Sulfi sangat bahagia ketika liburan sekolah akan tiba dan ia memutuskan untuk pulang ke rumah neneknya
Saat pulang sekolah ada sebuah mobil yang menyerempet Sulfi sampai kakinya tidak bisa untuk berjalan
Pengendara mobil itu langsung membawa Sulfi ke rumah sakit dan ia akan bertanggung jawab semuanya
Sulfi yang merasa jengkel meminta pengendara itu untuk menemaninya ke rumah nenek yang ada di Kota M
Dan tanpa Sulfi ketahui kalau pengendara itu ternyata Om dari kekasih Sulfi yang bernama Hatta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Setelah selesai sholat subuh, Sulfi membantu suaminya untuk memasukkan pakaian yang akan dibawa Marshall ke luar kota
"Mas, obat dan minyak kayu putih aku taruh di dalam sini ya. Jangan minum es, makan pedes dan pakai jaket" ucap Sulfi yang sangat takut jika suaminya akan sakit
Marshall tersenyum dan ia menghampiri istrinya yang sedang memasukkan obat dan minyak kayu putih kedalam tas
"Sayang, aku pergi bertemu dengan klien. Bukan tamasya" ucap Marshall yang melihat banyak sekali pakai yang dimasukkan istrinya belum lagi obat, vitamin dan minyak kayu putih
Marshall meminta istrinya untuk duduk dan ia mengeluarkan pakaian yang tidak ia bawa nanti
Sulfi merasa malu karena baru pertama kali ia menyiapkan semuanya untuk suaminya yang akan keluar kota
"Sayang, terima kasih sudah membantuku untuk menyiapkan semuanya dan sekarang waktunya kamu untuk bersiap-siap untuk mandi" pinta Marshall
Jam menunjukkan pukul lima dan Sulfi langsung bangkit dan segera menuju ke kamar mandi
Marshall juga segera mandi di kamar mandi yang ada di lantai bawah
Setelah mereka selesai mandi, Marshall meminta agar istrinya sarapan terlebih dahulu
"Sayang, nanti Alan yang akan menjemputmu dan jangan pulang malam" Marshall meminta istrinya untuk patuh dan tidak melanggar peraturan yang sudah ditentukan
Sulfi menganggukkan kepalanya dan setelah sarapan mereka berdua lekas masuk kedalam mobil
Marshall melajukan mobilnya menuju ke sekolah istrinya
Sulfi menatap wajah suaminya yang sedang fokus menyetir dan ia merasakan kalau detak jantungnya berdetak kencang lagi
"Apakah aku mulai mencintainya?" ucap Sulfi dalam hati
Marshall diam-diam memegang tangan istrinya yang sedang memandanginya dari tadi
"Sayang, sedang melamun apa?" Tanya Marshall
"N-nggak...." jawab Sulfi salah tingkah
Marshall tersenyum tipis saat melihat tingkah istrinya yang sangat menggemaskan
Tak lama kemudian, Marshall menghentikan mobilnya di samping sekolah istrinya
"Sayang, ini uang saku kamu dan ingat pesan Mas ya" ucap Marshall sambil mencium kening istrinya
Sulfi memasukkan uang yang diberikan suaminya kedalam tasnya dan Ia pun langsung turun dan mencium tangan Marshall
"Hati-hati ya Mas" ucap Sulfi sambil tersenyum
Marshall mengangguk dan meminta istrinya agar segera masuk ke dalam sekolah
Sulfi melambaikan tangannya saat melihat suaminya yang sudah melajukan mobilnya kembali
"Seharusnya aku kan bahagia karena Mas Marshall nggak ada tetapi kenapa perasaanku seperti ini.." gumam Sulfi
Disaat sedang berjalan tiba-tiba ia dikejutkan oleh sahabatnya yang dari tadi melihat Sulfi yang diantar oleh seseorang
"Diantar siapa lagi? Bukan yang kemarin ya?" Tanya Dhea yang penasaran ingin tahu
"Kenapa kamu mengagetkan aku? D-dia kekasih kakakku" jawab Sulfi yang kemudian langsung menggandeng tangan sahabatnya
Mereka berdua masuk ke dalam kelas dan seperti biasa Yanuar datang ke kelas Sulfi sambil membawa nasi kotak buatan Mamanya
"Semoga kamu suka dengan masakan Mamaku" ucap Yanuar
Dhea mengerucutkan bibirnya dan ia protes kepada Yanuar. Kenapa hanya Sulfi yang dikasih nasi kotak sedangkan dirinya tidak dikasih oleh Yanuar
"Baiklah kalau begitu aku akan mentraktir kalian nanti sore" ucap Yanuar yang ingin mengajak Sulfi dan Dhea ke sebuah cafe setelah pulang sekolah
Mendengar ajakan dari Yanuar, Sulfi langsung menolak secara halus
"Maafkan aku tidak bisa ikut dengan kalian berdua" ucap Sulfi
Dhea meminta Sulfi untuk ikut dengannya tetapi Sulfi sudah berjanji kepada Marshall untuk tidak pulang malam
"Baiklah kalau begitu, besok saja kita ke Cafe" ucap Yanuar
Sulfi menganggukkan kepalanya dan ia akan mencari cara agar bisa keluar dengan Yanuar dan Dhea
Tak lama kemudian bel sekolah berbunyi dan Yanuar berpamitan untuk masuk ke dalam kelasnya
Sulfi dan Dhea juga mulai mengambil buku pelajaran hari ini
----------------
Marshall telah tiba di Kota B dan ia segera melajukan mobil yang sudah disiapkan oleh asisten pribadinya
Jam menunjukkan pukul dua siang dan Marshall langsung melajukannya ke hotel untuk beristirahat sejenak sebelum nanti malam ia akan makan malam bersama klien pentingnya
Lima belas menit kemudian, Marshall telah sampai di hotel
Ia pun segera masuk ke dalam kamarnya sambil mengambil ponselnya untuk menanyakan apakah Alan sudah menjemput istrinya
Alan mengatakan kalau ia masih akan menjemput Sulfi ke sekolah
Mendengar perkataan Alan, Marshall bisa bernafas lega dan ia langsung memejamkan matanya sejenak
Sementara itu Alan sudah sampai di samping sekolah Sulfi
Ia mengingat jelas kalau Marshall tidak mau jika Alan menjemput istrinya di depan sekolah
Tepat pukul tiga sore dimana bel sekolah berbunyi menandakan kalau sekolah telah usai
Dari kejauhan Alan melihat Sulfi yang baru saja keluar dari sekolahnya
Sulfi langsung masuk ke dalam mobil dan ia meminta Alan untuk segera melajukannya
"Nona Sulfi sakit?" Tanya Alan yang melihat Sulfi yang memegangi kepalanya
Sulfi menganggukkan kepalanya dan ia meminta agar Alan tidak memberitahukan kepada Marshall
"Rahasiakan ini dari Tuan Marshall" pinta Sulfi yang tidak mau mengganggu pekerjaan suaminya
Alan pun mengiyakan permintaan Sulfi dan ia segera melajukan mobilnya menuju ke apotik untuk membeli obat
Sejak pelajaran kedua, Sulfi merasakan kepalanya yang tiba-tiba pusing sekali
Sesampainya di apotik, Alam lekas membeli obat dan Ia juga membelikan Sulfi roti
"Nona, ini dimakan dulu dan setelah itu minum obatnya" ucap Alan
"I-iya, terima kasih" Sulfi memakan roti itu dan segera ia meminum obat sakit kepala
Alan melepaskan jasnya agar bisa digunakan Sulfi sebagai bantal
"Istirahat dulu Nona, nanti saya bangunkan kalau sudah sampai rumah" ucap Alan
Kemudian Sulfi merebahkan tubuhnya di kursi belakang
Melihat Sulfi yang sudah mulai tidur, Alan kembali melajukan motornya menuju ke rumah
Beberapa menit kemudian, Alan telah sampai di rumah dan ia membangunkannya Sulfi
Alan membangunkan berulang kali tetapi Sulfi tidak bangun juga dan akhirnya Alan membopong tubuh istri bos-nya
Alan segera menaruh Sulfi ke atas tempat tidur dan ia juga menghidupkan AC agar Sufi bisa tidur nyenyak
Setelah itu ia keluar dari kamar Marshall dan ia langsung menuju ke dapur untuk menyiapkan makan malam nanti
Marshall meminta agar Alan selalu menemani istrinya saat dia masih dinas luar
Malam harinya dimana jam menunjukkan pukul enam malam
Sulfi membuka matanya dan ia melihat kalau sudah berada di kamarnya
"A-apakah Alan yang membopongku?" Sulfi bangkit dari tempat tidurnya dan masuk ke dalam kamar mandi
Segera ia membasuh muka dan mengganti pakaiannya
Kemudian Sulfi turun ke lantai bawah dan melihat Alan yang sedang menonton film
"Selamat malam Nona, makanan sudah tersedia diatas meja makan" ucap Alan yang langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri Sulfi
Alan membuka tudung saji dan meminta Sulfi untuk segera makan
"Apakah masih pusing?" Tanya Alan
"S-sudah tidak, terima kasih atas semuanya" usap Sulfi sambil menikmati makanannya
Sulfi meminta agar Alan menemaninya makan malam karena tidak enak jika harus makan sendiri
Alan mengambil piring dan ia pun langsung duduk di hadapan Sulfi
"Nona, jangan beritahu Tuan Marshall kalau saya tadi membopong tubuh anda" pinta Alan yang takut jika terjadi salah paham
Sulfi menganggukkan kepalanya dan ia mengatakan kalau tidak akan memberitahukan kepada suaminya
Alan bisa bernafas lega ketika mendengar perkataan dari Sulfi