi kotak buatan Mamanya

"Semoga kamu suka dengan masakan Mamaku" ucap Yanuar

Dhea mengerucutkan bibirnya dan ia protes kepada Yanuar. Kenapa hanya Sulfi yang dikasih nasi kotak sedangkan dirinya tidak dikasih oleh Yanuar

"Baiklah kalau begitu aku akan mentraktir kalian nanti sore" ucap Yanuar yang ingin mengajak Sulfi dan Dhea ke sebuah cafe setelah pulang sekolah

Mendengar ajakan dari Yanuar, Sulfi langsung menolak secara halus

"Maafkan aku tidak bisa ikut dengan kalian berdua" ucap Sulfi

Dhea meminta Sulfi untuk ikut dengannya tetapi Sulfi sudah berjanji kepada Marshall untuk tidak pulang malam

"Baiklah kalau begitu, besok saja kita ke Cafe" ucap Yanuar

Sulfi menganggukkan kepalanya dan ia akan mencari cara agar bisa keluar dengan Yanuar dan Dhea

Tak lama kemudian bel sekolah berbunyi dan Yanuar berpamitan untuk masuk ke dalam kelasnya

Sulfi dan Dhea juga mulai mengambil buku pelajaran hari ini

----------------

Marshall telah tiba di Kota B dan ia segera melajukan mobil yang sudah disiapkan oleh asisten pribadinya

Jam menunjukkan pukul dua siang dan Marshall langsung melajukannya ke hotel untuk beristirahat sejenak sebelum nanti malam ia akan makan malam bersama klien pentingnya

Lima belas menit kemudian, Marshall telah sampai di hotel

Ia pun segera masuk ke dalam kamarnya sambil mengambil ponselnya untuk menanyakan apakah Alan sudah menjemput istrinya

Alan mengatakan kalau ia masih akan menjemput Sulfi ke sekolah

Mendengar perkataan Alan, Marshall bisa bernafas lega dan ia langsung memejamkan matanya sejenak

Sementara itu Alan sudah sampai di samping sekolah Sulfi

Ia mengingat jelas kalau Marshall tidak mau jika Alan menjemput istrinya di depan sekolah

Tepat pukul tiga sore dimana bel sekolah berbunyi menandakan kalau sekolah telah usai

Dari kejauhan Alan melihat Sulfi yang baru saja keluar dari sekolahnya

Sulfi langsung masuk ke dalam mobil dan ia meminta Alan untuk segera melajukannya

"Nona Sulfi sakit?" Tanya Alan yang melihat Sulfi yang memegangi kepalanya

Sulfi menganggukkan kepalanya dan ia meminta agar Alan tidak memberitahukan kepada Marshall

"Rahasiakan ini dari Tuan Marshall" pinta Sulfi yang tidak mau mengganggu pekerjaan suaminya

Alan pun mengiyakan permintaan Sulfi dan ia segera melajukan mobilnya menuju ke apotik untuk membeli obat

Sejak pelajaran kedua, Sulfi merasakan kepalanya yang tiba-tiba pusing sekali

Sesampainya di apotik, Alam lekas membeli obat dan Ia juga membelikan Sulfi roti

"Nona, ini dimakan dulu dan setelah itu minum obatnya" ucap Alan

"I-iya, terima kasih" Sulfi memakan roti itu dan segera ia meminum obat sakit kepala

Alan melepaskan jasnya agar bisa digunakan Sulfi sebagai bantal

"Istirahat dulu Nona, nanti saya bangunkan kalau sudah sampai rumah" ucap Alan

Kemudian Sulfi merebahkan tubuhnya di kursi belakang

Melihat Sulfi yang sudah mulai tidur, Alan kembali melajukan motornya menuju ke rumah

Beberapa menit kemudian, Alan telah sampai di rumah dan ia membangunkannya Sulfi

Alan membangunkan berulang kali tetapi Sulfi tidak bangun juga dan akhirnya Alan membopong tubuh istri bos-nya

Alan segera menaruh Sulfi ke atas tempat tidur dan ia juga menghidupkan AC agar Sufi bisa tidur nyenyak

Setelah itu ia keluar dari kamar Marshall dan ia langsung menuju ke dapur untuk menyiapkan makan malam nanti

Marshall meminta agar Alan selalu menemani istrinya saat dia masih dinas luar

Malam harinya dimana jam menunjukkan pukul enam malam

Sulfi membuka matanya dan ia melihat kalau sudah berada di kamarnya

"A-apakah Alan yang membopongku?" Sulfi bangkit dari tempat tidurnya dan masuk ke dalam kamar mandi

Segera ia membasuh muka dan mengganti pakaiannya

Kemudian Sulfi turun ke lantai bawah dan melihat Alan yang sedang menonton film

"Selamat malam Nona, makanan sudah tersedia diatas meja makan" ucap Alan yang langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri Sulfi

Alan membuka tudung saji dan meminta Sulfi untuk segera makan

"Apakah masih pusing?" Tanya Alan

"S-sudah tidak, terima kasih atas semuanya" usap Sulfi sambil menikmati makanannya

Sulfi meminta agar Alan menemaninya makan malam karena tidak enak jika harus makan sendiri

Alan mengambil piring dan ia pun langsung duduk di hadapan Sulfi

"Nona, jangan beritahu Tuan Marshall kalau saya tadi membopong tubuh anda" pinta Alan yang takut jika terjadi salah paham

Sulfi menganggukkan kepalanya dan ia mengatakan kalau tidak akan memberitahukan kepada suaminya

Alan bisa bernafas lega ketika mendengar perkataan dari Sulfi

1
Oktavia Nur
makasih Thor. lanjut lagi kak
my name is pho: iya kak
total 1 replies
Khoirunnisa Nisha
Luar biasa
my name is pho: terima kasih kak 🙏🙏🙏
total 1 replies
Oktavia Nur
lanjut kak
my name is pho: iya kak
total 1 replies
Avrillio putra Satrya
ayo dong,mana kelanjutannya.jd penasaran
my name is pho: besok ya kak
🙏
total 1 replies
Avrillio putra Satrya
knp lama sekali,jd penasaran
my name is pho: sabar kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!